My Cold Wedding - Bab 149 Di Dunia Ini, Mana Ada Begitu Banyak

David datang ke kantor Gembi lagi, dan dia sudah tidak terkejut melihat kedatangan David, "Datang lagi kesini tanpa permisi?"

David menatap layar komputernya yang sedang memutar film komedi baru-baru ini, dan dia tidak melacak teks, "Hari ini perasaanmu sedang bagus?"

Gembi dengan cepat mematikan layar komputer dan berkata, "Cuacanya bagus, apa tidak boleh senang?"

"Hari ini mendung."

Gembi dengan tidak pedulinya mengatakan, " Hari ini mendung makanya Aku bahagia."

Mata David menatapnya dengan sangat dalam, "Saya memeriksa riwayat panggilan telepon Anda. Baru-baru ini, ada beberapa panggilan ke luar negeri, apa saya perlu mengatakannya lebih jelas lagi?"

Gembi terdiam sebentar, "Saya dulu belajar di luar negeri, ada beberapa teman mahasiswa asing. Menghubungi mereka sebentar memangnya kenapa, apa itu juga harus laporan dengan Anda Direktur?"

"Jika aku tidak salah ingat, kamu pergi ke Amerika Serikat untuk sekolah."

Gembi berargumen, "Benar sekali, tetapi teman-teman sekelasku... sekarang bekerja di tempat lain."

David berteriak dari lubang hidungnya. Jelas-jelas, dia tidak mempercayainya. Dia berjalan dan menarik kursi dan duduk di depannya, pandangannya serius membuat Gembi merasa khawatir.

"Apa yang kamu lakukan? Apa yang harus aku katakan sudah aku katakan."

David tidak berbicara, hanya menatapnya sambil tersenyum.

Gembi dilihat olehnya sampai merasa gugup, "David, kamu katakan yang sebenarnya, kamu sendiri yang menubruk Bella hingga dia masuk ke dalam laut, kamu memiliki kemampuan untuk menyuruh orang pergi ke laut, apa maksud Anda terus datang kesini dan memaksaku?”

Suara David serak dan terdengar depresi, dengan kelelahan yang terlihat jelas. "Saya hampir menyaring seluruh bagian laut, Gembi, ketika saya bertanya kepada Anda, Anda mungkin tidak tahu, Bella sedang hamil ketika dia masalah itu terjadi...... "

"Apa ?!" Wajah Gembi langsung berubah putih pucat, "Dia ......."

David tampak sedih, "Jika anak itu masih hidup, pada saat ini dia harusnya sudah lahir. Gembi, saya tahu bahwa Anda tidak puas dengan saya, tetapi tolong pikirkan tentang Bella, dia adalah seorang wanita, masih hamil, bagaimana dia hidup?"

Kata-kata terakhir David berputar-putar di benak Gembi sepanjang hari.

Hal pertama yang dia lakukan setelah pulang dari kantor adalah mengganti nomor ponsel dan membuat panggilan untuk Bella.

Bella membutuhan beberapa waktu yang lama untuk menjawab, "Halo?"

“Bella!” Gembi terdengar terburu-buru, “David mengatakan bahwa kamu hamil saat terjadi masalah itu... Kenapa kamu tidak memberitahuku tentang hal itu, bagaimana tubuhmu sekarang? Anak...... baik-baik saja? "

Di telepon terdengar agak berisik, dan samar-samar masih bisa mendengar orang berbicara dalam bahasa Inggris.

Setelah sekian lama, telepon akhirnya berbunyi dengan suara yang halus, "Di surga, pasti baik-baik saja."

Mata Gembi tiba-tiba memerah, "Bella..."

"Jangan menangis, aku baik-baik saja." Bella tidak mau membicarakan masalah ini lagi. "Gembi, aku agak sibuk di sini. Dalam beberapa hari hubungi aku lagi, oke?"

Gembi tentu saja mengiyakan, hanya menutup telepon, dan dia masih belum kembali ke realita untuk waktu yang lama.

Di luar villa keluarga Gembi, ada Cayenne hitam diparkir.

Suara Albert terdengar dari headset Bluetooth dan dia sangat gembira, "Direktur, kami sudah melacak nomor yang menelepon Nona Gembi, dari Melbourne!"

Melbourne ...

"Apakah ada rekaman?"

"Sudah direkam, aku akan mengirimkannya ke ponselmu."

Dengan suara ‘DING DONG’, di ponselnya ada pesan baru, pengirimnya dari Albert, dan isi pesannya file mp3.

Jarinya tergantung di udara, untuk waktu yang lama, pada akhirnya dia masih saja tidak rela menekannya.

David membawa telepon seluler dan menginjak pedal gas, kembali ke villa di pinggiran kota.

Hanya itu tempat paling sunyi di sana, dan tempat yang paling jelas untuk mendengar suaranya.

"Hei?"

"Di surga, pasti baik-baik saja."

“Jangan menangis, aku baik-baik saja."

"Dalam beberapa hari hubungi aku lagi, oke?"

Rekamannya sudah selesai, tapi hanya sependek 30 detik, Bella mengatakan total empat kalimat.

David mengklik layar lagi dan rekaman itu terputar lagi.

Ketika dia mengucapkan kata "surga", dia bisa mendengar sedikit getaran dari suara Bella.

David memejamkan mata kesakitan dan menghirup udara banyak-banyak.

Dia tidak pernah merasakan sakitnya yang sampai mati lemas seperti itu.

Dia sekali lagi membunuh seorang anak yang belum lahir, anaknya dan Bella.

Berkali-kali dia menantikan mukjizat di dunia ini, kalau Bella masih hidup, kalau anak itu masih ada, jika ....

David bernafas terengah-engah, tidak tahu apakah itu menangis atau tertawa, menangis sedih, menertawakan kebodohannya sendiri, di dunia ini, mana ada begitu banyak kalau.

Mengklik layar ponsel lagi, memutar rekaman itu lagi dan lagi, sepanjang malam dia tidak tidur.

Saat fajar di Kota Harriford, di Melbourne sudah cerah.

Tom tumbuh semakin besar, dan Bella terus membuat pakaian kecil baru untuk melindungi kakinya. James Tang mengalami jet lag, dia tidur sampai siang, begitu mengangkat kepalanya dia melihat Bella duduk di kursi kecil di bawah tempat tidur dan sedang melilit benang jarum.

Jarum perak ditusuk dari satu sisi ke sisi lainnya, bolak-balik, halus dan lembut.

Tom dengan menurutnya duduk di kakinya, memberantakan dengan nakal potongan-potongan kain yang mau dipotong Bella.

Bella tidak tega untuk memarahinya, dia hanya diam-diam mengambilnya kembali dengan kain yang sudah diberantakkan, dan menunjuk kepala Tom, "Kalau kamu nakal lagi, nanti tidur dengan di kandang anjingmu yang kecil sendiri, tidak boleh naik ranjang."

Tom menjulurkan lidahnya dan menyeringai, menggoyang-goyangkan ekornya.

Bella pun langsung melembutlagi, "Lupakan saja, pergi main sana, paling nanti aku akan membersihkannya lagi."

James Tang berdiri bersandar miring ke dinding dan berkata, "Kamu terlihat seperti dulu Ibuku sedang mendisiplinkan aku, baru setengah jalan hatinya melembut, terlalu mirip."

Bella berbalik, "Saya membangunkan Anda?"

"Aku terbangun sendiri," James Tang merentangkan tangannya dan bertanya, "Siapa nama anjing ini?"

"Tom."

James Tang menatap kakinya yang cacat dan mengerti, "Dia sangat beruntung, sangat disayangi olehmu seperti ini tumbuh besar, bukan masalah besar kakinya cacat."

Bella sudah selesai menjahit baju kecil, mengambil Tom dan memeluknya di lengan, dan dengan hati-hati mengeluarkan cakar anak anjing itu dari lubang baju, "Yang beruntung itu bukan dia, tapi aku."

James Tang tidak berbicara dan membuka jendela.

Matahari di belahan bumi selatan bersinar di bumi. Daerah di sini luas tapi tidak banyak penduduknya. Jalanan kosong dan masih bisa terdengar suara ombak.

"Disni benar-benar bagus," kata James Tang, "membuat aku tidak ingin pergi."

Bella mengabaikannya, berkonsentrasi untuk mengenakan pakaian untuk Tom.

James Tang berkata lagi, "Bella, aku berkata dengan sungguh-sungguh, kita menetap saja di sini. Kamu belajar, aku membantumu memelihara anjing, tidak perlu beri aku gaji, cukup urus makan dan tempat tinggalku saja."

"Aku sendiri saja setengah bekerja dan setengah belajar, memelihara satu Tom masih bisa. memeliharamu... Aku takut itu akan sedikit sulit."

"Lalu aku pergi mencari pekerjaan?"

Bella mengangkat alis, "Apa Anda bisa bicara bahasa Inggris?"

James Tang tiba-tiba merasa seperti bola kemps, "Apa yang harus saya lakukan? Pikirkan Saya tuan ke-9 yang merupakan figur nomor satu di Kota Harriford sudah jatuh ke titik ini."

Bella menekuk bibirnya, "Apa Anda benar-benar tidak mau pergi?"

"Yah, sudah sampai sini, kamu mengusirku pun aku tidak akan pergi."

Dengan suara keras ‘BANG’, ada benda berat jatuh dari udara, menakuti James Tang.

"Apa itu?"

Bella menggendong Tom dengan melihatnya dari atas, "Buku bahasa Inggris, jika Anda mau terus tinggal di sini, Bahasa Inggris harus dipelajari. Anda harus melihatnya sendiri dulu, malam hari selesai bekerja saya akan mengajari anda, tidak membebankan anda biaya kursus, siang hari bantu Saya merawat Tom. "

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu