My Cold Wedding - Bab 48 Meskipun Aku Dijual, Aku Juga Tidak Akan Mau Uangmu

Tidak memperdulikan penolakan Bella, David menariknya keluar hingga diluar klub malam, memasukkannya ke dalam mobil, suara gedoran pintu yang kuat, lalu ia pergi meninggalkan.

Di dalam kamar, Jane yang datang terlambat karena baru mendapatkan informasi, bertanya:" Tuan Ke-9, kamu tidak mengejar Bella pulang?"

James terbaring miring di atas sofa, menutup matanya dan tidak tahu sedang berpikir apa:"Di dalam hatinya masih ada David, dikejar pulang apa gunanya?"

"Tidak mungkin......"Kata Jane:"Aku lihat kondisinya belakangan ini sudah membaik, seharusnya sudah move on."

"Jika sungguh sudah move on, dia hari ini tidak mungkin menelepon David," James duduk tegak, "Belakangan di Great Hsing ada info apa?"

Membahas soal ini, wajah kak Jane juga menjadi serius, memeriksa sekitar tidak ada yang mendengar, menutup pintu dengan pelan, barulah berkata:"Pangeran sudah pulang, tuan ke-5 Qi sudah kembali, mungkin dari sana akan melakukan sesuatu padamu, kamu harus mempersiapkannya terlebih dahulu. Jika sungguh tidak bisa, kamu kabur ke luar negeri dulu."

"Mengapa aku harus pergi? Aku sudah menjual hidupku pada Great Hsing, pada tuan ke-5 selama ini, kini anaknya sudah pulang, lalu mau menendangku? Enak saja."

Kak Jane terdiam: “Jadi kamu mau bagaimana? Aku akan membantumu."

"Aku tidak perlu bantuanmu," James berdiri, lalu menginjak tanah beberapa kali, "Aku tidak suka wanita membantuku menahan pisau."

"Tuan ke-9, aku rela."

"Jane," nada bicara James mulai dingin,"Kamu masih ingat ketika kamu baru datang di klub malam ini seperti apa?"

Kak Jane menggerakkan mulutnya:"Kurang lebih dengan Bella sekarang."

James berakta:"Apakah kamu bisa melupakan mantan suamimu?"

Kak Jane berkata dengan terburu-buru:"Tuan ke-9, di dalam hatiku hanya ada kamu......"

"Jane, aku sudah berkata, jangan jatuh cinta padaku." Dia membalikkan badan, "aku tidak akan ada ending yang baik, aku keluar untuk menjadi preman, cepat atau lambat harus keluar."

Kak Jane memastikan nyawanya, dan berkata dengan tenang:"Aku tidak takut."

"Tapi aku takut," James tertawa dengan pahit:"Aku takut untuk mencintai satu wanita lagi, lalu dia bisa seperti Quenla lagi."

"Tapi bukannya sama halnya dengan kamu menyukai Bella?"

"Tentu saja tidak sama," kata James, ”Quenla mati untukku, sekarang aku rela mati untuk Bella."

Jane hatinya sakit, maksud dari perkataan James adalah, dia tidak rela untuk......

"Pergilah, aku harus kembali ke Great Hsing dulu, mohon jaga Bella dengan baik."

Langit sudah mulai gelap, Kota Harriford mulai ditutup dengan kain sutra hitam, Bella duduk di kursi di samping supir, melihat mobil yang berada di fly over, berkilau-kilau,

Di dalam mobil tidak ada yang berbicara, tekanan udaranya yang rendah dan mengerikan.

"Kamu mau membawaku kemana? Akhirnya Bella memulai pembicaraan.

David melihatnya dari cermin, tertawa dingin:"Kamu wanita yang begitu cincai, masih peduli soal ini?"

"Kamu membawa paksa aku untuk pergi, hanya untuk beradu mulut denganku?"Bella menarik napas dalam-dalam, agar bisa lebih tenang:“Aku sungguh sudah lelah."

David menekan tombol kaca jendela yang berada di sampingya:"Hari ini apa yang terjadi?"

Bella lelah dan mengeluarkan kepala keluar mobil jendela, menutup mata:"Tadi aku sudah mengatakannya di dalam kamar, aku dan Gembi sedang meminum bir, lalu ada pelanggan yang tidak bermaksud baik."

"Masih mengingat rupanya seperti apa?"

Bella membuka matanya, dan melihat nya di cermin,bercanda padanya:"Pak David untuk membantuku untuk balas dendam?

David mengalihkan wajahnya dengan sengaja, fokus melihat situasi jalanan, meskipun di atas fly over tidak ada sebuah mobil pun, ”Kamu lupa dengan yang pernah kukatakan, agar ketika Moon Festival mau pulang dan merayakan bersama? Aku tidak ingin ada yang melapor ke kakekku, hingga membuatnya orang tua sakit-sakitan."

"Aku tidak akan," kata Bella:"Besok kita buat surat perceraian, ya. Moon Festival, biarkan Cindy menemani kalian berdua. Dia bukannya sedang hamil, Kakekmu juga sudah ingin memeluk cucu, pasti bisa menerimanya."

"Kamu begitu menginginkan perceraian?!"

Bella berkata:"Aku tidak mengerti, jelas-jelas kamu menyukai Cindy, kalian juga akan segera memiliki anak, apa maksudmu tidak ingin cerai dan terus menundanya?"

David terdiam:"Aku pernah berkata, aku sangat sibuk, tidak punya waktu."

"Sangat sibuk? Kalau memang sesibuk itu, mengapa ada waktu untuk ke Jalan Haining? Cindy meneleponmu langsung diangkat?" Bella menertawai diri sendiri:"Benar, kamu terhadapnya selalu ada saat dia membutuhkanmu."

David tahu yang dimaksudnya adalah kejadian di tempat parkir waktu itu, dia memutarkan kemudinya, jari tangannya memutih:"Kamu belum menjawab pertanyaanku, kamu masih ingat rupanya seperti apa?"

"Apa gunanya mengingatnya? Aku tidak punya uang, tidak punya kemampuan Lapor polisi? Haha!"

Meskipun diurus oleh polisi, setidaknya akan dikatakan pemerkosaan. Apalagi tempat sejenis klub macam ini, hanya akan diberikan nasihat, lalu dibebaskan. Dia malah takut jika setelah itu dibalas dendam.

David berkata:"Gambar wajahnya, kalian belajar desain, melukis pasti tidak ada masalah."

"Pak David mau membantuku untuk balas dendam?"

David mengangguk, "Kamu sekarang adalah rekan kerja Perusahaan LS, aku ada tanggung jawab untuk menjaga keamananmu."

Bella tertawa:"Kejadiannya terjadi ketika jam pulang kerja, pergi ke bar adalah urusan pribadiku, tidak ada hubungannya dengan LS."

"Bella," Tangan David dibanding ke kemudinya, bernapas dengan cepat:"Kita masih resmi sebagai suami istri. Istri terkena masalah hubungan seks, suami harus pergi mencari keadilan, tidak boleh?!"

Bella terbengong.

Setelah David selesai bicara, ada rasa hangat.

Beberapa hari ini, dia juga menyadari dirinya terlalu memperhatikan Bella, ada sedikit kesal, tetapi tidak tahu mengapa.

Bahkan dia tidak tahu mengapa, begitu melihat Bella bersama dengan James, akan cemburu hingga gila.

Tetapi setelah kalimat itu keluar, tiba-tiba dia merasa sangat lega.

Dia masih menjadi istri resmi dalam hukum.

Suami peduli pada istri, sudah sewajarnya.

David berkata:"Lain kali jangan tinggal di klub malam lagi, villa yang dulu kamu tinggali masih kosong, tinggal di situ saja."

Bella menggelengkan kepala: "villa itu sudah aku tinggali sendirian selama 3 tahun, sudah cukup, aku tidak ingin tinggal di sana lagi."

"Kalau begitu kembali tinggal di rumah tua keluargaku."

"Melanjutkan menjadi budak keluarga kalian? Memasak, cuci baju, dan melayani orang tua?" Bella melanjutkan menggelengkan kepala:"Itu urusan Cindy."

Mobil berbelok ke gang yang tidak asing, lalu terus maju hingga ujung, ini adalah rumah tua keluarga David.

Bella mengerutkan kening:"Kamu membawaku ke tempat ini untuk apa?"

David memberhentikan mobilnya, kebetulan rumahnya ada kunci emas besi berada di depan gerbang.

Mematikan api, bahkan lampu juga tidak ada, di luar gelap-gelapan, hanya ada lampu jalan yang remang-remang.

"David, kamu......"

"Ssst, jangan berbicara."

Bella menutup mulutnya, mendengarkan perkataannya:"Jangan tinggal bersama James lagi, bisa tidak?"

"Aku awalnya tidak bermaksud untuk tinggal bersamanya", kata Bella, "Kalau aku berkata ini hanyalah kebetulan, kamu percaya tidak?"

"Aku percaya."

Bella sedikit kaget, hatinya berdegup.

David berkata:"Kamu nurut perkataanku, jika keluargamu butuh uang, aku bisa....."

(Suara tamparan)——

Sebuah tamparan jatuh di pipi kirinya.

Kemarahan Bella meluap di matanya:"Meskipun aku dijual, aku juga tidak akan mau uangmu."