The Great Guy - Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
Saat ini, Alice Lei sedang meringkuk di sudut tempat tidur, memeluk lututnya dengan kedua tangan.
Dia pikir alasan lututnya diringkuk karena roknya tidak bisa menahan bagian bawah sama sekali, dan terlihat stocking hitam di dalamnya dan celana panjang benang putih yang dilapisi dengan lapisan bentuk putih bersih. Bahkan samar-samar, masih bisa sampai ke bagian dalam yang indah.
Melihat pemandangan ini, dan kemudian melihat penampilan kecil Alice Lei yang seksi, Gredy Du memiliki keinginan yang kuat untuk memilikinya.
Wanita ini tidak bisa menjadi miliknya di masa depan, tetapi malam ini dia menjadi miliknya, dia perlu meninggalkan jejak di tubuhnya.
Apa yang dia katakan barusan membuat takut Caroline Lei dan Alice Lei.
Alice Lei dengan cepat menatap kakaknya: "Kakak, tolong aku, aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati!"
Caroline Lei juga sangat takut, tapi dia juga benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, dia hanya bisa bermohon-mohon.
"Gredy Du, aku mohon, tolong biarkan adikku pergi. Dia tidak akan membalas dendamnya Jordan Cao, kamu jangan bunuh dia."
Gredy Du bertanya: "Kapan aku mengatakan bahwa aku akan membunuhnya?"
Caroline Lei tertegun, sedikit bingung, tidak tahu bagaimana situasinya.
Tapi kemudian dia dengan cepat sadar dan tahu apa yang ingin dilakukan Gredy Du.
Bagaimanapun juga, jari Gredy Du sangat nakal, saat memegang dadanya, dia sangat jelas mengapa pria bisa seperti ini.
Jadi dia berkata kepada Gredy Du: "Kamu pergi ke ruang tamu dan istirahat sebentar. Aku akan memberitahu adikku tentang hal itu."
Gredy Du mengangguk sambil tersenyum dan kemudian kembali ke ruang tamu.
Setelah Gredy Du pergi, Caroline Lei datang ke depan jendela, dan kemudian mengambil tisu di sebelahnya, dengan lembut menyeka bekas yang ada di sepanjang paha.
Dia memandang Alice Lei di sebelahnya dan berkata: "Kamu bilang kamu tidak akan datang. Apa yang kamu lakukan malam ini?"
Alice Lei sangat tertekan. "Aku tidak tahu akan terjadi seperti ini malam ini. Jika aku tahu itu, aku tidak akan datang."
"Jika kamu tidak datang, kamu akan meninggalkan kakakmu di sini dan menghadapi bahaya?"
Ketika Caroline Lei bertanya seperti ini, Alice Lei tidak tahu bagaimana menjawabnya.
Untungnya, Caroline Lei tidak benar-benar ingin tahu tentang masalah ini, jadi dia duduk di tempat tidur setelah menyeka tubuhnya.
Terlebih lagi, dia mengulurkan tangannya dan menyekanya di dalam rok Alice Lei, lalu dia menggerakan benda-benda di jarinya.
"Kamu gadis kecil, benar-benar telah menjadi gadis besar. Kamu hanya mendengarkan suara, tetapi telah terjadi seperti ini."
Mendengar ini, wajah Alice Lei tiba-tiba memerah, tidak tahu bagaimana menjelaskannya.
Nyatanya, dia hanya mendengarkan suaranya, dan kemudian dia berhasil mendengar suaranya sampai terjadi seperti itu, sangat memalukan
Tapi kemudian, Caroline Lei berkata padanya: "Adikku, kamu tadi juga sudah melihat itunya Gredy Du, apakah kamu ingin mencoba dengannya?"
“Hahhh!” Ketika Alice Lei mendengar ini, dia tercengang.
Tapi kemudian dia dengan cepat menggelengkan kepalanya, mengatakan dia tidak ingin mencoba.
Dia benar-benar tidak mau. Sangat memalukan baginya untuk melakukan hal seperti itu dengan pria yang belum pernah bertemu dengannya sebelumnya, dia tidak bisa menerimanya. Sebenarnya, ketika dia mendengar Caroline Lei berteriak dengan gembira, dia benar-benar ingin melakukannya.
Tapi Caroline Lei masih terus merayunya: "Adikku, kamu harus mencobanya. Sebenarnya, wanita bisa memiliki banyak kegembiraan, perasaan cinta hanya satu hal, tubuh adalah hal yang lain. Saat kamu telah mencobanya, kamu akan menemukan bahwa ternyata hal seperti itu sangat indah.
"Meskipun kakak sangat ketakutan malam ini, kakak tidak dapat menyangkal bahwa bersama Gredy Du adalah kenangan paling bahagia dalam hidup kakak. Bahkan barusan, kakak tidak bisa menahan ingin melakukan satu kali lagi dengan Gredy Du ..."
Berikutnya, Caroline Lei telah melakukan segala macam godaan, segala macam kenyamanan, menghibur Alice Lei agar bersama dengan Gredy Du.
Dia tidak ingin memberitahu Alice Lei apa yang dimaksud dari Gredy Du, karena di matanya, adiknya adalah seorang gadis kecil, dan dia takut untuk menakut-nakuti adiknya, jadi dia hanya ingin menghiburnya dengan lembut dan akhirnya membiarkan adiknya menerima hal semacam ini dari hatinya.
Namun, setelah setengah jam menasehatinya, Alice Lei masih tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyetujuinya.
Jadi Caroline Lei sedikit marah, Gredy Du tidak akan benar-benar membunuh Alice Lei, tapi dia tidak tahu!
Dia takut adiknya akan dibunuh oleh Gredy Du, jadi dia tidak bisa membujuknya, dia pikir dia harus mengatakan yang sebenarnya.
Dirinya percaya jika ada ancaman bagi kehidupan, adiknya pasti akan dengan senang hati setuju.
Tapi saat ini, Gredy Du sudah memasuki pintu, dan langsung menuju ke Alice Lei.
Saat ini, Alice Lei ketakutan. Dia pikir Gredy Du akan membunuhnya. Dia secara naluriah menutupi lehernya, karena dia melihat Jordan Cao dibunuh oleh Domm dari lehernya.
Tapi Gredy Du jelas tidak peduli dengan lehernya, yang lebih dia pedulikan adalah di bawah roknya yang cantik dan indah.
Jadi saat berikutnya, terdengar suara koyakan, Alice Lei merasa stoking sutranya telah dirobek, dan celana kasa menempel di tubuhnya, dan dimainkan dengan sangat menyenangkan.
Merasakan keanehan dari tubuhnya, Alice Lei sangat malu dan cemas.
Dia berjuang untuk melawan Gredy Du dan juga meminta bantuan Caroline Lei.
"Kakak, cepat bantu aku, bantu aku memohon kepadanya untuk melepaskanku, tolong!"
Sejujurnya, Caroline Lei juga ingin menyelamatkannya, tapi dia tidak bisa, jika dia menyelamatkan Caroline Lei, yang hilang adalah kepalanya.
Sebelumnya, dia percaya bahwa Gredy Du tidak berani menjadi begitu gila, tetapi setelah melihat Gredy Du malam ini, dia tahu bahwa Gredy Du jauh lebih gila daripada yang dia bayangkan, itu adalah semacam melakukan kejahatan.
Tidak hanya dipaksa untuk menjalin hubungan dengannya, tetapi juga membunuh Jordan Cao di depannya, sampai Jordan Cao dipaksa untuk kehilangan keluarga, harta dan nyawa.
Cara yang sangat kejam seperti ini, keluarga Lei tidak mampu diprovokasi, terutama di belakang Gredy Du ada latar belakang Dimas Du.
Jadi pada akhirnya, Caroline Lei hanya melihat ke arah Alice Lei dan tidak bicara, lalu keluar dari kamar, dia duduk di ruang tamu.
Setelah menyalakan sebatang rokok, Caroline Lei menutupi dahinya: "Adik, maafkan aku, ini juga demi kebaikanmu."
Saat ini, Alice Lei tidak pernah terpikirkan hal-hal ini, dia hanya ingin memohon belas kasihan dari Gredy Du.
"Aku mohon kepadamu, tolong jangan lakukan ini. Aku satu atau dua tahun lebih tua darimu. Kamu tidak boleh menindasku seperti ini."
Gredy Du tidak tahu apa hubungan yang tak terhindarkan antara berusia satu atau dua tahun dan menindasnya. Harus tahu bahwa Caroline Lei masih lebih tua hampir 20 tahun dari usianya. Usia mereka tidak sama tapi mereka bersenang-senang sampai membuat Caroline Lei sangat nyaman dan berteriak ingin melanjutkan?
Jadi saat berikutnya, Gredy Du bermain lebih tidak bermoral. Tangan kanannya masih ada di bawah tubuh Alice Lei, dan tangan kirinya sampai ke dada Alice Lei, sampai melewati pakaian yang dia kenakan. Tidak ada penghalang di antara keduanya.
Langsung membuat Alice Lei berteriak "jangan" dan "jangan".
Hanya beberapa puluh menit kemudian, Alice Lei tidak tahan.
Sebelumnya dia telah melewati dua jam penderitaan yang indah, sekarang Gredy Du bermain dengan tubuh kecilnya.
Dia sudah tidak tahan lagi, terutama ketika Gredy Du masih berada di telinganya dan bertanya: "Kenapa tanganku lengket? Apa itu?"
Pertanyaan yang tidak perlu ditanya itu langsung membuat Alice Lei sangat merasa malu.
Setelah merasakan lagi keinginan naluriah tubuh yang kuat, dia akhirnya meledak.
"Gredy Du, kamu bajingan, kamu bajingan terbesar dan terbesar yang pernah kulihat dalam hidupku!"
Dia memarahinya, tapi setelah memarahinya, Alice Lei mengulurkan tangan dan berinisiatif untuk menyentuh tubuh Gredy Du.
Karena dia tahu bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk membuat dirinya bahagia daripada menderita.
Jadi saat berikutnya, pakaian Alice Lei secara alami dilepas, dan tidak ada satu pakaian pun yang tersisa.
Melihat tubuh halus itu, Gredy Du penuh dengan emosi dan energi!
Tapi saat ini, Caroline Lei mendorong pintu dengan sangat khawatir dan ketakutan.
Dia mendengar marahan di dalam ruangan, penuh dengan pemikiran bahwa Alice Lei telah menyinggung Gredy Du, Gredy Du ingin membunuhnya.
Tapi siapa yang menyangka, apa yang dilihatnya setelah memasuki pintu sama seperti yang telah dilihat Alice Lei sebelumnya——
Saat ini, Alice Lei memegangi dan membuka kedua kakinya yang ramping dan menunggu sesuatu dengan rasa malu.
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengHabis Cerai Nikah Lagi
GibranMy Secret Love
Fang FangMy Superhero
JessiMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeDark Love
Angel VeronicaHidden Son-in-Law
Andy LeeThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)