Hei Gadis jangan Lari - Bab 83 Air Gulanya enak

Jessline meluruskan matanya segera setelah celana Saimon dilepas. Dia sudah kehilangan akal sehatnya ketika digerogoti dan digigit oleh Saimon. Saat ini, melihat barang besar Saimon, dia secara naluriah menelan ludahnya. Dia tiba-tiba merasa tenggorokannya kering. Seperti hari itu, dia ingin mencium dan menggigitnya.

"Saimon, apakah Nikita menggila? Kamu sebesar ini membuat dia tidak sakit? Apakah punya dia sangat longgar?"

Saimon hanya menganggapnya lucu. Nikita tidak besar dan longgar, tetapi Saimon tahu rasa Nikita dan sangat energik.

“Tidak, Nikitaa gemuk dan besar, tapi dia kuat, Saimon menyukainya, hehe, Nikita sangat hangat.” Saimon berkata sambil menyeringai.

Kata-kata Saimon membuat Jessline menatap mmiliknya sendiri. Besar dan gemuk? Tapi dirinya tidak.

Melihat ekspresi Saimon menyebutkan Nikita hingga berbinar-binar, dia merasa frustrasi hanya ketika Saimon menyukai yang besar dan gemuk. Pada saat ini, dia juga mengerti mengapa Saimon sangat suka menggigit payudaranya, dia suka yang putih, besar dan gemuk.

Saimon tidak tahu apa yang dia katakan, hingga membuat Jessline membandingkan miliknya dengan Nikita. Pada saat ini, setelah menjawab kata-kata Jessline, sepasang matanya menatap ke selangkangan Jessline. Ia membatin sepasang kaki Jessline putih dan jenjang, miliknya juga menarik, asalkan dirinya bekerja pasti akan membuat dirinya tergila-gila di kemudian hari.

Terutama pada momen ini ketika dia melihat milik Jessline yang basah, hatinya semakin memanas, dia tidak menggoda Jessline lagi, ia mendorong tubuh Jessline hingga terbaring di tempat tidur.

Karena dia yang datang sendiri, dan kedua bibinya telah setuju, bukankah ngeri jika seorang pria bertele-tele?

Saimon tidak!

Saimon segera melangkah ke tempat tidur dengan cepat setelah merebahkan tubuh Jessline, dan langsung menimpanya, mulutnya terus mengunyah puncak putih dan lembut Jessline.

Tetapi pada saat ini, Jessline tiba-tiba menjerit, dan kemudian tiba-tiba bangkit bersama dengan Saimon.

“Bodoh, pelan-pelan, tidak sadar seberapa besarnya kamu, perutku sakit!” Jessline menunduk dengan perasaan sedikit takut, mengapa Saimon ini tampaknya sedikit membesar, ini seperti tongkat, ukuran ini membuat gadis kecil itu sedikit takut.

"Aku benar-benar tidak tahu bagaimana kakak iparku bisa tahan denganmu. Kalau masuk semuanya, pasti sakit sekali." Kata Jessline sambil menggoda Saimon, sangat fleksibel.

"Saimon, apakah ada yang salah denganmu? mengapa kali ini membesar lagi? Kakak benar-benar takut akan ditikam sampai mati olehmu."

Saimon benar-benar cemas, gadis ini benar-benar tidak memiliki pengalaman, Bagaimana seorang pria bisa menusuk seorang wanita sampai mati? Saimon melihat kulit Jessline, sekujur tubuhnya terasa terbakar dan tenggorokannya menjadi serak.

“Tidak, kata ipar Nikita, Hanya ada sapi yang lelah, tidak ada ladang yang rusak. Ipar juga meminta agar Saimon bekerja lebih keras dan lebih dalam lagi. Hehe, ini sangat nyaman.” Saimon mulai menjelajahi tubuh Jessline.

"Ha? Kakak ipar benar-benar terbuka."

Wajah Jessline memerah, dan dia terus menyentuh barang besar Saimon dengan tangannya, berpikir bahwa kakak iparnya benar, hanya ada sapi yang lelah, tidak ada ladang yang rusak, tetapi tidak tahu apakah dia pengecualian.

Ia cemas ketika Saimon masuk, darahnya akan keluar banyak, akan tetapi, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Rasanya ingin meminta Saimon cepat-cepat masuk. Meskipun dia merasa takut, tetapi naluri seorang wanita dapat membuat Jessline merasa bahwa ketika Saimon masuk akan membuatnya terasa nyaman dan bahagia.

Saimon melihat milik Jessline yang sangat basah, dan benar-benar tidak berdaya, tetapi mengingat identitasnya sebagai orang bodoh, dia tidak dapat melakukannya dengan kasar, hanya bisa memikatnya sedikit demi sedikit.

“Kakak, Saimon membengkak, Saimon akan mati Jika tidak segera menyuntik kakak, Saimon benar-benar akan mati. Hiks, Saimon pura-pura menangis.

"Ah, bagaimana kakak tega membiarkan Saimon mati, ayo, kemarilah, kakak akan membiarkan Saimon menyuntik kakak, kakak mencintai Saimon."

Sembari berkata, Jessline segera menelungkup ke bagian bawah Saimon, "Lihat, kakak sangat menyukai Saimon, kakak sangat mencintai Saimon."

"Oh ..."

Saimon mendesah panjang dan membatin, astaga, mulut Jessline lebih hangat dan lebih nyaman daripada milik Nikita. Entah bagaimana dia melatihnya, nyaman sekali.

Mulut Jessline terus naik turun, dia merasakan ada bau Nikita yang tertinggal di tubuh Saimon di mulutnya, asin-asin, dan bau cairan unik seorang wanita.

“Saimon, apakah kamu menghabiskan waktu lama dengan kak ipar?” tanya Jessline.

Saimon merasa nyaman dengan lidah kecil Jessline. Bagaimana dia bisa memikirkan Nikita? Dia menjawab dengan asal, "Ipar menyukai suntikan Saimon, dan Saimon juga menyukai ipar.”

Jessline tahu bahwa tidak ada yang bisa ditanyakan dari Saimon, dia naik turun lebih cepat karena marah, itu membuat Saimon sangat nyaman, ia membatin kedua wanita ini, yang satu suka menggunakan mulut bagian bawah, yang lain suka menggunakan mulut yang di atas, entah di bagian manapun, itu sangat nyaman. Jika bukan karena Jacky, dia benar-benar ingin melewati hari bersama dengan kedua wanita ini.

"Mmm ... Saimon ... ini terlalu besar, mm, ah ..."

Di bawah rangsangan Jessline, benda Saimon terus membengkak, dan segera memenuhi mulut Jessline hingga hampir berhenti bernapas.

Melihat benda besar Saimon yang penuh dengan cairan tubuh di mulutnya, Jessline tiba-tiba merasakan pencapaian, yaitu, benda besar Saimon sepenuhnya miliknya.

"Saimon, cepat datang, biarkan kakak juga merasakan perasaan Nikita, apakah sangat nikmat."

Sembari berkata, Jessline memundurkan tubuhnya, kakinya sedikit terbuka, dan pemandangan indah yang basah tiba-tiba masuk ke mata Saimon.

Kulit putih lembut berair Jessline membuat Saimon sedikit tergila-gila. Pinggul kecil, payudara yang besar, terutama sepasang mata besarnya dengan wajah tersipu malu Jessline membuat Saimon tidak bisa berhenti, tempat yang tersentuh lidah kecil Jessline, seketika kembali membengkak.

“Apakah Saimon menyukai milik kakak? Apakah lebih menarik daripada punya Nikita?” Jessline melirik mata Saimon yang melebar sembari menatap benda miliknya, dan tiba-tiba menjadi tertarik untuk membandingkan.

"Menarik, punya kakak sangat putih dan indah dari pada milik Nikita, Hehe, kakak juga bisa mengeluarkan air gula, lebih banyak dari Nikita, hehe. " Saimon menelan ludah, bertanya-tanya bagaimana Jessline begitu sensitif, dia menumpahkan begitu banyak dalam beberapa saat.

Mendengarkan kata-kata Saimon bahwa itu adalah air gula, Jessline merasa geli. Dia menatap mata Saimon yang penuh dengan mata menyelidik, lalu melihat cairan tubuh di bawah Saimon, wajahnya memerah dan bingung.

"Kakak sudah memakan itunya Saimon. apakah Saimon juga mau memakan itunya kakak?"

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu