The Great Guy - Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
Gredy Du duduk di meja dan tidak berkata apa-apa.
Gredy Du menatap Cecil Feng, dan melihatnya berbicara omong kosong.
"Aku baru saja mengatakan sesuatu padanya, tapi dia tidak mau, jadi dia sengaja mengisi tasku dengan peralatan makan tersebut, dan kemudian pergi untuk bekerja sama dengan manajer ini, dan bersama-sama untuk menyalahkanku. Ini adalah kebenaran!"
Pikirannya berputar sangat cepat, dan kata-kata dari mulutnya tajam sekali.
Tapi tidak semua orang dapat cepat berkata seperti itu, jika tidak tepat, maka akan merugikan dirinya sendiri!
Kemudian, Wanda Liu sangat marah karena dia belum pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu dan berbicara omong kosong.
Untuk kenakalan semacam ini, dia benar-benar tidak memiliki 'pengalaman' seperti ini.
Untungnya, ada Gredy Du, yang bisa membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Jadi dia berdiri dan berkata kepada Cecil Feng: "Aku adalah tamu VIP di sini. aku bisa mengusir kamu, kenapa harus aku menjebakmu?"
Cecil Feng senang dan berkata "Kamu VIP? Atas dasar apa kamu bisa menjadi tamu VIP, lihat bajumu itu, seluruh harga outfit di badanmu itu belum sebanding dengan sepatu mahalku ini, jika kamu VIP, maka aku adalah bos di restoran ini!"
Dengan keributan yang diciptakan oleh Cecil Feng, orang-orang di sini semakin banyak berkumpul, dan membuat bos Devan Huang menjadi khawatir.
Ketika tiba di sini, dia melihat sekilas Gredy Du, dan terkejut, dan dengan cepat berkata: "Per ..."
Sebelum dia selesai berbicara, Wanda Liu buru-buru memberitahunya, "Presdir Du tidak ingin mengungkapkan identitasnya".
Devan Huang segera mengerti, dan mengubah kata-katanya: "Jangan pernah mengambil foto dan video, untuk mengalihkan pembicaraan!"
Kemudian dia bertanya pada Wanda Liu apa yang terjadi, Wanda Liu dengan singkat menjelaskan apa yang terjadi disini, dan Devan Huang segera mengerti.
Sebaliknya, Gredy Du berkata: "Aku pernah bekerja magang di sini dan memberikan banyak saran kepada Bos Huang. Bos Huang adalah orang yang pandai mengambil saran yang baik, jadi aku bisa menjadi tamu VIP karena hal ini".
"Sekarang Bos Huang telah datang, kata-katanya dapat membuktikan segalanya".
Ketika mata semua orang beralih ke Devan Huang, Devan Huang menganggukkan kepalanya dengan serius, "Aku akan membuktikan bahwa apa yang dia katakan adalah kebenaran".
Kemudian Devan Huang berkata kepada Cecil Feng: "Karena kamu mengatakan kamu tidak mencuri, mari kita panggil polisi dan biarkan polisi mencari tahu siapa yang menjebak dan siapa yang mencuri. Polisi akan melakukan penyelidikan dengan benar".
Cecil Feng ketakutan ketika bos Huang akan memanggil polisi, dia tidak tahu harus berbuat apa.
Tetapi ketika Devan Huang berpura-pura mengeluarkan telepon, Cecil Feng langsung ketakutan untuk menangis.
"Maaf, maaf, aku salah, seharusnya aku tidak boleh mencuri, aku sangat menyukainya sehingga aku ingin mengambilnya, tolong jangan panggil polisi, aku mohon, aku masih pelajar, jika kamu menelepon polisi dan polisi membawaku pergi, maka aku akan dikeluarkan dari sekolah.... "
Kebenaran dari masalah ini menjadi jelas, semua orang membenci Cecil Feng, dan tidak pernah berpikir bahwa dia akan menjadi orang seperti itu.
Dan tuduhan semua orang membuat wajah Cecil Feng malu, dan dia tidak bisa terlalu banyak mengangkat kepalanya.
Di sebelahnya, Siska Meng berkata kepada Gredy Du: "Lupakan saja, tolong kamu bantu untuk mengatakan kepada bos Huang untuk tidak memperpanjang masalah ini bagaimanapun juga dia adalah orang sekolah kita, dan itu akan membuat sekolah kita malu. Lagipula, kita tidak baik membiarkannya hanya karena kesalahan kecil membuat dia dikeluarkan dari sekolah".
Dapat didengar bahwa Siska Meng adalah orang yang baik hati, jadi Gredy Du akhirnya menanggapi permintaannya.
Ketika dia berbicara, Devan Huang, tentu saja, berpura-pura berbicara beberapa kata berdasarkan pemikirannya, dan kemudian melepaskan Cecil Feng.
Semua orang bubar, dan Cecil Feng bisa kembali ke meja makan.
Saat ini, tidak ada yang mau berada di samping Cecil Feng, karena takut Cecil Feng dapat mencuri benda berharga di badan mereka.
Melihat bahwa dia dikucilkan oleh semua orang, Cecil Feng sangat kesal.
Tetapi setelah melihat-lihat, dia tidak bisa menyinggung perasaan, jadi dia menginjak Gredy Du lagi.
"Kamu tidak perlu menertawakanku, sebenarnya kamu mencuri lebih banyak barang, jangan berpikir aku tidak tahu apa yang kamu curi!"
Gredy Du menghela napas tanpa daya, lalu berbalik untuk melihat Siska Meng di sampingnya.
"Sekarang apa kamu tahu apa balasan dari menyelamatkan ular berbisa? Ular itu hanya akan menggigitmu tanpa ragu saat dia bangun".
Siska Meng merasa sangat marah, dan merasa bersalah terhadap Gredy Du.
Dia memohon pada Gredy Du untuk melindunginya, tetapi Cecil Feng memfitnah Gredy Du lagi setelah dia diselamatkan.
Jadi dia berteriak dan marah: "Cecil Feng, cukup sudah!!! Jika kamu terus memfitnah, aku akan segera melaporkan apa yang terjadi di sini ke Ketua Klub Yonkert, dan sekolah akan mengeluarkanmu!"
Cecil Feng menutup mulutnya dan terkejut dengan ancaman dari Siska Meng.
Tetapi karena ini, dia membenci Siska Meng lagi.
Melihat Siska Meng, matanya penuh dengki ...
Sebenarnya dia sangat menyukai makan malam ini, tetapi karena Cecil Feng membuat situasi makan menjadi tidak enak.
Semua orang tidak tertarik untuk makan, jadi Siska Meng menyapa pelayan dan berkata bahwa dia ingin membayar.
Pelayan sangat antusias. Dia berjalan berkeliling dengan membawa kertas kecil dan mengatakan harganya: "Halo, totalnya 228 ribu RMB (sekitar 456 juta rupiah)".
"Berapa?!"
Siska Meng hendak mengambil dompetnya, dan dia terkejut ketika mendengar harganya.
Dia belum pernah ke Restoran Sea Wave sebelumnya, tetapi teman sekelasnya mengatakan bahwa Restoran Sea Wave tempat yang baik, jadi dia pikir dia akan datang ke sini untuk makan enak.
Total dua puluh sampai tiga puluh orang, dan membuka dua meja hanya dengan 2000 RMB, berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Tapi sekarang tiba-tiba bayarannya menjadi 228 ribu RMB, membuatnya terkejut, karena begitu mahal.
Ketika dia melihat kertas kecil tersebut, dia melihat beberapa lobster mahal, tuna, kaviar dan sejenisnya. Harga satuannya ribuan RMB, dan anggur merahnya puluhan ribu RMB. Mereka juga mengambil empat ...
Ketika dia melihat kertas kecil ini, Siska Meng sangat marah hingga wajahnya pucat.
Barang-barang ini dipesan oleh Cecil Feng.
Kemudian, Siska Meng menyuruh pelayan itu pergi dengan alasan dia akan melunasi bayaran itu nanti, dan mencari Cecil Feng menunjukkan bon itu.
"Ayo, lihat barang-barangmu, berapa harganya, dan pikirkan apa yang akan kita lakukan dengan makanan ini!"
Cecil Feng memandangi kertas kecil itu dan terkejut, dia hanya mendengar tentang hal-hal ini, tetapi dia belum benar-benar memakannya sebelumnya, harganya sangat mahal.
Tapi dia terlihat sangat polos dan berkata: "Aku tidak memakannya sendirian, kalian semua memakannya!"
Ketika dia mengatakan ini, orang-orang di sekitar tampak tidak bisa berkata-kata, karena mereka benar-benar makan dan minum.
Setelah itu, Cecil Feng menunjuk ke arah Gredy Du lagi: "Dan dia ada di sana ketika aku memesan, mengapa dia tidak menghentikannya? Sebagai orang yang pernah magang di restoran ini, dia pasti tahu bahwa barang-barang ini mahal. Karena dia tahu, mengapa dia tidak memberitahu kami? "
"Jadi dia jelas-jelas membuat sebuah rencana dan sengaja membawa kita masuk agar dia bisa mendapatkan komisi dari bos!"
Cecil Feng mulai memfitnah kembali.
Begitu banyak orang mengalihkan kecurigaan mereka pada Gredy Du.
Gredy Du benar-benar tidak bisa berkata-kata: "Cecil Feng, Cecil Feng, kalau aku tidak menjahit mulutmu hari ini, kamu selamanya tidak akan tahu bahwa bencana itu datang dari sebuah mulut!"
Kemudian, Gredy Du menjentikkan jarinya dan memerintahkan pelayan: "Pergi dan tanya Bos Huang, aku ingin pesanan meja ini gratis. Apakah ada masalah?"
Pelayan keluar dengan ragu-ragu, dan dengan cepat melapor kepada bos.
Kemudian, Cecil Feng mencibir, "Kamu benar-benar memiliki wajah yang besar, dan kamu masih ingin gratis. Kamu hanya orang yang pernah magang, atas dasar apa kamu bisa gratis?"
Bahkan semua orang berpikir ini tidak mungkin, dan mereka mendiskusikan apa yang harus dilakukan hari ini.
Kemudian, pelayan itu kembali dengan hormat.
"Halo tuan, kata bos kami, ini bisa gratis".
Satu persatu orang dibuat kebingungan.
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaHanya Kamu Hidupku
RenataMenaklukkan Suami CEO
Red MapleMy Tough Bodyguard
Crystal SongYama's Wife
ClarkThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)