My Cold Wedding - Bab 155 Kembali ke Negeri Asal

Setelah satu minggu penuh menahan rasa rindu yang menyiksa, Johan muncul di hadapan Bella.

Kali ini kehebohan yang dibuat sangatlah besar, jalanan utama menuju sekolah, dipenuhi dengan bunga mawar sehingga membuat jalan ini menjadi lautan pink. Di atasnya terdapat lagi bentuk hati, sedangkan Johan sendiri berlutut di tengah-tengah lautan bunga, tangannya memegang bunga yang paling mencolok, "Echo, sudah kupikirkan, meskipun kamu mempunyai anak laki-laki, tapi yang aku cintai adalah kamu, sejak hari ini, anakmu juga adalah anakku, jika kamu tidak ingin melahirkan anak, maka tidak usah. Kita bersama-sama membesarkan anakmu. Echo, aku mencintaimu, menikahlah denganku!"

Bella kemari karena ditarik oleh beberapa adik kelas yang dikenalnya, kata mereka tampan, ternyata yang ini?

Saat ini tempat itu sudah dikelilingi banyak orang, laki-laki berteriak menyuitkan, sedangkan perempuan bergosip iri, tidak sedikit orang mengeluarkan ponsel untuk merekam kejadian ini.

Bella malah tidak merasa romantis sedikitpun, dia hanya merasa takut, dengan perasaan was-was segera meninggalkan tempat itu.

Johan melihat Bella yang ingin pergi, berlari untuk menghentikan langkahnya. Wajah Johan penuh dengan kesedihan, "Echo, apa kamu begitu membenciku?"

"Bukan ... Aduh ..." Bella panik, foto yang ada di website sekolah waktu itu bisa dihapus karena dia memohon pada petugas website sekolah, akan tetapi kali ini foto diambil oleh murid lain, jika salah satu foto tersebar di internet, maka kehidupan tenangnya akan segera berakhir.

"Echo ..." Johan menarik tangan Bella, tidak membiarkannya pergi. Menaruh bunga pada pelukan Bella, "Aku benar-benar sangat menyukaimu, mimpi yang kubuat pada malam hari semuanya adalah tentangmu, aku benar-benar tidak bisa menolak perasaan ini. Echo, coba untuk bersama denganku, ya? Coba dulu, boleh ya?"

"Johan ..." Blitz kamera dari belakang terus bersinar, Bella memohon, "Kamu biarkan aku pergi, ya? Aku mohon, biarkan aku pergi ..."

Johan tiba-tiba mengancam, "Echo, aku benar-benar tidak bisa hidup tanpamu, jika kamu tidak bersedia, aku tidak akan membiarkanmu pergi."

Bella mendengar ini sungguh merasa tidak berdaya, "Kamu ingin aku bagaimana menjelaskannya baru kamu bisa ..."

"Echo, kecuali kalau kamu bersedia -" Johan bersikeras, awalnya dia sudah melakukan persiapan untuk menebalkan muka, tapi malah mendengar Bella menjawab, "Baik, aku berjanji padamu untuk memikirkannya, tapi masalah kita berdua, aku tidak ingin membuat satu sekolahan tahu."

Johan senang seperti anak kecil yang mendapatkan permen, "Benarkah Echo? Ya Tuhan, aku sungguh senang!"

Bella menariknya pergi dari jalanan kecil itu dengan cepat, "Aku hanya berjanji padamu untuk memikirkannya."

Tapi hanya dengan memikirkannya saja, sudah mampu membuat Johan senang tak tertahankan. Sepanjang jalan ia memutari Bella dan mengoceh tanpa henti.

Akhirnya sampai di suatu hutan yang tenang dan terletak lumayan jauh, Bella baru bisa bernapas lega.

Johan melihat Bella yang terengah-engah, menekan pundaknya untuk duduk di kursi panjang, "Echo, bagaimana hasil pemikiranmu?"

Bella menengadahkan kepala, melihat laki-laki besar yang menatapnya dengan penuh harapan.

Dia menghela napas kecil, menepuk-nepuk tempat duduk di sampingnya, menyuruh Johan untuk duduk.

"Kuceritakan sebuah cerita untukmu."

Johan menjawab dengan senang, "Baiklah."

Bella menatap satu arah, berpikir kembali pada kejadian masa lalu di dalam ruang ganti baju, "Setelah mendengar cerita ini, baru kamu putuskan mau menyukaiku atau tidak."

Masalah sepuluh tahun yang tidak pernah berhenti, diceritakan tidak sampai setengah jam.

Angin malam sedikit dingin,Johan mendengarnya lalu diam untuk waktu yang lama.

Kejadian masa lalu seperti film kembali berputar di benaknya, Bella menceritakan semua kejadian, yang tersisa hanyalah helaan napas.

"Kamu pernah bertanya tentang cerita mantan suamiku,Johan, aku tidak ingin membohongimu, juga tidak ingin menyakitimu. Tapi yang aku alami, jauh melebihi perkiraanmu, kita tumbuh di lingkungan yang berbeda, pengalaman hidup bahkan berbeda beribu kali lipat. Dengan kondisi seperti ini, apa kita masih bisa bersama?"

Johan menggigit bibirnya dan berhenti untuk waktu yang lama, hingga akhirnya berkata, "Echo, aku bisa membantumu melupakan pria yang telah menyakitimu itu."

"Terima kasih untuk niat baikmu," Bella menolak dengan halus, "Akan tetapi, hubungan ini bagiku, yang kuingat ada beberapa, yang ingin kulupakan ada beberapa, yang tidak ingin diungkit juga ada beberapa, oleh karena itu aku bersedia datang ke sini. Hanya saja aku tidak bisa sembarangan seperti ini menikmati rasa suka darimu, aku harus bertanggung jawab pada diriku sendiri."

Johan masih ingin berkata lagi, "Echo ..."

"Hmm."

Johan berhenti sebentar, "Aku sudah mengerti. Selama ini aku merasa, orang yang saling menyukai seharusnya bersama. Tapi jika dalam hatimu masih ada mantan suami, maka kembalilah dengannya. Aku mendoakan kalian."

Bella sedikit terkejut oleh ke-terus-terangan dan kejujuran orang luar negeri.

Tapi hanya dengan berbuat seperti ini, baru bisa paling kecil menyakiti perasaan Johan. Nasihat yang dilontarkan juga jadinya tidak sia-sia.

"Aku dan dia ... Tidak akan bertemu lagi," Bella tersenyum, senyum yang terpancar dari lubuk hatinya, "Aku suka Melbourne, jika tidak terjadi sesuatu, maka kedepannya aku akan hidup di sini. Johan, kita adalah teman baik untuk selamanya, kamu juga pasti akan menemukan cinta sejatimu."

Saat berpisah dengan Johan, malam sudah datang dan dihiasi dengan lampu-lampu penerang.

Menyelesaikan masalah cinta pertama seorang laki-laki dengan damai, Bella juga merasa lega. Kembali ke rumahnya yang kecil, ia melihat Nino dan Tom yang sedang bermain bola.

Melihat kepulangan Bella, kedua bocah itu berlari ke arahnya untuk berpelukan.

Bella mencium satu, lalu mencium lagi yang lain, bertanya dengan bingung, "Paman Tang dari sebelah apa tidak kemari hari ini?'

Nino menggelengkan kepala, "Hari ini tiba-tiba kedatangan orang aneh yang sangat menakutkan dan menyeramkan. Paman Tang menyuruh aku dan Tom untuk diam di kamar dan tidak boleh keluar, lalu dia langsung pergi setelah itu."

Bella ada sedikit firasat buruk, "Paman Tang berkata apa lagi?"

"Paman Tang menyuruhku untuk mengatakan pada ibu, katanya ... Pangeran ke-lima apa gitu mencari kemari, menyuruh mama segera kembali ke Cina. Semua orangnya ada di Cina dan bisa melindungi mama."

Informasi ini seperti petir yang menyambar, membuat Bella tidak bisa tidur sepanjang malam.

Keesokan pagi, begitu sampai di sekolah, Bella langsung mencari dosen, meminta untuk dimasukkan dalam daftar nama pertukaran pelajar Cina.

Dosen mengira dia rindu dengan kampung halaman, dan karena nilainya juga lumayan bagus, dosen melanggar aturan dan menambah satu lagi daftar nama pertukaran pelajar, kemudian menyuruhnya untuk ikut pergi bersama mahasiswa S2 ke Cina.

Setelah mengurus semua ini, dia segera menghubungi Gembi Gu.

"Apa? Kamu akan kembali? Baguslah!" Suara Gembi Gu dari telepon seberang terdengar senang bercampur kaget, "Kapan? Aku pergi menjemputmu!"

Bella tidak bisa merasa senang, karena pertukaran pelajar kali ini, adalah dengan Universitas Harriford!

"Aku sudah membeli tiket untuk lima hari kedepan, Gembi, dia ... Masih belum mengetahui informasi tentangku, kan?"

"Tenang saja, pekerjaan menjaga rahasia kulaksanakan dengan baik," Gembi Gu mengecilkan suara, "Aku memiliki satu rumah kecil, lumayan jauh dari kota, lebih jauh lagi dari perusahaan LS. Setelah kamu kembali, tinggal saja dulu di sana."

Satu kalimat terima kasih terhenti di tenggorokan, setelah sambungan telepon ditutup, Bella masih belum tersadar.

Kemarin-kemarin dia baru berkata pada Johan untuk hidup bersama selamanya di Melbourne, sekarang baru lewat beberapa hari, dan dia sudah akan kembali ke negeri asalnya. Kembali ke Cina juga tidak apa-apa, Cina begitu besar, menemukan satu orang juga tidaklah mudah, akan tetapi kenapa harus Universitas Harriford? Tuhan benar-benar sedang memainkan sandiwara yang besar dengannya.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu