My Cold Wedding - Bab 168 Hebat

Keluar dari taman penguburan, suasana menjadi sunyi dan mencekam.

Akhirnya David Li yang membuka mulut, "Sebaiknya kita pulang ke rumahku dulu, untuk mengambil mainan robot transformers bagi Nino."

Kali ini, Bella tidak menolak.

Dia berpikir bahwa "rumah" yang dimaksud David Li adalah paviliun, tidak disangka dia dibawa sampai ke sebuah villa pinggiran kota tempat dimana dia pernah tinggal selama tiga hari."

Villa dan pemakaman hampir di dua ujung kota Harriford, satu selatan dan satu utara. Ketika tiba, itu sudah dua jam kemudian.

Seluruh kamar tidur utama penuh dengan semua jenis mainan robot Transformers.

Nino dapat melihat suasana hati Bella sedang buruk. Meskipun dia menyukainya, dia masih tetap memegang tangan Bella dan tidak mengendurkannya.

"Ibu ..."

"Patuh ya, kamu pelan-pelan memilih, ibu pergi ke kamar mandi sebentar."

Nino menggangguk tanda mengerti, sesudah membuka kotak mainan, dia juga kurang tertarik.

David Li kemudian duduk di sebelahnya, dan bertanya, "Tidak suka?"

Nino menggelengkan kepalanya, jari-jarinya menggenggam selembar kertas kecil di tutup kotak, dan dengan berani dia bertanya, "Paman, apakah kamu ayahku?"

David Li untuk sesaat tidak tahu apakah harus menggelengkan kepala atau mengangguk.

"Kamu ingin aku adalah ayahmu?"

Nino menggelengkan kepalanya lagi.

David Li sedikit kecewa, "Mengapa? Aku bisa membelikanmu banyak sekali mainan robot transformers."

"Tetapi kamu membuat ibu sedih," Nino mengesampingkan mainan robot Transformers, menundukkan kepalanya dan berkata, "Aku belum pernah melihat ibu sesedih itu. Aku lebih baik tidak mau mainan robot Transformers. Aku hanya ingin ibuku gembira."

David Li menggenggam tangan kecilnya. Nino mencoba untuk melepaskan tangannya, tetapi bagaimanapun ditarik tetap tidak bisa. Akhirnya dia membiarkannya, "Paman, apakah kamu menyukai ibuku?

David Li mengangguk, "Ya."

"Seberapa yang kamu suka?"

"Sangat, sangat menyukainya."

Nino seorang bocah ini mendesah, "Aku merasa bahwa ibuku juga sangat menyukaimu."

David Li dengan kuat menggenggam tangan kecilnya, "Bagaimana kamu tahu?"

"Ketika aku masih di Melbourne, banyak sekali orang yang mengejar ibuku," kata Nino, "Tetapi mereka semua ditolak oleh ibu, dengan cara yang halus menolaknya. Walaupun ibu selalu marah dan terkadang juga menangis ketika melihatmu, nenek berkata jika dia tidak mencintaimu, dia tidak akan marah atau menangis ketika kamu berbuat kesalahan. Jadi ibuku pasti mencintaimu, karena dia mencintaimu, makanya dia baru bisa sedih."

David Li sedikit tidak menyangka bocah umur 5 tahun ini yang baru setinggi bibit kacang hijau mengucapkan kata yang tidak sebanding dengan anak seumuran dengannya.

Tanpa pendampingan dari ayah, anak kecil ini sudah belajar melakukan pengamatan dan meneliti masalah, sungguh membuat orang tidak tega.

Suara David Li selembut sebelumnya, "Aku telah melakukan banyak hal yang tak termaafkan kepada ibumu, yang membuatnya sangat sedih."

Nino kelihatannya kurang mengerti, "Seperti aku sudah membuat rusak kotak kristal kesukaan ibuku, meskipun ibu tidak memarahi ku, tetapi pasti akan sedih dalam waktu yang lama?"

David Li bertanya, "Kotak kristal?"

"Iya, " Nino mengangguk, "Itu barang kesayangan ibu, tetapi karena aku asyik bermain jadi tanpa sengaja memecahkannya. Foto-foto yang didalamnya jatuh keluar dan kena basah sehingga fotonya tidak bisa kelihatan jelas lagi."

"Foto apa?"

"Tampaknya itu adalah foto ibu dan seorang laki-laki. Ibuku masih sangat muda dan cantik pada saat itu, tetapi orang di sebelahnya kabur oleh air dan tidak bisa terlihat jelas siapa orang itu."

Bella sewaktu muda berfoto dengan seorang lelaki.

David Li menduga-duga dalam hatinya, tetapi tidak dapat sepenuhnya menegaskan, "Apakah ada tulisan difoto?"

"Ya, ada bangunan tinggi yang indah di belakang ibuku, di atasnya ada tulisan Li."

Itu adalah bangunan perusahaan LS.

Ternyata benar.

"Paman, aku belum tahu namamu."

David Li seperti sedang berhadapan dengan rekan bisnis, mengeluarkan telapak tangannya dan menjabat tangan kecil ini, "Halo, tuan Nino, nama aku David Li."

Mata Nino menjadi senang, "Apakah huruf Li seperti pada kata (hebat)?"

David Li tertawa, "Ya."

Nino berlagak seperti sudah menemukan benua baru, "Paman ... Kamu adalah orang yang berdiri di samping ibu di dalam foto, kan?"

Beberapa hal belum bisa dipastikan, David Li hanya bisa mengatakan, "Ada kemungkinan besar."

Satu pria besar dan satu pria kecil saling memandang dan tersenyum, dan mereka berdua memiliki rahasia kecil di hati mereka masing-masing.

Bella baru selesai membersihkan diri di kamar mandi. Ketika Bella mendorong pintu keluar, dia bisa mendengar suara dua orang di atas. Apa yang mereka obrolkan tidak jelas.

Nino diperkirakan akan bermain untuk sementara waktu, dan Bella melihat arlojinya, sudah tiba waktu makan siang.

Di dapur penuh dengan daging dan sayuran, juga tersedia beberapa mi instan dan makanan siap saji.

Sudahlah, masak sajalah, bermusuhan dengannya, juga tidak boleh membiarkan Nino kelaparan.

Dia pernah tinggal di sini selama tiga tahun. Segala yang ada di dapur ini sudah sangat dikenalnya. Dengan terlatih dia mencuci dan memotong sayuran. Setelah semua bahan sudah tersedia, panci disiapkan. Kedua tungku api dinyalakan sekaligus. Sambil menumis sayur, juga merebus air untuk memasak mi instan bagi Nino.

Hanya sebentar saja, wangi makanan sudah tercium di seluruh villa.

David Li menuntun Nino turun, melihat sosoknya yang sedang sibuk.

Spatula tidak digunakan. Sepasang sumpit digunakan untuk mengaduk makanan di dalam wajan. Dalam beberapa menit, hidangan siap untuk disajikan.

David Li menghampirinya dan melihat-lihat, "Jamur masak sayuran hijau?"

Bella terkejut dan menjawab, "Iya."

David Li menjadi senang, "Apa lagi?"

"Rebung hijau dan jagung dengan kacang polong," Bella mendongakkan kepalanya, "Ada mi instan, apakah kamu mau juga?"

David Li menatapnya dan tertawa.

Bella merasa malu, "Kamu jangan menatapku begitu, aku lebih sering memasak beberapa hidangan ini, jadinya lebih cepat."

"Oh." David Li tetap berdiri dengan tangan dipinggang. Untungnya, area dapurnya cukup besar baginya untuk tetap berdiri disana.

Sesaat kemudian, tercium aroma nasi datang dari penanak nasi.

Bella membuka penanak nasi dan mencoba tingkat kematangan nasinya dengan sumpit. Terkadang mengangumi hasil dari penanak nasi.

Penanak nasi ini dibeli ketika dia baru saja menikah dengan David Li, dan itu terhitung sudah selama delapan atau sembilan tahun, masih begitu mudah digunakan.

“Apa yang sedang kamu lihat?”David Li datang mendekat.

Bella menyingkir, "Sedang melihat merek penanak nasi."

"Suka merek ini?”

"Lumayan, kualitasnya bagus."

"Aku akan menyuruh seseorang untuk mengganti semua perlengkapan rumah dengan merek ini."

Bella mengabaikannya, "Ini rumahmu, terserah padamu."

David Li berkata, "Ini juga rumahmu."

“Dulunya rumahku,” Bella memanggil Nino, “Nino, makan yuk."

David Li membantu membawakan beberapa piring ke meja, duduk dengan baik, kemudian dengan sumpit mengambil rebung hijau dan mengerutkan kening.

Bella memperhatikan dan bertanya ketus, "Kenapa?"

"Bagaimana bisa begitu tawar rasanya? Lupa memberi garam?"

"Tidak," Bella berkonsentrasi mengambil makanan untuk Nino, "Suatu kali kamu tidak mudah baru pulang ke rumah. Baru gigitan pertama, kamu mengatakan masakanku terlalu asin, kemudian memuntahkannya ke piring dan pergi. Sejak saat itu, aku memasak dengan hanya menaruh sedikit garam."

Hati David Li miris, tiba-tiba dia teringat ketika dia berada di paviliun, dia juga merasa masakan Bella lebih tawar dari masakan pembantu, rupanya begitu.

"Aku akan menambahkan garam," dia membawa piringnya ke dapur.

David Li meraih tangannya, "Tidak, itu bagus."

Dia memegang pundak Bella dan mendudukkannya di kursi, "Makanlah, jangan sibuk lagi."

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu