My Cold Wedding - Bab 33 Gosip Yang Merajalela Di Dunia Maya

Bella tidak dapat menahan diri lagi dan berseru: “Aku tidak mau! Aku tidak mau apapun! Setelah sekian tahun berlalu, apa aku pernah meminta sesuatu darimu? Tidak pernah sekalipun aku meminta uang barang sepeser darimu! Dan setelah bercerai nanti pun, aku tetap tidak akan meminta apapun! David, sudah delapan tahun berlalu! Kamu tidak bisa terus-menerus menindasku!”

Bella kemudian menarik tangan Gembi turun dari kapal pesiar dan pergi ke sebuah sudut yang sepi.

Semua ucapan David terasa seperti palu yang menghantam hatinya. Bella menggigit jemarinya, berlutut di atas tanah, dan menangis sekencang-kencangnya.

Sudah sekian tahun berlalu, apakah ia pernah meminta sesuatu kepada David?

Bahkan satu kata perhatian dari David sudah bisa membuatnya merasa sangat bahagia sampai ia tidak bisa tidur selama 3 hari 3 malam.

Ia tidak pernah menginginkan banyak hal. Ia hanya membutuhkan sedikit perhatian, tapi David pun tidak pernah memberikannya.

David ibarat duri di dalam hatinya. Bella berpikir ia akan terbiasa seiring berjalannya waktu, tapi ternyata ia masih berdarah ketika duri itu tersentuh.

Bella, Bella... Kenapa kamu masih belum bisa melupakan pria itu?

“Bella, jangan menangis lagi... Apa yang terjadi hari ini adalah salahku, aku hanya tidak tahan melihat sikap sombong Cindy. Aku ingin membantumu balas dendam, tapi aku tidak menyangka akan menjadi seperti ini...”

Bella menghapus air matanya dengan punggung tangan, lalu sambil sesenggukkan berkata: “Ini bukan salahmu, Gembi. Aku justru berterima kasih padamu, kamu sudah memperlihatkanku sosok seorang David yang sesungguhnya. Aku semakin mantap bercerai dan aku akan memulai kehidupanku yang baru.”

“Betul sekali!” Gembi berlutut dan memeluk Bella: “Bella, kamu pantas mendapatkan yang lebih baik. Jangan khawatir, aku yakin kamu pasti bahagia suatu saat nanti.”

Semua drama kehidupan ini akhirnya akan berakhir.

Ketika Bella akhirnya menyeret tubuhnya keluar dari pesta malam itu, jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam lewat.

Felicia sudah tertidur pulas. Bella pun mandi dan merebahkan tubuhnya untuk tidur.

Keesokan paginya saat berangkat kerja, ternyata kedua mata Bella bengkak seperti mata ikan mas.

Bahkan Valdo tidak bisa menahan diri untuk tidak mengejeknya: “Jangan bekerja terlalu keras. Aku jadi tidak punya pilihan lain selain menaikkan gajimu.”

Bella tertawa dalam kesedihannya: “Kalau begitu aku tentu tidak akan menolaknya. Terima kasih, Direktur Valdo.”

“Hei, kamu ini... Tinggal diberikan tiang dan kamu sudah bisa memanjat dengan baik. Dengarkan aku. Kerjakan projek ini sebaik mungkin. Dengan kemampuanmu, kenaikan jabatan dan gaji itu hanya tinggal menunggu waktu.”

“Saya paham. Terima kasih, Direktur Valdo.”

Ketika berjalan melewatinya, Valdo dengan suara rendah berbisik: “Jangan pikirkan masalah yang sudah berlalu tapi kerjakan apa yang ada di hadapanmu sebaik mungkin. Paham?”

Bella mengangguk dengan bingung. Setelah Valdo berjalan pergi, ia pun membuka internet dan akhirnya tahu mengapa pria itu berbicara seperti itu kepadanya.

Apa yang terjadi di atas kapal pesiar kemarin malam sudah menjadi topik terhangat. Semua portal berita memberitakannya dan orang-orang sudah mulai bertaruh apakah David akan memilih untuk kembali ke keluarga atau tetap bercerai.

Benar-benar tidak ada yang dapat disembunyikan oleh internet.

Beberapa orang berhasil mencari tahu masalah masa lalu yang menyebabkan Bella pernah mendekam di penjara dan menyebar luaskannya

di internet. Mereka menyebut Bella sebagai wanita berbisa, tidak memiliki kemampuan untuk menarik perhatian suaminya sendiri, dirinya yang tidak pernah dicintai David justru menjadi orang ketiga dalam kehidupan David. Namun, ada pula orang-orang yang mendukungnya dan justru menyalahkan Cindy, mereka juga menyalahkan keputusan David untuk meninggalkannya.

Sekelompok orang saling berargumen dengan hebat di kolom komentar, hanya untuk mengurusi masalah rumah tangga orang lain. Semua masalah di masa lalu digali dan dikupas untuk menjadi bahan perbincangan. Membaca semua komentar ini membuat kepala Bella terasa pusing.

Untungnya, hari ini ia masih memiliki pekerjaan. Pekerjaan membuat hatinya senang, dan kalimat itu benar-benar tepat.

Bella pun membuka kotak masuk emailnya. Seseorang bernama [thunder] memberikannya pesan: “Desain ini benar-benar bagus.”

Bella lalu mengscreenshot email itu dan menanyakannya pada Valdo.

Valdo menjawab: “[thunder] itu Direktur James. Semua orang memanggilnya Tuan Muda Kesembilan. Kamu tidak tahu?”

Bella benar-benar tidak mengetahui soal itu.

Sepertinya hari ini otaknya tidak berjalan terlalu baik, Bella sama sekali tidak bisa berpikir.

Beberapa hari setelahnya, perdebatan di dunia maya semakin lama semakin panas. Bahkan kini beberapa rekan kerja Bella sudah membicarakannya di belakang.

Bella hanya bisa pasrah dan berpura-pura ia tidak mendengar apapun.

Ketika Bella pergi ke kamar kecil siang itu, ia tiba-tiba mendengar percakapan dari dua rekan kerjanya dari dalam bilik toilet.

“Apa kamu sudah tahu kabar terbaru mengenai Bella, pegawai terbaru perusahaan kita?”

“Bagaimana mungkin aku tidak tahu! Aku tidak menyangka ia adalah istri dari direktur Perusahaan LS... Tapi mengapa ia malah bekerja di perusahaan kita hanya untuk beberapa ribu kuai gaji setiap bulannya?”

“Kalau begitu kamu belum tahu ya? Menurut sumber utama informasiku, Direktur David mau menikah dengan Bella karena wanita itu berhasil menipunya!”

“Menipunya? Maksudnya bagaimana?”

“Cukup dengan memberikan Direktur David obat tidur, lalu naik ke atas ranjangnya. Setelah, hanya tinggal membiarkan orang lain melihat mereka dan ia sudah bisa memaksa Direktur David untuk menikahinya!”

“Astaga, benar-benar menjijikkan! Selama ini aku melihatnya sebagai seorang wanita yang tenang dan pendiam, bukan wanita penipu seperti ini...”

“Mungkin ia bisa menulis kata-kata ‘penipu’ di wajahnya? Menurut pengamatanku, Bella pasti sudah menyadari bahwa David sudah tidak lagi berada di dalam genggamannya, jadi ia mencari keluarga lain. Klien terbaru kita, Direktur James, sepertinya ia tertarik pada Bella...”

Krieet——

Dua orang itu terlonjak karena gugup: “Gila ya kau..?! Ah, Bella... Ternyata kamu ada di sini juga.”

Bella tidak tahan mendengar gosip mereka lagi. Dengan satu tendangan, pintu pun terbuka. Hatinya merasa lega karena beberapa hari ini ia mengenakan sneakersnya yang sudah usang, jadi ia tidak akan sakit hati apabila sneakersnya rusak.

“Kalau kalian punya waktu untuk membicarakan orang seperti ini, lebih baik dipakai untuk bekerja saja,” ujar Bella. Ia lalu melanjutkan: “Kalian berdua adalah staf finance, bukan? Aku ingat aku sudah meminta kalian untuk menyelesaikan dokumen terkait projek baru sejak kemarin siang. Sekarang jam pulang kerja sudah hampir tiba dan aku tidak tahu apa kalian sudah mengerjakannya dengan baik. Kalau ternyata kalian belum mengerjakan, aku tidak punya pilihan lain selain melaporkannya pada Direktur Valdo. Aku yakin Direktur Valdo tidak akan senang apabila projek ini terhambat karena keterlambatan dari departemen akunting.”

Wajah kedua wanita itu menjadi pucat dan mereka terpikir untuk membalas ucapan Bella. Tapi mereka tahu mereka tidak akan menang, jadi mereka saling mendorong untuk keluar dari kamar kecil.

Bella menatap cermin di hadapannya sambil mencuci tangannya. Ia merasa sedih melihat dirinya yang begitu memalukan.

Ia hanya ingin sungguh-sungguh memulai kehidupan barunya dan bekerja sebaik mungkin. Mengapa begitu susah seperti ini?

Untungnya akhir-akhir ini James tidak muncul di kehidupannya.

Jika Bella dikatakan memiliki perasaan cinta dan benci terhadap David, maka ia selalu merasa ingin menghindar dari James.

Sampai saat ini, Bella memang tidak tahu bahwa James memiliki bukti kunci mengapa ia masuk penjara, namun ia tetap tidak dapat bersikap hangat terhadap pria itu.

Lebih baik mereka tidak bertemu lagi dan hanya sebagai orang asing yang kebetulan lewat.

Pada pertemuan pagi beberapa hari kemudian, Valdo menegaskan bahwa bergosip di dalam kantor sangat dilarang. Siapapun yang tertangkap sedang bergosip akan mengalami pemotongan bonus pada akhir tahun. Suasana kantor pun kembali seperti semula.

Hanya saja, sekarang ada beberapa rekan kerja yang menjauhinya meskipun dulu mereka pernah beberapa kali berbincang dengannya. Namun Bella tidak mau ambil pusing. Ia tidak memerlukan teman, terutama teman-teman yang dapat membuangnya dengan mudah.

Masa lalunya memang menyakitkan, tapi Bella tahu benar ia adalah orang seperti apa. Ia tidak perlu memperhatikan bagaimana orang lain memandangnya.

Pukul enam sore, Bella baru saja mematikan komputernya dan hendak pulang kerja, ketika tiba-tiba sebuah nomor yang tidak dikenal meneleponnya.

“Halo, apakah ini benar anggota keluarga Tuan Besar David? Silakan datang ke rumah sakit secepatnya, kondisi Tuan Besar tidak baik...”

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu