My Cold Wedding - Bab 87 Anak Tidaklah Bersalah

Bella pada akhirnya pun pergi. Sejujurnya, dia tidak ingin melihat pemandangan David membawa Cindy pergi bersama untuk mengecek kehamilan. Tetapi sifat Gembi yang seperti meteor, dia sungguh takut dia bisa bermasalah.

Saat sampai di rumah sakit, setelah setengah jam kemudian, Gembi sangat panik dan berjalan bolak-balik, ia melihatnya datang dan lalu menyambutnya:"Kamu kenapa naik, ayo ikut aku!"

Gembi menariknya berjalan ke lantai 5 Ginekologi, begitu lift terbuka, kebetulan bertabrakan dengan Cindy.

"Cindy wanita tidak tahu diri, kamu senang jadi pihak ketiga? Masih ada muka menarik suami orang dan datang ke rumah sakit untuk pamer? Tidak tahu diri!"

Emosi Gembi bagaikan petir, Bella segera menariknya:"Gembi, ini rumah sakit, kecilkan suara......"

"Tidak, aku sudah menahan cukup lama, jika tidak memarahinya, hati merasa tidak senang!" Gembi menunjuk hidung Cindy dan berkata penuh amarah:"Juga agar semua orang tahu, pihak ketiga ini masih begitu percaya diri."

"Kamu bilang siapa yang tidak mau muka? Cindy mengerutkan keningnya, memaksanya membuka tangan Gembi dan masuk kedalam lift." Jika kamu berani coba saja, anak di dalam perutku ini adalah penerus keluarga David, jika kamu berani menyentuhnya, David tidak akan melepaskanmu!"

Gembi masih ingin berbicara, Bella segera menariknya, tadi suara mereka berdua masih lebih besar, mengundang beberapa dokter dan suster untuk melihat, untung saja pintu lift sudah tertutup, Bella pun menekan tombol latai selanjutnya, ia melihat lift turun dengan pelan.

"Bella!"Gembi memarahinya:"Dia sudah naik ke atas lehermu, kamu masih menarikku untuk apa?!"

Bella menggelengkan kepalanya:"Dia mengandung anak....."

"Jika mengandung anak berarti bisa tidak mati? Gembi menjawab dengan tidak senang:"Mengandung anak berarti boleh tidak punya muka?"

"Gembi......"

"Bella, tempramen mu ini terlalu baik, barulah bisa membuat sepasang pria wanita ini terus menindasmu! Astaga, hari ini jika belum menghajarnya, jangan panggil aku Gembi lagi!

Ting Tong——

Lift telah sampai di lantai satu. Gembi baru saja ingin menampar Cindy, pergelangan tangannya ditangkap oleh seseorang.

David juga tidak menduga akan bertemu di tempat seperti ini,dan ia menahan tangan Gembi dengan refleks, tetapi pandangannya jatuh pada Bella, dan bertanya dengan penuh kebencian:"Mengapa kamu datang kesini?"

"Aku yang menyuruhnya!" Gembi menarik kembali tangannya:"David, apakah kamu tidak merasa bersalah pada Bella? Dulu itu seperti apa, sekarang kamu juga sudah mengerti semua. Apakah kamu masih mau melindungi pelaku yang membunuh Anqila?!"

David tidak ingin berdebat dengan wanita, dan ia menatap Cindy:"Kamu pulang dulu."

"David......" Cindy menerjang ke pelukannya,"Mereka memukulku! Aku sedang mengandung anak loh, tetapi mereka memukulku. Tadi kamu juga sudah melihatnya, jika bukan kamu datang tepat waktu, anak kita takutnya tidak akan bertahan......"

Begitu Gembi dengar, emosinya langsung meledak:"Aku belum memukulmu loh, pura-pura apanya?!"

"Nona Gembi," David membengkokkan alisnya, di suaranya terdapat suara dingin yang berwibawa:"Cindy adalah wanita hamil, tolong perhatikan perkataan dan sikapmu."

"Wah, David sudah buta ya? Aku saja belum menyentuh wanita penggoda ini. Kamu coba pergi cek ke kamera cctv saja, Dia adalah orang jahat, kamu tidak menyadarinya?!" Gembi menunjuk perut Cindy dan berkata :"Jangan salahkan aku tidak memperingatimu, sebaiknya kamu membuat pengecekan apakah itu anakmu, baru membuat keputusan apakah perlu melindunginya!"

"Ini urusanku, Nona Gembi sebaiknya mengurus diri sendiri." David berjalan masuk ke dalam lift, di tangannya masih ada segulung kertas, seharusnya adalah laporan kehamilan.

Lift pun naik dengan pelan.

Cindy berada dalam pelukannya, berkata:"Bagaimana hasil laporan? Apakah anak kita baik-baik saja?"

Suara David melembu:"Perkembangannya normal, tenang saja."

"Baik, ada kamu di sini, aku tidak takut pada apapun. Kamu pasti akan melindungi aku dan anak, kan?

David sedikit terdiam. Ia meminjam cahaya dalam lift, melihat Bella yang berada di belakangnya telah pucat, dan melihat dengan pandangan jelas ke lengan yang ia letakkan di bahu Cindy.

Ia menyimpan tangannya, sedikit melemas, tidak lama, barulah berkata"Iya".

"Ha......" Bella melupakan ketawa dinginnya, menolehkan kepala dan tidak lagi melihat mereka.

Pintu lift terbuka, kaki panjangnya david menjulur keluar, cindy berlari tergesah-gesah mengikutinya, memeluk lehernya dengan erat.

Gembi bernafas dengan kencang :"Bella, kejar atau tidak?"

Bella mengambil nafas:" mengejarnya hanya akan mempermalukan diri sendiri, Gembi, terima kasih kamu telah membantuku, ada hal yang ingin aku ucapkan tetapi aku tidak berani mengucapkannya, baru saja mendegar kamu marah, perasaanku sangat legah."

Gembi sedikit merasa kasihan memegang tangannya:" lain kali jangan ditahan, Cindy ibu tua seperti ini ketemu sekali marah sekali."

"Hati-hatilah sedikit,"Bella berkata:" bagaimanapun anak itu tidak bersalah, aku pernah mengalami rasanya kehilangan anak, benar-benar..... sakit sekali, kesal sampai ingin menggantikan nyawanya,"

Gembi cemberut dan tidak puas:" Dia sekarang sudah membaik, anak kakak perempuan kalian yang merawat, dalam perut juga ada seorang bayi, sungguh tidak bisa marah dan kesal."

Bella bertanya padanya:" kamu datang ke rumah sakit untuk menjeguk siapa?"

"Oh gawat! " Gembi berbisik:" saya janji untuk membelikan bubur untuk orang ini, alhasil dilupakan oleh mereka......Bella aku pergi beli dulu, kamu tunggu aku di taman ruamh sakit ini, harus tunggu aku ya-”

Melihat Bella mengangguk kepala, Gembi tergesah-gesah berlari ke pintu keluar rumah sakit, di tengah jalan terlepas satu sepatu hak tinggi, lalu kembali mengambilnya, dan berlompat-lompat lari ke depan.

Bella menunggu sejenak di taman rumah sakit, tetapi Gembi tidak muncul, justru yang datang ialah Cindy.

Kedua tangannya dilipat di belakang pinggang, dengan sengaja menonjolkan perut besarnya kedepan:"Bella, jika aku adalah kamu, maka aku akan meninggalkan Kota Harriford."

Bella berbalik badan, melihat Cindy, juga tidak terkejut, melihat sekeliling, tetapi tidak kelihatan David.

"Tidak perlu lihat lagi, aku hanya mengatakan satu kata haus, David langsung pergi membelikanku air minum, dia begitu peduli dengan anak dalam perutku ini, tidak seperti seseorang, mengandung anak tetapi dia tidak mau mengakuinya."

Kata-kata Cindy seperti sebatang duri tajam, menusuk hatinya Bella, seketika mengalir darah keluar.

Dia dengan tegar menahannya, "kamu datang mencariku, ada yang ingin dibicarakan denganku?"

Cindy tertawa, "kemarin malam, David bersamamu kan?"

Bella tidak berkata.

Pandangan mata Cindy tertujuh pada cupang di lehernya, batuk perlahan:" anak orang rendahan akan tetap rendahan, sudah cerai, masih saja mau menggoda pria."

Bella tertawa dingin:" Dia bukannya sangat peduli padamu, kamu boleh menahannya agar tidak datang mencariku, aku juga bisa menghemat waktuku untuk tidak berhubungan dengannya."

"Heh, "Cindy heh dengan dingin:" kamu lebih baik menjahui David, ada lagi, ketika itu dia membelikanmu sebuah villa tempat tinggal...... kuncinya masih padamu kan? aku ingat di atas surat perceraian kalian tertulis, kamu tidak mau melepaskan villa itu, villa itu walaupun sedikit di pedalaman, tetapi nilainya juga bisa mecapai jutaan yuan, keluarkan kuncinya dan berikan padaku!"

Bella menaikkan alis mata:" bukankah dia sudah membelikanmu apartemen?"

"Kamu mempedulikanku? kalaupun villa itu aku pakai untuk memelihara anjing, aku juga tidak akan memberikan padamu!"

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu