My Cold Wedding - Bab 63 Bella Akan Kembali Kujaga

Diberhentikannya mobil di pinggir jalan, dengan serius dicarinya sekali lagi, tetap saja tidak ditemukannya.

Dia teringat petugas asuransi yang ditelepon Cindy tadi, dengan hati-hati dilihatnya daftar block list itu, dan memang benar terlihat nomor Bella di dalam daftar itu.

Dikeluarkannya lah nomor itu dari sana, di teleponnya.

Tidak aktif.

Dicobanya lagi, masih saja tidak aktif.

Diapun menelepon Asisten Albert, "Coba kamu bantu aku cek sekarang dimana, dalam waktu kurang dari setengah jam, aku ingin tahu hasilnya."

Pada saat itu, Bella sudah mengenakan baju steril, dan masuk ke ruang operasi bersama Delson,

Operasi itu sangat tegang, Bella tidak sempat mengangkat telepon dari Jane, tapi Jane juga tidak biasa menarik uang cash sebanyak itu sekaligus, terpaksa harus diberitahukannya James.

Bella dapat dengan cepat mengenalinya, jadi biasa dengan cepat menghentikan kejadian tegang itu.

James menggesek kartunya untuk membayar, dan duduk diluar menunggunya, Bella tidak tenang, sampai dokter sudah setuju, barulah dia berganti baju, masuk ke ruang operasi.

Delson yang diberi anastesi, terbaring di ranjang sudah tertidur pulas.

Dokter yang sudah siap, memulainya. Pisau itu digerakannya, dan darah segar mulai mengalir keluar, Bella sampai gemetar, hatinya tidak berani untuk terus lanjut melihat.

Di ruang luar operasi, James menunggu di luar sambal memainkan hp, ada rasa bosan, ditambah lagi dia melihat-lihat apa yang ada di dalam tas Bella, tapi dia menjadi kecewa, Bella ternyata tidak ada barang pribadi seorang wanita.

Tas kosong, hanya ada satu buah hp, dompet, dan segerenceng kunci, dan masih ada tissue.

Hpnya yang sudah tidak ada baterai, dengan otomatis mati.

James bertanya kepada perwat disana, dimana tempat untuk mengisi daya hp, dia bermaksud untuk mengisi daya hp Bella.

Baru saja dihidupkan, langsung ada satu telepon masuk.

Dilihat layar itu, bertulisakan "David", dengan senyuman licik di sudut bibirnya, diangkatnya telepon itu,"Halo? CEO David."

David yang sudah menerima posisi dari Albert, bahwa ada di Rumah Sakit Kota H.

Apa Bella sakit?

Dia sangat tidak sabar, dan menelponnya, dari yang tidak aktif,sekarang sudah bias dihubungi.

Tapi, yang mengangkat telepon itu...............

"James?"

"Ya, betul, James."

David mengerutkan alisnya, bertaya "Bella dia dimana? Kenapa kamu yang menjawab teleponnya?"

James malah mengembalikan pertanyaannya,"Bukankah seharusnya aku yang bertanya padamu David, sudah selarut ini, kenapa kamu masih menghubungi pacarku?"

Dengan tawa dingin David bilang, "Pacar?"

"Ya, Bella sekarang adalah pacarku."

"James, urusan kita masih belum selesai, jangan kamu sangkut pautkan Bella kedalam semua ini!" kata David sambil marah.

James dengan senyum sinisnya,"Aku menyukainya itu urusanku, dengan masalah diantara kita tidak ada sangkut-pautnya, David kau sudah mengurus langit dan mengurus bumi, apa mungkin kau masih bias mengurus hubungan orang lain?"

David memegang hpnya dengan tenaga, berkata "Kamu boleh sesukamu, mau mencari siapa saja untuk menjadi pacarmu,, sama sekali tidak ada hubungannya denganku. Tapi jangan sekali-kali kamu sebut Bella, atau jangan kau salahkan aku jika aku nanti jadi tidak sungkan kepadamu."

"Haha, apa hak kamu untuk mengatur kami? Hubungan kami berdua, menunggumu bercerai, lalu aku akan langsung melamarnya, satu menitpun tidak akan aku ulur."

David menggertakan giginya, "James, beraninya kau!"

"Kenapa aku harus takut?" James tertawa sambal berkata "David, kau jaga saja simpananmu itu, Bella akan kembali kepadaku."

Ditutupnya telepon itu.

Dan dimatikannya hp Bella.

James sudah memarahi orang itu, terasa lega sampai ingin bernyanyi.

David dengan cepat ke rumah sakit, ke meja resepsionis "Tolong lihat, Bella ada di bangsal nomor berapa."

Suster itu mengeceknya, dan meggelengkan kepalanya, "Maaf, tidak ada nama pasien Bella disini."

David tercengang, mengerutkan alis bertanya "Apa kamu yakin?"

Suster itu mengeceknya sekali lagi, menganggukan kepalanya berkata "Iya, tidak ada, atau mungkin kamu boleh bertanya lagi apa benar-benar ke rumah sakit yang ini?"

David dengan marah menelfon Asisten Albert.

Albert yang dimarahi oleh bosnya sampai ketakutan. Mendengar perkataan David, Albert jadi mengerti dan berkata, "Bos, mungkin bukan Bella yang sakit, tapi kakaknya ke rumah sakit untuk operasi. Kakaknya Bella memang belakangan ini sering keluar msuk rumah sakit, Bella hanya menemaninya."

Tidak tahu bagaimana, hatinya yang sudah sangat gelisah, sekarang sudah mulai tenang,

Bella tidak sakit, itu sudah cukup.

David bertanya "Kakaknya?"

"Iya, aku melihat catatan rumah sakit, hari ini harusnya melakukan operasi jantung."

"Oh, baiklah."

Sesudah menutup telefon, dia kembali mencari suster, menanyakan mana Delson, dan memang ada. David mengikuti petunjuk dari si perawat, dan disana terlihat James yang sedang berbaring diatas kursi.

Dia jalan melewatinya.

.......

Operasi itu berlangsung selama 12jam.

Bella kelujar dari bangsal operasi,

Dari Bella keluar, langit sudah terang, anastesi Delson belum selesai, Bella seperti baru keluar dari air, rambutnya menempel pada dahinya.

Dokter menenangkannya, "Operasi sangat lancar, tidak usah khawatir, setelah ini semua hanya perlu minum obat teratur."

Bella membungkuk dan mengangguk, "Terima kasih dok."

"Ini memang sudah seharusnya aku lakukan" sambal melepaskan baju operasinya, dokter bertanya, "Operasi sebesar ini, kenapa hanya kamu seorang yang menemani? Orang tuamu? Apa tidak ada saudara lain?"

Bella terkekeh, "Mereka sedang sibuk."

"Ini hidup dan mati, apa mungkin bisa lebih sibuk?" dokter itu tidak terlalu puas dengan alasannya, "Sudahlah, itu utusan rumah, kamu harus merawat kakakmu drengan baik, aku sudah selesai hari ini, kalau terjadi sesuatu kamu boleh menghubungi perawat yang ada, atau dokter yang sedang bertugas."

Bella menganggukan kepalanya, dan sekali lagi mengucapkan terimakasih.

Sesuah mengantarkan dokter itu, Bella mengikuti kakaknya berjalan keluar dari ruang operasi.

"Bella."

"Bella"

David dan James semua menyambut Bella.

Bella memilih untuk mengacuhkan David, dan tertawa kepada James sambil berkata, "Operasinya berjalan lancar, semua ini karenamu, kalau bukan karenamu, kakakku mungkin tidak bisa ditolong."

James tidak berkata apa-apa, David mengerutkan dahinya samil berkata "Bukan dia yang menjadi dokter memegang pisau operasi, apa hubungannya dengan dia?"

Bella dengan dinginnya berkata "James sudah membantuku membayar uang operasi kakakku, tentu saja ada hubungannya."

David dengan kesal berkata, "Kalian masih bukan sepasang suami istri, uangmu tidak cukup kenapa tidak mencariku, malah pergi mencarinya?!"

"Aku bukannya tidak pernah mencarimu!" Bella memotong perkataanya, "Tiap aku meneleponmu, Cindy yang selalu mengangkatnya, entah dia bilang kamu mandi, aku juga sudah tidak ingin mengganggu pasangan seperti kalian."

"Kamu meneleponku?" David baru menyadarinya, "Apakah jam 9 malam? Aku memang mandi jam segitu...."

"Sudah lah cukup" Bella sudah Lelah, "Aku tidak ingin tahu kamu sedang apa, ataupun kamu Bersama Cindy sedang melakukan apa. David, ini adalah rumah sakit, kakakku butuh ketenangan untuk proses penyembuhannya, tolong kamu pergilah."

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu