My Cold Wedding - Bab 121 Tidak Bisa Berhasil Belajar

Bagian Bella masih kering, dorongan dari David menyakitinya, matanya mulai mengeluarkan airmata: “Kamu selalu saja begini! Apa yang kau inginkan harus kau dapat, tidak pernah peduli apakah aku menolak atau menerimanya, bersedia atau tidak!”

David jadi tidak tega, melembutkan suaranya menyapu air matanya: “Jangan menangis lagi, Bella, jangan menangis…”

“Kamu sudah menyakitiku!” Suaranya bergetar karena menangis, David yang mendengarnya pun luluh, sebisa mungkin meredam nafsunya, membahasahi bibir Bella dengan ujung lidahnya, sesekali mencium bibir atasnya yang basah sebentar, sebisa mungkin menyenangkannya.

“Santai sedikit…benar, lebih santai lagi, biarkan aku masuk…”

Bella kembali marah: “Aku kesakitan!”

Spontan David pun berhenti, menahan tekanan di pinggulnya, peluh keringat memenuhi dahinya, berkilau di tengah kegelapan malam: “Apakah masih sakit?”

“Hem!” Bella mengangguk kasar, tersengal: “Sangat sakit.”

Sekujur tubuh David basah oleh keringat, tapi kemudian melepaskan dirinya dari Bella: “Biar ku lihat, jangan-jangan terluka.”

Sambil berbicara langsung berjalan ingin menyalakan lampu.

Bella kemudian menahan lengannya: “Mau lihat apa, aku tidak terluka.”

“Jika tidak terluka kenapa tidak bisa masuk?” David sangat paham, benda kecil itu masih marah padanya, sebenarnya itu hal yang bagus, setidaknya menandakan jika dia masih mengharapkan dia kembali, setelah beberapa saat dia memanggilnya dengan sedikit gemetar “Presiden David"

Bella memutar tubuhnya terlungkup membelakangi: “Tanam saja dimana yang kau bisa, walaupun aku sudah menyewakan tempat tinggal, tapi tidak ada tuan rumah yang sesuka hatinya tidur di ranjang tamunya.”

David tidak berkata apapun, dia hanya mengambil kotak rokok dan korek api dari meja di samping tempat tidur, kemudian mengambil luaran dan memakainya seadanya dan berjalan menuju balkoni, kemudian menyalakan rokok di tengah angin dingin yang berhembus.

Bella merasakan ranjang yang tadinya cekung ke dalam sudah merata, menahan rasa untuk tidak menginginkannya, tetapi aroma cologne nya masih samar-samar tercium, tidak bisa terhindari, sungguh persis seperti pemiliknya yang jahat.

Hanya terhalang oleh sebuah kaca, dia bisa melihat David sedang di balkoni menelepon seseorang, setelah beberapa kata baru memutuskan panggilan. Menyalakan sebatang rokok, cahaya jingga merah terjepit di antara kedua jari telunjuknya, dari pantulan cahaya bulan, aku bisa melihat garis rahangnya dengan jelas, dan tenggorokannya yang bergerak bergelombang.

Bella memakai erat selimutnya, kembali mengingat masa lalu mereka sedikit demi sedikit, dengan resah dia mulai tertidur.

Dalam mimpinya, David mengenalnya, mereka memakai bunga Akasia sebagai tanda sehidup semati, saling mencintai, seorang kekasih yang manis.

Pernikahan di gereja, dia membuka penutup kepala putihnya, menutup mata mencium bibirnya.

Semakin lama ciuman David semakin intens, lidahnya menerobos masuk menelusuri rongga mulut Bella, Bella menjadi khawatir, di bawah altar masih banyak tamu yang datang menghadiri upacara, kenapa dia tetap saja tidak peduli?

Saat baru saja ingin mendorongnya, tinjunya tertahan oleh telapak tangan yang besar.

Bella sudah kehabisan nafas, perlahan terbangun, barulah tersadar jika tidak ada gereja maupun upacara pernikahan, dia masih di tempat tidurnya, dan orang di sampingnya masih tetap David.

David mengecupnya cukup lama, sampai akhirnya dia puas, dengan erat memeluknya: “Bermimpi tentangku?”

Bella sepenuhnya terbungkus, tidak mengakui: “Tidak kok.”

“Dengan jelas aku mendengarmu memanggil nama ku barusan,” David tertawa kecil, menoel hidungnya lembut, “Masih berani bilang kamu sudah melupakanku?”

“Aku…sungguh tidak mencintaimu lagi.”

“Dasar penipu,” David kembali menggigit kecil bibir Bella, sesaat Bella mengira David akan menyelesaikan urusan mereka tadi, ternyata David malah melepaskan bibirnya, kemudian menyelimutinya dengan baik, dan memeluknya erat dari belakang: “Apa yang kamu katakan itu benar, lain kali…aku akan menanyakan pendapatmu dulu.”

Bella sedikit bingung, baru saja keluar mencari angin sebentar saja, sikapnya langsung berubah?

Orang berwatak keras seperti itu, bagaimana tiba-tiba bisa mulai belajar mendengarkan orang lain?

“David…”

“hem,” suara yang sedikit serak, sanggat menggoda, bahkan dada terasa bergetar.

Bella meronta, tapi di peluk semakin erat oleh David, “Jangan bergerak…”

“David…aku panas…”

David langsung membuka matanya, “Sudah akhir bulan Desember, ini musim dimana orang banyak yang terserang flu, menjaga diri tetap hangat itu sangat penting.”

“Tapi…”

Tetapi selimut di tambah suhu tubuh David yang hangat, sangat membuatnya kepanasan.

“Tidurlah,” David kemudian mengecup pucuk rambutnya dengan penuh cinta: “Aku akan menjagamu, tidurlah dengan tenang.”

Kali ini, benar saja dia tertidur pulas.

Saat sudah sadar, Bella baru sadar posisi mereka tidak berubah sama sekali, sepanjang malam menjaga tidurnya, posisi David tetap memeluknya erat dari belakang.

Dia kelihatan sangat lelah, saat tidur alisnya terlihat mengerut sedikit, kumis dan janggutnya tumbuh bertambah panjang.

Melihat jam dinding yang terpasang di dinding.

Pukul tujuh malam.

Bella menata rambutnya, kemudian duduk, David pun terbangun, dengan mata sayu: “Hari masih gelap, tidurlah sebentar lagi.”

Bella terdiam, “Kita tertidur sepanjang hari.”

David setengah memicingkan matanya, kemudian tersenyum: “Tidur saja lagi, aku bisa bertanggung jawab.”

Bella hanya melemparnya dengan bantal.

Setelah merasa bosan, kedua orang itu mulai lapar, Bella pergi ke dapur mengeluarkan beberapa bungkus mi instan, memasak mi di dalam air yang sudah dimasak di panci, kemudian memasukkan dua telur rebus dan beberapa helai sayur hijau, warnanya cerah mengundang selera.

Setelah David menghabiskan semangkok mi, dengan puas dia duduk di atas sofa kecil.

Bella kemudian menjahilinya: “Hari ini tidak makan Steak Sapi Foie Gras lagi?”

Lengan David muncul dari belakangnya, memeluk pinggangnya yang langsing itu: “Aku baru sadar, asalkan makan bersama dengan orang yang di sukai, mi instan bisa menjadi makanan terenak di dunia.”

Bella berdecak: “Dasar mulut manis.”

“Aku bersungguh-sungguh,” David menjawab: “Bahkan Steak Sapi Foie Gras yang di masak dengan baikpun, masih ada rasa yang kurang.”

“Rasa apa?”

“Rasa cinta,” David memainkan alisnya, “Aku sekarang baru tahu, perasaan cukup hanya dengan minum air, asalkan kamu di sampingku, jika setiap hari hanya minum air dingin aku juga bersedia.”

Bella meletakkan mangkok dan sumpitnya, berbalik menghadapnya: “Apa yang terjadi denganmu hari ini, tiba-tiba berubah? Kalimat-kalimat manis terus saja di ucapkan, tidak seperti dirimu.”

Alis David mengerut: “Apakah kamu tidak bahagia mendengarnya?”

Bella menggeleng: “Aku hanya merasa sedikit…aneh. Kamu bukanlah orang yang bisa mengatakan hal seperti ini, tatapan dingin yang membunuh barulah style-mu.”

Dengan suara rendah David mengutuk dirinya, merasa dirinya sangat bodoh.

Valdo yang sampai sekarang belum berhasil mendapatkan Gembi, untuk apa dia menghubungi Valdo dan menanyakan di cara untuk mengejar wanita?

“Baiklah,” David mengangkat kedua tangannya: “Aku sudah mencari guru yang tidak dapat diandalkan, aku sendiri juga bukan murid yang lumayan bagus, mungkin memang tidak pernah bisa berhasil mempelajari cara mendapatkan hati wanita.”

Bella merasa raut wajah David panas merah padam, seperti sedang ingin melihat kedalam hati sendiri.

“Tetapi Bella, aku sangat berharap kamu kembali mempertimbangkan apakah kita masih akan kembali menikah lagi. Aku akan terus menunggu jawabanmu.”

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu