My Cold Wedding - Bab 116 Aku Pasti Bisa Membawamu Ke Puncak

Setelah mematikan telepon, angin dingin berhembus dengan lembut.

Untuk mengutarakan perasaan membutuhkan waktu yang tepat, jika sudah kehilangan kesempatan itu, seperti terlihat tidak tulus.

David mengalihkan pembicaraan: “Ingin makan apa?”

Bella menggeleng: “Tidak ada selera, aku hanya ingin pulang dan tidur.”

Akhir-akhir ini tidak beristirahat dengan baik, Bella pun menutup matanya bersandar di kursi, “Tolong antar aku sampai halte bus di depan, di perusahaanmu masih ada orang yang menunggu, jika menunggu terlalu lama tidak baik.”

Kali ini David tidak menolak, kemudian menjalankan mobil: “Baik, jika sudah sampai, aku akan membangunkanmu.”

Maybach silver itu pun melewati halte bus, tidak ada tanda-tanda untuk berhenti, Bella tetap pulas, saat dia terbangun dari mimpinya, mereka sudah sampai ke pinggiran kota, kedua sisi jalan di penuhi alang-alang yang tinggi.

Jalanan ini terasa sangat familiar baginya.

Dia sudah tinggal disini selama tiga tahun, saat diasingkan dari dunia, satu-satunya yang masih bisa memberinya harapan, hanya jalan ini.

“Kamu membawaku kemari untuk apa?”

David hanya sibuk sendiri menjalankan mobil: “Disini tenang, cocok untukmu belajar dan beristirahat, apartment kecil disana terlalu banyak orang yang mengganggu.”

Bella mulai kesal: “Tetapi disini ke kota terlalu jauh, tempat untuk membeli sayur paling tidak berjarak 2 jam dengan bus!”

“Kamu ingin beli sayur apa? Tulis saja daftar lengkapnya kemudian berikan padaku.”

Bella menyerngit: “Kamu mau membelikannya?”

Maybach silver itu berhenti di depan halaman kosong Villa, David mematikan mesin, melepas sabuk pengaman, kemudian memperjelas kepada Bella: “Apakah kamu ingin aku setiap hari menjadi pengantar sayur-mu?”

“Tidak mau,” Bella menggeleng: “Aku juga tidak sanggup menggunakan jasa mengantar sayur-mu yang mewah ini.”

“Aku tidak perlu gaji,” David tiba-tiba teringat saat itu setelah bercinta, dimana Bella memberinya tiga ratus dollar, dengan muka sebal menjawab: “Apakah kamu sekarang sudah tidak sanggup membayar gaji lagi?”

Keuangan yang sedang sulit di lontarkan olehnya, tidak dipedulikan oleh Bella: “Benar, jadi tidak usah membuang waktu Presiden lagi, hal mengenai adikku aku sangat berterima kasih padamu, jika nanti ada hal yang bisa aku bantu, aku akan berusaha sebisa mungkin, untuk membalas budi.”

Sebenarnya begini, David adalah orang yang seperti ini, punya uang punya kekuatan punya ketampanan, tidak memerlukan bantuan apapun dari wanita biasa itu.

Tetapi David langsung menjawab: “Tidak perlu nanti, sekarang saja.”

Bella mengangkat kepalanya, menatap ke mata David yang nakal: “Apa maksudnya?”

“Menurutmu?” David dengan tatapan ke arah perut nya Bella.

Bella emosi: “Aku tidak mungkin kembali menikah denganmu, juga tidak mungkin melahirkan anak denganmu, untuk hal ini tidak bisa.”

“Berarti, selain kembali menikah dan melahirkan anak, hal lain bisa?” David melancarkan triknya.

Bella curiga David sedang ingin mempermainkannya.

“Bercinta juga tidak boleh.”

“Oke, jika masih ada yang tidak boleh, katakan saja semua.”

Bella berpikir keras sejenak, sepertinya selain beberapa hal ini, David tidak mungkin akan meminta apapun lagi dari dia.

“Sudah tidak ada.”

David memastikan kembali: “Benarkah tidak ada lagi?”

“Ya.” Bella mengangguk, “Tidak ada lagi.”

“Baik,” David tersenyum: “Kalau begitu memasaklah untuk membalas budi, setiap hari aku akan mengantarkan sayur ke Villa, kamu memasak untukku. Aku juga tidak akan membiarkanmu melakukannya dengan sia-sia. Aku akan menggajimu.”

Sampai-sampai Bella pun bertanya: “Gaji seberapa besar?”

“Em….bagaimana dengan beasiswa Arsitek Pritzker?”

Bella mengerutkan alisnya.

David turun dari mobil, kemudian berjalan ke arah kursi penumpang dan membuka pintu mobil, satu tangannya bersandar di bingkai mobil, satunya lagi berpegangan di atas pintu mobil, “Bella, ikuti aku, aku pasti bisa membawamu ke puncak.”

Di lain tempat, Cindy dengan marah melempar telepon, dalam sekejap mata hancur berkeping-keping, baterai pun terhempas jauh, tepat mengenai Fenny yang datang menjenguknya.

“Astaga…” Fenny terkejut dengan serpihan telepon yang berserakan, menepuk-nepuk dada nya untuk menenangkan diri, kemudian masuk ke ruang pasien: “Siapa yang membuatmu semarah ini? Handphone mu sudah hancur, satu handphone juga seharga berapa ribu dollar kan?”

Jika dia tidak mengungkitnya mungkin akan lebih baik, sekali diungkit, langsung menyinggung perasaan Cindy yang sensitif: “Aku mungkin miskin, tapi untuk berapa ribu dollar aku masih sanggup!”

“Baiklah Baiklah,” Fenny mengeluarkan semangkok sup ayam dari kotak makan termal, kemudian meniup-niupnya, memakai bibirnya untuk mengecek suhu barulah menyuapinya: “Diminum dulu sup buatan Mama, bagus untuk penyakitmu…”

Prang!

Cindy mengangkat tangannya menghempas mangkok sup, "Hasil bagus apa? Bisa membuatku berdiri lagi? Dokter juga sudah bilang, kaki ku selamanya tidak akan bisa berdiri lagi, mau minum sup ayam seberapa banyak pun tidak ada gunanya!”

Fenny tersulut emosi, mulai melempar sisa sup ayam: “Lalu apakah dengan kamu emosi seperti ini ada guna? Ha? Hanya bisa marah-marah di depanku, jika ada masalah kenapa tidak pergi saja beri Bella sebuah tamparan?”

Cindy menggertakkan giginya, dengan suram menjawab: “Jika aku bertemu dengannya, aku tidak hanya akan menamparnya, aku akan merusak wajahnya itu, buat dia buta, racuni dia, patahkan tangan dan kakinya, kemudian ku lemparkan ke laut untuk menjadi umpan ikan hiu!”

“Ini baru anakku!” Fenny berkata: “Cindy, kamu harus ingat, semua orang pasti bisa membandingkan, kamu mungkin sudah kehilangan kedua kakimu, tetapi bagi David, asalkan David bersedia, dia menikah dengan orang lumpuh juga tidak apa.”

Cindy sedikit tidak mengerti: “Ma, maksudmu apa….”

“Maksudku, David sekarang mempunyai perasaan yang baik terhadap Bella, tapi apakah dia sudah yakin, bahwa Bella tidak pernah mencelakai Anqila? Dan tidak pernah mencelakai keluarga Guan?”

Cindy mengangguk-angguk.

Fenny melanjutkan: “Lalu jika, dia telah mencelakai Kakek David bagaimana?”

Cindy langsung tersontak: “Ma…”

Fenny menatapnya intens: “David sejak kecil di rawat oleh Kakeknya, hubungan mereka sangat dekat, karena kamu sudah pernah memfitnah dia mengenai masalah Keluarga Guan, lalu kenapa sekali ini tidak bisa?”

Cindy agak ragu: “Tapi sudah ada masalah keluarga Guan, David mungkin tidak akan curiga kepadaku.”

“Anak bodoh, kali ini kamu jangan bergerak sendiri, kamu dengar mama, begini…”

Setelah lima tahun kembali lagi ke Villa ini, Bella merasakan perasaan terasing.

Tempat ini sudah lama tidak di datangi orang, perabotan masih sama semua, semuanya di selimuti debu tebal, menyesakkan orang.

“Bereskan bagian kamar dulu, besok aku akan mencari perusahaan pembersih datang untuk bersih-bersih.” David melangkah menuju kamar: “Kamu dulu tidur di kamar utama lantai satu kan?”

Bella mendengus: “Kamu dari dulu tidak pernah memperdulikan dimana aku tidur, Villa ini mempunyai enam kamar, walaupun kamar utama besar, tapi karena pemandangan yang terbatas, aku tinggal di gudang paling ujung di lantai dua.”

David mengerutkan alisnya: “Ada kamar kenapa tidur di gudang?”

“Gudang itu menghadap ke jalan yang kita lewati tadi, bisa melihat sampai ujung jalan, “Bella melangkahkan kakinya ke anak tangga pertama: “Aku setiap hari duduk di jendela menunggu, jika aku melihat ada mobil yang muncul di ujung jalan, aku bisa jadi sangat senang sampai tidak bisa mengontrol diriku, tetapi saat mobil itu muncul dari simpang dan lewat begitu saja, ia tidak pernah membelok ke jalan kecil yang itu.”

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu