The Great Guy - Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)
Caroline Lei merasa sangat nyaman untuk dilayani oleh Gredy Du. Awalnya, dia hanya berpikir sudah cukup baik dia bisa melakukannya dengan Gredy Du. Dia tidak berharap terlalu banyak. Bahkan tidak takut sebelumnya sangatlah sakit, dia masih mendambakan dan menginginkannya.
Tetapi pada saat ini tampaknya dia jelas tidak bisa meluruskan pinggangnya, dia lebih suka tetap tengkurap seperti ini sepanjang waktu, karena dia merasa sangat enak.
Tetapi ketika Gredy Du terus memainkan tubuh indahnya selama lebih dari satu jam, dia tidak tahan lagi, jadi setelah dia orgasme lagi, dia berkata kepada Gredy Du: "Patricia Ye sudah tidak tahan lagi, jangan biarkan orang lain menunggu terlalu lama!"
Apa yang dikatakan ini memang mencerminkan dia adalah wanita yang sudah menikah, yaitu, dia memiliki kemampuan untuk membuat Patricia Ye berterima kasih padanya, dan pada saat yang sama membiarkan dirinya terbebas, tetapi meskipun ini dapat menipu Patricia Ye, tapi tidak dengan Gredy Du.
Jadi dia tertawa tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dan terus melampiaskan nafsunya pada tubuh indah Caroline Lei ...
Tidak tahu apa yang terjadi hari ini, permainan mereka ini sangatlah berasa, tetapi dia tidak ingin terburu-buru mengakhir ini. Ketika dia sudah memiliki rasa ingin keluar, pasti akan dikendalikan oleh Gredy Du. Perasaan ini cukup mengenakkan.
Jadi setelah satu jam berlalu, Caroline Lei sudah sangat kewalahan, dan dia tidak tahan karena bagian bawah tubuhnya seolah-olah terbakar api, jadi dia meminta belas kasihan Gredy Du, "Suamiku yang baik, aku tidak tahan lagi, aku tidak tahan lagi, sakit. ! "
Gredy Du bertanya: "Rasa sakit seperti apa?"
Dia berkata dengan cemas karena malu, "Seperti terbakar, sangat panas hingga tidak enak!"
Juga tidak tahu apakah suaranya disebabkan oleh kepanasan, atau karena dia terlalu nyaman untuk dirangsang oleh Gredy Du, singkatnya rasa sakitnya sangat merangsang dan memiliki rasa dan Patricia Ye terlalu cemas, dan berkata dengan malu: "Suamiku, lakukan juga denganku, aku sudah sangat tidak tahan lagi!"
Gredy Du tersenyum dan bertanya pada Patricia Ye lagi, "Kamu juga ikut ikut bersenang-senang, kenapa kamu tidak tahan."
Patricia Ye berkata dengan malu-malu: "Di bagian itu, seperti ada semut yang merayap, gatal ..."
Setelah berulang kali menggoda Gredy Du, permohonan kedua orang Caroline Lei dan Patricia Ye, dan setelah berakhirnya semprotan yang penuh gairah, Gredy Du melepaskan Caroline Lei.
Akibatnya, begitu dia melepaskannya, Caroline Lei berlari ke kamar mandi, memegangi tubuh bagian bawahnya, dan mengunci kamar mandi dengan suara 'klik'.
Sebelum Gredy Du sempat bereaksi, Patricia Ye tiba-tiba melemparkannya ke tanah dan kemudian naik ke tubuh Gredy Du.
Dia terus membelai dan menggosok, dan sepertinya dia benar-benar sangat menginginkannya, ini bisa dilihat dari tangan kecilnya yang cukup sibuk. Segera, ketika dia sedang sibuk sendiri, Gredy Du bangkit kembali, dan kekuatan tempurnya tampak lebih kuat dari sebelumnya.
Setelah melihat keantusiannya itu, Patricia Ye tiba-tiba langsung naik ke atas tubuhnya dan tidak sabar untuk menunggunya lagi.
Dengan suara “Puk”, dia benar-benar menelan si kecil Gredy Du itu ke dalam tubuhnya dengan penuh birahi.
Namun, sebagai perawan yang belum berpengalaman, dia jelas tidak menyangka seperti apa antusias dan keenakannya ketika si kecil Gredy Du yang besar itu masuk ke dalam tubuhnya, jadi dia tiba-tiba melompat kesakitan dengan tangan sambil memegangi ranjang dan melompat tinggi.
Tiba-tiba terdengar teriakan yang lebih histeris, yang jelas menyayat hati.
Gredy Du memeluknya dan dengan lembut memainkan dadanya yang tadi dijilat oleh Caroline Lei sampai sangat basah dan mengeras, dan berkata dengan lembut: "Sekarang kamu tahu kenapa aku tidak memberikannya padamu tadi kan?"
Patricia Ye mengangguk malu-malu, tetapi melihat noda darah merah di telapak tangannya dan dia ketakutan, "Apakah keperawananku sudah robek, mengapa begitu banyak darah yang keluar..."
Mungkin memang begitu, Gredy Du tidak terlalu peduli tentang itu lagi, dan dia sudah melakukannya dengan Patricia Ye lagi.
Secara bertahap, Patricia Yesudah mulai tidak merasakan sakit dan merasa keenakan, dia mulai meracau keenakan.
Perasaan seperti itu seolah-olah kamu baru saja terlempar dari daerah pegunungan yang miskin ke kota besar. Keantusiasannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata ...
Dengan Patricia Ye, Gredy Du tidak berencana untuk menyiksanya, dia berhenti ketika wanita itu sudah merasakan orgasme, dan tidak melanjutkannya lagi, yang juga membuat Patricia Ye merasakan ada sesuatu yang belum selesai.
"Awalnya aku melihat penampilan kakak Caroline Lei, aku pikir akan sangat enak!"
"Tapi aku tidak menyangka akan begitu menyakitkan, tapi kemudian, aku sepertinya mengerti mengapa dia begitu keenakan, dan sepertinya aku sudah mulai menyukai perasaan enak itu. Apa yang harus aku lakukan?"
Gredy Du tersenyum dan menjawab: "Kalau begitu lakukan lagi."
Mendengar ini, Patricia Ye melambaikan tangannya dengan kaget, "Jangan, jangan, jangan, hentikan, jangan lakukan lagi!"
Dia benar-benar merasa ketakutan, ini terlalu berlebihan, jika diteruskan lagi maka dia akan mati ...
Pada siang hari, Caroline Lei dan Patricia Ye sama-sama meninggalkan kamar Gredy Du, dan ketiganya perlu istirahat satu sama lain.
Namun sebelum pergi, ketika Patricia Ye berbicara tentang Xindy Du, dia berkata bahwa Xindy Du sudah pergi karena sesuatu yang mendesak.
Gredy Du bisa mengerti, bagaimanapun, Xindy Du ada di sini untuk membantu mengambilkan tempat saja.
Sekarang kerjasama ketiga keluarga itu sudah stabil, Xindy Du secara alami tidak perlu untuk tetap berada di sini lagi.
Berbaring di tempat tidur, Gredy Du bersiap untuk tidur, lagipula, dia benar-benar lelah setelah bergadang semalaman.
Tetapi tepat ketika dia akan tertidur, teleponnya tiba-tiba berdering.
Dia awalnya tidak ingin mengangkatnya, hendak menutup dan mematikan teleponnya kemudian tidur, tetapi dia tidak terpikir bahwa itu adalah telepon dari Dimas Du.
Setelah menjawab telepon, tawa Dimas Du keluar, "Bocah, kerja bagus, tidak heran memang cucu Dimas Du ..."
Dalam panggilan telepon ini, Dimas Du tidak henti-hentinya memuji keputusan Gredy Du.
Senyuman muncul di wajah Gredy Du. Dia bukan senang dengan pujian Dimas Du, tetapi dia merasa bahwa dia akhirnya sudah bisa mengangkat kepalanya.
Dia dulu mengandalkan identitasnya sebagai cucu Dimas Du untuk bisa menaikkan pinggangnya, tetapi mulai hari ini, tidak akan pernah ada kondisi seperti ini lagi!
Mulai hari ini, Gredy Du, dengan dukungan dari Keluarga Lei, Keluarga Du, dan Keluarga Ye, akan mampu melangkah lebih jauh dan lebih tinggi lagi.
Dan itu akan menjadi sebuah langkah untuk menggapai tujuan yang lebih besar lagi! ! !
———— Tamat
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriMy Enchanting Guy
Bryan WuMy Charming Lady Boss
AndikaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaPredestined
CarlyMenaklukkan Suami CEO
Red MapleTakdir Raja Perang
Brama aditioThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)