My Cold Wedding - Bab 141 Kali Ini, Giliranku Yang Menunggumu

“Presiden, anda sudah 5 hari tidak tidur….polisi pasti bisa menemukan Nyonya muda, anda istirahat dulu…”

Tubuh David Li masih ada bercak darah, sebenarnya dia terluka cukup parah akibat tabrakan itu, tapi dia menolak untuk di rawat, dia tetap bersikeras untuk berdiam di tepi pantai, memperhatikan para polisi yang menaiki kapal bolak balik ke lautan yang sangat luas itu. Setiap ada kapal yang kembali, dia akan menyeret badannya yang penuh luka itu pergi menyambut, tetapi apa yang dia dapat selalu sama, hanya kekecewaan.

“Aku disini menunggunya,” David menjawab, “Menunggunya untuk kembali.”

Albert khawatir melihatnya, tetapi dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana terhadap Presiden nya ini. Buktinya, dalam 5 hari ini, sebenarnya batas waktu pencarian penyelamatan sudah lewat lama sekali.

Saat kapal selanjutnya kembali, David langsung berdiri menyambutnya: “Pak Polisi, istriku dia….”

“Tuan Li, mohon maaf sebesar-besarnya, kami masih belum menemukannya.” Kata polisi itu.

David Li berlutut: “Bagaimana masih belum ketemu…. kenapa masih hanya kemungkinan…. bukankah simulasi dan perkiraan akibat kecelakaan di sekitar sudah di lakukan? Kenapa masih belum bisa di temukan?!”

“Tuan Li, Anda jangan begini…” Polisi itu menghela napas, dengan penuh simpati berkata: “Sebenarnya dari awal kejadian terjadi sampai sekarang, sudah lewat lebih dari 72 jam, sangat mungkin….”

“Tidak mungkin!” dengan emosi David memotong nya: “Kalian coba cari lagi, kirim lebih banyak orang lagi, semua biaya akan saya tanggung! Tolong panggil semua orang yang ada untuk penyelamatan!”

“Tuan Li anda tenang sedikit!” Polisi itu mengerutkan alis nya, “Sebenarnya, sekarang sudah tidak termasuk penyelamatan lagi, tetapi…pencarian korban hilang.”

David seperti merasa ter hantam ke bawah, pencarian korban hilang….

Untuk mencari orang yang mungkin masih selamat disebut dengan misi penyelamatan, untuk mencari korban, barulah disebut dengan misi pencarian korban hilang.

“Pak Presdir…Pak Presdir? Katakan sesuatu, Pak Presdir…”

Dengan panik Albert memanggilnya, tapi apa yang bisa dia perbuat?

Saat ini dia sudah tidak bisa berkata apapun.

Lautan luas tak berujung itu, mercusuar di kejauhan masih mengeluarkan cahaya Halo, kapal-kapal masih sibuk beroperasi, tetapi dia hanya bisa menunggu disini.

David tidak pernah sekalipun berpikir, bahwa manusia bisa tak berdaya seperti ini.

Dia berbagai halangan dia baru saja berhasil menemukan kebenaran tahun ini, juga tidak mudah menjatuhkan hatinya kepadanya, awalnya dia sudah berencana, asalkan Bella bahagia, dia akan selamanya mencintai Bella diam-diam, tidak akan mengusiknya, asalkan dia masih bisa melihat dia sebentar dari kegelapan, itu saja sudah cukup.

Tetapi kenapa secercah harapan kecil ini juga dirampas oleh-Nya?

Melihat Bella terabrak sampai terhempas tinggi oleh mobil sendiri, saat itu David hanya merasa darah di seluruh tubuhnya membeku.

Hal terakhir yang tertinggal di otaknya, hanya siluet merah itu, dia bahkan tidak sempat melihat bagaimana wajah Bella, dan dia juga tidak tahu kapan dia terhempas jauh, dia juga tidak tahu siapa yang merencanakan untuk membunuhnya, begitulah si David yang bodoh ini, si brengsek.

Dia masih ingat dia tidak memperdulikan mobil yang sedang melesat cepat, saat dia langsung membuka pintu untuk melompat keluar, barulah dia melihat sosok merah itu, terjatuh ke dalam laut tak bertepi.

Sejak itu, manusia dan laut hanyut bersama.

Tapi selama masih ada secercah harapan, dia tidak akan menyerah.

Bella, kau pernah bilang, kau menunggu dari matahari terbit sampai terbenam, kemudian masih menunggu dari matahari terbenam sampai subuh datang, maka kali ini, giliranku yang menunggumu.

Kau tenang saja, kali ini, aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan terus disini, menunggumu kembali.

Asalkan kau pasti kembali….

Asalkan kau….mungkin kembali….

Aku bersedia untuk menanggung semua bayarannya, aku rela menerima puluhan atau ratusan kali lipat lebih menderita dari penderitaanmu. Aku bisa memberikan segala ku, asalkan kau kembali….

“Tuan Li, sudah ketemu!” suara petugas dari kejauhan.

David sepenuhnya tergoncang, pikirannya kosong, sama sekali tidak ada sedikitpun tenaga untuk berlari kesana—

“Dimana? Dia dimana?”

Matanya menerawang, di seluruh kapal hanya ada petugas berseragam, dan juga penyelam dengan seragam menyelam.

Bagaimana dengan Bella?

Bella-nya dimana?

Apakah tidak bersedia melihatnya?

Cukup biarkan dia melihatnya se detik saja, dia hanya ingin memastikan saja bahwa itu dia, dia akan ber lapang dada pergi menghilang dari hadapannya…..

“Tuan Li, turut berduka, kami sudah menemukan jasad nona Bella.”

“Apa….”

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu