My Cold Wedding - Bab 142 Patah Hati

Di atas kapal polisi, terletak sebuah tandu kecil, selembar kain putih sudah basah terendam air, menutup di bagian kepala, memperlihatkan sesosok manusia.

Polisi menatap David yang seperti kehilangan rohnya, tidak tahu harus bagaimana menguatkannya, hanya tidak berhenti menghela napas: “Masih begitu muda, sayangnya….terlalu cepat pergi, turut berduka cita….”

“AKU TIDAK PERCAYA!” David mengepalkan tangannya kuat-kuat, seluruh tubuhnya mengeluarkan amarah yang besar: “Lepaskan, biarkan aku melihatnya.”

Kapal kecil itu terombang-ambing ke kiri kanan akibat tenaganya, dia masuk untuk melihatnya, di balik kain putih itu tergeletak wajah kemerahan yang membuatnya terguncang.

Dari lengan jaket merah yang menggembung, terjulur sebuah tangan. Walaupun sedikit lecet setelah terendam air terlalu lama, tapi masih bisa di kenali, itu adalah seorang wanita.

Lutut David menjadi lemas, ambruk berlutut ke lantai, kedua tangannya gemetar hebat, kemudian membuka selembar kain putih itu—

Wajahnya sudah tidak bisa di kenali.

“Tidak, tidak mungkin, Bella, kamu pasti sedang membohongiku kan? Ini pasti bukan kamu….tidak mungkin ini kamu….”

“Tuan Li, mohon tenang….”

“Bagaimana aku bisa tenang?!” David membentaknya: “Wanitaku sekarang di ambang kematian, kau menyuruhku untuk tenang?”

Polisi masih membujuknya: “Kita mengerti berita ini sulit diterima, tapi barusan pihak medis kami sudah melakukan pemeriksaan, barang-barang yang ada di jasad adalah barang-barang yang di pakai nona Bella, dan juga seluruh tulangnya sudah retak dan patah, di prediksi itu akibat hantaman yang keras….”

“Bukan berarti itu pasti dia!” David tiba-tiba teringat, sebelumnya saat dia membawa Bella pergi ke dokter untuk memeriksa, dokter pernah bilang, Bella pernah melakukan operasi hati akibat keracunan alkohol, jika di jasad ini ada bekas luka operasi maka…..

Dengan perlahan David membuka resleting jaket merah itu, sambil menutup matanya tidak berani melihat apa yang ada di depannya.

Tuhan, kumohon pada-Mu, Kamu boleh mengambil apapun dari dariku, harta, jabatan, kekuasaan, bahkan…nyawaku, asalkan kamu mengembalikan Bella padaku, kumohon…..

Resleting sudah terbuka sampai bawah, sweater juga di angkat dengan perlahan.

Di bawah perut, bekas luka sepanjang 2 inci, menghancurkan seluruh harapannya berkeping-keping.

“Bell…” kerongkongan nya seakan akan tersumbat segenggam kapas, tenggorokan nya bergerak naik turun, bahkan namanya pun tidak sanggup di sebutkan.

Saat mereka masih menikah di 3 tahun itu, dia pernah berkali-kali mengharapkan kematian Bella.

Asalkan dia meninggal, maka dendam Anqila pun terbalaskan, dia juga tidak perlu terikat lagi oleh pernikahan yang di paksaan itu, tapi saat jasad Bella benar-benar muncul di hadapannya, mengapa hatinya terasa seperti di hantam keras oleh tangan tak terlihat, dia mengusap nya, bahkan bernapas saja teras sakit menusuk sampai ke tulang.

Tuhan sedang bercanda dengannya, membiarkan dia melihat jelas isi hatinya, membiarkan dia tahu semua kebenaran, kemudian merenggut Bella darinya. Saat semua sebab akibat dari kebencian sudah sirna, dan hatinya hanya tertinggal cinta yang lembut, dia barulah tersadar, beberapa tahun ini, sebuah perasaan yang sangat kuat sudah berakar di dalam hatinya, bertunas, dalam sekejap mata, tumbuh besar di dalam hatinya seperti hutan yang lebat.

Dia menutup matanya, samar-samar masih terdengar suaranya yang lembut sedang memanggil namanya, tercium aroma wangi tubuhnya, masih terasa kehangatan kulitnya. Tapi saat membuka matanya, semuanya sirna.

David berlutut di depan tandu kecil itu, seakan tidak bertulang lagi.

“Bella, apakah kamu tertidur?” Suara nya tersirat kasih tanpa batas: “Bangunlah untuk berbincang denganku lagi, ya?”

Angin laut berhembus, ombak menerpa karang, burung camar berterbangan di atas kepala, hanya saja tidak ada suaranya lagi.

Saat Bella masih hidup, dia lebih terlihat seperti orang yang transparan, yang tidak suka kekerasan, tetap tenang di pojokan, jika bukan karena rencana ayahnya, dia tidak akan mungkin dengan serba salah harus berjalan menghabiskan setengah hidupnya dengan menderita. Sejak setelah 5 tahun kembali bertemu dengannya yang seperti itu, David barulah mengerti, di setiap malam dia insomnia, yang selalu muncul di pikirannya, bukanlah Anqila yang manja dan menawan itu, melainkan malam saat mereka menikah, melainkan Bella yang sedang menggigit bibirnya menahan tangis di balik kain kasa putih itu, dengan terisak dia berkata: “David, hari ini aku sudah menjadi bagianmu, mari kita jalani dengan baik-baik…”

Dia bisa mendengar isakan di suaranya, tapi dia tidak mengerti ada perasaan hangat yang meluap-luap tersirat dari sebaris kalimat singkat itu.

Tapi dia?

Dia menatapnya dengan penuh kebencian, memakinya wanita pengganggu, memarahinya seorang kaki tangan seorang pembunuh, kemudian dia mendorong semua barang di Villa yang bisa di jatuhkan kemudian membuangnya, hanya tersisa Bella dan semua kekacauan di atas lantai, di Villa yang terpencil itu.

Dan kemudian?

Dia menutup semua panggilan telepon dari Bella, sampai akhirnya dia cukup kejam, dia membuang semua masakan yang memenuhi meja yang susah payah di buat oleh Bella ke dalam tong sampah, kemudian memberikan kue ulang tahun kepada petugas kebersihan di perusahaannya yang sengaja di beli Bella dengan hasil menghemat uang makan.

Dia memotong sedikit demi sedikit seluruh cinta dan harapan yang di beri Bella, sampai ingin menghancurkan nya, kemudian menjerumuskannya ke dalam penjara.

Benar dia, selangkah demi selangkah mendorong Bella jauh, tapi sekarang, dia juga yang menabraknya jatuh ke dalam laut tak bertepi itu.

“Pak presdir…” Albert terburu-buru berlari ke arahnya, di tangannya membawa selembar kertas, wajahnya pucat pasi: “Pihak forensik menemukan catatan inspeksi sebuah rumah sakit di jasad nona Bella….”

David tersontak, mengulurkan tangannya yang gemetar hebat: “Perlihatkan padaku…..”

Catatan kesehatan, apakah dia sedang sakit?

David memeras hatinya yang semakin sakit, dengan hati-hati membuka catatan inspeksi yang sudah terendam basah itu….

Seluruh tubuhnya seakan kehilangan kekuatannya, perlahan sempoyongan ambruk ke belakang, hanya hembusan napas berat keluar dari mulutnya—

Di atas catatan inspeksi hanya tertera 4 kata—[USG warna empat dimensi]

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu