My Cold Wedding - Bab 194 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (7)

James duduk di kejauhan, memandang kejadian yang terjadi tak jauh dari tempatnya dengan tenang.

Sama seperti ia yang dengan tenang melihat Quenla empat tahun yang lalu.

Hanya saja nona pertama keluarga Xin ini lebih terbuka dibanding rumor yang beredar, bermain sangat senang dengan empat hingga lima laki-laki, cek yang besar dilemparkan ke tubuh wanita itu, bercampur dengan bau alkohol, tapi orang-orang itu, orang

yang seperti apa?

Wanita yang dimainkan tidak terhitung banyaknya.

Tunggu sampai wanita itu tersadar, orang-orang tersebut sudah tidak bersedia lagi melepaskannya, bermain hingga puas.

Berjarak cukup jauh, James bisa melihat wajah wanita itu yang ketakutan.

Benar-benar sangat jelek.

James mengerutkan dahi.

Jane jelas jauh lebih heboh darinya, "Tuan ke-9 ..."

James menaikkan alis, "Ingin menyelamatkan?"

Bibir Jane bahkan sudah memutih, "Quenla juga seperti ini ..."

"Dia bukan Quenla," James berkata, "Bukan yang aku lihat tapi tidak kuselamatkan, wanita seperti ini tidak pantas aku selamatkan, aku juga tidak mungkin demi orang yang tidak pantas menentang pangeran."

Jane menggigit bibirnya, tidak bicara.

"Kamu lebih besar dariku dua tahun, lebih baik cepat berpikir matang." James berdiri, matanya tiba-tiba menyipit berbahaya, "Siapa orang itu?"

Jane melihat ke arah pintu utama, seorang pria tampan berbadan tegap masuk dengan wajah dingin, sekali lihat saja Jane sudah dapat mengenalinya, "Tuan muda perusahaan LS."

"Perusahaan LS," James tertawa dingin, "Kelihatannya dia datang untuk mencari nona besar keluarga Xin, kamu lebih perhatikan, jangan sampai terjadi konflik antara dia dan pangeran."

Hari-hari tetap dilewati seperti biasanya, setelah Yuni mendapat ajakan syuting film, dia sengaja terbang dari tempat syuting untuk berterima kasih pada James.

Terima kasih wanita, tidak perlu diragukan lagi adalah naik ke atas ranjang.

James hari ini tidak ada ketertarikan sedikitpun, mendorong Yuni yang ingin duduk di atas pahanya, berkata dengan jijik, "Aku tidak memanggilmu, jadi jangan datang mencariku."

Yuni merasa kesal, tapi juga tidak berani menunjukannya, hanya bisa menganggukan kepala kecil.

Tepat di saat itu, tiba-tiba terdengar suara yang ringan, suara itu mengandung keterkejutan dan kesenangan, "Yuni ... Halo! Aku adalah fans-mu, aku sangat suka dengan film yang kamu mainkan! Bolehkah aku meminta tanda tanganmu ..."

James menolehkan kepala ke arah tersebut, sedikit terdiam.

Perempuan ini ... Kira-kira sekitar 17 atau 18 tahun, tubuhnya masih melekat seragam sekolah SMA, rambutnya diikat ekor kuda tinggi, wajah bulat, mata besar, hidung dan bibir yang kecil, kulit mulus, dan lumayan mirip dengan Quenla.

Yuni sedikit kesal, "Maaf, tapi ini adalah ruang pribadiku, kamu telah menggangguku, silakan kamu pergi."

Senyum di wajah perempuan itu memudar, seketika menjadi tidak enak hati, "Ma, maaf ..."

"Tanda tangan."

Yuni terkejut, "Tuan ke-9 ..."

James menyalakan sepuntung rokok, lalu dari bibirnya keluar asap hitam berkabut putih, dari balik kabut ia menilai murid perempuan yang belum dewasa itu, kemudian berkata tegas dan sekadarnya, "Aku bilang, tanda tangan."

Yuni mengerutkan dahi, tidak berani melanggar, "Tidak ada kertas dan pena, bagaimana tanda tangan?"

James tertawa dingin, "Kalau gitu gunakan lipstick-mu tanda tangan di celana dalam lalu berikan padanya."

Perempuan itu sedikit takut pada James, bergeser mendekat ke samping Yuni, dari tasnya dia mengeluarkan buku tulis dan pen, dengan suara kecil menenangkan mereka, "Tolong tanda tangan di sini saja, maaf, aku yang telah mengganggu kalian, aku akan pergi dengan cepat ..."

"Kamu mengikutinya sampai ke sini?" James bertanya.

Perempuan itu tidak ingin menghiraukannya, tapi mungkin karena perempuan itu diajar dengan baik, tidak bisa pura-pura tidak mendengar, sehingga ia mengganggukan kepala pelan.

"Kamu tidak tahu dia orang seperti apa?"

"Yuni Ruan, Ratu Es, juga adalah aktris terbaik dari penghargaan perfilman Hongkong yang baru!"

"Cih," James tertawa, "Hanya lambang saja, digunakan untuk membohongi murid-murid seperti kalian ini. Setelah kemewahan ini dihilangkan, kamu tahu seberapa buruknya dia?"

Perempuan itu menjadi tidak senang, "Kenapa kamu berkata seperti itu tentang Yuni? Kamu pacarnya kan? Kalau gitu kamu tahu tidak dia bergadang satu malam, terbang dari tempat syuting demimu, bekerja terus tiga hari tiga malam!"

James menoleh pada Yuni, menaikkan alisnya.

Yuni sudah kesal hingga tidak tertahankan, dengan cepat menyelesaikan tanda tangan kemudian menaruhnya pada pelukan perempuan itu, "Cepat pergi, masalah pribadiku tidak perlu kamu untuk ikut campur, masalah hari ini tidak boleh kamu sebarkan keluar."

Perempuan itu sedikit sedih, namun malah berkata dengan tegas, "Yuni, kamu harus ingat bahwa kamu masih memiliki fans, mau kamu melakukan keputusan apapun, kami akan selalu mendukungmu."

Yuni melambaikan tangan dengan jijik, "Tahu, tahu, cepat pergilah."

Perempuan itu melotot pada James, seperti memberi peringatan, kamudian baru berbalik dan pergi.

James melambaikan tangan lalu datanglah seorang bertender, "Bawa murid perempuan tadi ke kamarku."

Di dalam Night Feast, tidak ada hal apapun, bartender hanya merasa semuanya seperti biasa, pergi mengurus hal itu dengan cepat.

Yuni mengeluarkan rokok wanita, memecahkan manik-manik mint yang terdapat di dalam, kemudian bertanya dengan pelan, "Cinta pada pandangan pertama?"

"Tidak, hanya enak saja melihatnya, sedikit mirip ..."

"Mirip apa?"

"Mirip dengan wanitaku." James melebarkan mulut dan tertawa, mematikan rokok, kemudian bangkit dan pergi.

Saat kembali ke kamar, Jane sudah menunggunya di depan pintu. Jane serius dalam mengurus masalah, dia sudah menjelaskan keadaan perempuan tersebut dengan jelas, "Namanya Lucy Lu, anak haram keluarga Lu di kota Timur, kakek dari keluarga Lu tidak mengakuinya, dia tinggal dengan ibunya di rumah kontrakan, namun kakaknya, Valdo yang sama ayah dan beda ibu dengannya lumayan menyukai adiknya ini, jadi Lucy tidak pernah kehabisan uang untuk dipakai."

Terpisah oleh pintu, dapat terdengar suara Lucy yang berteriak dan menjerit sambil menggedor pintu.

James mendorong pintu dengan kakinya.

Suara yang kencang membuat gadis kecil tersebut menjadi gemetar.

"Ikut aku." Tidak banyak omong, "Apapun yang kamu mau boleh katakan padaku."

Lucy adalah seorang murid, ia mengetahui bahwa pria di depan ini tidak boleh dibuat marah, Lucy tidaklah bodoh, namun dia juga tidak bersedia hanya karena takut harus berada di sisi penjahat ini.

"Tuan, aku tidak mengenalmu, tapi aku yakin orang yang disukai oleh Yuni, pasti adalah pria sejati yang baik, tidak akan memaksa seorang murid perempuan."

James memandangnya dengan menarik, Lucy berbicara dengan aksen Jiangnan, mendengarnya sangat menyenangkan telinga, "Berapa umurmu?"

"17."

"SMA?"

"SMA kelas 3."

Tatapan James berhenti di seragam gadis tersebut, "SMA 1 di Kota Harriford? Yang lebih penting, murid kelas 3 SMA juga mengejar artis?"

Lucy kesal, "Saat Yuni menjadi atlet, dia sangatlah berusaha. Aku juga berusaha giat karena dia. Tuan, Yuni benar-benar merupakan wanita yang sangat baik, aku harap kamu bisa berlaku baik padanya."

Murid perempuan berumur 17 tahun ini, mempunyai aura polos yang murni.

Dengan wanita yang James kenal, kebanyakan adalah yang dijual, termasuk ibunya, juga Quenla dan Jane.

Orang mungkin seperti ini, apa yang kurang, maka apa juga yang semakin diinginkan.

Jadi, James tidak melepaskan Lucy.

Juga tidak bisa bersama dengannya.

Lucy sudah meninggal, mati di dalam kamar tersebut. Pangeran mabuk dan masuk ke dalam ruangan yang salah. Saat James sampai, Lucy sudah meninggal, Jane tengah menyuruh beberapa pengawal untuk membereskannya.

"Jangan diantar ke rumah duka, jika keluarga Lu sampai tahu akan rumit nantinya," menjadi bos dari Night Fease Club House selama beberapa tahun membuat Jane jauh lebih tenang daripada dulu, suaranya tidak bergetar sama sekali, "Tuan ke-9?"

James menyibak selimut kusam yang membungkus Lucy, melihat tubuh Lucy yang kotor dan bercoreng-coreng, James memejamkan mata, "Kamu urus saja."

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu