The Great Guy - Bab 182 Penuhi Keinginannya
Tetapi pada saat ini, tiba-tiba, ‘Boom’, ada suara datang dan si pembunuh jatuh ke tanah.
Itu adalah batu besar yang menghantamnya, dan orang yang melempar batu itu, pada saat ini, sedang menarik batang baja di tepi pagar yang runtuh dengan satu tangan, menekan satu tangan di tangga dan memanjat, dan akhirnya berhasil memanjat.
Melihat Gredy Du baik-baik saja, Patricia Ye menangis ketika dia selamat.
Dia bergegas maju dan memeluk Gredy Du, "Syukurlah, bagus sekali kamu baik-baik saja!"
Gredy Du bersandar di belakangnya dengan satu tangan, dan memeluk pinggang ramping Patricia Ye dengan satu tangan.
"Patricia Ye, jika kamu mendorong dada besarmu ke arahku, aku akan mendapat masalah dan bisa terjatuh lagi."
“Menyebalkan!!!”
Patricia Ye menangis dan tertawa, dan menarik Gredy Du dengan cepat dan meninggalkan tempat kecelakaan itu.
Setelah itu, Gredy Du membawa orang yang pingsan ke dalam mobil dan memberi isyarat kepada Patricia Ye untuk mengikatnya.
Ketika mengemudi di jalan raya, Patricia Ye mendengar suara cemas dari kursi belakang, "Bagaimana aku bisa mengikatnya jika tidak ada tali!"
Gredy Du tidak bisa berkata-kata, "Kamu bisa menggunakan ikat pinggang dan stokingmu!"
Patricia Ye menyadari bahwa tidak ada ikat pinggang, tetapi stoking ada di tubuhnya, jadi dia melepas stokingnya.
Setelah merobeknya dari tengah, stoking sutra itu disatukan jadi panjang, dan kemudian mengikat tangan pembunuh itu, dan tangannya diikat di belakang punggungnya.
Setelah memastikan bahwa ikatannya sudah cukup kuat, Patricia Ye dari kursi belakang dan berjalan ke depan.
Namun karena sedikit kejanggalan, dia justru menyilangkan kaki kirinya terlebih dahulu, yang menyebabkan rok pendeknya terbuka lebar.
Gredy Du meliriknya, "Wow, ini sangat seksi, hari ini kamu memakai warna favoritku, hitam dan sangat tipis, aku bisa melihat ke dalam, sangat indah!"
Pujian semacam ini membuat wajah Patricia Ye memerah, dan hampir seperti berdarah.
"Dasar cabul, jangan lihat lagi, konsentrasi mengemudi!"
Gredy Du benar-benar tidak melihatnya lagi, seperti sangat mendengarkannya.
Tetapi ketika Patricia Ye melangkah untuk duduk di kursi, Gredy Du membuka rok pendeknya.
Sehingga ketika dia duduk, hanya ada celana dalam di bagian bawah tubuhnya, dan kedua sisinya masih terikat.
Melihat pakaiannya saat ini, wajah Partricia Ye memerah karena malu, "Menyebalkan, ngapain!"
“Ayo!”
Dengan jawaban ceria Gredy Du, Patricia Ye sangat marah sehingga dia ingin memukulnya sampai mati dengan kepalan kecilnya.
Tetapi kemudian dia tidak niat seperti tadi, karena tangan Gredy Du seketika datang ke bawahnya dengan sangat tiba-tiba.
"Menyebalkan, cepat singkirkan tanganmu!"
"Kumohon, cepat singkirkan tanganmu, jangan biarkan dia bangun dan melihat ini."
"Suamiku, suamiku yang baik, jangan seperti ini ..."
Setelah memohon dengan berbagai cara, Gredy Du hendak menarik tangannya setelah lebih dari sepuluh menit.
Namun, dia memiliki syarat untuk menariknya, "Katakan padaku dulu, mengapa ada jejak seperti itu di tanganku."
Ketika Gredy Du menunjukkan tangannya kepada Patricia Ye, Patricia Ye sangat malu di hadapan Gredy Du.
Tentu saja dia tidak bisa menjawab, tapi telapak tangan Gredy Du masih sangat buas.
Jadi tidak mungkin. Untuk berharap kedamaian dirinya, dia hanya bisa tersipu dan berteriak, "Karena kamu melakukannya, melakukannya sampai aku menjadi seperti ini ..."
Sangat memalukan, tapi rasa malunya juga sangat menyenangkan, yang membuat orang menyukainya dari lubuk hatinya yang paling dalam.
Gredy Du tidak lagi menggoda Patricia Ye, hanya berkonsentrasi mengemudi, lalu keluar dari jalur tol di pertigaan terdekat.
Ketika mobil melaju ke gudang yang ditinggalkan di pinggiran kota, pembunuhnya juga terbangun.
Ketika dia menyadari bahwa dia diikat, dia sangat marah dan meraung agar Gredy Du melepaskannya.
"Biar kuberitahu, aku telah membunuh lebih banyak orang daripada kamu membunuh binatang, lebih baik kamu melepaskan aku dengan cepat, jika tidak ..."
Sebelum si pembunuh selesai mengancam, Gredy Du mencibir dan berkata, "Aku tidak pernah membunuh binatang karena aku hanya membunuh orang."
Berikutnya, Gredy Du menyuruh Patricia Ye kembali ke mobil.
Bagaimanapun, setelah ini akan terlalu banyak darah keluar, Gredy Du tidak ingin Patricia Ye melihatnya.
Ketika Patricia Ye kembali ke mobil, dia selalu ingin melihat ke belakang dan melihat bagaimana Gredy Du membereskan orang itu.
Tetapi bagaimanapun juga, dia menahan keingin tahuannya itu, karena dia tahu betul bahwa lebih baik tidak melihat sesuatu daripada melihatnya.
Terjadinya mimpi buruk sebagian besar bermula dari rasa ingin tahu, selama mereka tidak penasaran, maka tidak akan terjadi apa-apa.
Selain itu sekarang dia punya waktu, dia mengambil tisu untuk membersihkan celana dalamnya. Dia baru saja dipermainkan oleh Gredy Du, sekarang pakaian dalam yang dipakai sungguh tidak nyaman dan benar-benar tidak nyaman ...
Ketika Patricia Ye selesai membersihkannya, Gredy Du juga telah selesai dengan urusannya.
Patricia Ye dengan cepat menurunkan roknya dan menjelaskan kepada Gredy Du dengan wajah tersipu, "Aku tidak melakukan hal seperti itu, aku hanya membersihkannya."
Gredy Du tersenyum dan mengangguk, "Tidak perlu dijelaskan, apa aku masih belum mengerti bagaimana wanitaku!"
Patricia Ye tidak tahu harus berkata apa, jadi dia hanya bisa bertanya siapa dalang di balik si pembunuh itu.
Gredy Du menghela napas, "Pokoknya keluargamu, menurutmu siapa nama yang ingin kamu dengar?"
Patricia Ye tercengang, lalu terdiam.
Dia benar-benar tidak ingin tahu, bahkan jika dia tahu apa yang bisa dia lakukan, itu hanya menambah kesedihan untuknya.
Semua adalah keluarga, dan bahkan dia sendiri mau dihabisi oleh keluarganya sendiri, ini membuatnya sangat merasa kecewa.
Dan bahkan jika Gredy Du tidak menyebutkan namanya, dia mungkin bisa menebak siapa orang itu.
Benar-benar tidak ada orang lain kecuali Bruce Ye yang bisa begitu tidak berperasaan dan ingin membunuh Gredy Du juga.
Patricia Ye ingin bertanya bagaimana Gredy Du ingin membalas kejadian ini terhadap Bruce Ye, tetapi bagaimanapun dia tidak mengatakan apa-apa.
Dia menyadari bahwa meskipun dia bertanya, itu tidak berguna, bisakah dia tidak membiarkan Gredy Du membalas dendam? Jika Gredy Du ingin membalas dendam terhadap Bruce Ye, bisakah dia menghentikannya? Dia tidak tahu, dia bingung.
Jadi cara terbaik untuk mengatasi hal semacam ini adalah dengan mengabaikannya. Ketika seorang keponakan mengirim seseorang untuk membunuh bibinya, jika bibinya masih mau melindunginya dan menyerahkan nyawanya sendiri, maka cinta kasih seorang ibu tidak akan begitu mulia lagi.
Pengorbanan seperti ini hanya bisa dilakukan oleh ibunya sendiri, bukan bibinya, apalagi yang telah disakiti!
Jadi yang ditanyakan Patricia Ye setelah itu hanyalah tentang si pembunuh, "Bagaimana caramu membereskan si pembunuh?"
"Aku tidak membunuhnya, tetapi menemukan ruang bawah tanah dan memasukkannya ke dalamnya."
Kalau dia masih bisa hidup artinya itu memang keberuntungan dia, tapi dia kalau dia mati karena kelaparan, itu juga sudah pantas dia dapatkan.
Saat dia mengemudikan mobil SUV untuk membunuh Gredy Du, dia seharusnya sudah menduga hal ini akan terjadi sejak awal!
Sekarang Gredy Du lebih memikirkan Bruce Ye yang menyuruh pembunuh datang untuk membunuhnya.
Karena Bruce Ye telah bertindak seperti ini berarti dia sudah siap untuk menerima ajalnya sendiri, maka dia akan memenuhi keinginannya! ! !
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeeKisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Goddes
Riski saputroAsisten Bos Cantik
Boris DreyThe Gravity between Us
Vella PinkyEternal Love
Regina WangThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)