My Cold Wedding - Bab 99 Aku Tidak Taruhan Dengan Orang Gila

"Aku mencarimu untuk memotret beberapa foto" Cindy memainkan ponsel yang dia genggam, lalu berbicara kepada beberapa pria yang berada disampingnya : "Bajunya sudah dilepas semua,apa lagi yang kalian tunggu? Bukankah setiap hari kalian selalu bilang kekurangan wanita?"

Setelah mendengarnya, beberapa pria itu berjalan mendekati Bella dengan senyum nakal, "wanita dari keluarga Bella benar-benar cantik, wanita yang sudah mati beberapa tahun lalu itu juga sangat cantik, yang ini lebih cantik lagi."

Bella merasa seluruh tubuhnya jatuh kedalam bongkahan es, apakah mereka adalah preman yang menyebabkan kematian kakak pertama.....

"Untuk menghormati kamu, tentu saja harus memberikan benda yang paling bagus" Cindy mengangkat ponselnya lalu menggunakan ponselnya untuk memotret Bella, sambil memperlihatkan senyumnya yang sudah tidak bisa disembunyikan : "ketika itu aku belum sempat memotretnya, tapi kakak sudah mati duluan, kali ini aku akan memotretnya, lalu menyimpannya sebagai kenangan!"

"Hahahaha... Cindy, kamu sangat pengertian, tenang saja, abang pasti akan melindungi kamu dengan baik...." Setelah mengatakannya, dia menjulurkan tangannya untuk menarik Bella.

Bella berusaha untuk melepaskan diri : "Lepaskan aku! Cindy, apakah kamu masih mempunyai hati nurani?! Tidak sedikitpun aku bersalah kepadamu!"

"Kamu sudah merebut pria yang akan segera menjadi milikku! Sedikit lagi, aku sudah bisa menikah dengan David, menjadi istri David secara terhormat! Tapi kamu merusak semuanya!" Kata Cindy dengan histeris : "Dulu adalah kakak pertama, sekarang adalah kamu, berdasarkan apa kalian berbahagia diatas penderitaanku?"

"Apakah aku yang menyebabkan kamu keguguran?" Jawab Bella emosi : "Silahkan kalau kamu mau menikah dengan David, aku tidak akan pernah menghalangimu, akan lebih baik jika kamu meluangkan lebih banyak waktu untuk David daripada berusaha untuk membalasku!"

Tatapan Cindy agak kabur, "Kamu tenang saja, coba kamu tebak apakah David masih menginginkanmu setelah dia melihat foto ini?"

Bella menendang pria menjijikkan yang berusaha untuk menyentuhnya itu dengan sekuat tenaga, Bella terengah-engah karena tidak berhenti berusaha untuk melepaskan diri : "Sekarang akulah yang tidak menginginkan dia."

"David sangat kaya, apakah kamu akan menyerah?" Cindy menatap pakaian Bella yang telah dilepas dari tubuh Bella sejenak, lalu mengatakan : "Pergi bohogin hantu saja!"

"Dia kaya atau tidak adalah urusan dia, tidak ada hubungannya denganku."

Cindy menepuk pundak pria, menyuruhnya untuk berdiri, lalu berjalan kehadapan Bella, lalu membungkuk, :"kamu tahu ibu dan adikmu adalah orang seperti apa, sebagai keluarga mereka, aku tidak percaya bahwa kamu tidak sedikitpun mencintai uang. Lagi pula, jika kamu tidak mencintai uang, apakah kamu berani mengakui bahwa kamu tidak mencintai David?"

Bella menggigit bibirnya, tidak mengatakan apapun.

Cinta? Atau tidak cinta?

Hati Bella sudah hancur berkeping-keping, tidak lagi memiliki tenaga untuk mencintai.

Walaupun mulutnya mengatakan ingin memutuskan semua hubungannya dengan David, tapi malam ini, hatinya goyah ketika Bella mengatakan bahwa dia ingin melahirkan anak David dihadapan kakek David.

Mungkin karena dia, atau mungkin... karena hati Bella yang merasa bersalah.

Bella pernah menjadi calon ibu, setiap hari dia membaca buku ibu hamil, mengecek data, menantikan anaknya dan David untuk lahir kedunia ini, Bella ingin memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk anaknya.

Ini adalah sebuah rintangan yang tidak bisa dia lewati.

Bella benar-benar ingin memiliki anaknya sendiri untuk meringankan rasa bersalahnya kepada David.

Cindy tertawa : "Bella, sudah memang seharusnya kita menyelesaikan masalah kita ini, bagaimana kalau kita taruhan?"

Bella mengerutkan kening : "Aku tidak taruhan dengan orang gila?"

Tanpa memperdulikan Bella, Cindy mengatakan : "Coba kamu tebak, apakah David lebih mencintaimu ata dia lebih mencintai kakak pertama?"

Bella menagngkat kepalanya, "apa yang kamu maksud?"

"Ukiran dibalik gantungan kunci, jika kamu tidak memberitahukannya kepadaku, aku memiliki cara untuk mencari tahunya" Cindy tersenyum sombong : "Terima kasih kamu sudah memberitahu aku bahwa David pergi ke kota Gardan untuk memperbaiki gantungan kunci itu. Kemarin malam, orang suruhanku sudah menemukan bos dari toko tempat David memperbaiki gantungan kunci itu, aku hanya mengajaknya pergi makan, lalu dia memeritahukan semua tentang ukiran dibalik gantungan kunci itu...."

"Dasar licik!" Bella menggertakkan gigi : "Ini adalah urusan kita, kenapa kamu menyeret orang yang tidak bersalah?"

"Siapa suruh kamu tidak mau memberi tahu aku?" Cindy mengangkat dagu Bella, "Bella, lihat baik-baik, aku mau merebut kembali David dihadapanmu!"

Setelah mengatakannya, Cindy melambaikan tangannya, lalu ada beberapa pria bertubuh kekar menyeretnya kesamping, mengikatnya dengan erat, lalu menggantungnya tinggi-tinggi.

Disisi lain, Cindy juga digantung dengan suka rela, digantung dengan ketinggian yang sama, satu dikiri satu dikanan.

***

Ketika David kembali ke kantor, berkas diatas mejanya sudah menggunung.

Setelah membereskan satu per tiga bagian, David memijat kepalanya, ketika melihat ponsel, waktu telah menunjukkan pukul sebelas, juga tidak tahu Bella dan Gembi sudah menghabiskan snack tengah malam mereka belum.

tok tok tok.

Albert mengetuk pintu, lalu berjalan masuk : "Presdir, saya sudah memeriksa rekaman cctv gedung putih pada hari itu, tapi tidak dapat menemukan apa-apa."

David menjawab : "baik, lanjut periksa lagi, pasti selalu ada rekaman cadangan dari cctv gedung putih, waktu sepuluh tahun memang sangat panjang, tapi masih bisa ditemukan.

"Baik." Asisten Albert menganggukkan kepala, "Presdir, saya mendapati suatu hal yang sangat aneh, aku telah melihat data rekaman cctv gedung putih itu berkali-kali, semua hari lainnya masih ada, hanya hari itu saja yang tidak dapat ditemukan. Orang dari gedung putih mengatakan mungkin karena pada hari itu, cctv sedang rusak, tapi aku merasa hal ini sangat kebetulan."

Dengan lelah, David menyandar dikursi, menghela nafas panjang : "Semakin kebetulan, semakin aneh, ada orang yang tidak ingin aku mengetahui kebenaran di tahun itu, tapi mereka tidak menyangka semakin mereka berusaha untuk menutupinya, maka semakin mencurigakan, kelihatannya ada kebenaran lain dibalik kasus tahun itu.

"Kalau begitu..... mungkinkah nyonyalah pelakunya? oh, bukan, maksudku nona Bella."

David memperbaiki perkataan Albert : "Tidak perlu mengganti panggilan lagi, lain kali tetap panggil dia nyonya saja. Sekarang, aku juga merasa bahwa kemungkinan bahwa dialah pelakunya sangatlah besar, sebelumnya dia pernah mengatakannya kepadaku, namun sekarang dia malah menyangkal hal ini.... sudahlah, tidak penting dia mengakuinya atau tidak, aku sudah memutuskan untuk nikah kembali dengannya.

Ketika mengatakannya, telepon David berdering, dari nomor tidak dikenal.

Albert mengatakan : "Beberapa hari ini tuan ke-5 Qi mengutus orang untuk mendesak kita untuk memberi kepastian untuk bekerja sama atau tidak, mungkin mereka yang menelepon."

David mengatakan : "Kamu yang angkat, jangan menyetujuinya dulu, aku akan mempertimbangkannya lagi."

Albert menganggukkan kepala, lalu mengambil telepon dan mengangkatnya : 'Halo, saya adalah asisten presdir, Albert."

"David! Tolong aku...." Terdengar suara jeritan Cindy.

David mengambil kembali ponselnya : "tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan."

Setelah mengatakannya, David bersiap menutup telepon.

"Jangan ditutup, David, aku mohon jangan ditutup!" Cindy menangis hingga suaranya menjadi serak : "Jika kamu datang menolongku, aku akan memberitahukan kebenaran tahun itu..."

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu