My Cold Wedding - Bab 64 Mungkinkah Hamil?

Selesai mengatakannya, Bella berbalik badan dan kembali ke bangsal.

David sangat ingin masuk, tapi James lebih cepat, menghadangnya di depan, "direktur David, orang sakit butuh ketenangan, tolong kamu jangan mengganggunya."

David membelakkan mata melihatnya,"Ayo kita keluar untuk berbicara."

James berfikir sesaat, mengganggukan kepalanya,"Ayo jalan."

Bella membantu perawat untuk membereskan mesin mesin yang masih menempel kepada tubuh kakaknya, dan bertanya kepada suster itu, pada saat membalikan kepalanya, di dalam kamar sudah tidak ada jejak David.

Bisa dibilang tidak kecewa, tapi tidak senang juga.

Perawat tersebut mengingatkannya, "24 jam setelah operasi harus mendapat perhatian lebih, dan juga tidak boleh minum air."

Bella menganggukan kepalanya, "Iya, aku mengerti, terima kasih."

Anastesi Delson mulai menghilang, kembalilah sebagian kesadarannya, dengan lembut dia tertawa, "Kamu datang."

Bella meraih tangan kakaknya, "Delson, aku ada disini."

"Kamu seorang wanita bodoh." Dengan lemah Delson berkata, "Sudah kamu habiskan berapa uang untuk menolongku?"

"Kak, tidak usah kamu pedulikan."

"Bella, aku ingin minta maaf, dan keluarga juga ingin minta maaf."

Bella hanya tertawa, dengan kain yang dibasahi, dengan lembut dia mengusap bibir Delson, "Sekarang sedang melakukan apa, ada kejadian yang bahagia yang bisa dibicarakan. Kak, dokter bilang operasinya lancar, nanti harus banyak istirahat, pasti bisa Panjang umur."

Mata Delson berbinar, "Apa benar?"

Hati Bella seperti terasa kecut, Delson sudah dari kecil tahu, dia tidak akan hidup lama, apa lagi setelah memasuki umur dewasa, setiap harinya terasa seperti hari terakhirnya. Tidak tahu kapan, kematian akan menghampirinya, tulang ruas punggungnya juga semakin melengkung.

Ada harapan hidup, itu pasti berakhir baik.

Delson berkata, "Tunggu aku membaik, aku akan pergi bekerja dan mengembalikan uangmu."

Bella tertawa dan beranjak dari tempatnya, "Kak, aku keluar dulu untuk menelepon orang."

Delson tanpa rasa ragu mengangguk mengiyakannya.

Sesudah keluar dari bangsal itu, sampai di ujung koridor, Bella menelefon Jane.

Jane mungkin masih tidur, dan betul, klub malam itu aktif di malam hari, untuk jam seperti ini, dia pasti sedang mengganti jam tidurnya yang terlewat.

"Bella?"

"Jane, maaf mengganggumu, aku......... ingin meminta bantuanmu."

Jane dengan bingung menjawab, "Apakah uang operasi kakakmu sudah tak cukup?"

"Sudah cukup, James sudah membantuku" tutur Bella, "Jane, aku ingin kamu membantuku menjaga rahasia ini."

Setelah mendengar selesai, Jane tanpa sembarangan, memikirkannya dengan dalam, berkata "Hal ini sangat rumit, kamu masih di club malam, kamu harus datang ke klub, kita harus bicara langsung."

Bella berkata,"Kakakku baru saja selesai operasi, aku harus menjaganya paling tidak sehari, malam ini aku baru bisa pergi mencarimu."

Setelah menutup telefonnya, dia merasa sesak hatinya, dan seketika dadanya mulai sakit juga.

Menahan semua rasa sakit yang dirasakannya, Bella bersiap memasuki ruangan kakaknya.

Baru jalan dua langkah, terdengar suara yang tidak asing di telinganya, suara David, dan yang satu lagisuara James.

"direktur, kapan rencanamu dengan Bella untuk bercerai?"

David tertawa, "Urusan pribadi ini, aku tidak perlu untuk memberitahumu."

James bilang "Aku sudah terlalu lama menunggu ini samua, selalu merasa ada batasan."

"Apa kamu sudah lupa dengan Quenla?" tanya David sambal menyalakan sebatang rokok, dihisapnya sekali,"Apa kamu masih ingin Bella mengalah pada Quenla?"

James dengan tawa yang dinging, "Mana mungkiin aku membikarkan hal seperti itu terjadi lagi."

"Apa kamu berani melawan tuan ke-5 Qi? Semua tentangmu ada ditangannya, sekarang ini sayapmu tidak cukup untuk melawannya."

"Walaupun tidak bisa melawannya, tapi jika tuan ke5 Qi ingin menyentuhku, juga perlu menggunakan usaha yang sangat besar, dia sangat stabil, todak mungkin mengambil resiko yang berbahya seperti ini."

Tapi David malah berkata, "Urus saja dirimu sendiri, semua urusan Bella serahkan saja kepadaku, biaya operasi kakaknya kali ini, beritahu saja kepadaku, akan ku kembalikan semua uangnya nanti."

"Tidak usah, Berapa ratus juta saja aku masih sanggup untuk membayarnya."

Bella tiba-tiba merasa seperti jatuh tergelinding, sampai mulut saja tidak bisa bergerak dan mengeluarkan suara, dari ujung dinding melihat mereka berdua.

David menyadari adanya orang asing, "Siapa disana? ......Bella?"

Dia langsung mengejar kesana, "Apa kamu tidak enak badan? Ayo kita cari dokter sekarang."

Bella mengerutkan alisnya, "Aku tidak apa-apa, lepaskan aku."

"Wajahmu sampai pucat begini, masih saja kamu bilang tidak apa-apa. Apa kamu sudah bersiap ingin menjadi robot? Kemarin semalaman tidak tidur sama sekali. Dan hari ini kamu masih ingin keras kepala untuk melanjutkannya."David membuang puntung rokoknya, dibungkukkan badannya, dan dipeluk digendongnya Bella, tidak peduli Bella meronta-ronta, dengan langkah besar dia pegi ke ruangan dokter.

James mengikutinya dari belakang.

Dokter mulai mengecek Bella, dibelakangnya seperti ada dua iblis, dengan berat hati dokter berkata,"Nona Bella, aku ini adalah spesialis jantung, kalua masalah begini, kau seharusnya pergi ke bagian penyakit dalam."

Bella ada rasa kaget, dengan cepat meminta maaf, belum sempat berdiri untuk keluar dari kantor, adalah rasa mual dari perutnya, tidak bisa menahannya, dia meraih kkotak sampah di koridor, sekujur tubuhnya mulai berkeringat dingin, mukanya semakin putih pucat.

David semakin cemas,"Kita harus ke bagian penyakit dalam."

"Aku tidak akan pergi." Bella menepis tangannya, "Sudah kubilang, ini semua urusanku, aku tahu aku cuma kelelahan, aku tidak apa-apa."

Yang terpenting adalah, dia tidak punya uang untuk mengecek penyakitnya, dan dia juga tidak ingin James dan David membantunya untuk membayar itu.

"Tidak, harus pergi."

David menarik lengannya, memaksanya untuk ke arah bagian pen yakit dalam itu.

Bahkan James juga berkata, "Bella, menurutlah, sebaiknya kita pergi untuk memeriksanya, masalah kesehatan tubuh ini sangat penting, kita tidak bisa main-main."

Sehabisnya, Bella merasa semakin tidak enak, merasa seperti dibolak-balik semua isi diperutnya itu.

Ditambah lagi tangan David yang cukup besar, menggenggam tangannya dengan kencang.

Akhirnya sampai ada seorang ibu-ibu yang tidak tega melihatnya, berkata, "Anak muda sekalian, apakah gadis ini muntah karena hamil? Jangan kamu tarik dia seperti ini."

David terkejut.

Teringat kata kakeknya, sudah satu bulan, dia sudah bisa memeriksa apa Bella hamil atau tidak....

Hatinya sangatsenang, melihat Bella dengan tatapan penuh harap, melihat Bella yang juga sedikit lemah.

Bella juga mulai merespon, dirumah itu bulan lalu.....

"Ayo kita pergi periksa saja dulu" kata James, tidak terlihat ekspresi apa-apa dari wajahnya.

Dengan hati-hati digendongnya Bella, turun ke lantai dasar,rtidak pergi ke bagian penyakit dalam, melainkan langsung pergi ke bagian kebidannan dan geologi.

Dokter bertanya gejala kepadanya, kapan terakir muntah, dan bertanya "Kapan terakhir kali?"

"Kurang lebih satu bulan lalu." kata David.

Dokter itu mengangguk-anggukan kepalanyam dan dicatatan medis seperti menulis sesuatu, dan kembali bertanya, "Kapan terakhir kamu datang bulan?"

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu