My Cold Wedding - Bab 170 Hai Orang Asing

Bella memandang kosong, hatinya kacau.

David Li yang ahli ber negosiasi ini, selalu bisa menemukan kelemahan lawannya dengan gampang, menggenggam perasaan Bella dengan kuat.

Mimpinya….

Dia sudah mempersiapkan itu sejak lama, dia sudah mati-matian berusaha lulus ujian tes masuk Universitas Melbourne, tak lebih hanya ingin mewujudkan mimpinya, kemudian dengan mimpinya ini demi merubah hidupnya untuk menjalani hidup yang lebih stabil dan damai.

David Li seperti seorang ahli memancing yang duduk di posisi terhebat, umpan sudah di jatuhkan, hanya perlu menunggu dia si ikan ini terpancing.

Dia membentangkan semua gambaran masa depan yang indah di hadapan Bella, dan melihatnya bersedia untuk menyerah.

Saat dia tenggelam dalam pikirannya, dia kembali mendengar suara hangat dan lembut David, “Bella, hidup manusia itu sangat panjang, kamu masih mempunyai masa depan yang bagus, kamu masih mempunyai Nino, kamu ingin marah padaku selamanya juga tidak apa, tapi Nino sudah akan memasuki usia masuk sekolah, dia sangat mirip denganmu, sangat cerdas dan mulai mengerti masalah, kamu tega memasukkannya ke sekolah yang murah, dan menyia-nyiakan dan mengacaukan kehidupannya?”

Bella mengangkat kepalanya, tersenyum pahit.

Di hadapan pria ini, dia selamanya tidak akan pernah menang, setiap kali selalu kalah bagai kehilangan perisai dan menyerah, kalah telak.

“David, Nino sungguh bukan anakmu.”

“Aku tahu” Suaranya tidak goyah: “Jika dia bukan anakku lalu kenapa? Jika saja anak pertama kita masih ada, apakah sekarang seharusnya sudah sebesar dia? Dia tiba-tiba hadir kepada kita, maka kita harus benar-benar menjaganya dengan baik.”

“Bukan ‘Kita’, tapi ‘aku’.” Bella meralatnya.

“Ada perbedaan apa?” David Li tertawa: “Lagi pula cepat atau lambat kamu akan kembali di sisiku.”

“Bella…..” David Li menahan tangannya, “Jangan membohongi diri sendiri lagi, dan jangan berpura-pura bersikap acuh tak acuh, kamu masih mencintaiku.”

Bella kebingungan dalam hati: “Kamu sembarangan bicara!”

“Jika kamu tidak mencintaiku lagi, mengapa dalam mimpimu pun kamu tidak berhenti menyebut namaku? Jika kamu tidak mencintaiku lagi, mengapa kamu sengaja membuat makanan kesukaanku? Jika kamu masih mencintaiku…mengapa kamu diam-diam pergi ke Eropa, dan barang yang hanya kamu bawa, adalah foto diriku?”

Bella menarik tangannya dengan kasar: “Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan, lepaskan aku, aku mau pulang!”

David Li sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk pergi.

Dia menarik tangannya dengan lembut, Bella terus berusaha melawan, kemudian David Li menahan kedua tangan yang terus memberontak itu, dengan kuat menciumnya.

Ciuman yang sangat panas, Bella pun tercengang untuk beberapa saat.

“Da…David kamu…lepaskan….Aku….”

Tapi kedua bibir lembut dan tegas itu malah bergerak semakin intens, mencuri momen saat mulut Bella yang terbuka saat dia berbicara, lidahnya menerobos masuk menelusuri rongga mulut Bella, dengan kuat menghisapnya, dengan tegas menyalurkan perasaan haus akan dirinya.

Mereka sudah berpisah berapa lama?

Saat di sentuh bibir lembut itu, airmata Bella seketika mengalir jatuh.

Jelas-jelas dia hanya pergi ke Eropa selama 1 tahun, masa lalu yang membekas di hati itu, seakan hal yang terjadi di kehidupan yang lalu.

Di ingatannya, David Li sangat jarang berinisiatif menciumnya, hanya beberapa kali, dan itu juga karena nafsu, dan setelah berciuman hubungan yang intim pun tak terhindari.

Tapi ciuman kali ini tidak sama, ciuman nya terasa ada menuntut, tapi Bella hanya bisa merasakan David Li sedikit gemetar, takut di tolak, panik namun menggelora, perasaannya seakan tersalurkan kan oleh ciuman ini kepada Bella, membuatnya merasakan apa yang selalu di doakan David.

Merasakan orang di dalam pelukannya sudah tidak memberontak, David Li mengurangi tenaganya, dengan lembut menjilat bibirnya, kemudian telapaknya menyentuh dada Bella, tersenyum kecil: “Dia berdetak sangat cepat.”

Bella menepis tangannya: “Tidak.”

“Benar, “ David Li memeluknya semakin erat, kemudian menarik tangan Bella dan mengarahkannya ke dadanya: “Dia juga sama.”

Di bawah telapak itu, adalah lompatan detak jantung David, degup demi degup, ada sedikit terburu-buru.

Bella menarik kembali tangannya: “Punyaku karena kehabisan napas.”

David Li mencium sekilas bibirnya, Bella langsung tersontak berteriak, “Apa yang kamu lakukan?!”

“Akhir pekan kita pergi berenang?”

“Apa yang kamu bicarakan, tidak jelas.”

“Kamu ini, “ Ibu jarinya David Li menelusuri wajah putih lembut Bella: “Harus mulai melatih pernapasan, baru dicium sebentar sudah sesak sampai seperti ini, bagaimana nanti bisa menambah adik untuk Nino?”

Bella langsung kesal: “Kamu jangan jadi seenaknya saja, aku bersedia mengikutimu belajar arsitek, tapi kita masih hanya orang asing.”

“Baiklah baiklah, Hai orang asing, nama ku David Li, boleh kita berkenalan?”

Rasa tidak tahu malu David Li membuatnya tidak bisa marah: “Tidak perlu, nama Presiden Li sangat terkenal, dari awal aku sudah tahu.”

Dia turun dari pangkuan David, kemudian kabur pergi ke atas untuk melihat Nino.

Dia menggunakan punggung tangannya mengukur suhu pipinya, panas sekali sampai mungkin bisa menggoreng sebuah telur.

Bella merenung, pernapasannya sungguh tidak bagus, tadi seluruh oksigen di dalam paru-parunya terasa seperti terhisap habis oleh David.

Di kamar utama, Nino mulai menggosok-gosok matanya, di tubuhnya terbalut selimut kecil, tidak usah di tanya lagi siapa yang menyelimutinya.

“Mama….” Anak kecil itu mulai menggumam, diikuti dengan gerakan meregangkan tubuh, dan gerakan menggosok mata yang belum berhenti itu, Bella yang melihat itu semakin merasa menggemaskan, tidak bisa menahan diri untuk berjalan ke arahnya dan menggendongnya ke dalam pelukannya.

“Sudah bangun?”

“Em, “ Nino kemudian menghirup aroma tubuh Bella dan bertanya, dengan kebingungan: “Mama, aku belum pernah melihat kamar sebesar ini, aku juga belum pernah melihat robot Transformer sebanyak ini….”

Bella dengan lembut bertanya: “Apa Nino suka?”

Nino menggangguk-angguk: “Tapi Nino lebih menyukai mama.”

“Mama juga menyukai Nino, apa kamu sudah lapar, mama masakkan untukmu?”

Baru saja selesai berbicara, langsung terdengan suara perut yang keroncongan, Nino langsung salah tingkah sambil mengelus perut kecilnya: “Mama…”

“Em?”

“….Aku ingin makan daging….”

“……”

“Makan siang hanya makan sayur-sayuran saja, Nino sangat lapar…”

Bella terkekeh: “Baiklah, mama akan masak Iga Babi saus merah bagaimana?”

“En!”

Saat memasak makan siang dia melihat ada iga babi di dalam kulkas, dan masih ada beberapa ayam beku bebek beku, di masa pertumbuhan Nino, harusnya dia konsumsi makanan yang lebih bernutrisi.

Saat dia menggendong Nino turun ke bawah, David Li sedang memakai apron, sedang sibuk entah memotong apa di dapur.

Bunyi tong tong tong, seakan yang di potong bukanlah makanan, melainkan seperti sebuah tulang.

Tangga itu berbentuk putaran, dan dapur terletak tepat di bawah, Bella mengintip ke bawah, di atas talenan ada paha ayam beku yang masih keras.

Bella menghela napas, menurunkan Nino dan membiarkannya pergi bermain, kemudian berjalan merebut pisau dari tangan David: “Ini harus tunggu meleleh dulu…”

David Li yang masih memakai setelan jas, dipadukan dengan apron merah muda dengan corak bunga, terlihat sangat lucu.

Bella tidak tahan untuk tertawa: “Kamu duduk saja di ruang tamu, aku yang akan memasak.”

Tapi dia masih tidak ingin pergi: “Aku akan membantumu.”

“Tuan muda, kamu disini hanya akan menyusahkan.” Bella langsung mendorongnya keluar: “Kamu temani Nino bermain saja.”

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu