My Cold Wedding - Bab 28 Besok Kita Cerai

kakek David mendengar nama James pun ikut tersentak, "Bella, kamu....."

Bella takut membuat kakek David marah dan mengakibatkan hal yang fatal, kakek David selalu menganggap dirinya adalah menantu di keluarga itu, walaupun sebenarnya ia telah mengakhiri hubungannya dengan David, tapi dia tidak bisa begitu saja masa bodoh terhadap perasaan kakeknya David, "kakek, anda duduk dan beristirhatlah sebentar....."

kakek David menggenggam tangan dan bertanya: "Bella kamu dan James...."

kakek juga mengenal James? Benar juga, para konglongmerat, bukanlah hal yang aneh jikalau mereka mengenal satu sama lain .

Bella menggelengkan kepalanya : "Tidak ada apa-apa, Presedir James mungkin bisa di katakan adalah seorang penolong bagiku, akan tetapi setelah itu.... semuanya telah impas dan berakhir, di antara kita sama sekali tidak ada hubungan apapun."

kakek David mengangguk dengan penuh keraguan.

David melangkahkan kakinya selangkah lebih maju ke depan dan menarik pergelangan tangan Bella serta membawanya ke ruangan lantai bawah, Bella memberontak degan keras: "Apa yang kamu lakukan?! Lepaskan saya!"

David berlagak seenaknya, bahkan menghiraukan saja tidak, David langsung menyeretnya ke kamar tamu yang besar yang berada di lantai dua, ia menendang pintu itu, suara tendangannya membuat Bella sangat terkejut.

"Presedir David tidak pergi menemani Cindy shoping?" Bella menatap David dengan nafas yang terburu-buru dan sangat marah, tiba-tiba ia merasa semua itu tak berguna.

"Tak ada gunanya kamu ikut campur urusan saya!" seketika David membuka pintu kamar, menahan amarah di dalam hati: "Apa tujuan kamu datang kesini?"

Bella menjawab: "kakek yang mendorong saya masuk dalam mobil dan membawa saya kemari, kamu tenang saja, secepatnya saya akan angkat kaki lalu pergi dari sini."

Ketika ia berdiri, ia mendengar deruan nafas David: "Rumahku yang seenaknya ketika kamu mau datang tinggal datang dan ketika kamu mau pergi tinggal pergi?!"

"Jadi kamu maunya saya harus bagaimana?" Posisi Bela sekarang maju salah mundur pun salah, dia mulai tak mengerti apa yang sedang di fikirkan oleh David, setelah pertemuannya dengan david di klub malam waktu itu, tampaknya dia tak lagi sama seperti sebelumya, akan tetapi di bagian mana yang berbeda ia juga tak dapat menjelaskan secara jelas.

David berkata: "Karena kamu sudah datang kemari, kamu pergi bantu pelayan untuk menyiapkan makanan di dapur! kamu harus tau diri! kamu itu bukan nenek-nenek yang telah berumur, kamu tak ada hak duduk dan menunggu makanannya di sajikan."

Akhirnya Bella mengerti, David masih menyimpan dendam terhadapnya, jadi ia menyuruhnya membantu pekerjaan seperti itu untuk mengerjai dia."

Asalkan dapat segera bercerai tanpa halangan apapun, ia tak peduli.

"Baiklah, sekarang saya akan memasak, besok kita pergi urus surat perceraian." kata Bella.

David kehilanga kesabarannya: "Saya sudah bilang, besok saya ada kerjaan lain."

Bella mengangguk-anggukan kepalanya, "baiklah kalo begitu, tunggu sampai Presedir David ada waktu untuk mengurus surat perceraian, saya baru datang lagi ke rumah ini, hitung- hitung sebagai salam perpisahanku kepada kakekmu, hari ini sampai di sini dulu saja, saya mau pergi, saya tak mampu untuk makan di rumah ini, sebentar lagi ibumu dan Cindy akan pulang, mereka pasti akan sangat marah ketika mengetahui aku ada di sini.

Bella meninggalkan ia begitu saja, dan turun ke bawah.

kakek David sangatlah khawatir, ia telah sedari tadi berdiri dan menunggu Bella di samping anak tangga, tetapi seletah melihat Bella keluar dengan keadaan baik-baik saja, ia merasa sangat lega : "Apakah David mempersulitmu?"

Bella tersenyum sambil meganggukkan kepala : "Tidak, kita hanya membahas sebentar masalah perceraian. kakek, hari ini saya ada sedikit masalah yang harus di selesaikan jadi tak bisa menemani paman makan, kita ganti hari saja."

"Mana boleh begitu, sudah susah payah sampai ke sini, hanya makan saja saya rasa tidak memakan waktu yang lama."

Bella ingin mengelak dan pergi, sentak mlihat David yang tidak tau sejak kapan sedang menuruni anak tangga: "kakekku selama ini selalu memperlakukan kamu dengan baik, tapi hanya menemaninya makan pun kamu tidak mau? Hati nuranimu sudah di makan oleh anjing ya?"

Hati nurani? Sebenarnya siapa yang tidak memiliki hati nurani?

Bella tak pandai bertengkar, tetapi tak tega melihat kakek David yang sangat bersemangat membujuknya untuk makan bersama, ia hanya bisa pasrah dan menyetujuinya: "Baiklah saya tak akan makan di sini dengan cuma-cuma, saya akan pergi ke dapur untuk membantu pelayan."

Keadaan dapur masih sama seperti sebelumya, sejak awal Bella sangatlah jarang datang ke rumah David, tetapi ketika datang ia selalu turun tangan ke dapur memasak dengan tujuan mengambil hati keluarga David.

Wajah pelayannya masih terlihat sangat asing, mungkin dia baru datang setelah Cindy masuk ke rumah ini.

Melihat Bella masuk ke dapur, pelayan merasa tak enak hati lalu tersenyum-senyum kepadanya, juga tidak tau harus bagai mana menyapa Bella: "Hallo..."

Pelayan itu terlihat seperti orang yang baik dan rendah hati, Bella mempunyai kesan yang baik terhadapnya, dengan tidak asing ia mengambil celemek yang tergantung di dinding dan memakainya: "Halo, saya Bella, saya adalah..... secepatnya adalah mantan istri David."

Pelayan yang barusan mendengar suara pertengkaran yang berasal dari ruang tamu, ia setidaknya telah sedikit memahami dan mengangguk-anggukan kepalanya: "Nona Bella, saya baru kerja berapa hari di sini, saya belum begitu tau dengan kondisi di dapur ini, apakah saya boleh tidak memasukkan daun bawang ke dalam kuah ayam ini?"

Setelah Bella mendengar perkataan pelayan itu, ia langsung menundukkan badannya ke bagian lemari kecil yang berada di bawah lalu mencari-cari, tak lama kemudian ia mengambil keluar daun bawang, "keadaan dapur ini masih sama seperti sebelumnya, tidak begitu berubah."

Pelayan dengan sigap mengambil daun bawang tersebut lalu mencucinya dengan bersih, setelah di cuci lalu di masukkan ke dalam panci yang berisi kuah ayam, sekejap Bella menghentikannya: "jangan masukkan daun bawangnya dulu, tunggu sampai kuah ayamnya di agkat baru taburi daun bawangnya, kalau di masukkan sekarang akan mempengaruhi aroma kuahnya.

Ia langsung mengambil pisau yang ada di tangan pelayan, dengan terampil memotong semua sayur yang ada, ia menambahkan air ke dalam panci yang memang harus di tambah air, kuali yang harus di tambah sedikit minyak telah ia tambahkan, minyaknya sudah di panaskan, Bella mematikan kompornya.

Pelayan dengan ragu bertanya: "Ada apa?"

"kakek David memiliki darah tinggi, menyantap makanan yang berminyak akan membuat darah tinggi gampang naik, kedepan kamu juga harus banyak memperhatikan masalah ini, kurangi minyak dan garam, perbanyak masakan yang di rebus.

"Baiklah," pelayan mengingat de perkataanya dengan sepenuh hati, pelayan itu pun memujinya: "Nona Bella sangat perhatian dan berbudi luhur, orang yang memiliki istri seperti anda adalah orang yang sangat beruntung."

Tangan Bella yang sedang mencuci sayuran pun terrhenti, ia tersenyum pahit: "Perhatian dan berbudi luhur tak ada gunana sama sekali, sebentar lagi saya akan bercerai."

Pelayan secepatnya meminta maaf: "Maaf nona Bella.... Saya hanya heran, anda sangat cantik dan juga bisa segalanya, anda sangatlah hebat di bandingkan dengan pacar tuan David yang sekarang, kenapa tuan David...."

Bella tak ingin mendengarnya lebih lanjut: "Bolehkan anda membantu saya mengambil piring bersih?"

"Baiklah-baiklah!"

Pelayan pun berjongkok ke bawah dan mengambil keluar piring dari dalam lemari, ia berseru di dalam hati, nona ini di lihat dari sisi mana saja adalah orang yang sangat baik hati, bercerai dengannya dan menikah dengan seorang nona yang angkuh, tuan David pasti akan sangat menyesal nanti.

Bella sangat mngetahui kondisi dapur keluarga David di bandingkan dengan siapapun, ia dengan santainya memasak, tak lama kemudian empat macam sayur dan satu macam kuah sudah siap di hidangkan, aroma masakannya sangat menggoda.

kakek David tersenyum senang: "Udang asrapagus, jagung tumis kacang polong ercis, sawi sendok jamur saus tiram, lalu ada kuah kaldu ayam.... Anak baik, semuanya adalah makanan kesukaan David."

Bella seketika tersentak, ia sedikit merasa panik.

Secara tak sadar ia mengambil sayur yang berada di kulkas memotong lalu memasaknya, akan tetapi sayur yang di masak semuanya adalah sayur kesukaan David.

David menyukai rasa yang sedikit hambar, makan makanan di luar selalu membuat ia tak selera makan, lalu Bella belajar masak untuk David, tangannya tersayat kulit udang dan mengeluarkan banyak darah, jagung yang telah di kupas di supermarket terlihat tidak segar lagi, ia pergi ke pasar untuk membeli jagung lalu mengupasnya sendiri, tangannya yang mengupas jagung menjadi luka dan berair, tetapi ia tak pernah sekalipun memberitau dan mengeluh kepada David.

Ia dulu terlihat sangatlah rendahan, sampai sekarangpun masih terkenang di dalam alam bawah sadarnya.

kakek David sangat bahagia: "Ayo segera di santap, telah lama tidak makan masakan yang di masak oleh Bella!" ia menjepit udang dengan sumpitnya lalu mencicipinya, ia sangat kagum: "Cuma Bella yang sangat paham dan mengerti dalam hal ini, sebelumnya ibu mertuamu juga pernah masak udang, tetapi urat di dalam udangnya tidak di bersihkan, jadi ketika di makan udangnya masih terasa belum bersih. Bella, sebentar lagi festival pertengahan musim gugur akan sampai, saat itu David akan menjemputmu, lalu kita sekeluarga akan berkumpul dan makan bersama-sama.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu