The Great Guy - Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
Jadi sebelum dan sesudah Gredy Du mendekat, Nindy berdiri dan ingin pergi, tidak ingin berhadapan dengan Gredy Du.
Tetapi saat ini Gredy Du sudah di hadapannya, dan menangkapnya, memberi isyarat padanya untuk duduk.
”Mengapa kamu lari, aku juga tidak akan memakanmu, apalagi membicarakan masalah tentang kita berdua ke orang lain."
Ketika Gredy Du mengatakan ini, hati Nindy menjadi lebih bingung, dia berkata dengan panik: "Aku tidak mengenalmu, aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan, kamu telah salah mengenali orang.”
Gredy Du tertawa, "Apakah aku harus memberitahumu bagaimana kita berdua bertemu, hubungan seperti apa yang terjadi di antara kita, sehingga kamu mau mengakui bahwa aku tidak salah mengenal orang? Baiklah, kalau begitu aku akan mengatakannya di depan semua orang.”
“Tidak perlu!”
Begitu dia selesai bicara, Gredy Du tidak punya waktu untuk mengatakan apa-apa, dia dihentikan oleh Nindy yang sedang memasang wajah cemas dan pucat.
Dia benar-benar takut kalau masalah itu terungkap, itu terlalu memalukan.
Jadi setelah Gredy Du mengulurkan tangannya dan menepuk kursi di sebelahnya, meskipun ragu-ragu Nindy tetap duduk.
Setelah dia duduk, Gredy Du melihat ke wajahnya yang menawan dari dekat.
"Ketika malam hari aku tidak dapat melihat dengan jelas, tapi hanya bisa mengira kamu itu cantik, tidak disangka ketika siang hari kamu bukan hanya cantik, tapi juga seksi."
"Hanya dengan melihatmu sekarang, aku memiliki keinginan untuk memilikimu."
"Kalau tidak, mari kita cari tempat di mana tidak ada siapapun, dan biarkan aku bermain denganmu lagi!"
Nindy tidak akan setuju dengan hal seperti itu!
Di siang hari bolong, masih ingin mencari tempat untuk melakukan hal seperti itu dengan Gredy Du, jika dketahui oleh orang lain apakah ak masih bisa hidup, itu akan sungguh memalukan?
Jadi dia segera mencari alasan, "Aku masih harus berdiri di atas panggung, dan sekarang giliranku untuk segera tampil."
"Oh, baiklah, lupakan saja kalau begiu!"
Gredy Du dengan senang hati mengiyakannya, membuat Nindy merasa lega, dia takut Gredy Du akan mengancamnya dengan apa yang terjadi sebelumnya dan memaksanya melakukan itu!
Tapi nyatanya tidak ada, Gredy Du dengan senang hati mengiyakannya, tanpa maksud memaksanya.
Setelah itu, Gredy Du bertanya padanya, "Kalau begitu kamu tidak berani bersuara saat malam hari, bukankah kamu akan merasa sangat tidak nyaman jika ditahan seperti itu?"
Ketika pertanyaan ini terdengar di telinganya Nindy dalam hatinya merasa sangat malu.
Tapi belum dijawab, Gredy Du sudah menanyakan sesuatu yang ada dalam hatinya.
Dalam dua malam ini dipermainkan Gredy Du, dia harus berpura-pura tertidur tanpa bersuara, pasti merasa sangat sulit.
Walaupun diperlakukan oleh Gredy Du seperti itu, dia masih tidak berani bersuara.
Bagaimanapun kedua teman kamarnya masih ada di sana, dan jika membangunkan mereka, maka dia pasti akan merasa sangat malu.
Saat Nindy tersipu dan malu untuk menjawab, Gredy Du menenangkannya.
"Aku akan menemuimu malam ini. Kamu bisa membeli obat tidur untuk mereka berdua minum, dengan begitu malam ini akan menjadi malam milik kita berdua saa.”
"Apa?!"
Nindy tercengang, dia tidak menyangka Gredy Du bisa mempunyai rencana seperti itu.
Tapi Gredy Du tidak berkata apa-apa lagi, hanya menepuk-nepuk pahanya yang halus, tentu saja juga menempelkan jari-jarinya ke tubuhnya, lalu berdiri dan pergi.
Dengan rayuan ini, Nindy hampir mendesah, membuat wajahnya yang cantik memerah karena malu.
Terlalu banyak orang di sana, tak disangka berani memegangnya seperti itu, sungguh memalukan.
Untungnya, tidak ada orang yag melihatnya, jadi dia bisa bernapas lega.
Hanya saja setelah kepergian Gredy Du meninggalkan banyak pikiran di benaknya: belikan obat untuk mereka berdua minum ...
Sekitar pukul sembilan malam, Nindy menyiapkan dua cangkir teh susu.
Ketika kedua gadis di asrama yang sama itu kembali, Nindy memberi mereka masing-masing satu cangkir.
"Hari ini tampil di pameran benar-benar melelahkan, minumlah secangkir teh susu untuk bersantai!"
“Terimakasih Kak Nindy!”
"Kak Nindy kamu sangat baik, aku sungguh mencintaimu!"
Kedua gadis itu sangat bahagia, lalu mereka mengambil teh susu dan meminumnya.
Sambil minum, mereka mengobrol dengan Nindy, membicarakan tentang orang mesum di siang hari, yang memotret dan menatap tubuh mereka.
Setelah berbincang sebentar, mereka berdua perlahan menjadi mengantuk.
"Ahh capek sekali, sangat melelahkan, aksi panggung hari ini benar-benar melelahkan, aku ingin istirahat."
"Yah, aku juga. Aku tidak menggosok gigi lagi, hanya berkumur dan langsung tidur."
Kemudian kedua gadis itu menguap dan mengucapkan selamat tidur kepada Nindy, lalu kembali ke tempat tidur untuk melepas pakaian mereka dan tertidur.
Melihat kedua gadis yang sedang tidur itu, dalam hati Nindy sedikit merasa bersalah, tetapi lebih merasa bersemangat.
Malam ini, dia bisa dengan leluasa menikmatinya, tanpa harus menahan suaranya.
Memikirkan hal ini, berpikir bahwa dia dapat melakukan hal seperti itu dengan Gredy Du lagi, dan menikmati kebahagiaan yang tidak dapat diberikan suaminya, dia sangat bersemangat, dan dia berulang kali berpikir tidak tahu harus berbuat apa agar lebih bagusnya.
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelPengantin Baruku
FebiAfter The End
Selena BeeMy Tough Bodyguard
Crystal SongMore Than Words
HannyKembali Dari Kematian
Yeon KyeongPerjalanan Selingkuh
LindaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)