My Cold Wedding - Bab 145 Memulai Kehidupan Baru

Angin laut di belahan bumi selatan terasa hangat dan lembab dengan banyak sinar matahari.

Pantai penuh dengan wanita mengenakan bikini. Sosok yang tinggi semampai dengan tubuh yang seksi, menarik perhatian orang yang lewat untuk melihatnya ... Lelaki berjalan menghampiri satu per satu.

Hari ini, situasi seperinya agak berbeda.

Seharusnya dikatakan, bahwa sejak gadis Asia itu mulai memasuki sekolah, semua keadaan telah berubah secara dramatis.

"Echo, aku tadi pergi untuk membantumu membeli es air kelapa," kata seorang pemuda berambut pirang yang ganteng dengan muka memerah. Ia dengan berani berjalan ke arah seorang gadis Asia yang terkenal di sekolah, dan berkata dengan menggunakan bahasa Cina yang aneh. Di belakang mereka, ada sekelompok pemuda yang meniup siualan, membuat mereka semakin canggung.

Air kelapa di tangan belum juga berpindah tangan, wanita Asia yang cantik itu hanya tersenyum datar, dan dengan halus menolaknya, "Terima kasih, tetapi aku membawa air minum sendiri."

"Echo, sebenarnya ..." pemuda itu tidak bisa menahan suitan teman-teman yang terus mendesak di belakangnya, dengan memberanikan diri, tanpa mempedulikan apapun lagi berkata, "Sebenarnya aku sangat menyukaimu, maukah kamu menjadi pacarku?"

Meskipun hanya tiga bulan sejak kedatangannya ke Melbourne, Bella sudah terbiasa bergaul dengan pelajar asing yang lugas dan menyenangkan ini. Untuk mengatasi situasi ini, dia sudah memiliki pengalaman, "Maaf, aku ..."

Kata-katanya belum selesai, pemuda itu sudah memotongnya: "Echo, namaku Johan. Aku adalah mahasiswa S2 yang lebih besar tiga tahun darimu, kamu juga mempelajari arsitektur, bukan? Aku ... Aku ... Jika aku memenangkan pertandingan voli pantai ini, kamu menerima aku, ya?"

Tiga bulan yang lalu, dia datang ke Melbourne seorang diri, setelah mempersiapkan diri selama sebulan, dia diterima kuliah di Universitas Melbourne jurusan arsitektur. Dia berpikir bahwa seharusnya ada banyak orang Asia yang datang untuk belajar di Australia, orang dengan rambut hitam dan bola mata hitam seharusnya bukan hanya dia seorang.

Tetapi hari pertama masuk sekolah, pemuda di seluruh sekolah langsung geger.

Bella berpenampilan anggun dan elegan, ada daya tarik wanita timur, berkulit putih, dilihat dari samping malah semakin menarik hati. Dengan segera lingkungan sekolah menjadi heboh, foto pada hari pertama sekolah beredar luas di internet, seketika disebarkan secara gila-gilaan di satu sekolahan.

Setelah inseden ini, Bella segera berkomunikasi dengan pihak sekolah untuk menghapus semua foto-foto mengenai dirinya.

Meskipun demikian, Bella masih sedikit terkenal di antara dosen maupun murid-murid.

Jika pesta pantai hari ini bukan diadakan oleh Institut Konfusius sekolah dan membutuhkan penerjemah bahasa Mandarin, ia benar-benar tidak ingin datang.

Pantai penuh dengan daging orang yang putih, sinar matahari dapat membuat orang menjadi gosong, benar-benar merupakan sebuah penderitaan.

Yang lebih menyiksa adalah bahwa ke mana pun Bella pergi, mata orang-orang selalu tertuju kepadanya. Bella tidak bisa lagi berpikir jernih. Ketika dia berada di negaranya sendiri, dia hanya dengan terpaksa saja bisa dikategorikan ke dalam ukuran cantik. Bagaimana mungkin begitu sampai di negara asing, reaksi orang-orang begitu besar?

Bella berpikir sambil memiringkan kepala, tiba-tiba bertanya, "Berapa umurmu tahun ini?"

Laki-laki yang tiba-tiba ditanya, terdiam, dan kemudian berkata, "Aku baru saja berusia dua puluh empat tahun!"

"Aku sudah berusia dua puluh delapan tahun," Bella masih tersenyum hangat, "Setelah lewat beberapa bulan, aku akan berusia dua puluh sembilan tahun. Aku sangat senang mendapatkan rasa suka darimu, tetapi aku tidak bisa menerima pria yang jauh lebih muda dariku."

Pemuda itu pergi, dari punggungnya terpancar kekecewaan.

Bella mencibir. Jika memang tidak punya kesempatan, dia lebih suka segera menolaknya dari pada memberi harapan palsu. Dua puluh empat tahun, umur yang sangat bagus, bukan? Dengan begitu banyak wanita muda di pantai, dia melepaskan pohon miring seperti Bella, di baliknya masih ada hutan yang menunggunya.

Tidak disangka, setelah semua pria itu berjalan menjauh, dia tiba-tiba berbalik dan melambaikan tangan pada Bella dan berteriak, "Echo, aku tidak akan menyerah! Aku pasti akan mendapatkanmu!"

Setelah pesta pantai berakhir, Bella kembali ke restoran Cina tempat dia bekerja dan tinggal sementara.

Bos Bella adalah sepasang suami istri paruh baya baik hati yang menjual bebek panggang khas, mereka mengadopsi seorang anak laki-laki berusia lima tahun. Sewaktu baru tiba di Melbourne dan tidak kenal dengan siapa-siapa, dia juga diberi tumpangan oleh mereka.

"Echo, kamu sudah pulang. Apa kamu bermain dengan gembira hari ini?" Bibi Mei menyambutnya dan membawakannya semangkuk sup kacang hijau, "Minum sup kacang hijau ini dulu. Saat ini, Cina sedang perubahan musim dingin ke musim semi. Matahari sangat terik disini, kamu pasti sangat haus."

Bella tidak menolak, menerimanya kemudian dihabiskan semuanya. Hari ini dia memang benar-benar sangat haus.

Selesai minum dan mengelap mulutnya, "Toko sudah tutup? Aku akan pergi membantu paman-"

Bibi Mei terlambat merespon dan Bella dengan lincah sudah sampai ke restoran bebek panggang. Paman Zay masih sibuk mengeluarkan bebek yang renyah dari tempat panggangan satu per satu, dibelah setengah, lalu ditambahkan dengan saus mi. Satu persatu dihidangkan kepada pengunjung.

Melihat Bella datang. Paman Zay tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai tanda mengucap salam, Bella juga menganggukkan kepalanya. Bebek buatan Paman Zay sungguh sangatlah lezat, Bella juga mencuri ilmu sedikit, tetapi dibanding dengan paman yang sudah berpengalaman sepuluh tahun lebih, dia masih kalah jauh. Tangan Bella dengan cekatan memotong timun dan bawang bombay menjadi potongan tipis, menyusunnya dalam piring, benar-benar sibuk.

"Echo, ayo cepat ke sini datang membantu," Bibi Mei memanggilnya dari ruangan depan.

"Iya, aku datang!"

Bibi Mei tidak begitu bisa berbahasa Inggris, Paman Zay juga hanya bisa sedikit. Di masa lalu, mereka hanya melakukan bisnis di sekitaran orang-orang Cina. Namun sejak Bella datang, seperti telah membuka pintu dunia baru. Orang asing mulai mendengar tentang adanya wanita Asia cantik di restoran Cina ini, memesan bebek panggang dengan asal, namun asalkan mereka memakannya sekali saja, maka selamanya tidak akan bisa berhenti. Orang-orang yang datang mengunjungi toko bebek panggang, sambil melihat wanita cantik sambil makan makanan yang lezat, juga menikmatinya disertai dengan bir. Berita ini beredar dari satu mulut ke mulut yang lain, menjadikan bisnis toko kecil ini menjadi sangat baik sehingga hampir meledak.

Bella mengenakan celemek, mengikat rambutnya dengan kuncir kuda kemudian pergi melayani tamu. Memberikan senyuman manis dan dengan terampil memperkenalkan kepada orang asing dalam bahasa Inggris, "Ini adalah makanan tradisional Cina, satu ekor hanya seharga 15 dollar Australia (Sekitar 212.000 rupiah) lengkap dengan saus dan sup bebek. Jika membeli empat ekor sekaligus, masih akan mendapat satu ekor ekstra. "

Orang Asia memang berperawakan kecil. Bella dengan dandanan sepeerti anak sekolah tentu saja terlihat semakin muda. Beberapa orang asing segera membelalakan mata mereka, "Apakah ... Kamu sudah dewasa? Apakah perlu membantumu melapor polisi? Nona, di sini mempekerjakan orang dibawah umur adalah pelanggaran hukum ..."

Bella menjawab sambil tersenyum, "Terima kasih, aku sudah dewasa. Anda mau berapa ekor? Mau setengah atau seekor utuh?"

Orang asing itu masih ragu, "Apakah bosmu mengancammu? Nona, Jangan takut, kami bisa membantumu menghubungi kantor kedutaan besar negaramu."

"Tidak perlu, sungguh tidak perlu," Bella menjawab sambil menggoyangkan tangannya, dia datang ke Melbourne dengan diam-diam, tanpa seorangpun yang tahu, bahkan Gembi Gu pun tidak. Sekarang kehidupannya sangat sibuk tapi dia telah menemukan arti hidupnya, dan dia merasa sangat puas.

"Nona, bisa tolong perlihatkan paspormu kepada kami? Aku punya seorang teman yang bekerja di kantor imigrasi. Aku sungguh berharap bisa menolongmu," Orang asing itu bersikeras.

Tiba-tiba, terdengar suara seseorang yang berjalan menghampiri untuk membebaskan Bella dari desakan, "Aku mengenalnya, dia sudah dewasa."

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu