My Cold Wedding - Bab 78 Dijual Ke David
Setelah selesai bicara , Bella langsung mengambil tas nya dan bejalan keluar.
Hatinya terlalu berkecamuk , dia sudah menahan semua perasaan itu , dia berharap dengan kesabarannya itu dapat ditukar dengan sesuatu yang bisa membuatnya tenang, tetapi sampai sekarang , dia masih merasakan kesedihan itu.
Saat David berkata akan memberikan Bella kesempatan untuk mencintainya , Bella sedikitpun tidak tertarik dengan itu.
Menerima kesempatan itu adalah hal yang tidak mungkin menurutnya.
Orang seperti David , setelah dia menyentuh Bella sekali , dia tidak akan memiliki keberanian untuk melakukan itu lagi .
Kalau seperti ini lebih baik dia pergi lebih awal untuk menenangkan hatinya.
Tiba tiba telfon berbunyi.
Jane yang menelfonnya .
" Aku melihat Direktur Guo menarik seorang wanita naik keatas bersamanya , kamu..."
Bella menyeka wajahnya dan berkata " Jane ..."
Jane mendengar suara tangisan Bella dan dengan tenang berkata " kamu sudah bertemu dengan David ?"
"Bagaimana kamu tahu ?"
" Karena saat kamu mengadapinya , kamu berubah menjadi wanita yang sangat lemah" Lalu menghela nafas dan berkata " Lupakan tentang itu , bisnis ini kita sudah melakukannya dengan baik , David yang telah merusaknya , takutnya di kemudian hari ini akan menjadi lebih sulit ."
Bella merasa sedikit bersalah " Apakah Direktur Guo tidak puas ? aku tidak mau merepotkanmu."
" Gadis bodoh , aku tidak merasakan direpotkan sama sekali , kamu turun kebawah sebentar, aku menunggumu di pintu masuk Club."
Bella saat di lift , melihat diirinya di kaca . Lehernya ada bekas ciuman dan bekas bekas air mata dimukanya.
Hiduplah seperti perempuan yang masih suci.
Saat melihat Jane , Jane langsung melihat ke arah leher Bella , Jane tidak berkata apa apa , Jane mengantar Bella ke Bandara , dijalan Jane menelfon Direktur Guo.
Keduanya berbicara sebentar , Jane menutup telfon , menghadap Bella dan berkata " Kamu tidak perlu kahwatir , uangnya hanya di berikan setengah saja , tidak terlalu buruk."
Bella mengganggukan kepala tanda terima kasih dan berkata" Jane aku berhutang budi lagi kepadamu."
Jane mengelus kepada Bella untuk membuat Bella lebih tenang.
Membeli penerbangan tercepat , lalu melakukan pemeriksaan , jam 8.10 malam pesawat sudah mendarat di kota Harriford.
Baru saja menyalakan handphone nya , handphonenya sudah berbunyi terus.
Ada sms , telfon , ada beberapa dari Gembi yang menayakan kenapa Bella tidak ada di apartment , ada juga beberapa panggilan tak terjawab dari rumah keluar David.
Dalam beberapa waktu , itu adalah panggilan satu jam yang lalu , setiap 3 menit merek selalu menelfon .
Tidak peduli itu kakek David atau seorang pelayan , seharusnya tidak bertubi tubi memberikan panggilan , Bella takut terjadi sesuatu disana , Bella dengan cepat menelfon kediaman keluarga David.
Baru terdengar nada dering , telfon itu langsung diangkat.
Itu adalah suara pelayan " halo ?"
" Hallo , ini aku Bella. "
" Nyonya !" pelayan itu menurunkan suaranya dan berkata " mengapa kamu tidak mengagkat telfonku?"
Bella dengan cepat bertanya " Apakah terjadi sesuatu dengan kakek David ?aku akan segera kesana !"
" Tidak . Kakek sangat baik , tapi ...." pelayan itu melanjutkan perkatannya " Cindy datang dan mengatakan kalau dia ingin merawat kakek , dan dia sudah masuk kedalam rumah , mau melakukan apapun juga sudah tidak bisa ,Cindy masih menggendong anak tuan muda , kakek juga tidak bisa melakukan apapun, dia sekarang lagi mangemas barang barang , dia bilang dia akan meninggalkan rumah!"
Aku dengar kakek tidak masalah dengan hal tersebut , setelah mendengar itu Bella baru merasa tenang " apakah sekarang kalian masih ada di dalam rumah itu ?"
" masih , kakek masih membereskan barang barangnya , tuan muda di telfon pun tidak diangkat , benar benar membuatku sangat gelisah."
"kamu tidak perlu cemas , aku akan segera kesana ."
Setelah Bella menutup telfon , Jane bertanya kepada Bella " apa yang sedang terjadi ?"
Bella takut akan terjadi sesuatu terhadap kakek David , Bella segera menghentikan taksi , lalu berkata kepada Jane " aku pergi ke rumah keluarga David sebentar , nanti malam aku akan pergi mencarimu."
Jane melihat Bella yang sangat cemas , dan berkata " baiklah , pergilah ."
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang.
Akhirnya sampai di rumah keluarga David.
Setelah Bella membayar biaya taksinya , pelayan sudah menunggunya di depan pintu masuk , pelayanan itu seperti melihat seorang penyelamat " Nyonya , kamu kembali ..."
Bella sambil berjalan dan bertanya " Cindy masih di dalam ?"
" masih , dia ada di dalam kamar tuan muda , dia bilang mau makan pangsit isi udang , malam ini aku akan membeli udang ?"
Saat memasuki rumah itu , melihat kakek David sudah siap dengan koper , dan baju baju yang dibungkus dengan gaya jaman dulu ,dan dengan cepat berjalan keluar " kamu jangan pergi , aku yang pergi !"
" kakek "
Saat kakek David melihatnya , dia segera melepaskan barang bawaanya dan memegang tangan Bella dan berkata " Bella kamu datang !"
Bella berkata " aku sudah berjanji , jika aku kembali aku akan segera mencarimu ."
Tiba tiba dari lantai dua terdengar sudara perempuan yang sedang berbicara " sudah bercerai masih ada muka untuk datang kembali kesini ? muka tembok."
Cindy menggunakan baju tidur berenda berwarna pink , dia menghadap kaca dan berkata " lidah buaya yang sangat segar , dapat membuat muka menjadi lebih bercahaya ...."
" kamu sudah menggerakan lidah buayaku ?!" kakek David berkata " apakah kamu tidak di ajarkan berbuat baik oleh orangtuamu ?"
Cindy berkata " kakek di dalam perutku adalah cucumu , Bella sudah bercerai dengan David , dia adalah orang asing."
" Aku memang sudah tua , tapii aku tau yang mana cucuku atau bukan !"
Cindy berkata dengan acuh tak acuh " kedepannya aku adalah menantumu , aku bukan datang untuk menjagamu ."
Kakek David berkata " kamu juga tidak membutuhkan kamu untuk menjagaku ."
Bella dengan cepat berkata " kakek kamu tidak perlu marah , lebih baik kamu istirahat terlebih dahulu."
" tidak ! disini aku mencium bau yang tidak enak , sangat bau !"
Bella tahu kalau kakek David tidur sangat cepat , waktu waktu sekrang ini dia seharusnya sudah mulai tidur , kalau masih di lanjutkan seperti ini dia bisa jatuh sakit.
Bella berkata " Kakek biar aku saja yang berkata dengannya."
Pelayan juga berkata " kakek, ada Nyonya disini , aku akan mengantar kamu untuk beristirahat."
Kakek David menyerah dan membiarkan pelayan membantunya untuk kembali kekamar .
Bella melihat pelayan itu menutup pintu dan menaiki tangga pelan pelan.
Cindy berkata " hari ini kamu berpakaian sangat bagus , mau di jual? orang mana yang sudah membelimu ?
" dijual ke David " kata Bella " kamu puas ?"
Novel Terkait
Husband Deeply Love
NaomiMy Charming Lady Boss
AndikaMy Charming Wife
Diana AndrikaPergilah Suamiku
DanisYama's Wife
ClarkMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaAfter The End
Selena BeeMy Cold Wedding×
- Bab 1 Pernikahan Yang Hancur
- Bab 2 Tidak Mau Bercerai, Saya Hanya Bisa Membiarkan Dirinya Kehilangan Pasangannya
- Bab 3 Sepertinya Perkataan Saya Tidak Kamu Ingat Dengan Baik
- Bab 4 Kamu Menggangap Saya Tidak Berani Membunuhmu?
- Bab 5 Musuh Yang Tidak Dapat Di Kalahkannya
- Bab 6 Derita yang Dia Rasakan Harus Kamu Rasakan Juga
- BAB 7 Tidak Punya Jalan untuk Melarikan Diri
- Bab 8 Asalkan Bisa Menyelamatkan Satu Nyawa
- Bab 9 Harga Dirinya Terjual
- Bab 10 Ini Adalah Takdir Wanita
- Bab 11 Orang Lain Tidak Menginginkanmu, Tetapi Aku Menginginkanmu
- Bab 12 Gimana Jika Dia Benar-benar Mati?
- Bab 13 Berikan Kompensasi Anqila Pada Cindy
- Bab 14 Kebeneran Berdarah
- Bab 15 Melihat Ke Belakang
- Bab 16 Mengapa Kamu Tidak Bisa Mempercayaiku, Meskipun Hanya Sekali?
- Bab 17 Aku akan Memenuhinya dalam Waktu Satu Hari
- Bab 18 Diluar Kebenaran
- Bab 19 Aku Tidak Membunuh
- Bab 20 Kehidupan Di Penjara
- Bab 21 Video Pengawasan
- Bab 22 Pertempuran Pertama
- Bab 23 Dia Tidak Mengecewakanku, Rupanya Cukup Ganas
- Bab 24 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 25 Kehidupan Yang Berantakan
- Bab 26 Kenyataan Memaksaku Untuk Menjadi Cuek
- Bab 27 Kehangatan yang Lama Tak di Rasakan
- Bab 28 Besok Kita Cerai
- Bab 29 Bukannya Aku Tak Pernah Berusaha
- Bab 30 Aku Tak Melihat Apapun
- Bab 31 Sahabat Wanita Yang Antusias
- Bab 32 Aku Sudah Cukup Dipermalukan
- Bab 33 Gosip Yang Merajalela Di Dunia Maya
- Bab 34 Kamu Ada Bukti Apa Berani Mengatainya
- Bab 35 Aku Menunggu Surat Pengadilanmu
- Bab 36 Grup A dan B
- Bab 37 Karyawan Sementara
- Bab 38 Masih Ingat Impianku Waktu Kecil?
- Bab 39 Kamu Tidak Aman Sendirian
- Bab 40 Masalah Reputasi Individu
- Bab 41 Siapa Bilang Kamu Tidak Mampu Membelinya
- Bab 42 Jelas Jelas Aku Sedang Memarahimu
- Bab 43 Keputusan Bukan Ditangannya
- Bab 44 Bahaya Ketika Mabuk
- Bab 45 Keluar Dari Mulut Harimau
- BAB 46 Rahasia ANQILA
- Bab 47 Bella, Kemari!
- Bab 48 Meskipun Aku Dijual, Aku Juga Tidak Akan Mau Uangmu
- Bab 49 Kalau Begitu Tidak Usah Cerai
- Bab 50 Aku Bukanlah Anqila
- Bab 51 Pesta Makan Menjelang Perceraian
- Bab 52 Sepertinya Ia Tidak Terburu-buru Untuk Bercerai
- Bab 53 Kamu yang Paling Mengerti Dia
- Bab 54 Ide Yang Cukup Bagus
- Bab 55 Aku Memiliki Cara untuk Menangkapmu Kembali
- Bab 56 Tangan Mana yang Menyentuhnya?
- Bab 57 Selera Yang Aneh
- Bab 58 Sengaja Mempersulit
- Bab 59 Spesifikasi Bercerai
- Bab 60 Bersiap Untuk Pergi Keluar Negeri
- Bab 61 Dia Sedang Mandi, Ada Perlu Apa, Sampaikan Saja Padaku
- Bab 62 Uangnya, Anggap Saja Aku Yang Meminjamnya Darimu
- Bab 63 Bella Akan Kembali Kujaga
- Bab 64 Mungkinkah Hamil?
- Bab 65 Lahir Kalau Memang Ada
- Bab 66 Masyarakat Di Kota Ini Bermain
- Bab 67 Apakah Kamu Merasa Sekotor Itu?
- Bab 68 Panggil Saya Suamimu
- Bab 69 Karena Sudah Tidak Peduli, Baru Bisa Sesadis Ini
- Bab 70 Masa Lampau Itu
- Bab 71 Selamat Tinggal,David
- Bab 72 Perceraian
- Bab 73 Petemuan Ini Seperti Takdir
- Bab 74 Kenapa Tidak Berani Melihatku
- Bab 75 Menjadi Kekasihku
- Bab76 Dia Tidak Punya Kaki Sampai Harus Di Antar?
- Bab 77 Aku Memberikanmu Satu Kali Kesempatan Untuk Mencintaiku
- Bab 78 Dijual Ke David
- Bab 79 Hanya Menyampaikan Ini, Jaga Diri Dengan Baik
- Bab 80 Perjodohan
- Bab 81 Adegan Familiar
- Bab 82 Petani Dan Ular
- Bab 83 Ini Hanya Kompensasi
- Bab 84 Mulai Sementara
- Bab 85 Menjalankannya Bersama Akan Ada Hasil
- Bab 86 Bella, Jalan Kita Masih Panjang
- Bab 87 Anak Tidaklah Bersalah
- Bab 88 Jika Ini Semua Bukanlah Cinta
- Bab 89 Kakak Ipar
- Bab 90 Identifikasi Orang Tua-Anak
- Bab 91 Kamu Hanya Menganggap Saya Masa Lalu
- Bab 92 Lagu Ulang Tahun
- Bab 93 Bersama Dalam Kesulitan
- Bab 94 Saya Tidak Bilang Selesai
- Bab 95 Willy
- Bab 96 Kita Menikah Kembali
- Bab 97 Atas Dasar Wanita Saya
- Bab 98 Balas Dendam Cindy
- Bab 99 Aku Tidak Taruhan Dengan Orang Gila
- Bab 100 Apakah Kamu Pernah Mencintaiku?
- Bab 101 Hanya Bisa Memilih Satu
- Bab 102 Aku Adalah Bajingan
- Bab 103 Aku Tahu Kamu Tidak Mencintai Aku
- Bab 104 Mimpi Besar Dan Belum Tersadar
- Bab 105 Berakting
- Bab 106 Bella, Aku Datang Mencarimu
- Bab 107 Jangan Usir Aku
- Bab 108 Pertunjukkan dari Ketiga Laki-laki
- Bab 109 Konfrontasi Kamar Mandi
- Bab 110 Bajingan Kecil
- Bab 111 Mesin Cuci Yang Kesepian
- Bab 112 Ibu-Anak Anti-View
- Bab 113 David Adalah Lelakiku
- Bab 114 Jika Kamu Tak Buka, Aku Yang Bantu Membukanya
- Bab 115 Kejujuran
- Bab 116 Aku Pasti Bisa Membawamu Ke Puncak
- Bab 117 Harga Diriku Melarangku Mengulangi Kesalahan Yang Sama
- Bab 118 Kembalilah, Ya?
- Bab 119 Menikah Dengan Sekali Lagi
- Bab 120 Kita Menikah Saja
- Bab 121 Tidak Bisa Berhasil Belajar
- Bab 122 Gembi Gu Dalam Bahaya
- Bab 123 Aku Ingin Kamu dengan Senang Hati Menikah Denganku
- Bab 124 Mulai Hari Ini, Kamu Harus Selalu Berada di Sampingku
- Bab 125 Hutang Wanitaku, Biar Aku Yang Membayarnya
- Bab 126 Keadaan Yang Baik
- Bab 127 Semua Ini Karena Sup Ayam
- Bab 128 Di Antara Kita Mana Ada Lagi Hubungan Keluarga Yang Bisa Dianggap
- Bab 129 Kebenaran Yang Tersembunyi dan Terlihat
- Bab 130 Akulah Alasannya
- Bab 131 Ucapan Buruk Yang Menjadi Nyata
- Bab 132 Menggoda
- Bab 133 Mengulang Trik Lama
- Bab 134 Aku Pernah Mencintaimu
- Bab 135 Bawa Aku Pergi
- Bab 136 Ayuk Ke Pantai
- Bab 137 Pembunuh
- Bab 138 Melarang
- Bab 139 Pergilah, Aku Membiarkanmu Pergi
- Bab 140 Kecepatan Hidup dan Mati
- Bab 141 Kali Ini, Giliranku Yang Menunggumu
- Bab 142 Patah Hati
- Bab 143 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 144 Aku Hanya Mau Satu Jawaban
- Bab 145 Memulai Kehidupan Baru
- Bab 146 Negara Asing
- Bab 147 Jika Suatu Hari Nanti Aku Bisa Melupakannya
- Bab 148 Tom
- Bab 149 Di Dunia Ini, Mana Ada Begitu Banyak
- Bab 150 Ditakdirkan Bersama tapi Terpisah oleh Lautan
- Bab 151 Selamat Tinggal yang Tidak Bisa Terucapkan
- Bab 152 Aku Membencinya, Aku Mencintainya
- Bab 153 Reinkarnasi Kehidupan
- Bab 154 Aku Akan Membayarnya dengan Segala Milikku
- Bab 155 Kembali ke Negeri Asal
- Bab 156 Berpapasan yang Terlewatkan
- Bab 157 Jika Suatu Hari Aku Membohongimu
- Bab 158 Eric Lee
- Bab 159 Dia Adalah Sumber Segala Ketakutanku
- Bab 160 Jangan Menolakku Ya
- Bab 161 Pada Akhirnya Kembali Bertemu
- Bab 162 Kamu Masih Membenciku
- Bab 163 Bintang di Langit, Dia di Hati
- Bab 164 Hanya Masa Lalu
- Bab 165 Tidak Ada Satupun Yang Bisa Dibandingkan Dengannya
- Bab 166 Aku Hanya Ingin Berbuat Baik Kepadamu
- Bab 167 Menebus Kesalahan
- Bab 168 Hebat
- Bab 169 Pengajaran Berkualitas
- Bab 170 Hai Orang Asing
- Bab 171 Mengadu Kecerdasan dan Keberanian
- Bab 172 Masih Ada Berapa Lama Waktu Dihabiskan Untuk Merasa Kesal
- Bab 173 Kapitalis Jahat
- Bab 174 Hati Kecil
- Bab 175 Keangkuhan, Fanatik, Sok Berkuasa, dan Tidak Gampang Menyerah
- Bab 176 Tuan Kelima
- Bab 177 Identitas Nino
- Bab 178 James-- Pahlawan Tanpa Tandingan
- Bab 179 James Pahlawan tiada tanding
- Bab 180 James-- Pahlawan Tanpa Tandingan (3)
- Bab 181 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 182 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (5)
- Bab 183 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (6)
- Bab 184 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (7)
- Bab 185 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (8)
- Bab 186 Karnaval Terakhir
- Bab 187 Pertaruhan Hidup
- Bab 188 Biar Aku yang Menemanimu Mati
- Bab 189 Jangan Tanya Tentang Masa Depan
- Bab 190 Epilog
- Bab 190 Epilog (2)
- Bab 191 Epilog (Benar) (1)
- Bab 191 Epilog (Benar) (2)
- Bab 192 Bagian Ekstra 一 Kehidupan Setelah Pernikahan (1)
- Bab 192 Bagian Ekstra 一 Kehidupan Setelah Pernikahan (2)
- Bab 193 Wawancara Suami Istri
- Bab 194 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (7)
- Bab 195 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (8)
- Bab 196 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (9)