My Cold Wedding - Bab 126 Keadaan Yang Baik

Kembali ke gedung perusahaan LS, kakek David sedang menunggu di pinggir jalan sejak lama, memanjangkan lehernya dan menunggu.

Melihat Bella turun dari mobil cucunya, kerutan dimuka senyumnya menjadi semakin banyak, "Bella, kakek membawakanmu sop ayam, sedang dipanasi oleh Albert, kamu terlalu kurus."

Kakek masih tetap seperti ini, selalu mempunyai maksud baik yang membuat orang menjadi tidak tega untuk menolak, tetapi begitu mengatakan tentang 'sop ayam yang eksklusif', Bella merasa sedikit takut dalam hatinya dan melihat ke arah David untuk meminta pertolongan.

"Uhuk ... Kakek, masuk dulu, di luar dingin."

Kakek David menggandeng tangan Bella dan masuk ke dalam gedung, "Ya, ya, ya, di luar berangin di musim dingin. Anak perempuan, paling tidak boleh terkena angin dingin."

Bella digandeng oleh Kakek David sepanjang jalan. David mengikuti dari belakang dengan tangan dimasukkan ke dalam saku. Bagaimanapun, mereka berdua berjalan dengan pelan. Dia berpostur tinggi dan berkaki panjang, dan selangkah berbanding dengan mereka dua langkah.

Kakek David masih berkata, "Kakek tahu tetap kamu yang paling berbakti, dan masih mau menemani kakek, orang tua yang jelek ini untuk makan malam ...."

Bella memberengut dan melihat ke David yang berjalan di belakangnya dengan curiga, yang ditengok hanya mengangkat bahunya dengan polos, tetapi tersenyum lebar. Bella segera menyadari bahwa dia sudah ditipu.

Barusan mau membantah, liftnya tiba, Kakek David menggandengnya masuk lift, menepuk tangannya, "David si kelinci kecil ini, masih memikirkan kakek? Selain bekerja, ya tetap bekerja, tetap Bella yang paling baik, selain lemah lembut, cantik juga pintar memasak, siapapun lelaki yang meninggalkanmu, pasti otaknya sudah ditendang oleh keledai!"

Bella ingin tertawa terbahak, dan wajah David dibelakangnya menjadi merah padam.

Merasa masih belum cukup, kakek David menghampiri David, "Menurutmu, yang kakek katakan ini benar tidak?"

Bella mencuri pandang ke David Li yang berubah menjadi kesal lewat cermin dari lift. Kekesalan di hati Bella Xin menjadi sirna seketika, dan bibirnya melengkung sedikit ke atas.

Tetapi tidak disangka, detik berikutnya, matan David juga melihat ke arah sini.

Mata keduanya beradu pandang lewat cermin, Bella tertangkap basah dan segera memalingkan mukanya.

David Li terkekeh, "Ya, aku menduga latihan kaki dari keledai pasti bagus. Tendangannya kuat sekali."

Kakek David mengedipkan matanya kepada Bella dan sengaja bertanya, "Entah meninggalkan efek samping atau tidak, bisa tiba-tiba saja kambuh lagi!"

David berkata, "Tidak, dokternya terlalu baik, tidak perlu makan obat."

Kakek David puas, mata cucunya yang buta akhirnya terbuka kembali!

Cucunya yang hebat ini mempunyai harapan lagi!

Begitu pintu lift terbuka, kakek David mencari Asisten Albert kemana-mana, " Albert, dimana kamu? Suruh kamu memanasi sup, kenapa kamu masih belum kembali?"

Bella mendengarnya dan segera menggelengkan kepalanya, "Kakek, supnya ... jangan diminum ya? Kita makan yang lain saja, kita makan apapun yang kakek sukai."

"Kakek menyukai masakanmu!"

"Aku akan memasak buat kakek makan." Bella lega. Asalkan dia tidak meminum sup ayam, dia rela memasak. Lagipula dia malas memasak begitu dia kembali di apartemen kecilnya. Semua hanya demi makan, sepanjang dia tidak perlu meminum sup lagi, dia akan segera pergi begitu selesai makan malam.

"Jadi begitu saja ya, Bella ikut pulang ke rumahku dan memasak buat kakek!" Kakek David Li tersenyum sambil menatap ke arah cucunya.

David segera merespon dan berkata, "Kakek agak kurusan sekarang, apakah karena makanan tidak enak?"

"Ya, masakan pembantu sebenarnya enak, tetapi kalah dengan masakan Bella ..." Dengan muka bersahabat kakek David berkata, "Bella, jika kamu tidak sibuk, bolehkah membantu kakek memasak sedikit makanan buat kakek?"

Bella ingin menolak, "Kakek Li, aku benar-benar sibuk belakangan ini."

Siapa sangka tiba-tiba mata Kakek David memerah, "Baiklah, kalian sibuklah, tidak tahu aku masih bisa hidup berapa lama, mungkin saja bisa tiba-tiba meninggal di apartemen tiada orang yang mengetahuinya, sebelum meninggal pun, tidak dapat makan dengan kenyang ..."

Bella bermaksud menasehati, "Bagaimana mungkin, kakek pasti akan panjang umur."

"Tidak dapat makan dengan baik, bagaimana bisa berumur panjang? Lupakan saja, kakek tahu kalau kamu ingin pergi keluar negeri. Itu hal yang bagus. Kakek tidak seharusnya menghalangimu pergi belajar. Albert, besok belikanku beberapa roti saja, mumpung tidak dapat makan dengan kenyang, lebih baik makan roti saja. Hidup sehari demi sehari saja."

Bella menghela nafas panjang. Dia tidak tahu bahwa kakek Li dengan sengaja berkata demikian, tetapi terhadap orang tua ini, dia benar-benar tidak dapat menolak.

Dia tumbuh besar dalam sebuah keluarga yang tidak saling peduli, jadi dia sangat menghargai hubungan keluarga ini.

"Baiklah, aku akan pergi ke rumah kakek untuk memasak bagi kakek kali ini. Kakek jangan keberatan ya dengan aku yang akan makan banyak."

Kakek David menjadi gembira, "Bisa makan banyak baru baik, makan yang banyak, tubuh baru bisa sehat."

Saat ini,Asisten Albert berlari datang dengan sepanci besar sup ayam, "Tuan, supnya sudah datang ..."

"Bawa kembali," perintah David.

Asisten Albert menjadi lemas. Bukankah dia berlari kesini demi sup ini? Kenapa tidak jadi?

David Li berkata, "Jangan dibawa kembali, bawa saja ke kamar mandi saja untuk di buang."

Asisten Albert menjadi lebih bingung, "Sayang sekali ... lebih baik memberikan sup ini kepada karyawan kantor saat makan siang nanti. Ini sudah hampir jam makan siang. Begitu juga bisa menunjukkan perhatian bos kepada para karyawannya."

David Li cepat menahannya, "Perhatian ... bulan ini semua karyawan di perusahaan LS mendapat penghargaan seribu yuan. Sup ini harus dibuang."

Asisten Albert melangkah pergi dengan sepanci sup ditangannya.

Melihat Albert berjalan masuk kedalam toilet pria dengan sup ditangannya, David menghela nafas.

Jika sup itu dibagikan kepada karyawan, apa yang akan terjadi?

Pasti akan terjadi kekacauan!

Rasa dari sup buatan kakek semakin hari semakin aneh. Terakhir kali, dia mengunakan seluruh kesabarannya untuk menghabiskannya. Kalau sup ini diberikan kepada orang lain, dia tidak berani menjamin akan seperti apa reaksi mereka itu.

Beberapa orang berjalan bersama masuk kedalam kantor direktur. Kakek Li sangat puas dengan Bella. Keduanya berbicara dengan seru.

Saat David membuka pintu dan masuk, dia malah tidak bisa ikutan ngobrol. Tapi dia juga tidak peduli. Dia duduk di kursinya dengan secangkir teh dan melihat seorang kakek tua dan wanita muda asyik bercakap-cakap tidak jauh darinya, tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.

Matahari bersinar diantara keduanya. Tiba-tiba dia mensyukuri keadaan yang baik ini.

Bella sedang mendengarkan cerita kakek Li yang menarik tentang masa kecil David. Bisa dikatakan David sudah berubah total.

Melihat dia yang sekarang adalah seorang bos besar yang bergaya, dulunya merupakan seorang bocah yang nakal. Memecahkan kaca jendela rumah orang, mengempiskan ban sepeda orang, semua pernah dilakukannya.

Menjelang sore, Asisten Albert datang mengantar makanan. Ceritanya terputus sampai pada David Li yang mendapat juara pertama pada kompetisi seni melipat di masa kecilnya.

"Marilah makan dahulu," Kata David.

Asisten Albert membawakan makanan buat tiga orang. Bawaannya sangat berat. Dia benar-benar capek hari ini. Membuatnya sampai terengah-engah.

Tetapi Kakek Li berkata bahwa dia lagi diet sekarang, dan tidak makan malam. Dia membiarkan Bella makan lebih banyak, Melihat Daviddengan sumpitnya hendak mengambil sayuran lagi, kakek Li segera merebut makanan yang ada didepannya dan menuangkannya kedalam mangkuk Bella. Dia menegur cucunya, "Kenapa kamu berebut dengan Bella? Memangnya kakek membuatmu kelaparan?"

David meletakkan kembali sumpitnya tidak berdaya dan memegang dahinya sambil berkata, "Tidak, tidak, aku tidak lapar, biarkan dia yang makan saja."

Kakek Li menatap Bella makan dengan lahap untuk menghabiskan semua makanannya, dia sungguh tidak dapat menahannya, dengan penasaran dia bertanya, "Bagaimana rasanya?"

Bella mengangguk sambil berkata, "Sungguh lezat. Koki yang bekerja di kantin perusahaan LS sungguh hebat."

"Itu koki yang khusus memasak makanan untuk bos, koki yang memasak makanan untuk bos berbeda dengan koki untuk karyawan." Asisten Albert berdiri di samping menunggu Bella menghabiskan makanannya.

Bella mengingat kembali makanan yang baru saja dimakannya tadi, tumis sayuran hijau, telur dimasak dengan tomat, daging ditumis dengan paprika, semuanya adalah makanan yang biasa, apakah karyawan biasa tidak dapat makan dengan menu yang demikian?

Sungguh memalukan!

David menerima pandangan mata yang kecewa dari Bella, Dia mengusap hidungnya dan menjilat nasi putih yang tertinggal.

Bella bertanya, "Apa makanan yang biasa dimakan karyawanmu?"

Asisten Albert sambil membereskan kembali piring-piring yang ada dimeja, sambil menjawab dengan serius, "Semua makanan sama, cuma, ada tambahan sup ayam. Oh, itulah sup ayam yang tuan kirim ke aku sebelumnya. Aku bertemu dengan koki saat berada di toilet, dia juga menyayangkan untuk membuang sup itu, katanya bagus juga buat ditambahkan kedalam makanan yang dia buat. Jadilah makanan seperti yang kamu makan barusan."

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu