My Cold Wedding - Bab 190 Epilog (2)

Senyum di wajah Gembi perlahan menjadi biasa saja.

“Tidak apa, kamu katakan saja, mereka begini juga aku sudah terima.”

Gembi kemudian meletakkan mangkok dan sumpit: “Ayahmu, semua rumah sudah habis karena kalah judi, terus kabur karena di kejar-kejar hutang, untung masih ada David yang melunaskan seluruh hutang ayahmu, barulah sekarang dia menjadi penjaga keamanan, sebulan hanya mendapat sebanyak 4 juta lebih. Dan mama-mu dia….” Dia perlahan mengangkat kepalanya menatap Bella: “Ku dengar dia sudah kabur bersama seorang Tuan besar dari luar negeri…”

Bella masih tidak bereaksi, hanya bisa menganggukkan kepalanya: “Oh, dari dulu dia ingin menjadi seorang nyonya besar, kuharap mimpi dia terkabul.”

“Apa nya yang terkabul, kata Valdo, Tuan besar dari luar negeri itu adalah seorang penipu, dia ahli menjebak wanita-wanita kaya, kemudian menipu mereka, hah..masing-masing orang punya jalannya, lagipula saat Valdo memeriksa, dia tidak menemukan jejak mama mu sama sekali, barulah dia menemukan perhiasan mama mu dari pria itu, takutnya kemungkinan besar dia….”

Gembi tidak melanjutkan ucapannya, menunduk mengambil makanannya.

Bella baru saja makan sedikit sudah berkata kenyang, kemudian berdiri dan berkata: “Gembi kamu makan perlahan, ada sesuatu yang ingin ku berikan padamu, aku akan ke atas mengambilnya, kamu bantu aku mengawasi Tom sebentar.”

Gembi mengira Bella sedih karena mendengar berita orangtua nya, berpikir dia ingin sendiri saja untuk sementara, kemudian mengangguk setuju.

Tom kecil baru tidur sebentar saja tapi sudah terbangun, dia menangis merengek, Gembi kemudian menggendong si kecil di pelukannya sambil menepuk-nepuk dan bernyanyi, tapi tetap tidak berhasil menenangkan si kecil.

“Bella, Bella?” dia memanggil-manggil Bella, menyadari tidak ada respon dari lantai atas, dia hanya bisa menggendong Tom naik ke lantai atas, mungkin si kecil sudah merindukan ibunya.

Baru saja membuka pintu kamar, langsung terdengar suara gemericik air yang mengalir.

“Bella, apakah kamu sedang mandi?”

Dia menggendong Tom kecil dengan 1 tangan, kemudian mengetuk-ngetuk pintu, tapi dengan satu ketukan saja pintu terbuka, tidak terkunci.

Gembi mendorong pintu nya, terkejut dengan pemandangan yang ada di depan dia saat ini.

Di kamar mandi, lantai kamar mandi penuh di banjiri air yang terus mengalir meluap keluar.

Bella terbaring di dalam bak mandi, masih mengenakan rok yang indah itu, wajahnya tenang, bibirnya tertarik sebuah senyuman, tangan kanan yang terapung di air tergenggam sebilah pisau buah, dan pergelangan kirinya masih mengalir darah merah segar, membuat seluruh air di dalam bak mandi berubah menjadi merah.

Dengan tangan gemetar dia memeriksa hidungnya, tapi hanya teraba wajah yang sudah dingin.

Tom menangis dengan sangat menyayat hati, Gembi pun berlutut di lantai.

Tidak jauh dari wastafel, terletak selembar surat, di atasnya tertulis: [Teruntuk Gembi]

Dia membukanya.

Seluruh tubuhnya terdiam membeku.

[Gembi, saat kamu melihat surat ini, aku mungkin sudah pergi mencari dia.

Jangan menangis, dengarkan aku sampai selesai.

Tom…aku bersalah padanya, aku bukan ibu yang baik, ku minta kamu untuk merawatnya sampai besar, kebaikan ini, jika aku terlahir kembali aku akan membalas budi padamu.

Mungkin kamu ingin memarahi ku bodoh, memarahi aku tolol, memarahi aku tidak bertanggung jawab.

Tapi saat kamu merasa hidup, terasa sangat menderita, setiap hari aku merasa seperti terhanyut di lautan tak bertepi, hampir kehabisan napas.

Kamu tahu?

Aku pernah memiliki masa-masa yang bahagia.

Di masa itu, aku memiliki seluruh cintanya, setiap kalimat yang dia ucapkan padaku, perasaan yang dia ekspresikan setiap hari, aku masih bisa mengenangnya dengan jelas.

Setiap malam aku bermimpi, aku masih bisa memimpikannya.

Memimpikan dia mengajarkan ku pengetahuan profesional sampai aku bisa, memimpikan dia yang yang mengajariku untuk selalu melayani orang lain, memimpikan semua hal yang pernah terjadi dari saat kita pertama kali bertemu sampai akhir.

Setiap hari, setiap hari.

Aku ingin mengulang penderitaan ini sekali lagi.

Saat aku masih hidup, seperti sedang mengisi toples kenangan, sama sekali tidak ada semangat hidup.

Aku sangat takut dengan….saat seseorang yang masih hidup, tapi ada perasaan tidak dapat melihat harapan.

Saat membayangkan hari-hari seperti ini yang di lewati selama puluhan tahun, aku merasa hancur.

Aku adalah seorang pengecut.

Jadi pada akhirnya, aku juga menyerah.

Gembi, kamu jadikan Tom anakmu saja, jika kamu bersedia.

Semua yang sudah di berikan oleh David untukku, aku sudah mengganti semua nya atas nama Tom.

Jadi menyusahkan mu, Gembi, sebelum berpisah, aku masih juga merepotkanmu.

Karena jika bukan dirimu, aku tidak tahu lagi kepada siapa aku bisa mempercayakan anakku.

Gembi, Valdo adalah pria yang baik, kalian berdua harus baik-baik.

Berjanjilah kepadaku ya?

Gembi….

Aku pergi dulu.

David….

Aku datang mencarimu.

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu