My Cold Wedding - Bab 174 Hati Kecil

Bella menahan kain yang seperti ingin jatuh di bagian dadanya, ada perasaan seperti di permalukan di dalam sangkar di museum.

Warna baju ini sangat putih bersih, bagaimana bisa saat di pakai menjadi begitu….

“Ganti.” David dengan tatapan tenang berkata: “Cepat.”

Para staff dengan cemas: “Presiden, apakah tidak puas dengan pakaian ini?”

Tidak puas?

Bukan itu.

“Tolong bungkus baju ini, langsung kirim ke rumah, asisten ku akan menghubungi mu untuk memberi tahu alamatnya.”

Staff toko dengan sibuk mengangguk-anggukan kepala: “Baiklah Baiklah.”

Pandangan Bella kemudian menelusuri ruang pakaian, tiba-tiba matanya terpaku, kemudian sambil menunjuk ke arah setelan pakaian bergaya barat dan berkata: “Atau lebih baik pakai pakaian bergaya barat saja, lebih terlihat formal.”

Staff toko tidak berani bertindak, bergantian menatap David.

“…..bagus juga.”

Pakaian bergaya barat itu pas di tubuhnya, hampir tidak ada celah, sangat indah sangat sempurna.

Tubuh Bella yang langsing, dengan memakai pakaian formal yang menunjukkan lekukan pinggulnya itu membuatnya terlihat lebih berkarisma, rambutnya juga di sanggul di atas seperti permintaannya, memperlihatkan leher yang mulus dan wajah yang bulat, alis mata yang sedikit di tebalkan dengan bantuan make-up, seluruh auranya langsung terpancar keluar, terlihat seperti wanita elit yang elegan di shopping mall.

Akibat dari mengganti ke pakaian ini, seluruh karyawan dari resepsionis sampai karyawan yang sudah beberapa kali berkomunikasi dengannya tidak dapat mengenalinya sama sekali.

Bahkan Asisten Albert dengan sopan menunjukkan kartu namanya: “Salam kenal, perkenalkan saya adalah Albert, asisten pribadi Presiden Perusahaan LS…..”

David mengambil tangan Bella melingkar ke lengannya, dengan jahil melihat melihat Albert: “Apa hari ini asisten pribadi Albert tidak memakai kacamata?”

David tersontak: “Saya sedang memakainya, kontak lens.”

“Lalu bagaimana bisa tidak mengenali orang ini?”

Kemudian Albert menatap Bella dengan teliti, dan akhirnya dia tersadar: “Bel….”

“Boho---“ David kemudian meletakkan telunjuknya mengisyarat Albert untuk menutup mulutnya: “Nanti di perusahaan, perkenalkan diri sebagai Echo, lapor kepada departemen personel, untuk kedepannya Echo lah yang akan menjadi kepala arstitek di perusahaan kita, seluruh pekerjaan yang terima harus melapor kepada ku.”

“Baik….”

David bertanya lagi: “Dimana Nino?”

Asiten Albert menjawab: “Di ruang multimedia, dia tidak mau diam, jadi saya membuatnya menonton kartun.”

“Kartun apa?”

“Kambing gembira Dan serigala Abu Abu.”

Saat Albert keluar, David langsung memberi Bella setumpuk materi data: “Kamu lihat dulu, gambar rancangan mu sudah aku perbaiki sedikit, pahami dulu struktur dan data perhitungannya, nanti ada orang dalam kota yang datang, kamu yang akan mengambil alih untuk mempresentasikan nya.”

“Aku?!”

“Em, aku masih ingat ada orang yang saat pertama kali masuk ke Properti keluarga Valdo, langsung melakukan pertempuran yang indah. Hati ku sedikit kecil, aku ingin menyaksikan nya dengan mata kepala ku sendiri sekali lagi.”