My Cold Wedding - Bab 191 Epilog (Benar) (2)

Jawaban dari pertanyaan ini, Bella lah yang paling ingin tahu melebihi dari siapapun.

Seluruh hati nya ingin pergi kabur, dia mengira dirinya bisa membenci David, tapi hanya hatinya sendiri yang tahu pasti, sebenci apapun dia kepada David, juga sebagaimana dia mencintai David.

Dialah yang mengurung diri di masa lalu, bertahan dan tidak mencoba pergi keluar.

Di siang hari, dia sangat tenang bagai air kolam yang tenang, tidak menangis tidak bersuara; tapi di malam-malam dimana dia tidak tertidur, dia duduk seorang diri di tepi ranjang, mengelus sebuah foto yang ada di sebuah robekan artikel koran, di lihat dari keterpencilan tempat ini, bisa membuat rasa sakit dan menderita di hati paling dalam meluap keluar.

“David, aku sudah memaafkanmu, juga tidak menghindarimu lagi, aku akan terus menunggumu disini, aku akan memasakkan makanan favoritmu saat kamu kembali nanti, melahirkan anak-anakmu, kita hidup bersama baik-baik, ya?”

Tapi yang menjawabnya, hanyalah suara angin malam dingin yang berhembus.

Di foto itu, tampak David yang gagah, masih dengan ciri khas nya, menatapnya dengan senyuman yang menawan.

Bella terkunci di dalam memori nya, hampir tidak bisa keluar.

Kemudian Gembi lah yang menyadarkannya lagi: “Jangan menangis lagi, tidak baik untuk adik bayi, kita pergi berkeliling saja, hanya kamu yang bisa mengerti, kakak akan membelikan semua untukmu.”

Bella sebenarnya tidak ingin pergi, tapi tidak bisa melawan kekuatan tarikan dari Gembi, sampai hampir terjatuh karena di tarik oleh Bella masuk ke dalam toko pakaian.

Anak di dalam kandungannya sudah berusia 4 bulan, tapi perut bagian bawahnya masih belum menonjol, di tambah lagi sekarang sudah masuk musim dingin memakai baju yang sudah berlapis-lapis, orang luar mungkin tidak akan bisa melihat kalau dia sedang hamil.

Gembi memilah baju dalam waktu yang lama, akhirnya berhasil memilih sehelai sweater putih bersih ntuk Bella: “Kamu pergi coba, warna ini sangat cocok untukmu.”

Bella tidak tega menolak maksud baik dari Gembi, hanya bisa mengambil baju itu, kemudian melangkahkan kakinya ke ruang pas.

Baju musim dingin berlapis-lapis, Gembi juga dengan sengaja memilih sebuah sweater yang pas di tubuh, dia harus melepaskan berlapis-lapis pakaian yang tebal barulah bisa mencobanya.

Tiba-tiba, di luar terjadi sebuah keributan.

Bella tersontak, kemudian tanpa sadar langsung mengambil pakaiannya dan buru-buru memakai pakaiannya yang seperti ingin mempermainkan dia.

Tapi ada suara keras yang lebih cepat dari gerakan dia, suara tertubruk, pintu ruang pas terdorong terbuka oleh sebuah kekuatan besar.

Bella terkejut, tangannya gemetar hebat, dan langsung menarik pakaian itu menutupi tubuhnya.

Pandangannya terkunci dengan sosok orang di depannya.

Dia berdiri membelakangi cahaya, tubuhnya masih terbalut pakaian pasien, tubuh yang sedikit bungkuk dan kumis dan jenggot yang tumbuh membuatnya terlihat rapuh, air mata nya hampir memburamkan sosok nya, Bella hampir tidak melihat jelas wajahnya.

Tapi dia tahu.

Itu adalah dia.

Bella juga sudah bisa menahan dirinya, biarlah angin dingin yang menusuk tulang berhembus, biarlah orang di sekitar yang berlalu lalang, dia langsung masuk ke dalam pelukannya dan menangis hebat.

Di dunia ini di setiap menit dan setiap detik nya sudah terjadi berapa banyak perpisahan dan pertemuan kembali?

Perasaan yang menekan di hati sudah terlalu berat, dia harus mengeluarkannya, jika tidak dia bisa tenggelam di keterpurukan itu.

“Bella….” Suaranya terdengar kasar dan jelek, tapi Bella masih mengenalinya.

Dia menggunakan jaket nya yang sudah robek membungkus Bella di pelukannya, kaki nya masih mengenakan sandal rumah sakit, mana lagi yang menunjukkan seorang direktur Perusahan LS?

Tapi sekarang, dia bukan Direktur David, dia hanyalah seorang David, suami nya sendiri, ayah dari anak yang ada dalam kandungannya.

Air mata Bella dengan cepat membasahi bagian dada pakaian David, suaranya tersendat, menangis dengan keras: “Untuk apa kamu kembali lagi? Bukankah kamu ingin menjadi pahlawan? Dasar kamu bajingan, bajingan!”

David menggendongnya ke atas, membiarkannya duduk di lengannya, seperti sedang menggendong seorang anak kecil, kemudian berbalik badan masuk kembali ke ruang pas dan mengunci pintu.

Cahaya dari luar terhalangi, kegelapan membuat mereka berdua hampir tidak stabil.

David berkali-kali mengecup Bella, duri-duri kumis dan jenggotnya menusuk Bella, tapi dia tidak peduli, mau mati kesakitan pun, dia juga ingin merasakan kehangatan nya, kelembutan hatinya.

“Aku adalah seorang bajingan…” David berbisik di tepi bibirnya, suaranya tercekat: “Aku datang mencari Bella-ku…”

Bella menangis terisak di pelukannya.

Mereka berawal dari ruang pas, tidak disangka sekarang juga terulang kembali di ruang pas.

Tuhan memang benar-benar sedang memberikan mereka lelucon besar.

David masih sangat lemah, baru berbicara beberapa kalimat, langsung merosot tergeletak di lantai ruang pas.

Bella langsung dengan panik memakai baju nya dan berteriak memanggil orang, kemudian mengantarnya kembali ke rumah sakit.

Setelah Dokter memeriksanya, dia pergi keluar, Bella langsung berdiri menyambutnya.

Dokter berkata: “Tenanglah, dia tidak apa, hanya terlalu capek, hanya tertidur.”

Bella seakan kehilangan tenaganya, hampir tidak bisa menopang tubuhnya sendiri.

Gembi langsung membantu menahan tubuhnya, Bella menarik tangannya, berulang kali berkata: “Aku ingin pergi ke kuil bersujud memohon, harus….”

Saat kembali ke rumah, Bella langsung duduk di tepi ranjang menarik tangan David, takut dia tidak akan tersadar lagi, takut bahwa yang terjadi barusan hanyalah mimpi.

David terus tertidur sampai senja hari berikutnya.

Hal pertama yang di lakukan adalah memeluk erat Bella, dan mencium nya dengan hangat.

Bella melunakkan tubuhnya, dan membalasnya dengan lembut.

Setelah berciuman, kedua orang itu menghela napas lega puas.

Bella menahan tangisnya, meraba wajah David, juga meraba dadanya, seperti sedang ingin memastikan bahwa semuanya baik-baik saja barulah dia bisa tenang: “Apa kamu lapar? Aku akan pergi membuatkan makanan untukmu?”

David menyeka air mata di wajahnya: “Tolong tuangkan air hangat untuk ku ya?”

“Baik….aku akan pergi mengambilkannya untukmu, tunggu aku…” Bella berjalan pergi, tapi tetap khawatir dan kembali lagi melihatnya: “Harus tetap menunggu ku okay? Aku akan kembali dengan cepat, sangat sangat cepat…”

David mengangguk dalam-dalam, tersenyum dengan hangat: “Aku akan menunggumu disini, tidak akan pergi kemanapun.”

Bella tergopoh-gopoh turun ke bawah, tangannya gemetar hampir tidak bisa memegang gelas dengan baik, dengan hati-hati naik ke lantai atas, saat membuka pintu dengan harapan besar—

Untunglah, dia masih ada.

David setengah bersandar di kepala tempat tidur, menatapnya dengan tatapan hangat: “Wanita bodoh, sedang memandang apa, cepat kemari.”

Bella membawa air berjalan ke tepi ranjang, David juga tidak mengambilnya, tangan Bella yang menyuapinya minum sampai tidak bersisa.

Tengah malam tidak ada orang, bulan dan bintang sangat terang dan jelas.

David memeluknya dari belakang duduk di depan jendela, menatap ke langit biru, dengan bintang gemerlap.

“Awalnya kupikir aku pasti akan mati, tapi saat tersadar aku langsung melihat Tuan ke-5 Qi.”

Bella merasa aneh: “Tuan ke-5 Qi? Bukannya dia…”

“Dia tahu Cindy ingin membunuhmu, awalnya dia tidak berencana ingin menyelamatkan mu, tapi saat tiba-tiba aku muncul, itu merusak semua rencananya –“ David bicara sampai di situ, kembali memeluk nya dengan erat, “Saat dia melihat mu yang tetap ingin tinggal mati bersama ku, tiba-tiba dia berubah pikiran. Saat sebelum ledakan, utusannya dari bawah tanah datang menyelamatkan ku. Apakah kamu tahu? Bawah tanah kota Harriford, ada istana yang begitu mewah, mereka semua bilang Tuan ke-5 Qi adalah hantu, bahkan musuhnya sangat sulit menemukannya, tapi siapa yang bisa menebak, dia tinggal di kediaman yang mewah di bawah tanah, kediaman bawah tanah nya mempunyai akses ke segala tempat, bisa mencapai ke tempat manapun di kota Harriford….”

Suara David bagai magnet, suara berat yang merdu.

Walaupun aku berhasil di selamatkan di menit terakhir, tapi ledakan itu sudah terlalu besar, aku tergoncang tidak menyadarkan diri oleh ledakan, terkadang terbangun beberapa kali, kemudian langsung tertidur tidak sadarkan diri. Sampai hari ini, akhirnya aku bisa turun, langsung pergi mencarimu…”

Saat berbicara, Bella ingin meneteskan air mata lagi: “Kita seharusnya berterima kasih kepada Tuan ke-5 Qi.”

“Bukankah kita sudah mengembalikan Nino kepadanya?” David mengecup pucuk rambutnya: “Apa kamu tahu, saat aku tidak menyadarkan diri, yang memenuhi pikiran ku adalah, aku tidak boleh mati, jika aku mati, Bella ku akan menyerahkan diri ke bajingan mana? Apakah orang yang sama dengan aku yang dulu, jahat kepadamu? Saat teringat hal ini, aku langsung tersadar. Saat itu aku sudah bilang aku membiarkan mu menikah dengan orang lain, sebenarnya setelah kata-kata itu terucap, aku langsung menyesal, seumur hidup mu ini hanya boleh menikah dengan ku, hanya boleh melahirkan anak untuk ku, selamanya tidak boleh pergi dari sampingku.”

Bella tertawa sampai menangis: “Aku sedang hamil dua anak, bagaimana bisa menikah dengan orang lain?”

David membelai lembut perut nya, matanya berbinar: “Dua?”

Bella mengangguk-angguk: “Saat memeriksa kandungan sebelumnya tidak sengaja bertemu dengan kenalan lama Kakek Li, dia mengenaliku, kemudian dia sendiri yang memeriksaku, kemudian dia bilang aku sedang hamil dua bayi, sepasang anak kembar.”

Dengan bangga David membalas: “ternyata aku masih hebat, bisa menghasilkan kembar.”

Bella tersenyum sambil memukulnya: “Bagian mana yang menggambarkan kesamaan mu dengan si anak, bodoh polos.”

“Bella….” David memeluknya, menghela napas panjang: “Anak kita berdua itu tidak menyerah pada kita, mereka sudah kembali mencari kita.”

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu