The Great Guy - Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
Gredy Du berpikir dengan sepenuh hati bahwa Budi Qian datang dengan tinju adalah untuk bertarung bersamanya, dan masih bersemangat untuk melawannya!
Harus tahu bahwa dia beberapa hari ini tidak hanya belajar bisnis dengan Edyanto Liu di waktu luangnya, tetapi juga belajar bertarung dengan Hardi Yin.
Namun ternyata, Budi Qian yang hanya seperti angin ini datang dan segera pergi, hal ini membuatnya kecewa.
Setelah pujian dan ucapan selamat dari beberapa siswa, Siska Meng datang ke samping Gredy Du, "Gredy, terima kasih ya!"
Gredy Du tersenyum, "Apa yang harus berterima kasih, ini hanya nikmat yang didapatkan oleh kamu sendiri dari Perusahaan Honeycom."
Percakapan antara keduanya didengar oleh siswa di sekitar mereka, jadi semua orang tahu bahwa Gredy Du hanya "Secara tidak sengaja mendengar percakapan pemimpin Perusahaan Honeycom", dan akhirnya membentuk hasil saat ini.
Hal ini tidak masalah bagi mereka, karena hasilnya tetap baik.
Tetapi ketika berita ini sampai di telinga Budi Qian, membuat Budi Qian yang awalnya masih bertanya-tanya apakah Gredy Du benar-benar memiliki teman yang begitu kuat, menjadi langsung geram. "Sialan, si bajingan itu hanya menarik aku dari pPerserikatan Siswai ketua klub dengan keberuntungan seperti ini? "
"Jika aku tidak membuat dia menderita, maka namaku bukan Budi Qian!"
Setelah menggertakkan giginya, Budi Qian datang mencari temannya, yang juga merupakan Ketua Perserikatan Siswa di sekolah, Hendri Fu.
Setelah memberi tahu Hendri Fu tentang "pengalaman tragisnya" ini, Budi Qian berkata, "Kakak Hendri, bagaimanapun juga, kamu harus membantu aku dalam masalah ini!"
"Mereka tahu kita teman, tetapi mereka masih menggertak aku dengan seperti ini, jelas mereka tidak menghormatimu."
"Terutama Gredy Du itu, bajingan yang ekstrem, dia bahkan berteriak di depan umum bahwa "Hendri Fu itu memangnya siapa ..."
Setelah melebih-lebihkan perkataannya, dia akhirnya berhasil membuat Hendri Fu marah.
Dengan suara "Pang" meninju meja, Hendri Fu berteriak dengan marah, "Gredy Du itu memangnya siapa, dia berani tidak menganggap aku di matanya, apakah dia tidak tahu apa itu mati!"
"SIalan, ikuti aku, aku akan dengan baik membereskannya!"
Ikut di belakang Hendri Fu, wajah Budi Qian menunjukkan senyum puas.
Dia ingin melihat, kali ini Ketua Perserikatan Siswa telah maju, apakah Gredy Du akan bangga diri lagi atau tidak!
Pada saat ini, Gredy Du sudah siap berkemas dan bersiap untuk keluar dari sekolah.
Dan Siska Meng juga menyebutkan lagi untuk meminta Gredy Du pergi ke rumahnya untuk makan malam pada malam ini.
"Kamu juga tahu situasiku. Jika pergi ke restoran, aku benar-benar ..."
Siska Meng sedikit canggung, dia tidak punya uang, bahkan uang yang dipinjam oleh Gredy Du untuk membantunya membayar hutang, dia masih belum bayar, pada Gredy Du jadi dia merasa sangat malu.
Namun Gredy Du mengatakan bahwa itu tidak masalah, "Oke, kan aku juga tidak suka makan di luar, jadi aku mencoba masakanmu saja pada malam ini."
Gredy Du sangat jago dalam berkomunikasi, yang membuat Siska Meng merasa sangat nyaman ketika berhadapan dengannya.
Tetapi pada saat ini, Hendri Fu datang, dan di belakangnya diikuti oleh Budi Qian yang sedang berteriak dengan sombong.
"Bajingan kamu, Gredy Du, aku sudah pernah berkata padamu, kamu akan mampus. Aku mengundang Ketua Perserikatan Siswa kita kali ini untuk mencarimu!"
Baru saja Budi Qian berteriak dengan sombong, Hendri Fu segera menatapinya, "Apa yang kamu bicarakan? Aku tidak tahu bahwa apa yang terjadi di antara kalian, sama-sama teman kuliah. Apa yang harus bertengkar tentang hal ini, aku datang menemui saudara Gredy Du adalah untuk urusan bisnis. "
Pantas dia menjadi Ketua Perserikatan Siswa, selalu berbicara dengan tingkat kualitas. Ketika mendengarnya, sudah bisa lihat bahwa akan menjadi orang bakat yang baik untuk kepemimpinan masa depan.
Kemudian Hendri Fu berjalan ke depan Gredy Du, dan wajahnya penuh senyum cerah.
"Gredy Du, teman kuliahku yang baik, aku telah mendengar bahwa kamu mendapat 200.000 RMB uang sponsor untuk Klub Yonkert, kebajikan besar, benar-benar kebajikan besar. Begitulah, dalam sejarah Klub Yonkert di sekolah kita, kamu pasti akan menempati di pPerserikatan Siswai yang penting! "
Ketika Budi Qian mendengar kata-kata Hendri Fu, dia tiba-tiba bingung.
Ini tidak sama dengan apa yang dia bayangkan. Bukankah Hendri Fu datang untuk mencari masalah terhadap Gredy Du? Kok ini malahan memujinya?
Tapi kemudian, Hendri Fu menunjukkan pisau tajamnya yang tersembunyi di senyumnya.
"Oh iya saudara Gredy, aku mendengar bahwa kamu memiliki teman di Perusahaan Honeycom, dan langsung membantu Klub Yonkert untuk menyelesaikan 200.000 RMB uang sponsor sekaligus, dan berjanji bahwa mereka akan mensponsori semua biaya klub kita di masa depan, tentu teman kamu ini di pPerserikatan Siswai yang tidak rendah. "
"Begitulah, Perserikatan Siswa kita juga mengalami kesulitan. Soalnya, besok kita semua sudah harus masuk ke pPerserikatan Siswai senior di universitas ini, tetapi pPerserikatan Siswai magang kita ini masih belum ditentukan. Jika kamu memiliki hubungan di bidang ini, ayo tolong bantu teman-teman kita, mendapatkan 100 pPerserikatan Siswai magang untuk kita?"
Mendengar ini, Siska Meng di sebelahnya cemas.
100 pPerserikatan Siswai pekerjaan magang, dan merupakan salah satu dari sepuluh Perusahaan terhebat di provinsi ini, apakah dia gila? !
Jika sekolah mereka adalah Universitas Tsinghua atau Universitas Peking, mungkin tidak ada masalah, tetapi sekolah mereka hanya universitas biasa yang tidak berharga. Mengapa Perusahaan Honeycom harus membutuhkan 100 pekerjaan magang dari universitas mereka? Ini jelas dia sedang mencari masalah terhadap Gredy Du.
Gredy Du juga melihat ini dengan jelas, jadi dia hanya tersenyum dan menjawab: "Ketua Hendri, aku hanya bercanda dengan Budi Qian sebelumnya. Aku tidak punya teman yang bekerja di Perusahaan Honeycom, jangan percaya tentang hal ini."
Hendri Fu melambaikan tangannya, "Hei, jangan rendah hati, ini kan untuk kebaikan teman-teman universitas kita, kamu tidak bisa begitu egois."
Pada saat ini, Budi Qian pada akhirnya mengerti, "Ha, Ketua Hendri, cara yang sangat pintar, kamu ingin menggunakan trik ini untuk menekan bajingan Gredy Du ini, mengetahui bahwa dia tidak memiliki teman seperti itu, jadi kamu sengaja ..."
Hendri Fu dengan marah berbalik dan menendang Budi Qian, hal seperti ini tidak perlu menyebutkannya, kok si bodoh ini tidak paham tentang itu!
Bagaimanapun juga merupakan Ketua Perserikatan Siswa, bagaimana hal seperti itu bisa disebutkan secara langsung?
Makanya orang-orang mengatakan bahwa mereka tidak takut pada lawan seperti Tuhan, tetapi mereka takut pada teman seperti babi, kata-kata ini benar-benar tidak salah!
Setelah menendang Budi Qian dengan marah, Hendri Fu menoleh dan memasang ekspresi senyum terhadap Gredy Du lagi, "Saudara Du, aku ..."
Gredy Du melambaikan tangannya, "Sudahlah, tolong tutupkan mulutmu, jangan berpura-pura, tidak ada orang luar di sini, dan tidak ada yang ingin melihatmu berpura-pura."
Memang tidak ada orang luar, dan para siswa pada dasarnya sudah pergi, jadi Hendri Fu menyingkirkan wajah senyumnya.
"Oke, bukankah kamu mengatakan bahwa aku Hendri Fu bukan orang yang penting, maka kamu pergi untuk mengambil 100 pekerjaan magang. Setelah mendapatkannya, kita berdua akan menghapuskan masalah ini, jika tidak mendapatkannya, haha!"
"Kamu haha apa, aku bukan anggota Perserikatan Siswa, memangnya kalau aku tidak bisa mendapatkannya kamu akan berbaring di lantai dan menggonggong padaku apa? Katakan padamu, aku sudah divaksinasi terhadap rabies, jangan katakan suara anjing menggonggong, aku bahkan tidak akan takut jika kau menggigitku, huh, gila memang! "
Gredy Du menyelesaikan kata-katanya, kemudian mengambil tas sekolah dan berjalan pergi, sama sekali tidak peduli terhadap Hendri Fu.
Tindakan dia ini membuat Hendri Fu marah, terutama kata-kata itu sebelumnya.
Sebagai Ketua Perserikatan Siswa, dia marah pada saat dia mendengar kata-kata seperti itu.
"Kamu jangan lupa, sebagai Ketua Perserikatan Siswa, aku memenuhi syarat untuk memberi kepada guru tentang penilaian moral pribadi siswa. Aku juga berhak merekomendasikan pembatalan beasiswa kamu, dan aku masih punya hak ..."
Sebelum Hendri Fu selesai bicara, Gredy Du berhenti dan tetap diam selama beberapa saat, dan kembali kepadanya.
"Jangan tunjukkan padaku kekuatan jijikmu itu, aku tidak peduli terhadap itu, jadi, mari kita lakukan sesuatu yang praktis."
"Tidakkah kamu hanya ingin mengambil 100 tempat magang itu untuk meremas leherku hingga aku menyenangkanmu? Sederhana, mari kita datang ke yang paling praktis. Jika aku bisa mendapatkan 100 tempat magang di Perusahaan Honeycom, kamu harus berteriak di radio sekolah dengan tiga kalimat "Gredy Du adalah kakekku". "
"Jika aku tidak bisa melakukannya, maka aku yang memanggilmu, bagaimana, ini cukup efektif?"
Hendri Fu meninju meja dengan pukulan "bang", "Oke, tentukan seperti ini. Gredy Du, kamu menunggu saja untuk memanggil kakek!"
Novel Terkait
Back To You
CC LennyBeautiful Love
Stefen LeeSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Seorang CEO Arogan
MedellineThis Isn't Love
YuyuYour Ignorance
YayaBeautiful Lady
ElsaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)