My Cold Wedding - Bab 128 Di Antara Kita Mana Ada Lagi Hubungan Keluarga Yang Bisa Dianggap

Saat Bella terbangun, terdengar bunyi keyboard yang sedang diketik.

David mengirim satu email kepada Asisten Albert, lalu memperhatikan adanya pergerakan dari orang dalam pelukannya, ia tersenyum, "Sudah bangun?"

Bella agak pusing setelah bangun, mengucek-ucek matanya, "Jam berapa sekarang?"

"Jam lima, kamu istirahat sebentar, nanti kita pergi ke paviliun." David Li dengan cepat membereskan beberapa pekerjaannya yang penting, lalu menutup laptopnya.

Hari ini David sedikit tidak bisa mengontrol diri, Bella tahu bahwa diantara pahanya masih ada rasa sakit, dengan kesal berkata, "Aku tidak pergi, ingin menemani Gembi di rumah sakit."

"Kamu berjanji pada kakek untuk membuatkannya makanan, sudah lupa?"

Bella melebarkan matanya menatap David, "Kalian memang sudah merencanakan ini dari awal bukan?"

David dengan wajah puas menjawab, "Tidak kok, semua ini berasal dari kesatuan hati antara kakek dan cucu saja."

Bella memukulnya dengan kesal, "Pergi belikan aku pil KB."

"Kamu sudah mengingatkanku," David mengeluarkan ponselnya dan menelpon Asisten Albert, "Dalam waktu dua jam, kamu beli semua pil KB di seluruh apotek Kota Harriford, satu pun jangan ada yang tertinggal."

Bella merasa hatinya mendadak sedih, "Tenang saja, aku tidak akan mengandung anakmu, begitu banyak juga aku tidak akan habis memakannya."

"Bukan untukmu," David mencubit wajah Bella. "Aku ingin kamu membelinya juga tidak dapat, aku ingin lihat bagaimana kamu mencurinya dan makan diam-diam."

Bella terkejut, "Kamu ..."

David Li memeluk Bella semakin erat dalam pelukannya, "Bella, bagaimana kalau kita bertaruh."

"Apa?"

David Li tersenyum dengan licik, "Bertaruh, apa bisa sekali langsung jadi."

Dalam gedung perusahaan LS, kakek mendengar opera sampai matanya susah untuk dibuka, akhirnya kepalanya pelan-pelan menunduk lalu tertidur.

Asisten Albert dengan sibuk berlari menuju semua apotek di Kota Harriford, meskipun tidak tahu direkturnya hari ini sedang kenapa, tapi dia menganggap dirinya sendiri sebagai asisten yang profesional, perintah dari direktur tetap harus dilaksanakan dengan baik.

Cindy mendorong sendiri kursi rodanya datang ke perusahaan LS yang kosong, dari matanya terpancar kebingungan.

Selanjutnya, yang dilihat adalah kakek David Li yang sedang tertidur pulas.

Dia memutari kakek David, masuk dalam lift dan menekan tombol lantai paling atas, langsung naik menuju kantor direktur.

Kursi roda berhenti di depan kantor direktur. Ia mengeluarkan bubuk cabai yang selalu dibawanya kemudian memasukan sedikit ke dalam matanya, membuat matanya tergenang air.

"David ..." Cindy mengetok pintu, "Aku salah, dari dulu selalu aku yang salah, aku tidak seharusnya mencelakai Bella, aku hanya demi membalaskan dendam pada kakak pertama, otak sementara menjadi linglung ..."

Lewat sebentar, pintu terbuka dari dalam.

Cindy melihat dengan jelas siapa yang membuka pintu, lalu menatap dengan bingung, "Kenapa kamu yang membuka pintu? Kenapa kamu bisa ada di sini? Mana David?"

Bella sudah membereskan dirinya dengan rapi, selain kemeja yang sedikit kusut, dirinya terlihat segar, dari matanya terpancar kejelasan, "David sedang mandi, kamu mau datang lagi di lain hari atau meninggalkan pesan untuknya?"

Mata Cindy Xin seperti memancarkan kobaran api amarah, "Kamu jangan sombong, kematian kakak pertama juga ada hubungannya denganmu. David bersikap baik padamu hanya karena merasa berhutang saja, dia sama sekali tidak mencintaimu!"

"Kalau begitu dia mencintai siapa, kamu?" Bella tertawa dingin, "Kamu ada hak apa berbicara seperti itu?"

"Hak karena kamu yang tidak tahu malu dan bersikeras menikah dengan David, sehingga mengakibatkan kematian kakak pertama yang mengenaskan!"

"Cindy, sepertinya kamu lupa, sekelompok orang itu dicari olehmu."

"Memangnya kenapa? Tidak salah, aku yang mencarinya. Tapi apa David menyuruhku aborsi? Menyuruhku untuk menerima tamu? Membuatku masuk ke dalam penjara?"

Hati Bella seketika sesak, tidak dapat menjawab apa-apa.

Cindy mengetahui bahwa Bella sudah sedikit goyah, sengaja menambahkan, "Pada ujungnya, yang David sukai tetap kakak pertama, tidak peduli ada ikatan benang itu atau tidak, yang dia cintai tetap kakak pertama. Kita berdua hidup di bawah bayangan kakak pertama, tidak ada yang lebih baik dari siapapun."

Bella menunjuk kursi roda yang diduduki Cindy, "Setidaknya aku masih bisa berlari dan melompat, juga bisa mendorongmu jatuh dari atap gedung."

"Memangnya kamu berani? Dengan keberanianmu itu ... Apa yang bisa kamu perbuat?" Kursi roda Cindy didorong oleh Bella, berjalan pelan menuju balkon lantai itu. Cindy bergegas menarik gerbang penghalang, namun malah ditendang lepas begitu saja oleh Bella, membuat Cindy kesakitan hingga air matanya hampir keluar.

Bella mendorongnya menuju balkon terbuka, lalu menunjuk pada mobil-mobil yang berlalu-lalang tanpa henti di bawah sana, dengan suara pelan dan menggoda, ia bertanya, "Cindy, menurutmu aku berani atau tidak?"

Cindy sedikit panik, namun berlagak tenang, "Di sini ada CCTV, jika kamu berani berbuat seperti itu, kamu juga harus mati!"

"Mati ya mati saja, siapa takut?" Sambil berkata, didorongnya kursi roda Cindy.

Cindy berteriak takut, sekuat tenaga menahan pagar balkon, "Kamu sudah gila? Bella bajingan, jika kamu berani mendorongku, tunggu mati saja!"

Bella mendorong kencang hingga roda di bagian depan sudah menggantung di udara, hanya tersisa roda di bagian belakang.

"Baik, kutunggu." Bella berkata di samping telinga Cindy, "Setelah kamu turun, tunggu aku di jembatan kematian, aku akan segera menyusul. Kita bergandengan tangan bersama menuju alam maut, kehidupan berikutnya kita tetap menjadi kakak adik, dan lihat siapa yang akan menjadi pemenangnya."

Ujung roda kursi sudah menggantung di ujung, sedangkan tubuh Cindy telah menjolor keluar, membuatnya kaget hingga menangis, "Jangan, jangan! Aku tidak ingin mati, aku mohon, jangan ..."

"Saat aku memohon padamu untuk meninggalkan suamiku, dan memberi anakku sebuah keluarga yang utuh, bagaimana kamu menjawabku?"

"Itu salahku, semua ini salahku! Bella, aku kan kakak keduamu! Kamu lihat dari hubungan kita sebagai keluarga ..."

Bella memutuskan kata-katanya, "Di antara kita mana ada lagi hubungan keluarga yang bisa dianggap?"

Sambil berkata, sudut kursi roda semakin miring, Cindy membelalakkan mata takut, tanpa henti memohon, "Ada, ada, kakak keduamu ini yang bersalah terhadapmu, semua ini salah kakak kedua, Bella, maafkan aku sekali lagi, aku janji ini adalah terakhir kalinya ..."

Angin di ketinggian bertiup, membuat tubuh Cindy mulai bergetar.

Detik berikutnya, kursi roda ditarik kembali ke atas balkon. Cindy masih belum kembali tenang, bernapas dengan terengah-engah.

Bella berkata dengan dingin, "Kamu ingat, sekarang aku bukanlah orang yang bisa kamu hina dengan seenaknya, aku juga tidak mempunyai kelemahan apapun yang bisa membuatmu menjadikannya ancaman, paling-paling kita tinggal mati bersama saja, jadi kamu jaga perilakumu."

Kembali ke dalam gedung, David kebetulan keluar dari kantor direktur, dengan setelan jas hitam, hanya rambutnya saja yang masih terlihat basah.

"Tadi siapa yang mengetok pintu?"

Bella berkata dengan tidak senang, "Cindy, ingin bertemu?"

"Tidak, suruh dia pergi." David menjawab dengan mengerutkan dahinya.

"Dia sedang menikmati angin di balkon."

"Kalau begitu biarkan saja." David melingkarkan lengannya pada pinggang Bella, kemudian berjalan menuju lift, "Kakek seharusnya sudah menunggu daritadi, kita turun dulu."

Kakek Li yang melihat kemajuan David dalam waktu singkat, tentu saja merasa senang, ia menarik dua orang itu masuk ke dalam paviliun.

Tapi kali ini Bella bersikeras ingin tidur di kamar tamu, begitu masuk, Bella langsung menahan pintu dengan sofa, jendela juga ditutupi dengan lemari, kemudian ia tidur dengan nyenyak dan tenang.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu