The Great Guy - Bab 82 Masih Banyak Orang Baik

Gaji tahunan 2 juta RMB (sekitar 4 miliar Rupiah) adalah jumlah yang cukup besar!

Jika dibagi rata, maka 1 hari adalah 6 ribu RMB (sekitar 12 juta Rupiah), gaji ini benar-benar gila!

Edward Ma sangat tertarik dan langsung menjalankan perintah dari Gredy Du.

“Revolusi tidak melihat tinggi rendahnya martabat seseorang, pekerjaan juga tidak memandang jabatan yang diemban. Bukankah negara kita juga tidak terlalu memperhatikan masyarakat? Aku terima pekerjaan ini!”

“Aku akan melakukan apa saja asal bisa bekerja untuk Perusahaan Honeycom. Di mana aku dibutuhkan, maka aku siap membantu!”

Astaga, perkataan ini membuat Gredy Du terpaku.

Gredy Du merasa bocah ini memang tidak tahu diri dan benar-benar tidak tahu malu. Perusahaan Honeycom memang tidak pernah membutuhkan orang seperti ini, dia malah berperan sebagai pahlawan yang tidak pernah menyerah.

Gredy Du kembali melihat Juliana Chu: “Beritahu aku! Dari mana kamu mendapat orang seperti ini?”

“Presdir, kenapa kamu menghina aku lagi, aku...”

Tidak menunggu Edward Ma selesai berbicara, Juliana Chu langsung menahan dia dan menceritakan semuanya.

“Sebenarnya, pagi tadi sewaktu mengurus beberapa masalah di perusahaan pusat, aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kamu dan Edyanto Liu. Aku tahu Siska Meng menghilang dan kamu merasa tidak tenang. Maka aku menyuruh dia untuk menjadi lelucon di sini.”

“Orang ini adalah tukang batu yang kutemukan di pasar. Upah setengah hari adalah 50 RMB (sekitar 100 ribu Rupiah), akulah yang menyediakan pakaian itu untuk dia. ”

Gredy Du dari awal sudah menebak ada yang aneh, makanya dia terus melirik Juliana Chu.

Tetapi memang harus diakui, karena ulah Edward Ma membuat perasaan Gredy Du lebih membaik.

Sebenarnya dia cukup berterima kasih kepada Juliana Chu atas niat baiknya.

Bagaimana dengan Edward Ma?

Saat ini, Edward Ma langsung menyalahkan Juliana Chu: “Kenapa kamu menceritakan semuanya? Bagaimana dengan gaji tahunan aku sebesar 2 juta RMB itu?”

Juliana Chu tertawa: “Kamu menganggap semua benar adanya? Presdir hanya bercanda dengan kamu, apakah kamu layak menerima gaji tahunan sebesar itu?”

Edward Ma masih ingin berdebat, Gredy Du langsung memukul meja: “2 juta RMB tidak perlu kamu harapkan lagi, tetapi 200 ribu RMB (sekitar 400 juta Rupiah) masih ada untuk kamu. Kamu boleh menjadi sekretaris aku.”

“Hah?!”

Perkataan ini langsung membuat Juliana Chu dan Edward Ma terbengong.

Awalnya mengira semua ini akan berlalu tanpa jejak dan tidak akan mendapatkan apapun. Tidak terpikir Gredy Du akan memberikan gaji yang begitu tinggi.

Walaupun jauh dari 2 juta RMB, tetapi 200 ribu RMB bagi dia adalah jumlah yang sangat besar.

Juliana Chu yang berada di samping bertanya: “Presdir, apakah kamu bercanda?”

Menurut penilaian Juliana Chu, bocah ini hanya layak menerima 50 RMB perhari.

Tetapi Gredy Du tidak merasa begitu: “Dia sangat berbakat dan cukup berguna, hanya saja apakah kita akan mempercayai dia atau tidak? Aku merasa dia cocok menjadi sekretaris aku!”

Perkataan Gredy Du membuat Edward Ma terharu.

Dia sendiri juga tidak pernah membayangkan, suatu hari bisa bekerja di Perusahaan Honeycom bahkan mendapat posisi sebagai sekretaris, benar-benar luar biasa...

Setelah makan siang, Edward Ma langsung menjalankan tugasnya sebagai sekretaris. Dia membukakan pintu ruangan juga membukakan pintu mobil untuk Gredy Du. Melayani dengan kesungguhan hati dan cukup bersemangat.

Sewaktu masuk ke dalam mobil, dia duduk di sebelah Gredy Du dan berkata: “Aku tidak bisa mengendarai mobil!”

Gredy Du langsung memberikan uang sebanyak 5 ribu RMB (sekitar 10 juta RMB) dan berkata: “Pergilah belajar mengemudikan mobil, aku menggaji kamu untuk menjadi sekretaris, apakah aku harus menjadi supirmu?”

Sewaktu Edward Ma pergi, Gredy Du juga bersiap-siap beranjak dari sana.

Saat ini, Juliana Chu berjalan mendekati Gredy Du dan membicarakan tentang 20 ribu RMB (sekitar 40 juta Rupiah) yang telah di pinjam Carmel Lu.

Gredy Du baru teringat, kartu identitas dan surat kerja Carmel Lu masih berada dalam kantong celananya.

“Barang Carmel Lu masih berada di dalam kantong celana, apakah kamu mau ikut denganku pulang ke rumah untuk mengambilnya?”

Juliana Chu tidak merasa heran, dia langsung membuka pintu mobil dan duduk di samping Gredy Du.

Sewaktu mobil melaju ke arah tempat tinggal Gredy Du, Juliana Chu juga mengungkit tentang Carmel Lu.

Carmel Lu sebenarnya adalah pekerja di panti jompo. Kemarin dia berusaha meminjam uang juga karena ingin membantu salah satu orang tua dalam kondisi darurat.

Gredy Du tidak akan melakukan hal seperti ini, tetapi bukan berarti dia tidak mengagumi orang seperti Carmel Lu.

Terutama setelah mendengar bahwa panti jompo sedang kekurangan donatur, Gredy Du langsung membuka mulut dan menyumbangkan 10 juta RMB (sekitar 20 miliar Rupiah).

Perkataan ini membuat Juliana Chu semakin senang, dia harus segera memberi kabar kepada Carmel Lu.

Carmel Lu terharu dengan berita ini dan meneteskan air mata, dia terus berterima kasih kepada Gredy Du.

Kebetulan sore ini mereka tidak sibuk, maka setelah mengambil barang Carmel Lu, mereka langsung mengunjungi panti jompo.

Dalam perjalanan, sewaktu melihat kaca spion kanan, Gredy Du merasa Juliana Chu terus memperhatikan dirinya.

Juliana Chu menyadari tatapan Gredy Du dan langsung memalingkan wajah ke arah lain karena merasa canggung.

Beberapa kali terulang, Gredy Du langsung bertanya: “Apakah kamu menyukai aku?”

Karena isi hatinya sudah ditebak dan Juliana Chu mulai salah tingkah: “Tidak Presdir Du, jangan sembarangan menebak!”

Melihat wajah dan telinga Juliana Chu yang memerah karena panik, Gredy Du langsung memastikan 90% hal ini memang benar adanya.

Hal ini juga membuat Gredy Du merasa tidak enak hati, walaupun kesannya terhadap Juliana Chu masih lumayan, tetapi hal seperti ini...

Benar-benar sulit di jelaskan, hatinya masih sangat berantakan karena masalah Siska Meng.

Maka Gredy Du tidak lagi melanjutkan pembahasan, begitu juga dengan Juliana Chu.

Tetapi Juliana Chu sesekali masih melirik Gredy Du, sambil tertawa sendiri dan seperti orang bodoh.

Walaupun Gredy Du menyadarinya, tetapi dia hanya bisa berpura-pura tidak tahu. Akhirnya mereka tiba di panti jompo.

Kebetulan pemilik yayasan panti jompo yang bernama Ema Sun sedang mengkhawatirkan masalah keuangan panti jompo.

Walaupun mendapat sedikit bantuan dari negara, tetapi benar-benar tidak cukup untuk menyediakan semua kebutuhan orang tua yang berada di sana.

Yang paling mengkhawatirkan adalah, belakangan ini mereka telah menyinggung Jordan Cao, maka dia menggunakan kesempatan ini menghentikan semua sponsor, bahkan biaya rumah sakit untuk para orang tua di panti jompo juga dihilangkan.

Ema Sun yang sudah berumur 50 tahunan sedang melihat ke arah luar jendela sambil memikirkan hal ini.

Walaupun cuaca sangat cerah tetapi hati Ema Sun begitu sayu: “Apakah hanya bisa berharap kepada Jordan Cao?”

Saat itu, Carmel Lu berlari dan menghampirinya.

“Ibu Ema Sun, ada kabar gembira!”

“Apakah kamu masih ingat, sewaktu di rumah sakit aku pernah bertemu dengan orang baik? Tidak terpikir, ternyata dia adalah Presdir Du dari Perusahaan Honeycom dan dia berjanji akan mensponsori dana sebesar 10 juta RMB untuk panti jompo ini.”

Ema Sun terlihat lebih bersemangat setelah mendengar kabar baik ini.

“Orang baik. Di dunia ini masih banyak orang baik!”

“Carmel Lu, panti jompo ini telah mendapat bantuan...”

Sewaktu Ema Sun merasa senang, tiba-tiba ada 20-an preman yang ingin mencari masalah dengannya.

Mereka membawa senjata dan terlihat begitu jahat!

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu