My Cold Wedding - Bab 18 Diluar Kebenaran
Bella terdiam.
James berkata dengan tak berdaya: "Ayo jalan, aku mengantar kamu kembali ke rumah sakit."
Sesampai di pintu masuk rumah sakit, James sudah tidak memperhatikannya dan pergi.
Di dalam kamar pasien sudah sangat heboh karena Bella hilang, kehilangan pasien adalah suatu masalah besar, perawat melihatnya ada di depan pintu kamar, dia membelai dadanya, dan ketika meninggalkan rumah sakit harus melapor ke perawat terlebih dahulu lain kali.
Bella pun meminta maaf.
Mendorong pintu kamar, terlihat bahwa ada pelayan rumah David sedang menunggu di sana.
"Nyonya muda."
Bella kebingungan, dan langsung mempersilahkan pelayan rumah itu untuk duduk: "Apakah kondisi kakek baik-baik saja?"
Pelayan rumah tersenyum dengan lembut: "Nyonya muda tenang saja, penyakitnya tidak serius, hanya butuh merawatnya dengan baik, dia malah khawatir denganmu, menyuruhku untuk menjengukmu."
Mata Bella terlihat sedikit kebingungan: "Aku ingin minta maaf dengan Kakek ..."
"Dia tidak menyalahkanmu, nyonya muda tidak boleh terlalu menyalahkan diri sendiri, kita tahu jelas gaya tuan muda, masalah yang ada dikoran sudah tidak diberitakan lagi, tidak akan ada orang yang membicarakannya lagi."
"Terima kasih ..." Selain terima kasih, Bella sudah tidak tahu harus berkata apa, tetapi merasa bahwa kata terima kasih ini sudah sangat tidak berarti, dan tidak pantas untuk kakek David.
Ketua pelayan mengeluarkan sehelai sapu tangan yang terlipat dari sakunya dan membukanya di telapak tangannya: "Nyonya muda, aku datang hari ini untuk bertanya padamu, dari mana kancing ini berasal?"
Tatapan mata Bella berubah sambil melihat ke kancing itu, terkejur, "pak pelayan, pada waktu ini, aku diam-diam menyimpannya...."
Dia mengatakan semua yang terjadi lima tahun lalu,David tidak mempercayainya, dia sudah tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, sekarang dia mengugkapkannya semua: "Seperti ini masalanya, aku diam-diam mengambil kancing dari bajunya, tetapi David yakin bahwa itu adalah Anqila, dan dia hanya akan mengira bahwa aku mencurinya dari Anqila ... "
Pelayan menghela nafas, "Aku sangat malu ... nyonya muda, kamu tenang saja, aku akan kembali dan memberi tahu kepada kakek David, biarkan dia yang memberi tahu ke David."
Setelah mengantarkan ketua pelayan pergi, Bella bersandar di jendela dan menikmati udara segar.
Tiba-tiba, mendengar seseorang berteriak, lalu suara benda yang terjatuh.
"Lompat gedung,ada yang lompat gedung!"
Bella sangat terkejut, langsung dengan cepat melihat ke bawah melalui jendela, terlihat ada seseorang yang terbaring di lantai tepat di bawah, kalau bukan pak pelayan, siapa lagi?!
Apakah ini terjatuh karena tidak disengaja? Tidak mungkin, arah ini menghadap ke jendela, ada pagar pembatas ...
Dia langsung ingin melompat keluar dari jendela untuk melihatnya, tetapi dia ditahan oleh Cindy: "Bella, tidak bisa kusangka, kamu benar-benar memiliki kancing itu ..."
"Kamu pinggir! Biarkan aku keluar!"
"Itu tidak bisa dilakukan," Cindy menutup pintu kamar pasien dan mendorongnya selangkah demi selangkah ke kedalamkamar tersebut: "Apakah kamu mempunyai sesuatu selain kancing?"
Bella melihat tangannya, dan ternyata kancingnya ada di tangan Cindy.
"Ini kamu ... apakah kamu yang merebut kancing itu dan mendorong pak pelayan?!"
Dengan senyum gila Cindy: "Tidak salah, ini aku, aku tidak bisa membiarkannya hidup dan memberi tahu kakek David."
Bella membesarkan matanya: "Cindy itu adalah nyawa manusia! Ketua pelayan menyaksikan David dari kecil hingga tumbuh dewasa, David tidak akan membiarkanmu begini!"
"Itu belum tentu," Saat Cindy mendorong bahunya, mengeluarkan ponselnya dan menelepon David: "David cepat datang, Bella sudah gila, dia mendorong ketua pelayan darii atas gedung dan meninggal!"
"Cindy, apakah kamu masih memiliki sedikit hati nurani? Apakah posisi Nyonya David begitu penting? Aku sudah berjanji untuk bercerai, apa kamu tidak puas?! Membuat ketua pelayan meninggal!"
Cindy menyipitkan mata dan berkata: "Aku tidak tenang, aku harus menghilangkan semua hambatan, untuk memastikan bahwa posisi Nyonya David aman."
Rumah tua David.
David berkata: "kakek, kenapa kamu memanggil aku untuk pulang?"
kakek David berkata dengan berat: "David, aku ingin memberitahumu, masalah yang kamu terluka lima tahun lalu, sepertinya ada sesuatu tersembunyi ..."
Telepon berbunyi.
David melihat nama penelepon, Cindy, dia mengangkatnya dan ekspresinya tiba-tiba berubah, terkejut, marah, dan kemarahan itu memenuhi seluruh tubuhnya.
kakek David bertanya: "Apa yang terjadi? Apakah ada yang salah dengan perusahaan?"
David menoleh untuk memandang kakeknya: "kakek, ketua pelayan dipaksa untuk lompat dari gedung oleh Bella kemudian meninggal."
“Apa?!” kakek David hampir pingsan.
"kakek, jangan khawatir, berbaring dulu, aku akan pergi melihatnya," kata David, "Benar, apa yang ingin kamu katakan tentang lima tahun yang lalu?"
kakek David berusaha untuk duduk, "bawa aku bersamamu!"
Terjadi kasus bunuh diri yang melompat dari gedung di rumah sakit dan polisi datang, lalu memblokir seluruh akses rumah sakit.
"Setelah penyelidikan kami, pria tua itu jatuh dari jendela rumah sakit, dan tingginya sekitar dari lantai 15-16."
Tangan kakek David memegang tongkat pun bergetar, dan bertanya, "Bella tinggal di lantai berapa, katakan!"
David menunduk sambil berkata: "... lantai 16 ."
Hah, menantuku yang baik, aku sangat baik padanya, aku menjaganya, aku bahkan tidak menyangka bahwa aku memilih seekorar serigala yang bermata putih!” kakek David berjalan melewati garis peringatan dan menuju lift, langsung menuju ke lantai 16. .
Bangg ——
Pintu itu didorong dengan keras.
"Kakek ..." kakek David berjalan masuk dengan penuh amarah dan David mengikutinya dari belakang.
"Jangan panggil kakek, aku tidak menerimanya!" kakek David membanting tongkatnya ke lantai: "Aku berharap, aku berharap kamu, aku tidak kasar terhadapmu! Ketika kamu merasa tidak puas dengan keluarga David, kamu datang padaku, mengapa kamu harus membunuh pelayan rumah itu ?! "
Bella hanya bisa terdiam oleh perkataannya, dan terus menggelengkan kepalanya: "Kakek, aku tidak membunuhnya, hari ini dia datang mencariku, tetapi aku benar-benar tidak membunuhnya ..."
"Polisi telah menyelidikinya dengan jelas, itu dari jendela kamarmu, pelayan rumah memiliki tangan dan kaki tidak mungkin dia melompat dengan sendirinya!"
Cindy melihatnya dan bergegas ke pelukan David, berteriak: "David, itu sangat mengerikan, aku mendengar perselisihan di dalam kamar dan aku ingin masuk dan melihatnya, aku tidak sengaja melihat Bella mendorong pelayan itu hingga terjatuh! "Dia mengulurkan tangan dan mengambil kancing darinya: Dia hanya ingin mengambil kancing dari tangan pelayan, tetapi pelayan tidak memberikannya, jadi dia mendorongnya dan meninggal.... ... "
David menggigit giginya dan berteriak dua kata: "Bel, la!"
"Bukan aku, aku tidak ...." Suara Bella semakin mengecil, dia berlutut di lantai dan menundukkan kepalanya, dia tahu bahwa jika dia menjelaskannya sudah tidak ada gunanya lagi....
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaPrecious Moment
Louise LeeCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Superhero
JessiAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaLove In Sunset
ElinaThick Wallet
TessaMy Cold Wedding×
- Bab 1 Pernikahan Yang Hancur
- Bab 2 Tidak Mau Bercerai, Saya Hanya Bisa Membiarkan Dirinya Kehilangan Pasangannya
- Bab 3 Sepertinya Perkataan Saya Tidak Kamu Ingat Dengan Baik
- Bab 4 Kamu Menggangap Saya Tidak Berani Membunuhmu?
- Bab 5 Musuh Yang Tidak Dapat Di Kalahkannya
- Bab 6 Derita yang Dia Rasakan Harus Kamu Rasakan Juga
- BAB 7 Tidak Punya Jalan untuk Melarikan Diri
- Bab 8 Asalkan Bisa Menyelamatkan Satu Nyawa
- Bab 9 Harga Dirinya Terjual
- Bab 10 Ini Adalah Takdir Wanita
- Bab 11 Orang Lain Tidak Menginginkanmu, Tetapi Aku Menginginkanmu
- Bab 12 Gimana Jika Dia Benar-benar Mati?
- Bab 13 Berikan Kompensasi Anqila Pada Cindy
- Bab 14 Kebeneran Berdarah
- Bab 15 Melihat Ke Belakang
- Bab 16 Mengapa Kamu Tidak Bisa Mempercayaiku, Meskipun Hanya Sekali?
- Bab 17 Aku akan Memenuhinya dalam Waktu Satu Hari
- Bab 18 Diluar Kebenaran
- Bab 19 Aku Tidak Membunuh
- Bab 20 Kehidupan Di Penjara
- Bab 21 Video Pengawasan
- Bab 22 Pertempuran Pertama
- Bab 23 Dia Tidak Mengecewakanku, Rupanya Cukup Ganas
- Bab 24 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 25 Kehidupan Yang Berantakan
- Bab 26 Kenyataan Memaksaku Untuk Menjadi Cuek
- Bab 27 Kehangatan yang Lama Tak di Rasakan
- Bab 28 Besok Kita Cerai
- Bab 29 Bukannya Aku Tak Pernah Berusaha
- Bab 30 Aku Tak Melihat Apapun
- Bab 31 Sahabat Wanita Yang Antusias
- Bab 32 Aku Sudah Cukup Dipermalukan
- Bab 33 Gosip Yang Merajalela Di Dunia Maya
- Bab 34 Kamu Ada Bukti Apa Berani Mengatainya
- Bab 35 Aku Menunggu Surat Pengadilanmu
- Bab 36 Grup A dan B
- Bab 37 Karyawan Sementara
- Bab 38 Masih Ingat Impianku Waktu Kecil?
- Bab 39 Kamu Tidak Aman Sendirian
- Bab 40 Masalah Reputasi Individu
- Bab 41 Siapa Bilang Kamu Tidak Mampu Membelinya
- Bab 42 Jelas Jelas Aku Sedang Memarahimu
- Bab 43 Keputusan Bukan Ditangannya
- Bab 44 Bahaya Ketika Mabuk
- Bab 45 Keluar Dari Mulut Harimau
- BAB 46 Rahasia ANQILA
- Bab 47 Bella, Kemari!
- Bab 48 Meskipun Aku Dijual, Aku Juga Tidak Akan Mau Uangmu
- Bab 49 Kalau Begitu Tidak Usah Cerai
- Bab 50 Aku Bukanlah Anqila
- Bab 51 Pesta Makan Menjelang Perceraian
- Bab 52 Sepertinya Ia Tidak Terburu-buru Untuk Bercerai
- Bab 53 Kamu yang Paling Mengerti Dia
- Bab 54 Ide Yang Cukup Bagus
- Bab 55 Aku Memiliki Cara untuk Menangkapmu Kembali
- Bab 56 Tangan Mana yang Menyentuhnya?
- Bab 57 Selera Yang Aneh
- Bab 58 Sengaja Mempersulit
- Bab 59 Spesifikasi Bercerai
- Bab 60 Bersiap Untuk Pergi Keluar Negeri
- Bab 61 Dia Sedang Mandi, Ada Perlu Apa, Sampaikan Saja Padaku
- Bab 62 Uangnya, Anggap Saja Aku Yang Meminjamnya Darimu
- Bab 63 Bella Akan Kembali Kujaga
- Bab 64 Mungkinkah Hamil?
- Bab 65 Lahir Kalau Memang Ada
- Bab 66 Masyarakat Di Kota Ini Bermain
- Bab 67 Apakah Kamu Merasa Sekotor Itu?
- Bab 68 Panggil Saya Suamimu
- Bab 69 Karena Sudah Tidak Peduli, Baru Bisa Sesadis Ini
- Bab 70 Masa Lampau Itu
- Bab 71 Selamat Tinggal,David
- Bab 72 Perceraian
- Bab 73 Petemuan Ini Seperti Takdir
- Bab 74 Kenapa Tidak Berani Melihatku
- Bab 75 Menjadi Kekasihku
- Bab76 Dia Tidak Punya Kaki Sampai Harus Di Antar?
- Bab 77 Aku Memberikanmu Satu Kali Kesempatan Untuk Mencintaiku
- Bab 78 Dijual Ke David
- Bab 79 Hanya Menyampaikan Ini, Jaga Diri Dengan Baik
- Bab 80 Perjodohan
- Bab 81 Adegan Familiar
- Bab 82 Petani Dan Ular
- Bab 83 Ini Hanya Kompensasi
- Bab 84 Mulai Sementara
- Bab 85 Menjalankannya Bersama Akan Ada Hasil
- Bab 86 Bella, Jalan Kita Masih Panjang
- Bab 87 Anak Tidaklah Bersalah
- Bab 88 Jika Ini Semua Bukanlah Cinta
- Bab 89 Kakak Ipar
- Bab 90 Identifikasi Orang Tua-Anak
- Bab 91 Kamu Hanya Menganggap Saya Masa Lalu
- Bab 92 Lagu Ulang Tahun
- Bab 93 Bersama Dalam Kesulitan
- Bab 94 Saya Tidak Bilang Selesai
- Bab 95 Willy
- Bab 96 Kita Menikah Kembali
- Bab 97 Atas Dasar Wanita Saya
- Bab 98 Balas Dendam Cindy
- Bab 99 Aku Tidak Taruhan Dengan Orang Gila
- Bab 100 Apakah Kamu Pernah Mencintaiku?
- Bab 101 Hanya Bisa Memilih Satu
- Bab 102 Aku Adalah Bajingan
- Bab 103 Aku Tahu Kamu Tidak Mencintai Aku
- Bab 104 Mimpi Besar Dan Belum Tersadar
- Bab 105 Berakting
- Bab 106 Bella, Aku Datang Mencarimu
- Bab 107 Jangan Usir Aku
- Bab 108 Pertunjukkan dari Ketiga Laki-laki
- Bab 109 Konfrontasi Kamar Mandi
- Bab 110 Bajingan Kecil
- Bab 111 Mesin Cuci Yang Kesepian
- Bab 112 Ibu-Anak Anti-View
- Bab 113 David Adalah Lelakiku
- Bab 114 Jika Kamu Tak Buka, Aku Yang Bantu Membukanya
- Bab 115 Kejujuran
- Bab 116 Aku Pasti Bisa Membawamu Ke Puncak
- Bab 117 Harga Diriku Melarangku Mengulangi Kesalahan Yang Sama
- Bab 118 Kembalilah, Ya?
- Bab 119 Menikah Dengan Sekali Lagi
- Bab 120 Kita Menikah Saja
- Bab 121 Tidak Bisa Berhasil Belajar
- Bab 122 Gembi Gu Dalam Bahaya
- Bab 123 Aku Ingin Kamu dengan Senang Hati Menikah Denganku
- Bab 124 Mulai Hari Ini, Kamu Harus Selalu Berada di Sampingku
- Bab 125 Hutang Wanitaku, Biar Aku Yang Membayarnya
- Bab 126 Keadaan Yang Baik
- Bab 127 Semua Ini Karena Sup Ayam
- Bab 128 Di Antara Kita Mana Ada Lagi Hubungan Keluarga Yang Bisa Dianggap
- Bab 129 Kebenaran Yang Tersembunyi dan Terlihat
- Bab 130 Akulah Alasannya
- Bab 131 Ucapan Buruk Yang Menjadi Nyata
- Bab 132 Menggoda
- Bab 133 Mengulang Trik Lama
- Bab 134 Aku Pernah Mencintaimu
- Bab 135 Bawa Aku Pergi
- Bab 136 Ayuk Ke Pantai
- Bab 137 Pembunuh
- Bab 138 Melarang
- Bab 139 Pergilah, Aku Membiarkanmu Pergi
- Bab 140 Kecepatan Hidup dan Mati
- Bab 141 Kali Ini, Giliranku Yang Menunggumu
- Bab 142 Patah Hati
- Bab 143 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 144 Aku Hanya Mau Satu Jawaban
- Bab 145 Memulai Kehidupan Baru
- Bab 146 Negara Asing
- Bab 147 Jika Suatu Hari Nanti Aku Bisa Melupakannya
- Bab 148 Tom
- Bab 149 Di Dunia Ini, Mana Ada Begitu Banyak
- Bab 150 Ditakdirkan Bersama tapi Terpisah oleh Lautan
- Bab 151 Selamat Tinggal yang Tidak Bisa Terucapkan
- Bab 152 Aku Membencinya, Aku Mencintainya
- Bab 153 Reinkarnasi Kehidupan
- Bab 154 Aku Akan Membayarnya dengan Segala Milikku
- Bab 155 Kembali ke Negeri Asal
- Bab 156 Berpapasan yang Terlewatkan
- Bab 157 Jika Suatu Hari Aku Membohongimu
- Bab 158 Eric Lee
- Bab 159 Dia Adalah Sumber Segala Ketakutanku
- Bab 160 Jangan Menolakku Ya
- Bab 161 Pada Akhirnya Kembali Bertemu
- Bab 162 Kamu Masih Membenciku
- Bab 163 Bintang di Langit, Dia di Hati
- Bab 164 Hanya Masa Lalu
- Bab 165 Tidak Ada Satupun Yang Bisa Dibandingkan Dengannya
- Bab 166 Aku Hanya Ingin Berbuat Baik Kepadamu
- Bab 167 Menebus Kesalahan
- Bab 168 Hebat
- Bab 169 Pengajaran Berkualitas
- Bab 170 Hai Orang Asing
- Bab 171 Mengadu Kecerdasan dan Keberanian
- Bab 172 Masih Ada Berapa Lama Waktu Dihabiskan Untuk Merasa Kesal
- Bab 173 Kapitalis Jahat
- Bab 174 Hati Kecil
- Bab 175 Keangkuhan, Fanatik, Sok Berkuasa, dan Tidak Gampang Menyerah
- Bab 176 Tuan Kelima
- Bab 177 Identitas Nino
- Bab 178 James-- Pahlawan Tanpa Tandingan
- Bab 179 James Pahlawan tiada tanding
- Bab 180 James-- Pahlawan Tanpa Tandingan (3)
- Bab 181 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 182 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (5)
- Bab 183 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (6)
- Bab 184 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (7)
- Bab 185 James Tang Ekstra - Pahlawan Yang Tidak Ada Bandingannya (8)
- Bab 186 Karnaval Terakhir
- Bab 187 Pertaruhan Hidup
- Bab 188 Biar Aku yang Menemanimu Mati
- Bab 189 Jangan Tanya Tentang Masa Depan
- Bab 190 Epilog
- Bab 190 Epilog (2)
- Bab 191 Epilog (Benar) (1)
- Bab 191 Epilog (Benar) (2)
- Bab 192 Bagian Ekstra 一 Kehidupan Setelah Pernikahan (1)
- Bab 192 Bagian Ekstra 一 Kehidupan Setelah Pernikahan (2)
- Bab 193 Wawancara Suami Istri
- Bab 194 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (7)
- Bab 195 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (8)
- Bab 196 Bagian Ekstra James Tang —— Pahlawan Hebat (9)