My Cold Wedding - Bab 25 Kehidupan Yang Berantakan
Ia khawatir terhadap adiknya, jadi ia pun mengikutinya. Bella duduk di mobil James dan ia dibawa ke klub pribadi yang sangat tertutup.
James sambil melepaskan safety belt berkata:"Aku suntikkan vaksin dahulu untukmu, nanti ketika kita sudah masuk, kamu jangan berteriak."
Bella sudah menyiapkan batinnya, menganggukkan kepala dan berkata:"Aku bisa mengontrolnya."
Namun ketika adegan-adegan nyata telah di depan matanya, Bella tidak bisa rasa takutnya dan mengepalkan tinjunya.
Di dalam klub bisa dilihat ada 2 pria duduk maupun berdiri, saling bersandar, tapi tidak kelihatan ada tindakan yang aneh, Malah Bella seorang wanita yang datang ke tempat seperti ini menarik pandangan mereka yang aneh dan permusuhan.
James kemudian menelepon dan membawanya ke depan pintu kamar:"Di sini."
Bella menarik napas dalam-dalam, mempersiapkan hati dan batinnya, lalu mengetuk pintu.
Suara pintu berbunyi, pintu dibuka dari dalam.
Bella panik hingga menutup matanya, membuat James tertawa kecil.
"Kak? Kamu kenapa bisa di sini?"
Bella membuka matanya, adiknya Doni masih memakai baju sekolah elit, tapi seluruh badannya kotor, dan di dalam kamar itu ada bayangan remaja yang kurus.
"Kalimat ini seharusnya aku yang tanyakan padamu, mengapa kamu bisa di sini?!"
Doni memutarkan matanya:"Tidak ada urusannya denganmu, aku suka di sini maka aku di sini."
Bella sangat marah:"Kamu tahu tidak uang sekolahmu sangat mahal, agar kamu bisa sekolah, kakakmu telah...... kamu kenapa bisa bolos sekolah dan pergi ke tempat seperti ini?!"
"Jangan tunjuk tunjuk," Doni memukul tangannya, dan melihatnya dengan jahat:"Demi aku bisa sekolah kenapa? Kamu saja sudah masuk penjara, kamu malah mau memberikan pelajaran, mengapa kamu menunjuknya?!
Bella melihat sekilas remaja itu, “Dia siapa?"
"Tidak ada hubungannya denganmu," Doni berkata sambil ingin menutup pintu:"Kalau tidak ada masalah, segera pergi, Jangan datang untuk mempermalukanku."
Peng——
Sekilas ketika pintu baru saja mau ditutup, James menahan menggunakan tangannya sekuat tenaga, pintu terdorong buka, Doni langsung mundur beberapa langkah, berkata dengan panik:"Kamu siapa? Kamu mau ngapain?!"
"Ngapain? Kisah dendam serigala bermata putih aku tidak bisa menahannya lagi, saling membantu salah kah?" James melangkah masuk ke dalam kamarnya, lalu mengerutkan keningnya:"Apa maksudnya, terburu-buru begitu?!"
James memiliki sedikit aura kesombongan, Doni tidak berani mengatakan apapun padanya, hanya bisa menoleh ke Bella:"Orang seperti apa yang kamu kenal? Kalian kenal dari penjara ya? Lain kali jangan bawa orang seperti ini di hadapanku——Uhuk uhuk, lepaskan aku......"
James memegang lehernya hingga dia terlepas dari daratan:"Siapa yang kamu maksud?"
"A... aku bilang diriku sendiri...... aku sendiri......"
Bella segera membujuknya:"Pak James, Doni hanyalah seorang anak-anak....."
"Anak-anak? Bukannya dia sudah dewasa? Aku umur 17 saja sudah keluar merantau, 19 tahun jadi bos klub malam. Dia bukan anak-anak lagi." James melepaskannya, memutar badannya dan melihat remaja pria itu, lalu tertawa kecil:"Aduh, teman lama, sekarang kamu tidak menemani orang tua lagi, ganti bidang jadi melayani remaja?"
Remaja pria itu begitu melihat wajah James langsung gemetara, "Pak bos, lepaskan aku ya, aku tidak tahu anak ini adalah temanmu, jika tahu aku bagaimanapun tidak akan berani bermaksud begitu......."
James menendang kakinya, remaja itu langsung berlutut:"Katakan! Kamu sudah menipunya berapa banyak uang?”
“Tidak seberapa... Sungguh tidak seberapa, hanya 80juta, dan ini pun sudah beberapa tahun lalu, Sekarang ini keluarganya bangkrut tidak punya uang, aku memintanya untuk mencari bos lain, tapi ia terus nempel denganku dan tidak mau lepas, aku tidak ada cara pak bos......"
James bertanya pada Bella:"Berapa banyak uang yang telah kamu berikan pada adikmu?"
Bella menutup matanya:"...... Lima tahun lalu, 80juta."
"Wah!" James berjalan mengelilingi Doni, tinju yang dia pukul di badannya berbunyi keras, Doni terjatuh dengan keras, melihatnya dengan ketakutan, James tertawa:"Sudah lama tidak melihat kisah seperti ini, kakakmu demi mu telah berjuang keras, minum bir hingga hampir keracunan oleh alkohol bahkan mati, kamu malah menggunakan uang ini untuk pelihara binatang?!"
Doni sedikit kaget, menoleh melihat Bella.
Bella hatinya sangat lembut,ia menarik James keluar," Doni, yang berlalu biarlah berlalu, kalau kamu masih tidak belajar dengan baik, aku tidak akan menganggapmu sebagai adik lagi."
Selain pintu besar klub pribadi, Bella duduk di samping kursi supir, menarik napas.
James masih belum puas, tangannya memutar-mutar pergelangan tangannya : "Adik semacam ini, masih mau diselamatkan?"
Bella berusaha agar tetap tenang, :"Terima kasih pak James telah membantuku mencari adikku, tapi bagaimana menyelesaikannya adalah urusan keluarga kami."
"Kamu menyalahkanku karena telah memukul adikmu?"
"Tidak, dia seperti itu sudah seharusnya dipukul." Bella berkata dengan berat:"Tolong bawa pulang aku ke klub malam."
James menyalakan mobilnya, dan berkata:"Kamu tunggu aku setengah tahun lagi, paling lama hingga akhir tahun, aku akan membawa mu keluar."
Bella mengerutkan kening:"Aku ada tempat tinggal, terima kasih pak James."
"Apakah kamu harus berbicara denganku dingin seperti ini ? Setidaknya aku telah membantumu hari ini."
"Jadi Pak James berharap aku berkata apa? Terhadap orang yang menyimpan bukti penting tapi tidak dikeluarkan, dan membuatku masuk ke dalam penjara, Aku seharusnya bagaimana?"
James melihatnya dengan tegap :"Bella, dalam 5 tahun ini, kamu telah berubah."
"Siapa yang tidak bisa berubah," kata Bella, "Mulai dari sekarang, aku hanya akan mencintai diriku sendiri."
Ketika ia kembali ke klub malam, Bella hanya masuk ke dalam kamarnya, tidak memperdulikan yang lain.
Felicia melihatnya ada yang tidak benar, lalu menuangkan air hangat:"Bella kamu kemana saja? Bikin khawatir saja."
Bella menerimanya dan meminumnya:"Tidak apa-apa, aku pergi menemui adikku."
"Ada orang yang mencarimu." kata Felicia.
"Apakah dia tinggi kurus, memakai kacamata emas, wajahnya tersenyum, kelihatannya seperti orang hebat di kantoran?"
Felicia menggelengkan kepalanya seperti mainan: "Bukan, dia itu tinggi besar dingin dan tidak ada senyuman sama sekali, Hanya saja di kepalanya tidak tertulis " Orang asing tidak boleh masuk."
Hati Bella sedikit terjerit, dia adalah David.
"Apa katanya?"
"Dia menyuruhmu untuk pergi ke Perusahan LS, jika tidak dia akan membuatmu tidak bertahan bekerja di perusahaan. Felicia khawatir:"Bella, aku rasa dia orang yang punya latar belakang, apakah kamu pernah menyinggung orang?"
Bella tidak menjawab,hanya bertanya:"Apakah dia Ada mengatakan masalah apa?"
"Sepertinya tentang perceraian apa......"
Dia dan David bukannya telah bercerai 5 tahun yang lalu, Bella kebingungan.
Tetapi dia hari ini sudah sangat lelah. Dulu ia takut pada David, takut David bisa melukai anaknya, melukai adiknya Doni. Tetapi sekarang ia tidak memiliki apa-apa. Masih takut apa?
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaHidden Son-in-Law
Andy LeeBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaPria Misteriusku
LylyStep by Step
LeksMr Huo’s Sweetpie
EllyaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMy Cold Wedding×
- Bab 1 Pernikahan Yang Hancur
- Bab 2 Tidak Mau Bercerai, Saya Hanya Bisa Membiarkan Dirinya Kehilangan Pasangannya
- Bab 3 Sepertinya Perkataan Saya Tidak Kamu Ingat Dengan Baik
- Bab 4 Kamu Menggangap Saya Tidak Berani Membunuhmu?
- Bab 5 Musuh Yang Tidak Dapat Di Kalahkannya
- Bab 6 Derita yang Dia Rasakan Harus Kamu Rasakan Juga
- BAB 7 Tidak Punya Jalan untuk Melarikan Diri
- Bab 8 Asalkan Bisa Menyelamatkan Satu Nyawa
- Bab 9 Harga Dirinya Terjual
- Bab 10 Ini Adalah Takdir Wanita
- Bab 11 Orang Lain Tidak Menginginkanmu, Tetapi Aku Menginginkanmu
- Bab 12 Gimana Jika Dia Benar-benar Mati?
- Bab 13 Berikan Kompensasi Anqila Pada Cindy
- Bab 14 Kebeneran Berdarah
- Bab 15 Melihat Ke Belakang
- Bab 16 Mengapa Kamu Tidak Bisa Mempercayaiku, Meskipun Hanya Sekali?
- Bab 17 Aku akan Memenuhinya dalam Waktu Satu Hari
- Bab 18 Diluar Kebenaran
- Bab 19 Aku Tidak Membunuh
- Bab 20 Kehidupan Di Penjara
- Bab 21 Video Pengawasan
- Bab 22 Pertempuran Pertama
- Bab 23 Dia Tidak Mengecewakanku, Rupanya Cukup Ganas
- Bab 24 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 25 Kehidupan Yang Berantakan
- Bab 26 Kenyataan Memaksaku Untuk Menjadi Cuek
- Bab 27 Kehangatan yang Lama Tak di Rasakan
- Bab 28 Besok Kita Cerai
- Bab 29 Bukannya Aku Tak Pernah Berusaha
- Bab 30 Aku Tak Melihat Apapun
- Bab 31 Sahabat Wanita Yang Antusias
- Bab 32 Aku Sudah Cukup Dipermalukan
- Bab 33 Gosip Yang Merajalela Di Dunia Maya
- Bab 34 Kamu Ada Bukti Apa Berani Mengatainya
- Bab 35 Aku Menunggu Surat Pengadilanmu
- Bab 36 Grup A dan B
- Bab 37 Karyawan Sementara
- Bab 38 Masih Ingat Impianku Waktu Kecil?
- Bab 39 Kamu Tidak Aman Sendirian
- Bab 40 Masalah Reputasi Individu
- Bab 41 Siapa Bilang Kamu Tidak Mampu Membelinya
- Bab 42 Jelas Jelas Aku Sedang Memarahimu
- Bab 43 Keputusan Bukan Ditangannya
- Bab 44 Bahaya Ketika Mabuk
- Bab 45 Keluar Dari Mulut Harimau
- BAB 46 Rahasia ANQILA
- Bab 47 Bella, Kemari!
- Bab 48 Meskipun Aku Dijual, Aku Juga Tidak Akan Mau Uangmu
- Bab 49 Kalau Begitu Tidak Usah Cerai
- Bab 50 Aku Bukanlah Anqila
- Bab 51 Pesta Makan Menjelang Perceraian
- Bab 52 Sepertinya Ia Tidak Terburu-buru Untuk Bercerai
- Bab 53 Kamu yang Paling Mengerti Dia
- Bab 54 Ide Yang Cukup Bagus
- Bab 55 Aku Memiliki Cara untuk Menangkapmu Kembali
- Bab 56 Tangan Mana yang Menyentuhnya?
- Bab 57 Selera Yang Aneh
- Bab 58 Sengaja Mempersulit
- Bab 59 Spesifikasi Bercerai
- Bab 60 Bersiap Untuk Pergi Keluar Negeri
- Bab 61 Dia Sedang Mandi, Ada Perlu Apa, Sampaikan Saja Padaku
- Bab 62 Uangnya, Anggap Saja Aku Yang Meminjamnya Darimu
- Bab 63 Bella Akan Kembali Kujaga
- Bab 64 Mungkinkah Hamil?
- Bab 65 Lahir Kalau Memang Ada
- Bab 66 Masyarakat Di Kota Ini Bermain
- Bab 67 Apakah Kamu Merasa Sekotor Itu?
- Bab 68 Panggil Saya Suamimu
- Bab 69 Karena Sudah Tidak Peduli, Baru Bisa Sesadis Ini
- Bab 70 Masa Lampau Itu
- Bab 71 Selamat Tinggal,David
- Bab 72 Perceraian
- Bab 73 Petemuan Ini Seperti Takdir
- Bab 74 Kenapa Tidak Berani Melihatku
- Bab 75 Menjadi Kekasihku
- Bab76 Dia Tidak Punya Kaki Sampai Harus Di Antar?
- Bab 77 Aku Memberikanmu Satu Kali Kesempatan Untuk Mencintaiku
- Bab 78 Dijual Ke David
- Bab 79 Hanya Menyampaikan Ini, Jaga Diri Dengan Baik
- Bab 80 Perjodohan
- Bab 81 Adegan Familiar
- Bab 82 Petani Dan Ular
- Bab 83 Ini Hanya Kompensasi
- Bab 84 Mulai Sementara
- Bab 85 Menjalankannya Bersama Akan Ada Hasil
- Bab 86 Bella, Jalan Kita Masih Panjang
- Bab 87 Anak Tidaklah Bersalah
- Bab 88 Jika Ini Semua Bukanlah Cinta
- Bab 89 Kakak Ipar
- Bab 90 Identifikasi Orang Tua-Anak
- Bab 91 Kamu Hanya Menganggap Saya Masa Lalu
- Bab 92 Lagu Ulang Tahun
- Bab 93 Bersama Dalam Kesulitan
- Bab 94 Saya Tidak Bilang Selesai
- Bab 95 Willy
- Bab 96 Kita Menikah Kembali
- Bab 97 Atas Dasar Wanita Saya
- Bab 98 Balas Dendam Cindy
- Bab 99 Aku Tidak Taruhan Dengan Orang Gila
- Bab 100 Apakah Kamu Pernah Mencintaiku?
- Bab 101 Hanya Bisa Memilih Satu
- Bab 102 Aku Adalah Bajingan
- Bab 103 Aku Tahu Kamu Tidak Mencintai Aku
- Bab 104 Mimpi Besar Dan Belum Tersadar
- Bab 105 Berakting
- Bab 106 Bella, Aku Datang Mencarimu
- Bab 107 Jangan Usir Aku
- Bab 108 Pertunjukkan dari Ketiga Laki-laki
- Bab 109 Konfrontasi Kamar Mandi
- Bab 110 Bajingan Kecil
- Bab 111 Mesin Cuci Yang Kesepian
- Bab 112 Ibu-Anak Anti-View
- Bab 113 David Adalah Lelakiku
- Bab 114 Jika Kamu Tak Buka, Aku Yang Bantu Membukanya
- Bab 115 Kejujuran
- Bab 116 Aku Pasti Bisa Membawamu Ke Puncak
- Bab 117 Harga Diriku Melarangku Mengulangi Kesalahan Yang Sama
- Bab 118 Kembalilah, Ya?
- Bab 119 Menikah Dengan Sekali Lagi
- Bab 120 Kita Menikah Saja
- Bab 121 Tidak Bisa Berhasil Belajar
- Bab 122 Gembi Gu Dalam Bahaya
- Bab 123 Aku Ingin Kamu dengan Senang Hati Menikah Denganku
- Bab 124 Mulai Hari Ini, Kamu Harus Selalu Berada di Sampingku
- Bab 125 Hutang Wanitaku, Biar Aku Yang Membayarnya
- Bab 126 Keadaan Yang Baik
- Bab 127 Semua Ini Karena Sup Ayam
- Bab 128 Di Antara Kita Mana Ada Lagi Hubungan Keluarga Yang Bisa Dianggap
- Bab 129 Kebenaran Yang Tersembunyi dan Terlihat
- Bab 130 Akulah Alasannya
- Bab 131 Ucapan Buruk Yang Menjadi Nyata
- Bab 132 Menggoda
- Bab 133 Mengulang Trik Lama
- Bab 134 Aku Pernah Mencintaimu
- Bab 135 Bawa Aku Pergi
- Bab 136 Ayuk Ke Pantai
- Bab 137 Pembunuh
- Bab 138 Melarang
- Bab 139 Pergilah, Aku Membiarkanmu Pergi
- Bab 140 Kecepatan Hidup dan Mati
- Bab 141 Kali Ini, Giliranku Yang Menunggumu
- Bab 142 Patah Hati
- Bab 143 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 144 Aku Hanya Mau Satu Jawaban
- Bab 145 Memulai Kehidupan Baru
- Bab 146 Negara Asing
- Bab 147 Jika Suatu Hari Nanti Aku Bisa Melupakannya
- Bab 148 Tom
- Bab 149 Di Dunia Ini, Mana Ada Begitu Banyak
- Bab 150 Ditakdirkan Bersama tapi Terpisah oleh Lautan
- Bab 151 Selamat Tinggal yang Tidak Bisa Terucapkan
- Bab 152 Aku Membencinya, Aku Mencintainya
- Bab 153 Reinkarnasi Kehidupan
- Bab 154 Aku Akan Membayarnya dengan Segala Milikku
- Bab 155 Kembali ke Negeri Asal
- Bab 156 Berpapasan yang Terlewatkan
- Bab 157 Jika Suatu Hari Aku Membohongimu
- Bab 158 Eric Lee
- Bab 159 Dia Adalah Sumber Segala Ketakutanku
- Bab 160 Jangan Menolakku Ya
- Bab 161 Pada Akhirnya Kembali Bertemu
- Bab 162 Kamu Masih Membenciku
- Bab 163 Bintang di Langit, Dia di Hati
- Bab 164 Hanya Masa Lalu
- Bab 165 Tidak Ada Satupun Yang Bisa Dibandingkan Dengannya
- Bab 166 Aku Hanya Ingin Berbuat Baik Kepadamu
- Bab 167 Menebus Kesalahan
- Bab 168 Hebat
- Bab 169 Pengajaran Berkualitas
- Bab 170 Hai Orang Asing
- Bab 171 Mengadu Kecerdasan dan Keberanian
- Bab 172 Masih Ada Berapa Lama Waktu Dihabiskan Untuk Merasa Kesal
- Bab 173 Kapitalis Jahat
- Bab 174 Hati Kecil
- Bab 175 Keangkuhan, Fanatik, Sok Berkuasa, dan Tidak Gampang Menyerah
- Bab 176 Tuan Kelima
- Bab 177 Identitas Nino
- Bab 178 James-- Pahlawan Tanpa Tandingan
- Bab 179 James Pahlawan tiada tanding
- Bab 180 James-- Pahlawan Tanpa Tandingan (3)
- Bab 181 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 182 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (5)
- Bab 183 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (6)
- Bab 184 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (7)
- Bab 185 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (8)
- Bab 186 Karnaval Terakhir
- Bab 187 Pertaruhan Hidup
- Bab 188 Biar Aku yang Menemanimu Mati
- Bab 189 Jangan Tanya Tentang Masa Depan
- Bab 190 Epilog
- Bab 190 Epilog (2)
- Bab 191 Epilog (Benar) (1)
- Bab 191 Epilog (Benar) (2)
- Bab 192 Bagian Ekstra 一 Kehidupan Setelah Pernikahan (1)
- Bab 192 Bagian Ekstra 一 Kehidupan Setelah Pernikahan (2)
- Bab 193 Wawancara Suami Istri
- Bab 194 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (7)
- Bab 195 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (8)
- Bab 196 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (9)