My Cold Wedding - Bab 88 Jika Ini Semua Bukanlah Cinta

"Ini tempat yang sangat jorok, kalau kamu suka, pergilah ambil," Bella berkata:"kunci sekarang tidak padaku, nanti akan kukirimkan via ekspedisi."

Cindy dengan bangga memegang perutnya sendiri:"orang yang pandai membedakan suasana adalah orang pintar. Jika kamu cerai dengan David lebih awal, mungkin kamu tidak akan banyak menerima kepahitan ini."Bella awalnya ingin menjauh darinya, Beberapa tahun yang lalu ia aborsi dan ia bersikeras untuk memberikannya pelajaran hidup, Bella mengangkat kepala dan melihat ke sekitar, pandangannya terpanah pada kamera cctv yang tidak jauh dari kepalanya.

Dia berjalan mundur, dan bergerak dengan pelan ke bawah kamera cctv:"Sesuai dengan keinginanmu, kita sekarang telah bercerai, aku hanya berharap kamu tidak membuat masalah denganku, jalani kehidupan masing-masing."

Pandangan Cindy tiba-tiba menajam:"Waktu itu katamu, di belakang kancing rindu ada diukir tulisan apa?"

Bella mengerutkan alis matanya, dan terus berjalan mundur.

Cindy terus mendekatinya:"Beritahu padaku, diukir tulisan apa?"

"Kamu sudah memiliki anak David, masih mau tahu ini untuk apa," Bella tetap mempertahankan jarak dengannya, dan tidak berani untuk bersantai:"Kamu jangan khawatir, aku tidak akan memberitahunya hal ini. Hal yang pernah ia lakukan padaku sungguh keterlaluan, aku tidak akan kembali baik lagi padanya."

"Ini adalah perkataanmu, yang aku inginkan adalah mencegah kehilangan." Cindy tiba-tiba melebarkan mulutnya dan tertawa, dan menangkap tangan Bella dan menariknya ke depan dengan kuat——

Dan berteriak dengan keras bersamaan:"Bella, apa yang kamu lakukan! Aku masih hamil, mengapa kamu mau mendorongku?!"

Bella melangkah ke depan karena ditarik kuat olehnya dan kehilangan keseimangan, tetapi tetap menekan perutnya, dan mendorongnya sekuat tenaga ke taman bunga, pun tetap tidak tersentuh.

"Jurus ini lagi." Bella berdiri dengan tidak berdaya, dan memukul tanah di badannya:"Cindy, apa kamu tidak punya jurus lain?"

"Yang penting enak dipakai," Cindy tertawa dengan licik, tiba-tiba ia menariknya dan terjatuh bersama di taman bunga, pandangannya berubah menjadi menderita dan kasihan, berteriak dengan suara manja:"David, tolong bantu aku, selamatkan anak kita......"

Bella menolehkan kepalanya, ternyata David jauh dari sana telah berjalan cepat ke arahnya.

"Ha!" Bella tertawa:"Pandai mengatur waktu."

Cindy mendekatinya, dan menggunakan suara yang hanya bisa dua orang dengar:"Beritahu aku di belakang kunci rindu ada tulisan apa, maka akan kubilang bahwa aku sendiri yang terjatuh, jika tidak......"

"Terserahmu," Bella dengan cepat berdiri, "Cindy, kamu tidak pantas menjadi seorang ibu, kamu sudah jelas tahu bahwa bisa hamil itu tidak gampang, menjadi anak lebih tidak gampang, sekarang menggunakan nyawanya untuk berjudi? Kamu tidak takut anak yang kamu lepaskan apakah akan kembali untuk balas dendam denganmu?!"

"Siapa suruh takdir mereka tidak bagus, dan reinkarnasi ke dalam perutku?" Cindy tertawa:"Kamu jangan khawatir, anak ini baru mendapat hasil cek kehamilan, anakku sangat stabil, jatuh sebentar tidak akan ada masalah."

"Orang gila," Kata Bella, "Semuanya orang gila.:"

Saat berbicara, David telah menghitamkan ekpresinya dan berjalan kemari, melihat Bella sekilas, tidak berkata apa-apa, dan berjongkok untuk mengangkat Cindy bangun:"Kenapa di jalan yang datar pun bisa terjatuh?"

Cindy kebingungan dalam hati, hari ini sebelum keluar tidak membawa cabe, kali ini ingin nangis pun tidak bisa ada air mata, hanya bisa memonyongkan bibir dan berkata dengan sedih:"David, aku sakit perut."

David sedikit khawatir:"Apakah kamu baru saja menabrak perut? Ayo, kita pergi cek."

"Dia——"Cindy menunjuk Bella:" Bella yang mendorong aku hingga terjatuh, David, kamu harus membantu anak kita mengadilinya......"

David menolehkan kepalanya dan melihat Bella, dia masih memakai satu set kemeja dan celana jeans kemarin, ia berdiri dengan begitu lapang dada, tidak membela sedikitpun,

Dia mengerutkan keningnya:"Apakah benar yang dikatakan Cindy?"

Bella menatap matanya:"Kamu percaya padanya?"

David terdiam.

"Kamu cukup percaya padanya, tidak peduli apa yang kukatakan, semuanya tidak akan berguna," Bella menertawai dirinya sendiri, "Penjelasanku dalam hal ini tidak bisa dipercaya, jadi, terserah, terserah bagaimana kamu memikirkannya."

David baru inggin mengatakan sesuatu, Cindy langsung memanja dan mengatakan perutnya sakit. Dia hanya bisa segera menggendong Cindy ke rumah sakit. Ketika melewati samping Bella, ia ingin berkata lalu terdiam, sampai akhirnya pun tidak ada kata yang terucapkan.

Bella berdiri sejenak di taman bunga, baru menelepon Gembi.

Suaranya di situ sedikit ribut:"Bella, tunggu sebentar, aku akan pergi bersamamu."

Di pihak sana terdengar suara seorang pria, sepertinya sangat lemah, terus merengek tidak tahu apa yang dikatakannya. Gembi memukulnya:"Hanya panas dalam, ada separah itu kah? Rengek sekali lagi, maka akan kupanggilkan suster untuk menjahit mulutmu!"

Lalu tidak ada lagi suara.

Bella menebak dan bertanya:"Direktur Valdo?

"...... Iya, selain setan menyebalkan ini, bisa siapa lagi," Gembi berkata dengan amarah:" Ia tidak di rumahku satu malam dan sekarang demam, katanya panas dalamnya parah dan mau ke rumah sakit. Aku juga tidak mengerti, panas dalam harus dirawat di rumah sakit mana?"

"Apa mungkin memang parah?"

"Parah apanya! Dia itu ingin mengerjaiku, katanya ia sakit di rumahku, jadi aku harus tanggung jawab. Tanggung jawab apanya!"

Bella tertawa, Valdo tidur di rumah Gembi semalaman, kenapa kedengarannya begitu mesra.

Hanya saja Gembi tidak sadar, dan terus mengomel:"Hanya panas dalam, sebentar minum air, sebentar makan buah, susah sekali untuk dilayani. Tidak seperti seorang pria sejati,"

Bella membujuknya:"Ketika badannya tidak sehat, aura pria mungkin akan berakhir tidak lama."

Valdo dan Gembi, mereka saling melihat sama lain, Mereka berdua saling cinta dan saling benci selama 20 tahun lebih. Valdo juga tidak menyatakan perasaannya, Gembi juga mati-matian tidak tahu bahwa Valdo ada maksud begitu. Tetapi beberapa tahun ini jika Gembi terkena masalah apa, pasti Valdo yang akan memikulnya. Siapa bilang ni bukan cinta?

Jika ini bukan cinta, ada hal apa lagi yang menyedihkan?

Contohnya dia dan David, dia pernah mencintainya, pernah terluka, terakhir juga harus mengakhirinya dengan ending tragis.

Telepon diam sejenak, bahkan Gembi yang suka berbicara pun terdiam.

"Gembi, kamu jaga Valdo dengan baik. Aku pergi duluan......"

"Bella......" Suara Gembi sedikit aneh.

Bella merasakan firasat buruk:"Kenapa?"

Gembi menelan air ludahnya:"Tadi aku melihat David memeluk Cindy keluar dari ruangan pasien, di paha Cindy...... semuanya darah......"

Bella dingin sekujur tubuh.

"Darah yang mengalir begitu banyak, apakah mungkin...... aborsi? Kata Gembi:"Aborsi juga bagus, saya tidak biasa melihat dia membawa perutnya dengan gaya sombong, yang penting aborsi kali ini tidak ada hubungannya denganmu. Bagaimanapun hal ini kamu tidak akan disalahkan."

"Gembi......" Bella meremas tangannya hingga memutih:"Barusan..... Cindy ada bersamaku."

"Apa......" Gembi menghirup udara dingin," Kalau begitu......"

Bella menghela napas dalam-dalam, "Dia...... terjatuh, tepat di depanku."

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu