My Cold Wedding - Bab 158 Eric Lee

Seketika, David Li tidak bisa menahan dirinya untuk membuka pintu dan melompat turun kemudian memeluk wanita itu.

Tangannya sudah diletakkan di atas pegangan pintu mobil, namun diturunkan kembali.

Bermimpi siang dan malam, bayangan wanita itu berkali-kali muncul di hadapannya, akan tetapi saat David Li memeluk wanita itu sekuat tenaga, bayangan Bella hilang dihembus angin.

Dia takut, ini lagi-lagi adalah mimpinya.

Saat lampu merah berubah warna menjadi hijau, kendaraan yang ada di belakang membunyikan klakson.

David Li tersadar dan menyalakan mobilnya, saat ia mengangkat wajahnya, ia tidak lagi menemukan wanita itu.

Ia pun menelpon, dengan suara serak berkata, "Cepat selidiki semua rekaman CCTV di sekitar jalan Cactus!"

Saat Bella sampai di rumah, Gembi Gu sudah bermain seru dengan Nino dan Tom, begitu pintu lift terbuka, ia sudah bisa mendengar suara tawa dari balik pintu.

Gembi gu benar-benar menyukai Nino, asalkan ada waktu luang maka akan pergi ke tempat Bella, Nino juga pelan-pelan mulai menerima Gembi Gu, keduanya berinteraksi dengan baik.

Bella tidak mengganggu, begitu masuk langsung pergi ke dapur untuk memasak.

Saat makan Gembi berkata padanya, "Bella, hari ini Valdo berkata padaku, David tiba-tiba meninggalkan beberapa rapat pentingnya dan langsung terbang ke Melbourne ..."

Bella terkejut, "Apa dia yang mengatakan?"

"Tidak, dia tidak berani." Gembi Gu menggigit sendoknya, "David adalah David, jika dia mencarimu dengan sekuat tenaganya, maka belum tentu bisa disembunyikan."

Bella menyapit sepotong daging ke dalam mangkuk Nino, lalu berkata dengan datar, "Jika bisa menghindar, menghindar saja dulu, pertukaran pelajarku di sini hanya untuk tiga bulan saja, setelah pelajaran ini selesai, aku akan segera kembali ke Melbourne."

Gembi Gu sedikit sedih, sambil memeluk Nino, ia menggigit bibirnya.

Bella tahu bahwa Gembi Gu tidak rela akan Nino , dan hanya bisa menghela napas.

Gembi Gu menginap di tempatnya malam itu, untuk beberapa hari Bella harus pergi ke sekolah, oleh karena itu Gembi Gu memikirkan cara untuk bersama dengan Nino lebih lama, Bella juga terserah pada keinginannya.

Di dalam ruang tim penelitian ilmiah Universitas Harriford, dosen yang bertugas menjemput mereka, satu per satu mengenali nama pertukaran pelajar, "Benny Ben, Johan, Echo?"

Dosen ini sudah sedikit berumur, mengucapkan nama Inggris juga tidak fasih, untung saja murid-murid semuanya dapat mengerti.

Bella sebagai satu-satunya orang Cina dalam tim, maju dan bersalaman dengan dosen, "Apa kabar, bu, nama saya Echo, senang sekali bisa menjadi perwakilan Universitas Melbourne yang datang ke Universitas Harriford untuk belajar."

"Baik, baik, baik," Dosen tua tersebut langsung lega, "Jika kutahu dari awal ada orang Cina, maka tidak perlu selelah ini. Kamu Echo bukan? Kudengar dari profesor Henry, bahwa kamu sangat berbakat."

Bella merendah, "Mungkin profesor melihat aku biasanya sangat serius."

Dosen melambaikan tangan, "Kamu jangan rendah hati, aku pernah melihat desain gambar-mu pada saat kamu tingkat satu, memiliki dasar yang kuat dan kreatif, selain itu juga mengandung sedikit unsur bangunan tradisional Cina bukan?"

Bella tersenyum sambil menganggukan kepala, "Iya, meskipun dunia arsitektur sekarang semuanya lebih menyukai bangunan bersih dan elegan, tapi aku selalu merasa, peninggalan leluhur kita banyak yang mempunyai nilai budaya dan teknik yang bagus, tidak kalah dengan bangunan ternama di luar sana."

"Benar itu," Dosen mengangguk-anggukan kepala tanda setuju, "Oh iya, bahasa Inggrismu bagus, sore ini ada kuliah umum yang menggunakan bahasa Inggris, kamu datang dan membantuku menerjemahkan bagaimana?"

Bella menyetujuinya.

Setelah keluar dari ruang dosen, Johan tidak rela, "Tadi kalian membicarakan apa, aku tidak mengerti sedikitpun."

Bella menghiburnya, "Profesor memuji nilai-nilai kita sebelumnya yang bagus, menyemangati kita untuk belajar lebih baik lagi."

"Begitu ya." Johan berkata, "Kalau begitu sore nanti ada rencana apa?"

"Profesor akan memberikan waktu setengah hari untuk mengadaptasi lingkungan belajar yang ada di sini, kita diperbolehkan untuk beraktivitas bebas, dan aku akan membantu dosen menerjemahkan."

"Menerjemahkan apa?"

"Katanya ada kuliah umum yang berbahasa Inggris."

Mendengar kata Inggris, Johan langsung menepuk pahanya, "Aku juga mau ikut, asalkan bisa mendengarkan bahasa Inggris, maka aku akan pergi."

Kuliah umum, diselenggarakan di ruang auditorium Universitas Harriford.

Bella duduk di belakang dosen, tidak hentinya menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Mandarin kepada dosen.

Sedangkan penonton yang duduk di bawah kebanyakan adalah murid Universitas Harriford, banyak yang sudah tidur daritadi, hanya beberapa orang saja yang mendengarnya dengan serius.

Saat ini, telepon dari orang yang berkata di depan tiba-tiba berdering, dia agak ragu, namun masih tetap mengangkatnya.

Setelah berkata sekitar dua kalimat pada telepon, wajahnya tiba-tiba riang, "Hari ini ada kejutan yang menggembirakan! Salah satu temanku, bisa dikatakan sebagai legenda dalam dunia arsitektur, kebetulan hari ini memiliki waktu luang, dan akan datang untuk menyampaikan pengetahuan menarik tentang arsitektur ..."

Keadaan di bawah panggung masih suram.

Bella dengan baik menerjemahkan kalimat ini kepada dosen, lalu mendengar mahasiswi yang duduk di sebelah tiba-tiba menarik napas, "Ya ampun, ini bukan ... Idolaku Eric Lee ..."

Dilanjutkan, suara pekikan yang bersahut-sahutan, tepuk tangan tiba-tiba memenuhi ruangan, di sela-sela itu bahkan ada beberapa perempuan yang berteriak nyaring.

Diiringi dengan semakin meriahnya tepuk tangan, pemuda dengan wajah tampan muncul dalam auditorium. Seperti biasanya memakai setelan jas hitam sehingga membuat dia kelihatan semakin tinggi, rambut ditata dengan rapi, bibirnya seperti tersenyum dan tidak, tatapan matanya dia sapukan pada penonton di bawah, yang didapatkan hanya gerakan semua orang yang begitu heboh.

Pandangannya akhirnya terhenti, terpaku pada tempat duduk di belakang seorang dosen pada barisan kedua, matanya seperti terkobar api kecil, yang tiba-tiba membuat matanya menyala.

Bibir David Li terangkat sedikit, suara berat bak alunan musik cello seperti jarum tak kasat mata, membuat Bella terpaku.

Pria itu menggunakan bahasa Mandarin berkata, "Halo semuanya, aku adalah David Li."

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu