My Cold Wedding - Bab 29 Bukannya Aku Tak Pernah Berusaha

David pun kemudian lanjut mengambil makanan dengan menggunakan sumpit, tidak mengatakan tidak, tidak juga mengatakan ya.

Dalam lima tahun ini, dia selalu tak berusaha untuk berperilaku baik terhadap Cindy, yang diinginkan Cindy adalah uang, David juga rela menggunakan uang untuk menyelesaikan masalah dengannya, tak perlu menghabiskan banyak energi jika hidup dengan wanita seperti ini, bahkan dia masih menggunakan beberapa cara, yaitu menekannya dengan berita pembunuhan yang diakukan oleh Cindy, agar dia bebas dari sanksi hukum.

Awalnya dia mengira, tidak ada Anqila akan membuatnya takut seumur hidupnya tak bisa lagi mencintai perempuan manapun, makanya ia menghabiskan sisa hidupnya bersama Cindy, Cindy ingin uang jika David ingin menebus rasa bersalahnya terhadap Anqila, apa yang ia butuhkan sudah terpenuhi. Tetapi ketika Bella muncul lagi dalam pandangannya, David jelas-jelas merasa terkejut dan panik.

Ada rasa ragu di benaknya, juga ada rasa belas kasihan kepadanya.

Dia sebenarnya tak melakukan kesalahan apapun,Heri seorang penjual tanah yang hobi menjual perempuan, dia mengantar Bella ke atas tempat tidurnya, Bella pun sebenarnya telah di paksa untuk menikahinya.

Tetapi dengan sekejap mata, juga karena pernikahan mereka, Anqila merasa terhina, ternyata tak ada hubungan sama sekali dengan Bella, kebencian dalam hatinya berangsur-angsur semakin masuk ke hatinya.

Bagi Bella, menjalin hubungan dalam waktu yang singkat, ketika Bella bertanya kepadanya sebenarnya ingin seperti apa hubungan mereka, dia pun terdiam.

Dia pun sebenarnya tidak tahu apa yang diinginkan dalam hubungan ini.

Yang ia tahu hanyalah, setiap kali melihat Bella dan James bersama, kemarahannya seperti sudah mengetahui kematian Anqila.

kakek David melihat David tidak ada perlawanan yang jelas, dia merasa akan menjadi lebih rumit, jelas harus memenangkan dan bekerja keras untuk menyelesaikan perseteruan ini: “Badan kakek ini, semakin lama semakin lemah, dan belum tahu masih bisa melewati beberapa musim semi lagi, Bella, bisakah kamu datang ke kehidupan kami dan menemani kakek?”

Yang paling ditakuti Bella adalah jika disinggung tentang hal ini,kakek David menggunakan cara yang dapat meluluhkan hatinya untuk menahannya pergi, dia juga tak ingin terlihat bahwa sebenarnya ia menolak keinginan kakek David

Dia pun tersenyum, tak ada jawaban yang pasti, nanti dibicarakan lagi, kemudian ia kembali pergi dan bertanya kepada Direktur Deni apakah akhir-akhir ini ada proyek perjalanan bisnis keluar kota, Festival musim gugur pasti banyak orang tak bersedia untuk pergi, dia pun mendaftar, seharusnya bisa terealisasikan.

kakek David mengambil makanan untuk Bella: “Ayo, kamu harus makan yang banyak.”

Dia juga mengambilkan makanan untuk David: “Coba kamu cicipi udang ini, bukankah ini favorit kamu?”

Tiga orang makan dengan isi hati dan pikiran masing-masing, terlihat sangat harmonis.

Handphone David tiba-tiba berdering sehingga memecah kehangatan saat itu.

Begitu terhubung, ternyata Cindy meneleponnya dengan suara yang begitu manja: “David, aku baru saja pergi berbelanja, terasa begitu lelah, kakiku sangat sakit, kamu bisa datang untuk menjemputku kan?”

David sudah terbiasa mengabulkan semua permintaannya, saat itu juga David langsung menjawab: “Ok, kirim di mana posisimu sekarang, aku menjemputmu dari sini.”

Belum sempat mencicipi hidangan yang dimasak oleh Bella, David telah sampai di depan pintu untuk mengenakan sepatu.

Kakek David yang melihat situasi ini, langsung memukul sumpit ke mangkok sehingga terdengar suara lentingan: “Tidak boleh pergi!”

Kakek David beberapa hari ini sudah cukup sabar terhadap perilaku Cindy, baju yang begitu memikat, sekali lihat pasti berpikir bahwa dia bukanlah wanita biasa, entah dengan cara apa dia menggoda David, Kakek pun hanya bisa menasehati Bella, perempuan baik seperti bella jangan mau seperti Cindy, hal ini semakin membuatnya ingin marah.

David pun menjelaskan kepada kakek: “Kakek, Cindy di sana ada sesuatu yang mendesak, aku pergi menjemputnya sebentar kemudian segera kembali.”

Sesuatu mendesak? Aku jelas-jelas tadi mendengar bahwa dia sedang berbelanja!” Kakek David semakin murka: “ Jika kamu hari ini berani pergi bertemu dengan wanita penggoda itu, jangan anggap aku sebagai kakek mu lagi!”

David pun menjawab dengan terpaksa: “Kakek, Cindy bukanlah wanita penggoda, di adalah adik kandung Anqila....”

Ada apa dengan adik kandung Anqila? Bella sekarang masih menjadi istrimu! Kembali ke sini dan duduk, makan!”

Panggilan telepon kembali masuk: “Suamiku, aku sudah mengirimkan dimana posisiku berada, kamu cepat datang menjemputku ya, aku menunggumu sambil perawatan kuku.”

Bunyi pesan tanda Wechat milik David pun berbunyi, pasti itu adalah pesan dari Cindy yang mengirimkan posisi dimana Cindy berada.

David sudah selesai mengenakan sepatu, tangannya pun sudah menggenggam gagang pintu: “Kakek, aku sudah janji kepada Anqila untuk menjaga Cindy dengan baik, aku tak bisa mengingkarinya.”

Setelah perdebatan selesai, kakek David pun tak peduli langsung melempar sumpit, menutup pintu dan pergi.

Bella dengan segera membuang sumpit tersebut, kemudian memegang dan meranngkul kakek David yang sedang mengambang, dia bahkan menyuruh pelayan: “Cepat ambilkan obat!”

Bella pun membantu kakek David meminum obatnya dan sambil menepuk-nepuk punggungnya agar lebih tenang, tak lama pun wajah Kakek David tidak pucat lagi dan perlahan-lahan membaik.

“Kakek, jika dia ingin pergi biarkan dia pergi, jika tetap memaksanya untuk tinggal dia juga sebenarnya tak tau apa yang harus dilakukan.”

Kakek pun menepuk-nepuk punggung tangan Bella dan berkata: “Bella, David hanya terjerat dalam waktu sebentar, dia terjerat oleh wanita penggoda itu, kamu beri dia satu kali lagi kesempatan, satu kali saja, bisa kan?”

Pandangan Bella pun gelap: “Antara aku dan dia terpisahkan oleh takdir kakakku, bukannya aku tak pernah mencoba, aku sudah berusaha selama tiga tahun, yang ada hanya ada kebencian yang teramat sangat darinya, kakek, aku benar-benar sudah berusaha...”

“Aku tahu aku tahu, kamu anak yang baik tetapi kamu yang tersakiti, kamu tenang saja, asalkan aku selalu berada di sini, wanita penggoda itu tidak akan masuk ke rumah keluarga ini!”

Setelah selesai makan, mereka pun keluar, sinar malam di luar pun sudah mulai terang.

Kakek David menyuruh supir untuk mengantar Bella pulang, Bella pun menolaknyan dengan sopan, dia pun berjalan keluar bersiap-siap menuju halte bis untuk pulang naik bis.

Ketika ia meraba saku celananya ternyata dompetnya ketinggal di rumah keluarga David, Bella pun kembali lagi untuk mengambil dompetnya.

Perjalanan kembali ke rumah tersebut agak jauh, Bella berjalan dengan lambat, ketika akan sampai di depan pintu utama rumah tersebut, di sana sudah ada sebuah mobil yang berhenti, menutupi jalan menuju rumah tersebut.

Mobil Maybach berwarna silver abu-abu dengan ujung plat nomor 312, ini adalah tanggal kelahiran Anqila.

Tidak dipungkiri ini adalah mobilnya David.

Dia begitu cepat kembali?

Bella pun berjalan di sebelah mobil, terdengar suara jeritan manja seorang wanita, dan kemudian tak lama mobil tersebut mulai berirama naik dan turun.

Warna langit terlalu gelap, dia tak melihat dengan jelas pemandangan di dalam mobil, tetapi hanya dengan medengar suara saja bisa ditebak apa yang sedang dilakukan di dalam mobil tersebut.

Hati pun tergores semakin terasa sakit, hanya ada sekejap kemudian cepat berlalu.

Dia pun terus melangkah, dengan tenang melewati mobil tersebut dan masuk ke pintu utama keluarga David.

Kakek David sangat terkejut melihat kedatangan Bella, Bella pun menjelaskan bahwa dompetnya ketinggalan di rumah tersebut, terlihat jelas wajah Kakek David sangat kecewa.

Teringat mobil yang bergoyang di depan pintu utama, dia pun menekadkan hatinya, “Kakek, aku pulang dulu ya, jaga kesehatan kakek baik-baik.”

Kakek pun mengantar Bella hingga pintu utama: “Festival musim semi harus ingat untuk datang kesini, kamu sudah janji sama kakek, tidak boleh ingkar janji ya.”

Bella hanya tersenyum, tak menjawab apapun, melambaikan tangan untuk pamit dengan Kakek David.

Ketika berjalan keluar rumah keluarga David, Mobil Maybach silver abu-abu itu masih ada, tetapi tidak bergoyang lagi.

Bella pun menaikkan alisnya, bahkan tak berbicara apapun, David.... tidak mungkin, dalam waktu dua tiga menit urusannya sudah selesai?

Berjalan beberapa langkah ke depan hingga tiba di belakang mobil, terlihat David yang bersandar di belakang mobil sambil menghisap sebatang rokok, “Apakah melihat semuanya tadi?”

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu