My Cold Wedding - Bab 108 Pertunjukkan dari Ketiga Laki-laki

“Tidak ada urusannya denganmu! Asal kamu tahu saja, cowok yang mengejar Bella itu banyak, sana pergi, tidak usah datang kesini lagi!” Gembi dengan ketus berusaha mendorong tubuh David, tapi dari tadi mendorongnya, tubuh David tidak terdorong sedikitpun, hanya bisa melihat tatapan tajam David pada Bella yang sedang membuat teh.

James melihat keluar pintu, dengan senang berkata: “Wah, pasti bakal ramai nih.”

Dan kalimat James itu ternyata salah, di dalam ruangan sama sekali tidak ramai, malahan terlihat canggung dan begitu tenang.

Gembi mendekati dan mencolek tubuh Bella, dengan suara rendah bertanya: “Bagaimana ini? Aku takut kalau David dan James berantem.”

Orang di dalam ruangan banyak, satu teko teh Bella hanya cukup untuk 2 orang minum, dan dia sekarang sedang pergi menyeduh teh kedua, ia dari dapur melihat tatapan tajam di antara kedua laki-laki yang sedang duduk di ruang tamu, tangannya terasa basah, tidak tahu apakah itu karena keringat atau air teh.

Akhirnya ada Gembi yang bersuara memecah kesunyian: “Kalian berdua...adalah orang yang sedang mengejar cinta Bella ya?”

“Bukan.”

“Bukan.”

Jawaban David dan James sama, David melihat ke arah James, tatapannya penuh dengan peringatan: “Aku tidak mengejar cinta Bella, karena aku dari awal adalah suami darinya.”

James termangu beberapa detik: “Oh begitu...”

“Kalian berdua sudah bercerai,” James tidak mau ketinggalan langkah, menata rambutnya ke belakang agar tidak menutupi wajahnya, dia mengangkat dagunya berkata: “Bella saat ini adalah pacarku.”

“Hm...” Willy Gu meniup poni rambutnya, “Kalau seperti itu, nona Bella berarti masih belum resmi milik siapa-siapakan?”

“Apa maksudmu?” David memicingkan kedua matanya.

Willy mengeluarkan kartu namanya dan memberikannya pada David: “Halo presiden david, sudah lama mendengar nama besar anda, namaku Willy, aku seorang psikolog aku dan nona Bella pernah bertemu sekali, dan dari hasil penelitianku pada nona Bella, nona Bella-dia memiliki penyakit depresi ringan, dan sangat membutuhkan dokter psikolog untuk membantunya keluar dari kegelapannya itu.”

David melihat kartu nama itu, “Berapa biayanya?”

“Aku tidak menerima bayaran,” Willy Gu membenarkan posisi kacamatanya, “Aku hanya berharap nona Bella bisa menjadi pacarku, dan dengan seperti ini bisa membantu hatinya dan penyakit depresinya akan bisa cepat sembuh.”

David tertawa dingin, langsung membuang kartu nama ke tong sampah: “Anak dari keluarga Gu?”

Willy menganggukkan kepala: “Iya.”

“Pulang nanti kasih tahu ayah dan ibumu, urus dengan baik bisnis barang kulit mereka, jangan sibuk mencampuri urusan orang lain.”

“Ayah ibuku selama ini sangat ramah dan mudah di dekati, perangai dan sikap mereka juga sangat baik.”

David menarik sudut bibirnya: “Perangai baik, kalau begitu adikmu bagaimana bisa pergi dari rumah dan datang kesini? Tuan Willy, aku sarankan kamu, jangan berpikir bisa lebih dari Bella, kalau kamu berusaha memancingku, aku akan tidak sungkan padamu.”

Willy Gu dengan polos meregangkan bahunya: “Aku tidak pernah berpikir untuk memancing kemarahan presiden david,tapi di hadapkan pada cinta setiap orang itu seimbang, benar tidak? Nona Bella punya hak untuk memilih salah satu di antara kita bertiga, kalau dia memilihmu, maka aku akan mundur tidak akan komplain.”

“Tuan Willy, disini bukan di Amerika, banyak hal yang bagi China semuanya tidak bisa di ucapkan juga tidak bisa dilakukan.”

“Bagaimana mungkin tidak bisa dilakukan? Sekarang sudah bukannya jaman tertutup, wanita yang sudah bercerai sama dengan wanita single, mereka sama-sama bisa kembali mendapatkan kebahagiaan. Kalau pernikahan pertamanya tidak berjalan dengan baik, mengapa harus kembali mengulangnya?” Willy Gu mengangguk-anggukan dagunya, dengan sangat serius berkata: “Presiden David, maafkan sikap lancangku ini, depresi ringan yang di alami nona Bella besar kemungkinannya disebabkan oleh kehidupan pernikahan kalian, dan demi kesehatannya, laki-laki di sebelahmu ini bahkan lebih cocok untuknya dibanding kamu sendiri.”

Mendengar itu, James menepuk kedua tangannya, lalu mengangkat kedua jari jempolnya: “Bagus sekali, tidak diragukan orang yang berpendidikan dan datang dari luar negeri bicaranya mengandung banyak ilmu dan sangat jujur.”

“Tidak, tidak, tidak berlebihan seperti itu.” Willy Gu tertawa, dan dengan lembut berkata: “Tapi tuan yang satu ini, aku lihat lukamu tidak kecil, dan anda bersedia tetap disini tidak memilih pergi ke rumah sakit, apa jangan-jangan sebelumnya terjerat kasus kriminal?”

Wajah James hampir berubah, Bella langsung datang menenangkannya, dengan tertawa berkata: “Ayo minum teh, disini tidak ada teh yang enak, kaliam minum apa adanya saja ya.”

Gembi menepuk bahu kakaknya, menyuruh kakaknya jangan banyak bicara.

Kedua orang di depannya tidak boleh sembarangan di pancing, tidak peduli siapa yang sudah terpancing, hari-harinya di jamin tidak akan dilalui dengan tenang.

“Rasanya sesuai dugaanku tidak enak,” David menjilat bibirnya dan meletakkan gelasnya, menunjuk kotak hangat di atas meja dan berkata:“Itu sop ayam dari kakek, kamu pergi panasin dan minum itu.”

Mendengar kata “Sop ayam”, seluruh sel di tubuh Bella seperti aktif.

Dia dengan marah melihat David, malam ini yang tinggal di rumahnya ada banyak orang, kalau dia meminum sop ayam itu dan terjadi...bukannya akan sangat memalukan?

David melihat Bella yang canggung, tersenyum ringan dan berkata: “Pergi panasin sana, kamu kemarin bilang kebanyakan lada kan? kali ini tidak ditambahi lada, aku sudah menyicipnya.”

Bella mengerti, maksud perkataan David adalah di dalamnya tidak di tambah bumbu lainnya, dia lalu menganggukkan kepala, pergi ke dapur memanasi sop ayam itu.

Tak lama, ruangan kecil itu dipenuhi bau harum sop ayam.

Bella baru saja menuangkan sop ayam ke dalam mangkuk, pintu rumahnya kembali di ketuk.

Wajah Valdo terlihat panik berdiri di depan pintu, “Bella, Gembi ada datang kesini tidak ya?”

Bella membuka pintu membiarkan Valdo masuk, Valdo seketika memaku: “Kamu disini...Hari ini ada pesta?”

Bella dengan pasrah mengelus dahinya: “...Bukan, ya tapi....Hampir lah.”

“Presiden David, tuan James, semua ada disini ya,” Valdo menganggukkan kepala pada kedua orang itu seolah tengah menyapa, lalu meluruskan pandangannya melihat Gembi: “Gembi...”

“Jangan panggil aku! Aku tidak akan pulang denganmu!” Dari wajah Gembi sudah tertulis kalimat tolakan: “Kamu pergi deh, terserah mau lamar siapa, lamar saja!”

Valdo maju selangkah lebih dekat, Gembi sebaliknya melangkah mundur, “Aku peringatkan kamu ya, jangan mendekat! Kalau kamu mendekat aku akan...” Pandangannya beralih ke sop ayam yang ada di atas meja, tiba-tiba mendapat sebuah ide, dia mengangkatnya meletakkan di bawah bibirnya: “Sop ayam ini sudah ku masukkan racun, kalau kamu mendekat lagi aku akan memasukkan ini ke dalam mulutmu dan meracunimu hingga mati!”

Dahi Valdo mengkerut, dengan langkah kilat mendekat, dia dari tangan Gembi merebut sop ayam itu, dan langsung menegaknya hingga bersih, dia bahkan menyimpan sisa sop ayam di mulutnya, dan menahan leher Gembi menciumnya, dia memindahkan sop ayam di mulutnya ke mulut Gembi, lidahnya mendorong keras masuk ke dalam mulut Gembi, hingga sop ayam itu di telan olehnya, Valdo baru melepaskannya, dengan nafas terengah berkata: “Nah tepat sekali, aku akan temani kamu mati bersama!”

Gembi termangu, tak lama mulai sadar, dia dengan histeris mengelap bibirnya dan dengan berang berkata: “Valdo, dasar kamu bajingan!”

“Ya aku bajingan yang hanya mencintaimu seorang!”

“Valdo!”

“Ya aku ada disini!”

Gembi berteriak keras lalu menangis: “Kamu membullyku!”

Valdo langsung memeluk tubuh Gembi, “Seumur hidup hanya sekali ini saja, selanjutnya gantian kamu yang membullyku, ya?”

Mungkin semua ini terlihat begitu berwarna dan spesial, semua orang yang ada di ruangan menganga melihatnya, dan tak berapa lama suasana menjadi hening, hanya terdengar suara isakan Gembi, dan suara lembut Valdo yang sedang menenangkannya.

Dan ekpresi dari yang lain berbeda hanyalah David.

Semangkuk sop ayam yang 'spesial', dia sengaja menyiapkannya untk membohongi Bella dan menyuruhnya untuk meminumnya, dan tak disangka malah masuk ke dalam perut kedua orang ini, sungguh...sayang sekali.

Setelah menangis beberapa waktu, Gembi akhirnya berhenti menangis, dengan mata merah menyentak tangan Valdo masuk ke dalam kamar.

Beberapa orang lainnya sudah berencana untuk tidur disana, dan Bella dari lemari mengeluarkan selimut memberikannya pada Willy, James melambaikan tangan memberi tahu kalau dia tidak perlu selimut, dia melepaskan jaket kulitnya untum menjadi selimutnya. David duduk di kursi dengan teh yang tersedia di atas meja, dia membuka laptopnya bersiap untuk kerja, dia tidak berencana untuk tidur.

Bella mematikan lampu, kembali ke kamar dan tidur.

Lelah sekali, dan dia dengan cepat masuk ke dalam dunia mimpi.

Dalam keadaan pandangan yang kabur, Bella mendengar pintu kamarnya dengan sangat pelan dibuka, sepertinya ada orang yang masuk ke dalam.

Dia baru ingin bertanya “Siapa”, tapi mulutnya terkunci, bau parfum yang begitu familiar mengelilingi tubuhnya, mulutnya terkunci, nafas David begitu panas, mencium telinganya, dia dengan terengah-engah: “Sop ayam itu...sepertinya tidak benar.”

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu