My Cold Wedding - Bab 172 Masih Ada Berapa Lama Waktu Dihabiskan Untuk Merasa Kesal

Karena dia sudah biasa tinggal di Villa, jadi dia tidak ada perasaan asing sama sekali.

Bella hanya khawatir saat dia tidur David memanfaatkan kesempatan itu untuk diam-diam menyerangnya, semalaman tidak bisa tidur, ada suara sedikit saja yang terdengar dia langsung tersadar.

Nino mungkin kelelahan, tertidur lelap dan manis di pelukannya.

Semalaman hingga pagi menjelang.

Pada akhirnya Bella tetap tidak bisa tidur dengan tenang, dia terbangun pagi sekali, daerah jauh dari kota juga ada bagusnya, yaitu kesegaran udara pagi yang sejuk, saat jendela terbuka langsung bisa mendengar suara kicauan burung yang saling bersahutan.

Saat berjalan menuruni tangga ke bawah, lampu kecil di ruang tamu menyala, David masih belum berhenti berkutat dengan laptop nya, “Di kamar mandi ada alat kebutuhan mandi, di atas meja juga ada sarapan.”

Bella pergi ke kamar mandi melihat, di atas rak sudah ada gelas untuk sikat gigi yang satu berwarna pink dan satu lagi berwarna biru, terletak bersebelahan dengan sangat dekat, di sebelahnya ada handuk yang berwarna sama, sampai sikat gigi pun berwarna yang sama.

Di sisi lain, terletak sikat gigi, gelas berkumur, dan handuk yang serba berukuran kecil, berwarna kuning cerah, di atasnya juga tergambar karakter animasi Lazy Sheep, Bella memperhatikan, di atas pasta gigi juga tertulis “Pasta gigi anak-anak dengan rasa buah”.

Suara di belakang nya berbicara: “Sedang memperhatikan apa?”

Bella menaikkan alisnya: “Semua ini kau yang persiapkan?”

“Jika tidak siapa lagi?” David menjulurkan tangannya melewati nya, mengambil handuk yang berwarna pink dan biru itu, sedikit merasa aneh dan menepikannya, mengerutkan keningnya, dan akhirnya biasa saja.

Sebelum masuk ke dalam kamar mandi dengan wajah penuh arti menatap Bella: “Ingin melihat ku melakukan apa? Mau bersama?”

Bella langsung salah tingkah, dengan buru-buru mengoleskan pasta gigi, dengan krasak krusuk menggosok giginya.

David tertawa kecil sambil menutup pintu kamar mandi, tidak lama kemudian, dari kamar mandi terdengar suara gemericik air yang mengalir.

Bella sekalian membuka air keran membasuh wajahnya, melihat pantulan dirinya di dalam cermin, tiba-tiba ada perasaan tak berdaya merayap ke bahunya, membuat bahunya terasa tertekan.

Dia sudah menolak selama ini, mengeluh selama ini, bagaimana bisa masih semudah ini kembali ke titik semula?

Teringat pagi tadi, telepon dari Gembi sudah membangunkan dia.

“Kamu ini, kamu seorang diri sudah menanggung beban yang terlalu banyak, juga sudah terlalu lama, dari dulu pekerjaan rumah sudah sangat melelahkanmu, sekarang sudah bertambah seorang anak untuk di rawat, wanita negara Cina masih mempunyai pandangan tradisional, masih berpendapat bahwa harus ada seorang pria untuk diandalkan, kebetulan, David dengan waktu yang tepat membentangkan sebuah sandaran berbahan sutra, lembut dan hangat, kamu juga akhirnya menyadari perasaan mu yang sebenarnya.”

Bella sedang memanaskan air di dapur, dirinya merasa tidak kacau: “Mungkin.”

“Kamu jangan berpikir terlalu banyak lagi, kehidupan orang sekarang sangat spesial, dan David adalah pilihan yang tepat.”

Bella mengerucut kan mulutnya, tiba-tiba saja merasa sedikit aneh: “Bukannya kamu selalu ingin menjodohkan ku dengan James, mengapa tiba-tiba mulai membicarakan hal baik-baik tentang David?”

“Emm….itu…..” Gembi terbata-bata sebentar, kemudian berusaha mengalihkan pembicaraan.

Bella merasa sedikit janggal, ada tebakan yang tidak mengenakkan: “Jangan katakan kalau terjadi sesuatu pada Tuan ke-5 Qi saat dia pergi ke klub malam sebelumnya? Gembi, tolong katakan yang sebenarnya kepadaku, sebenarnya apa yang telah terjadi?”

“Kamu jangan panik dulu jangan panik ya, aku sedang berpikir bagaimana caranya untuk mengatakan padamu….” Gembi masih tidak tahu harus bagaimana, akhirnya dia menggertakkan gigi, langsung mengatakan yang sebenarnya: “Sudahlah, aku juga sudah tidak tahu harus mencari alasan apa lagi, Bella, kamu jangan sampai terlibat dengan James lagi.”

“Sebenarnya apa yang terjadi?”

Dengan suara hampir tak terdengar: “Dia…sudah mau menikah.”

Pikiran Bella langsung kosong: “Menikah? Dengan siapa? Begitu cepat?”

“Dengan bos klub malam itu, orang yang kau panggil Kak Jane itu.” Mengungkit hal ini, Gembi juga ada sedikit marah, di dalam kata-katanya tersirat pendapat sendiri: “Aku juga baru saja mengetahui itu dari Valdo, yang ku tahu minggu depan mereka akan mengadakan resepsi, dan juga James dengan Tuan ke-5 Qi juga sudah terhitung saling mengenal dekat satu sama lain, jadi….Aduh pokoknya aku juga sudah salah menilainya! Teman macam apa, omong kosong! Untuk kedepan nya aku Gembi tidak punya lagi teman seperti dia!”

James dan Kak Jane akan menikah?!

Bella tidak tahu pasti James dan Kak Jane mempunyai masa lalu, James yang suka membuang-buang waktu itu, selalu tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada Kak Jane? Keduanya terlihat seperti hubungan antara atasan dan bawahan, Kak Jane juga selalu menyimpan perasaannya dengan baik…..

“Bella? Bella? Apa kau masih mendengarkan?”

Bella kembali tersadar dan merespon: “Aku mendengarkan.”

Gembi menghela napas: “Apa hari ini kau ada waktu luang? Aku ada membelikan beberapa baju baru untuk Nino, nanti aku akan mengantarkannya untukmu, dan kita akan membicarakan ini lebih dalam.”

“Aku sekarang sedang tidak di rumah….”

“Sudah berangkat kuliah? Jadi di rumah itu hanya ada Nino seorang? Tidak bisa tidak bisa, anak kecil sendirian di rumah itu sangat bahaya, sekarang aku akan segera kesana.”

Bella menggigit bibirnya: “Nino juga tidak di rumah….aku sedang membawanya….ke luar.”

Kemudian sunyi selama 10 detik dalam telepon.

Gembi dengan berbisik bertanya: “….Apakah kamu sedang di rumah David?”

Bella dengan buru-buru menjelaskan: “Bukan, hanya saja Nino datang kemari mengambil mainannya, kemudian karena waktu sudah terlalu malam jadi….yang pasti tidak ada yang terjadi di antara kita……”

Pada saat itu, tidak tahu bagaimana David muncul dari belakang dan dengan jahil berkata: “Apakah pinggangmu masih pegal? Semalam bukannya tidak nyaman?”

Bella tersontak sampai handphone hampir terlempar ke lantai, kemudian dengan buru-buru menggunakan tangannya menutup mulutnya: “Kamu jangan sembarangan bicara!”

Suara David masih terdengar nada malas setelah mandi, kemudian mendarat ciuman kilat di telapak tangan Bella, suara lembut yang menggiurkan: “Tenang saja, malam ini aku bisa membuatmu nyaman.”

Selesai berbicara, dia langsung pergi ke ruang makan, sambil membaca koran sambil meminum susu, membiarkan Bella yang masih tersontak.

Di sisi lain Gembi tertawa renyah: “Oooo~~~~~~”

“Apanya yang O,” Bella kesal: “Sungguh tidak ada yang terjadi, kau jangan berpikir yang tidak-tidak.”

Gembi sengaja berkata: “Aku berpikir macam-macam apa? Kamu saja yang berpikiran sembarang kan~”

“Aku tidak…..”

“Hah, ini juga tidak penting lagi, Bella, sebenarnya aku bahagia untukmu, sungguh.” Gembi kembali berbicara serius: “Orang hilang yang kembali lagi itu tidak dapat ditukar dengan emas sekalipun, David Li ini adalah yang hal yang bahkan tak bisa di tukar dengan Intan, selama 1 tahun kau pergi ke Eropa, bagaimana dia melalui hari-harinya aku juga melihatnya dengan mata kepala ku sendiri, obat tidur bagaikan makanan sehari-hari, sampai beberapa kali overdosis dan harus masuk ruang ICU….”

Bella tak bisa menahan diri langsung menggenggam erat telepon.

“Ada beberapa istilah untuk menghargai orang di depan mata, meraih kebahagiaan sekarang adalah yang terpenting, dalam hidup manusia ada berapa lama yang di pakai untuk tidak bahagia?”

Gembi selalu terkesan seperti nona muda yang polos, tapi kata-katanya barusan tentu saja hanya bisa di katakan oleh orang yang sudah melewati banyak hal, atau boleh di bilang, Valdo memberi dia pengaruh yang besar.

Cinta boleh ada ribuan juta macam, ada yang seperti dia yang dulu mencintai dalam diam dan tidak mementingkan diri sendiri, dan juga ada seperti Valdo yang diam-diam melindungi, menunggunya berbalik memandangnya.

Dia tidak tahu apakah Valdo hanya beruntung atau tidak , dia hanya merasa Valdo yang mempunyai perasaan yang kuat, masa lalu Gembi dengan Winston Liu, bagi pria mana pun, adalah duri yang akan tertanam selamanya dalam hati, namun Valdo masih sanggup merangkul Gembi, masih bisa membawa pengaruh baik kepada seorang nona muda yang tidak begitu mengerti arti kehidupan, perlahan mengajarnya sampai mengerti masalah dan mapan, siapa yang tidak akan mengatakan bahwa ini adalah cinta?

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu