The Great Guy - Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
Saat ini, manajer berusaha mengatakan tidak mengesalkan, tetapi dia tidak mungkin sanggup mengatakannya!
Mungkin ada ratusan ribu RMB yang digunakan untuk melempar dan menampar manajer tersebut. Manajer juga bisa terima kondisi tersebut, walaupun dia benar-benar dipermalukan, tetapi dia berusaha untuk berpikir lebih logika. Mereka memakai begitu banyak uang uang untuk melemparnya, mungkin keberuntungan sudah mulai mendekati dirinya.
Manajer sudah merasa senang, tetapi Malvin Mu malah menyimpan kembali semua uangnya.
Hal ini mengesalkan dan benar-benar membuat manajer semakin tidak bisa menahan amarah!
Tetapi manajer juga tidak bisa berbuat apapun, dia juga tidak bisa merampas, dia hanya bisa melihat Malvin Mu menyimpan kembali semua uang itu.
Manajer begitu marah dan semakin tidak mengerti, dia mengepalkan tangan dan berkata dengan emosi: “Bajingan, berani bertindak kasar dengan seorang manajer, aku tidak akan membiarkan semua ini terjadi begitu saja, aku akan membuat kalian menanggung semua akibatnya...”
Gredy Du dan Malvin Mu berjalan ke ruang private dengan perasaan begitu puas.
“Gredy Du, hari ini aku benar-benar merasa puas. Bagaimana? Apakah kamu memperhatikan si bodoh itu? Aku menamparnya, tetapi dia malah tertawa. Matanya hanya memperhatikan uang yang berada di tanganku!”
“Tidak perlu diragukan lagi, dia pasti berharap setelah tamparan, aku akan memberikan semua uang kepada dia.”
“Terlalu banyak mengkhayal! Kenapa aku harus memberikan uang-uang itu kepada dia? Huhhh... Aku tidak akan memberikan uang kepada orang seperti itu!”
Gredy Du mengerti perasaan Malvin Mu, karena dia sendiri juga pernah mengalami hal seperti ini.
Sekian lama dia ditindas dan direndahkan, tetapi sekarang sudah tidak seperti dulu lagi, tentu saja berharap semua yang pernah meremehkan dirinya harus mendapat balasan yang setimpal.
Walaupun Malvin Mu puas dengan semua balasan, tetapi dia masih bisa menahan diri dan tidak kehilangan akal sehat. Dari kejadian tersebut sudah bisa membuktikan baik buruknya karakter seseorang.
Gredy Du tidak pernah melupakan Malvin Mu yang yang selalu membantu dirinya, dia berkata: “Di dalam koper ini ada 4 juta RMB (sekitar 8 miliar Rupiah), semuanya untuk kamu, berikan kepada paman dan bibi sebagai biaya hidup, supaya mereka tidak bersusah payah bekerja.”
Awalnya Malvin Mu juga tidak tahu kenapa Gredy Du membawa begitu banyak uang. Setelah mendengar perkataan tersebut, akhirnya dia mengerti ternyata uang ini memang untuk dirinya.
Tetapi dia tidak bisa menerima uang sebanyak itu.
Malvin Mu memikirkan berbagai alasan untuk menolak, tetapi dia mengerti Gredy Du tidak akan mengambil kembali semua yang telah dia berikan.
“Kamu terima saja! Uang ini bukan untuk kamu, semuanya untuk paman dan bibi, mereka bangun begitu pagi hanya untuk jualan buah, kamu katakan saja karena menang lotre dan ingin memberikan uang ini kepada mereka, supaya mereka tidak perlu begitu susah payah bekerja lagi.”
Akhirnya Malvin Mu tidak memiliki alasan untuk mengelak dan hanya bisa menerima uang tersebut.
Malvin Mu sangat senang karena dia sudah memiliki begitu banyak uang dan juga mempunyai kakak yang begitu baik seperti Gredy Du.
“Terima kasih kakak, aku tidak bisa mengatakan terlalu banyak kata-kata untuk berterima kasih, tetapi hari ini kita akan makan dan minum sepuasnya.”
Malvin Mu selalu melakukan apa yang sudah dia katakan. Setelah itu, seorang pelayan wanita masuk untuk menghidangkan makanan, Malvin Mu langsung mengambil bir dan menyulang.
Saat ini, pelayan wanita itu masih berdiri di sana dengan ekspresi yang terlihat aneh.
Malvin Mu membuka satu botol anggur merah dan menuangkan ke dalam gelas. Pelayan wanita itu akhirnya membuka mulut.
“Tuan, kamu tidak boleh meminum bir ini!”
Malvin Mu terbengong. Saat ini semua orang tahu dia memiliki begitu banyak uang tetapi kenapa mereka masih tidak mengizinkan dia minum dan makan sepuasnya?
Gredy Du langsung mengerti ekspresi pelayan wanita: “Ada apa?”
Pelayan wanita berbicara dengan tergagap-gagap dan tidak bisa memberikan penjelasan. Dia hanya mengulangi perkataan tidak boleh meminum bir tersebut dan tidak boleh memakan makanan yang berada di atas meja.
Gredy Du terus memaksa, akhirnya pelayan wanita mengutarakan hal sebenarnya.
“Sewaktu aku mengambil makanan, aku tidak sengaja melihat manajer telah meludahi bir dan semua makanan...”
Manajer tidak sadar ketika pelayan wanita tersebut memperhatikan semua tingkah lakunya.
Pelayan wanita berbaik hati dan tidak sanggup melihat semua kejadian ini, dia tidak dapat menahan diri dan akhirnya menceritakan apa yang dilihatnya.
Gredy Du dan Malvin Mu langsung marah besar ketika mengetahui hal yang sebenarnya.
Malvin Mu langsung memaki: “Benar-benar keji! Bisa-bisanya melakukan hal yang menjijikkan seperti ini!”
Yang dilakukan manajer memang keterlaluan. Dipikir saja sudah membuat mual, untung saja belum dimakan!
Pelayan wanita juga berkata: “Aku memohon kepada kalian, jangan katakan hal ini kepada siapapun, kalau tidak, aku pasti akan dipecat dan kehilangan pekerjaan!”
Dia hanya berbaik hati dan tidak ingin kehilangan pekerjaan, saat ini dia terus memohon kepada Gredy Du dan Malvin Mu.
Gredy Du menganggukkan kepala dan berterima kasih kepada pelayan wanita.
Setelah pelayan wanita meninggalkan ruangan, Malvin Mu langsung memukul meja dengan keras, karena merasa kesal dengan kelakuan manajer.
Gredy Du juga sangat tidak senang, dia langsung menelepon Edyanto Liu.
“Selidiki siapa pemilik Restoran Sea Wave, aku berada di ruang private 208, suruh dia temui aku sekarang juga!”
Restoran Sea Wave hanyalah sebuah restoran yang tidak ada apa-apanya. Perusahan Honeycom hanya menganggap ini adalah bisnis mainan, jika bukan karena ada keperluan di sini, pemilik restoran tidak mungkin memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Gredy Du!
Kurang lebih lima menit, seorang pria paruh baya berjalan memasuki ruangan.
Setelah melihat Gredy Du dan Malvin Mu, dia memaksakan senyuman dan tubuhnya bercucuran keringat: “Aku adalah pemilik Restoran Sea Wave bernama Devan Huang. Maaf, di antara kalian berdua, siapa adalah Presdir Du dari Perusahaan Honeycom?”
Gredy Du menunjuk makanan yang berada di atas meja dan berkata: “Coba kamu makan!”
Devan Huang mengira makanan tersebut kurang enak, dia mengambil sumpit dan mencicipinya: “Tidak ada masalah!”
Gredy Du juga menunjuk anggur merah, Devan Huang juga meminumnya dan merasa tidak ada masalah.
Devan Huang begitu penasaran, sebenarnya ada apa dengan semua ini, apa yang sudah menyinggung Presdir Perusahaan Honeycom dan membuatnya merasa tidak senang.
“Tidak ada masalah dengan makanan dan minuman, yang bermasalah adalah manajer kalian, dia telah meludahi semua makanan.”
Setelah itu, Gredy Du mengisyaratkan kepada Malvin Mu untuk memanggil pelayan wanita, dan menyuruh dia menceritakan semuanya di hadapan Devan Huang.
Sewaktu Devan Huang mengerti permasalahan, dia merasa jijik dan ingin muntah, dengan emosi dia memanggil manajer itu.
Sewaktu manajer berjalan masuk, dia melihat keberadaan Devan Huang, jantungnya berdetak dengan begitu cepat.
“Bos...”
Sebelum selesai berbicara, Devan Huang langsung menampar manajer tersebut: “Kamu berani meludahi makanan?!”
Devan Huang memarahi manajer dengan emosi. Sejauh ini, dia sendiri juga tidak mengerti mengapa ada kejadian seperti ini, hal ini tentu saja membuat dia sangat tidak senang.
Wajah manajer sangat sakit dan hatinya begitu ketakutan, tetapi dia berusaha mengelak dan tidak mengaku: “Bos, aku tidak melakukannya, jangan percaya dengan perkataan mereka!”
“Tidak melakukannya? CCTV merekam semuanya, apakah kamu masih tidak mengaku?”
“Apakah perlu kita melihat CCTV supaya kamu bisa mengakui perbuatan? Apakah aku perlu memberikan rekaman CCTV kepada pihak kepolisian dan biarkan polisi memenjarakan kamu, baru bisa membuat kamu mengakui semua kesalahan?”
Manajer juga tidak ingat di mana dia meludahi dan terekam di CCTV yang mana. Tetapi sekarang dia merasa sangat ketakutan karena gertakan Devan Huang.
Dia memohon kepada atasan: “Bos, semua kesalahan aku, aku meminta maaf pada kamu, aku...”
Manajer itu sekali lagi menerima tamparan, Devan Huang mengangkat tangan dan menunjuk Gredy Du.
“Kamu meminta maaf kepada aku? Kamu seharusnya meminta maaf kepada Presdir Perusahaan Honeycom, Tuan Gredy Du!!!”
Setelah mengetahui identitas yang sebenarnya dari Gredy Du, manajer itu langsung terbengong dan diam di sana.
Novel Terkait
Ten Years
VivianAfter Met You
AmardaLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyBeautiful Love
Stefen LeeIstri kontrakku
RasudinSomeday Unexpected Love
AlexanderCinta Yang Tak Biasa
WennieThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)