My Cold Wedding - Bab 85 Menjalankannya Bersama Akan Ada Hasil

Bella panik dan marah, dan langsung menggigitnya. David juga menghirup nafas dan memarahinya:"Kurang ajar, sudah berani ya?!"

Bella melotot kan matanya:"Tidak juga, tetapi gigiku sudah bertambah tajam."

David menggosok giginya:"Tidak boleh sentuh?"

'"Kenapa aku harus membiarkanmu memegangnya?" Bella mendorongnya, "Kalau mau ya makan, kalau tidak ya keluar, pilih salah satu."

David mengedipkan matanya:"Tidak ada orang yang berani berkata begitu padaku, kamulah yang pertama kali."

"Sebelumnya ada berlaku kasar padaku, sekarang sudah setengah cacat, Pak David mau mencobanya?" Bella turun dari ranjang, memakan sepatu dan pergi ke ruang tamu, baju pun sudah disobeknya, dia sangat sakit hati.

David malah salah mengartikannya, perasaannya sedikit mendung, nada bicara sedikit mengancam:"Ada siapa lagi yang pernah menyentuhmu?"

Bella tidak memperdulikannya, ia merapikan bajunya dan ke dapur membereskan sayuran.

Dia pun tidak mengganggunya, ia bersandar di pintu kosen dapur dan menyilangkan tangannya, menyalakan rokok, dan menghirupnya dengan pelan:"Beritahu aku, siapa dia."

"Kamu bilang siapa?"

"Orang yang pernah menyentuhmu," David menghembuskan asap dari mulutnya, dan membuat Bella batuk, dan menjawab dengan nada rendah dan tidak senang:"Bisakah jangan merokok di depan orang?"

David mempermainkannya dan menghirup rokok, dan mengambil dagunya dan memasukkan asap dari mulut ke mulut. Bella hanya merasa di tenggorokannya ada rasa sakit yang pahit, dan batuk hingga keluar air mata,"Orang gila!"

David juga tidak marah, ia hanya merasa matanya yang memerah seperti seekor kelinci yang kasian, dan membuat orang tidak tega menindasnya, "Biasanya orang berbakat itu gila."

Bella menggunakan tangannya untuk mengusap air matanya, melotot ke arahnya:"Adakah orang yang memuji diri sendiri seperti ini?"

"Ini adalah kenyataan," Kata David, "Jangan sengaja mengganti topik, beritahukan aku siapa orang kurang ajar itu, kapan, dimana, dan menyentuhmu bagian mana."

Bella mengangkat alisnya:"Kamu mau ngapain?

"Bantu kamu menghajarnya."

"Aku sudah pernah memarahinya,"Dia menundukkan kepala dan terus memotong jamurnya, "Tidak perlu kamu yang bantu."

"Ini berbeda,"David menghirup rokok untuk terakhir kalinya, dan langsung membuat puntung rokok ke dalam tong sampah, "Kemarahanmu yang itu sudah keluar, yang punyaku belum."

Bella menendangnya dengan tidak senang, dan memungut puntung rokok itu dan menginjaknya hingga mati, baru membuangnya kembali ke dalam tong sampah kertas:"Di rumahku tidak ada pembantu, hanya aku yang tinggal di sini, aku tidak ingin rumahku di malam hari terbakat."

David mengangkat alis matanya:"Kalau begitu aku menemanimu tinggal di sini?"

Bella memiringkan mulutnya:"Kamu kembali ke tempat tinggal Cindy saja, tempatku di sini tidak muat untukmu."

"Kamu jangan lupa, rumah ini sekarang rumahku."

"Coba kamu tanya dia, lihat apakah dia setuju?"Bella menjawab dengan penuh kebencian.

David tertawa lebar, "Sebelumnya aku tidak sadar, jika berantam denganmu akan begitu menyenangkan."

"Itu karena kamu dulu begitu bertemu denganku, seperti akan melemparkan tamparan hingga aku ke luar angkasa, bahkan kesempatan untuk berantam pun tidak diberi."

David berkata:"Tidak ingin berantam, hanya ingin baik-baik saja."

Bella tidak berbicara, jamur di tangannya dipotong bagian bawahnya satu per satu, lalu dipotong 4 bagian dan menjadi dadu, lalu dia mengambil sayur hijau, dan memetiknya dengan pellan:"Orang itu sekarang berada di dalam penjara, mungkin dia berumur 70-80 pun tidak akan keluar, aku juga tidak membiarkannya begitu saja, telinganya satu lagi sudah tuli."

David mengerutkan keningnya:"Kamu punya tenaga sebesar itu, kamu bisa mengalahkannya?"

"Bukan, aku tidak bisa melawannya, aku menggigitnya, "Setelah dia mengatakannya, ia menjelaskan dengan singkat, "Malam itu, dia menyentuh ranjangku, lalu aku mengigit setengah telinganya, dan berdarah——"

David terkejut.

"Lalu dia dibawa ke klinik, katanya telinga bagian itu selaput tulang rawannya telah retak, tidak bisa mendengar suara,"Bella berkata,"Yang berlalu biarlah berlalu, aku saja tidak peduli lagi, untuk apa kamu masih permasalahkan?"

Ekspresi David tidak begitu bagus:"Kapan kejadiannya?

"Ketika baru masuk ke dalam penjara."

"Berarti masih dalam masa pernikahan, Aku ingin membantu istriku untuk balas dendam, sudah seharusnya."

Bella mengangkat kepala dan melihatnya:"Di malam ketika pengacaramu datang memintaku menandatangani surat perceraian, hehe, aku sungguh kasihan, saat pernikahan pergi bersama pengacara, bahkan saat bercerai pun pergi bersama pengacara juga.

Di dalam hati David ada perasaan yang tidak bisa dikatakan, hanya terasa ada rasa sakit yang menghambat lubang hatinya."

Dia yang sebelumnya, ternyata melakukan begitu banyak hal yang menyebalkan.

Rasa bersalah dan penyebalan, menggulungya ke dalam air sungai.

"Surat perceraian yang disuruh Jason untuk kamu tandatangain belum pernah terpakai, jadi disaat itu kita masih dalam status suami istri," David memegang sebatang rokok dan menghisapnya lagi, tiba-tiba terngat Bella tidak suka bau rokok, ia pun memasukkan rokoknya kembali ke dalam kotak, "Jadi, orang itu...... seorang wanita?"

Bella menganggukkan kepala:"Bisa disebut sebagai teman dalam penjara."

David merasa sedikit lebih tenang, tetapi dia orangnya jika ada dendam maka harus dibalaskan, jenis kelamin wanita tidak berguna lagi.

Bella menanyakannya:"Satu sawi tumis jamur, satu kuah tahu telur, bisa tidak?"

David berkata dengan tidak senang:"Semuanya vegetarian?"

"Makan vegetarian bersih berguna untuk mengatur sekresi dalam tubuh, kamu setiap hati makan empedu angsa dan bir, apakah kamu tahu di dalamnya ada berapa banyak kolestrol?"

David menggelengkan kepalanya:"Aku hanya tahu Okamotor 003, Bella, aku seorang pria, kamu tidak bisa membiarkanku setiap hari makan vegetarian."

Bella berpura-pura tidak mengerti:"Jika ingin makan daging, perlu beli sendiri, aku yakin Cindy akan sangat rela membuatkanmu makan daging."

David marah dan giginya kegatalan, dan menggigitnya di hidungnya,"Jahat, teruslah berpura-pura! Aku tadi seharusnya tidak mengasihanimu, sebaiknya langsung lakukan hal itu saja."

"Kamu tidak takut menjadi tuli?"

"Dengan kekuatanmu?" Dia menilainya dengan mengelilinginya, dan berkata merendahkannya:"Lengan kecil, paha kecil."

"Aku masih punya gigi." Bella menunjukkan giginya padanya.

David tidak tahan, ia langsung menariknya ke dalam pelukan dan menciumnya sebentar, lalu ketika ia sudah sesak nafas baru melepaskannya, di tangannya masih memegang sayur hijau yang belum diselesaikan.

David mengambil sayur di tangannya dan meletakkannya di samping, dari belakang menempel pada punggungnya, menyentuhnya dengan pelan dan mulai membuka celananya.

Bella mulai panik dan sembarang bergerak:"Kamu mulai gila lagi! Lepaskan aku, bukankah kamu yang mau makan, masih mau makan tidak?!"

Tangan besarnya sedikitpun tidak ada maksud untuk berhenti, resleting celana jeansnya pun dipegang dengan pelan dan terbuka, kakinya dimasukkan ke tempat lututnya berada, malas untuk jongkok dan melepaskannya. Ia langsung menggunakan kaki dan menginjaknya di lantai, dan menarik celana pendek putihnya.

Bella kedua tangannya masih penuh dengan tanah dari sayur-sayuran itu, saat ini ia tidak pedulim semuanya telah dioles di jas mahalnya, dan berkata :"Kamu mencariku selain melakukan hal ini, tidak ada lagi ya?"

David menjilat daun telinganya, dan sedikit menggigitnya dengan gigi, menariknya agar lebih mendekatinya:"Siapa suruh kamu tidak membuatkanku makanan daging? Utang daging harus diganti dengan daging."

"Kamu seperti ini, aku bagaimana mau memasak? Urus urusanmu sana!"

Ia menjulurkan kakinya ke tengah kedua pahanya, tangannya mengangkatnya agar lebih maju selangkah, Bella karena kehilangan keseimbangan pun badannya menerjang ke arahnya, David segera menangkapnya di pinggang. Bagian bawah mereka berdua sangat berdekatan. Ketika ia baru saja keluar dari kamar tidur, dia awalnya tidak ingin melepaskannya, celana pun ia pakai dengan longgar, begitu ditarik maka akan lepas, dia memegang bagian bawah tubuhnya mendekatinya, dan bernafas dengan dalam:"Kamu buat punyamu, aku buat punyaku, kita melakukannya dalam waktu bersamaan, hasilnya akan lebih bagus."

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu