My Cold Wedding - Bab 90 Identifikasi Orang Tua-Anak

Bella membiarkan air matanya dan menutup matanya: "Dia meminta saya memberikan villa itu kepadanya, setelah kita baru saja menikah, gedung di pinggir itu. Dia berkata itu adalah milik kamu, kita sudah menikah, saya tidak diperbolehkan."

"Kamu tidak setuju memberikan itu kepadanya?"

"Saya bukannya tidak setuju, saya bisa memberikan kunci itu segera kepadanya."

"Lalu kenapa kalian bertengkar? Bagaimana dia terjatuh?" David merasa sudah mau gila, amarah hampir membakar alasannya. Dia juga tidak percaya Bella mendorong Cindy, tetapi matanya sendiri melihat bahwa Cindy terjatuh, jalanan disana sangat datar, sangat tidak mungkin bahwa Cindy tersandung, jika bukan Bella yang mendorong, apakah Cindy sengaja menjatuhkan diri?

Yang terpenting adalah anaknya, bagaimana mungkin dirinya........

Dari tatapannya, Bella sudah mengerti semuanya, dia menarik nafas dalam, membenarkan diri, "Silahkan pergi melihat Cindy, sekarang dia sangat membutuhkanmu."

David kecewa: "Kamu sangat berharap saya pergi menemaninya?"

"Kalian segera akan menjadi suami istri, tidak menemani istrimu, apakah menemani bibi?" Bella tersenyum: "Disini banyak orang, jika tidak jelas akan ada orang yang salah paham, demi nama baik Perusahaan LS, dan juga untuk citra pribadi anda---- silahkan menyingkir."

"Bella......" suaranya sangat lembut.

Bella mendorongnya, David bersandar pada tembok, melepaskan ikatannya.

Dia merapikan bajunya yang berantakan, berjalan kearah pintu, membelakanginya dan berbicara: "Jangan lagi mencari saya, saat saya menjadi kompensasi anda."

Setelah itu, dia menarik pintu lalu pergi.

Gembi sudah sangat khawatir, ingin sekali berkelahi dengan David.

Bella menghalanginya: "Gembi, temani saya, bolehkah?"

Gembi melihat Bella menangis, hatinya melembut, dengan sibuk menghapus air matanya: "Baiklah baiklah, saya temani kamu, seberapa lama pun boleh, jangan menangis lagi......."

"Baiklah, saya tidak menangis."

Dia sebenarnya tidak ada suara tangisan, tetapi air matanya sangat banyak, seperti dua aliran, mengalir dengan tenang dan lembut di wajahnya, berkumpul di dagu, menetes ke tanah.

Pergi dari rumah sakit, angin segar pun datang.

Air mata Bellapun kosong, tidak tahu dia berpikir apa, Gembi memeluknya: "Bella, kamu ingin menangis, menangislah, saya tidak melarang kamu, saya temani kamu menangis, jangan ditahan."

"Gembi........"

"Um, saya disini."

Bella mendongak, melihat ada sebuah pohon di depan pintu rumah sakit, cuaca awal musim gugur, daun pelan-pelan menguning, dan gugur, persisnya ungkapan "tidak ada duka", sedih dan sunyi.

"Saya ingin pergi."

Gembi mengangguk: "Pergi menenangkan hati? Baiklah, saya temani kamu pergi, Eropa Australia Asia Tenggara, kita sekarang pergi ke bandara."

Bella menatapnya, "Pergi kemana saja boleh, saya..... tidak ingin kembali."

Gembi menggenggam tangannya, sangat erat, "Kamu sudah berpikir baik baik?"

"Belum," Bella tersenyum: "Saya sebenarnya masih belum rela, apakah ini sangat mendadak."

Gembi menggelengkan kepala seperti mainan: "Bukan begitu, Bella, pikirkan dengan apartemen dan tempat bermain, kamu sangat hebat."

"Apa gunanya hebat?" Bella berkata: "Gembi, kamu pikir mereka akan menikah tidak?"

Gembi terdiam, kaku: "Menikah ya menikah saja, semoga mereka bahagia dunia akhirat, seperti lem dan cat!"

Bella perasaannya masih sangat hancur, Gembi menenangkannya: "Kamu jangan sedih, beberapa tahun ini, karena David kamu seberapa susah? kalau tidak ada dia, kamu sekarang secerah matahari, laki-laki mengelilingimu."

Memikirkan masa lalu, Bella menarik nafas.

"Karena orang seperti ini menangis, tidak pantas, segera lepaskan juga baik, jika kamu sudah memikirkan ingin pergi kemana silahkan dengan saya bicara, saya pergi mencari Valdo minta tolong, pastikan menghapus jejak dengan bersih, kecuali saya tidak akan ada yang dapat mencarimu."

Bella tertawa: "Baiklah, terima kasih sebelumnya kalian."

Di dalam rumah sakit.

Warna lampu operasi akhirnya berubah.

Suster mendorong Cindy ke kamar, dia masih dalam keadaan bius, tertidur.

David mengikutinya pergi.

Ada tekanan pada wajah dokter: "Untungnya, penyelamatan itu tepat waktu, operasinya sangat sukses, dan tidak ada bahaya bagi kehidupan. Perhatikan pola makan akhir-akhir ini, cobalah untuk tidak membiarkan pasien bergerak."

David mengerutkan alisnya: "Dokter, saya ingin melakukan penelitian."

"Penelitian apa?"

Dia mendongak, "Tes DNA."

Dokter tertegun: "Siapa dengan siapa?"

"Saya, dengan...... bayi yang tidak terselamatkan itu."

Dokter seketika terkejut: "Maksud Anda...... Anak ini mungkin bukan anak anda?"

"Saya hanya ingin tau," David dengan suara kecil.

Ketika asisten Albert mendengar kabar dia segera terburu-buru, David sudah mengumpulkan sampel dari pusat tes DNA, mukanya tidak baik.

Asisten Albert menghampiri: "Pak David, hasil dari rumah sakit sudah keluar, sekarang lihat?"

David berkata: "Di dalam mobil lihat."

Di garasi mobil, Asisten Albert membuka tablet, mencari dokumen yang baru saja di kopi dari rumah sakit, tekan buka.

Bella dan Cindy agak sedikit tidak jelas, tetapi dari penampilan luar dapat dipastikan bahwa mereka tanpa keraguan

Kualitas kamera sangat bagus, mereka hanya berdiri di bawah kamera, dialog antara mereka sangat jelas.

Dalam gambar itu, Cindy menarik tangan Bella dan tidak melepaskannya, dan kemudian Bella ingin menghindarinya, dan kemudian Cindy jatuh sendiri, kemudian, David muncul di gambar......

"Tunggu tunggu," David berkata: "Putar kembali."

"Benar."

"Suara buka paling besar."

"Benar."

Suara Cindy terdengar jelas di dalam tablet

"Waktu itu kamu berkata, ada ukiran di gantungan kunci?"

"Beritahu saya, ukiran apa?"

"Beritahu saya ukiran itu tertulis apa, saya akan bilang saya terjatuh sendiri, kalau tidak........"

Dengan keras, tablet itu terjatuh dari tangan.

Ternyata, sebenarnya adalah begini.

Lalu, alis David mengkerut, mengapa Cindy menggunakan anak itu untuk memaksakan keinginannya, tulisan pahatan?

Ukiran itu, adalah janji kakek David ke nenek David: kematian dan kehidupan sangat luar, dari kata jadi bicara.

Meminta ahli pemahat, menghabiskan waktu sebulan untuk menyelesaikan ukiran, jika bukan setiap hari untuk meletakkan ukiran itu di telapak tangan, tidak mungkin untuk menemukan ukiran seperti itu.

Dia mengingatnya samar samar, saat mengeluarkan ukiran itu, dia hanya memberi tahu Anqila.

Lalu bagaimana Bella mengetahuinya?

Apa mungkin......

Dalam hatinya seperti ada batu besar yang menimpanya.

Dengan gemetar David berkata: "Cari Bella, sekarang!"

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu