My Cold Wedding - Bab 167 Menebus Kesalahan

Bella menggendong Nino, "Bukankah terakhir kali kita sudah membicarakannya dengan baik untuk bersama-sama mengikuti peraturan yang telah kita buat, dengan begitu baik untuk semua orang, bukan?"

Tidak tahu mengapa, meskipun melihat Bella sedang marah, selama David Li masih bisa melihatnya, David Li tidak bisa menahan untuk tidak memonyongkan mulutnya, "Untuk selalu mengikuti peraturan, Bella, kita berdua tidak mungkin berpisah, dan aku tidak akan mengizinkanmu untuk jauh dariku."

Bella menimpali, "Itu hanya pemikiranmu sendiri saja, tolong egoismu itu jangan kamu limpahkan kepada orang lain. Nino, mainan robot transformers pasti akan ibu belikan padamu, sekarang kita pulang dulu."

Nino menggigit jarinya dan dalam gendongan Bella dia melhat ke belakang, melihat kepada David Li yang semakin lama semakin jauh.

"Ibu..."

"Ya?" Bella membeli karcis bus dan membawa Nino duduk di tempat duduknya.

Nino duduk dengan baik di pangkuan Bella, "Ibu tidak menyukai paman itu?"

Bella kemudian berkata, "Ibu hanya tidak nyaman dengan orang asing."

"Tetapi sewaktu berada di restoran bebek panggang, ibu juga bertemu dengan banyak orang asing, tetapi ibu sangat ramah, kenapa ketemu dengan paman itu ibu menjadi sangat marah?"

Menghadapi pertanyaan ini, Bella tidak dapat menjawabnya.

Setelah beberapa hari, Bella membawa uang yang cukup untuk pergi membeli mainan robot transformers, pegawai toko mengatakan bahwa semalam sudah terjual semua dan tidak ada stok barang lagi di toko.

Bella berusaha mencari di toko lain, tetapi aneh, bukan hanya mainan robot transformers yang habis, bahkan stikernya juga sudah terjual habis.

Kota Harriford, apakah sedang dilanda tren gila-gilaan dengan mainan robot transformers?

Ketika dia mencari sampai ke toko mainan ketujuh dan diberi tahu bahwa semua mainan robot Transformers sudah terjual habis, dia akhirnya sadar.

Yang bisa melakukan perbuatan membosankan ini, hanya David Li, tidak ada lagi yang lain.

Tetapi dia tidak memiliki hak untuk menanyainya.

Nino merengek, dan matanya mulai mengeluarkan air mata, "Ibu.."

Melihat wajah Nino yang kelihatan sangat kasihan membuat hati Bella gelisah. Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon David Li.

Ponsel hanya berbunyi sekali, langsung terdengar jawaban.

"Ya? Bella?"

Bella tidak ingin berbasa-basi lagi, "Kamu ..." penuh dengan keluhan, sudah sampai dibibir, tetapi tidak tahu bagaimana mengatakannya.

Di ujung ponsel terdengar suara tawa kecil, "Bella, tidak boleh mengingkari janji."

Bella tidak mengerti, "Apa?"

"Kamu berjanji pada Nino untuk membelikannya mainan robat transformers."

"Jadi?"

"Seluruh mainan robot transformers di kota Harriford sekarang berada di rumahku."

Bella memegang gagang ponsel dengan geram sampai telapak tangannya memutih, "Apa yang kamu inginkan?"

David Li sedang duduk di belakang kemudi dan sedang melihat keseberang jalan tidak jauh darinya, melihat Bella yang emosi. David merasa wanita itu dekat dan juga jauh darinya, "Tolong buatkan makanan untukku."

"..."

"Hanya sekali saja, kamu boleh segera pergi sesudah memasak, aku tidak akan menghalangimu, Nino boleh memilih mainan robot transformersnya sesuka hatinya, atau mau membawa semuanya pulang juga boleh."

"..."

"Bella?"

Bella menghela nafas dalam-dalam dan tidak berdaya, "David, hubungan kita terus seperti ini, apakah ada artinya?"

"Apakah kamu merasa bersama denganku tidak ada artinya?"

"Tidak, sama sekali tidak."

"Tetapi aku tidak berpikir demikan," David Li mengusap buku catatan kecil dengan lukisan di atasnya, "Bella, aku sudah membaca catatan kliping koranmu."

Bella menghela nafas dalam.

Mendengarkannya berkata, "Bella, bolehkah kita jangan saling menolak lagi seperti ini? Kamu pernah menanyakanku apakah aku mencintaimu, aku berpikir kalaupun aku mengatakan 10.000 kali bahwa aku mencintaimu, kamu pasti juga tidak percaya. Jadi aku memilih untuk membuktikan padamu dengan menjagamu dan Nino, aku akan menjaga kalian seumur hidupku, aku hanya mohon padamu berikan aku kesempatan sekali lagi."

Ponsel menjadi hening, David Li hanya dapat melihat punggungnya dari kejauhan.

Lama kemudian, suara Bella terdengar seperti sedang menahan tangis, "David, sekarang hati nuranimu baru tersadar apa gunanya! Apa gunanya!"

"Bella..."

"Anakku sudah meninggal, dua anakku juga sudah meninggal ... Apakah kamu tahu bagaimana perasaanku?" Bella menyesap hidungnya, "Kamu tidak pernah mengerti, kamu berpikir aku membencimu karena kamu berlaku tidak baik denganku, kenyataannya, aku sudah mengatakannya, aku sendiri yang bodoh, aku yang terlalu berperasaan, jadi aku tahu aku yang harus bertanggung jawab atas jalan yang sudah kupilih sendiri. Jadi aku tentu akan memaafkanmu. Tetapi bagaimana dengan anakku? Mereka dibuang oleh ayah mereka dari ibunya hanya dalam beberapa hari, David, Kamu memintaku untuk memberimu kesempatan lagi, tetapi apakah kamu pernah berpikir bagaimana dengan roh anak-anak kita di surga bisa tenang kalau mereka tahu kita bersama lagi?"

Sesudah Bella menyelesaikan kata-katanya ini, wajahnya entah kapan sudah dibanjiri dengan airmata.

Angin bertiup, terasa dingin.

Dia menutup mata, menarik nafas dalam-dalam, dan mentransfer perasaan ini melalui sambungan telepon masuk ke dalam telinga David Li.

Dia tahu, David Li juga merasa sakit, karena dua anak itu juga miliknya.

Ini adalah bekas luka dalam hati Bella, juga adalah tombak yang dilemparkan sendiri olehnya, tepat mengenai ulu hati.

Ponsel tidak dimatikan, tetapi tidak ada seorangpun dari mereka yang bicara.

David Li mengerutkan kening dalam penderitaan dan menjambak rambut pendeknya, "Untuk masalah ini ... Aku minta maaf."

"Apa gunanya minta maaf! Mereka sudah tidak ada lagi!" Bella berteriak histeris, sakit dalam hatinya seperti sebuah apel busuk yang luarnya kelihatan masih bagus dan bulat, tetapi begitu dipotong, dalamnya sudah hancur.

Ketika dia berkata, suaranya terdengar dingin, "David, kamu selalu berkata akan memperbaiki, tetapi terhadap kedua nyawa kecil ini, bagaimana kamu bisa memperbaikinya?"

Di sela-sela sambungan telepon, Cayenne Hitam dengan perlahan berhenti di samping Bella.

Tatapan David Li dingin, lalu ia mematikan sambungan, "Bella, masuk ke mobil."

"Oh," Bella menyeringai, "Aku tidak mau berhubungan apapun lagi denganmu."

Raut muka David Li tidak berubah, tetap bersikeras, "Masuk ke mobil, aku akan membawamu melihat apa yang sudah kuperbaiki."

David Li membawanya ke sebuah kuburan di pinggiran kota.

Di samping batu nisan kakek David Li, ada dua buah nisan lain. Tidak ada nama yang terukir di batu nisan itu, hanya di sudut kanan bawah, terdapat sebuah garis kecil.

[Ayah: David Li memberi hormat]

Waktu membangun kuburan itu adalah hari kedua setelah Bella menyelinap pergi ke Melbourne.

"Kedua anak itu belum sempat diberi nama, batu nisannya kosong," David Li mengulurkan tangan dan menyiangi rumput di batu nisan, "Bella, apakah kamu mau memberi mereka nama?"

Bella menggigit bibirnya dan menggendong Nino, tanpa bersuara.

Dia pernah memberikan mereka nama.

Tom, nama yang diberkati dengan kesehatan.

Akan tetapi nama ini didengar sekarang seperti sindiran yang besar.

"Kamu benar, aku memang tidak dapat mengembalikan nyawa kedua anak ini, aku sungguh berdosa." David Li memandang dikejauhan dan suaranya juga terdengar pelan, "Aku berkali-kali berdoa dan berharap kedua roh anak ini dapat bereinkarnasi ke dalam keluarga yang baik-baik, begitu lahir sudah mendapatkan kasih sayang orang tuanya, tumbuh besar dengan banyak kehangatan dan kasih sayang. Tetapi ketika aku bertemu denganmu lagi, aku mengubah pemikiranku."

Bella melihat ke arahnya sambil mengerutkan dahi.

David Li berkata, "Aku sedikit tamak, aku berharap mereka bisa kembali lagi ke sisiku dan memberiku kesempatan untuk menjadi ayah mereka sekali lagi. Hutang aku kepada mereka, biar aku sendiri yang melunasinya."

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu