The Great Guy - Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
Gredy Du benar-benar digratiskan, yang membuat semua orang tercengang.
Sampai keluar dari Restoran Sea Wave, Siska Meng masih penuh ketidakpercayaan: "Tidak, apa kamu benar-benar digratiskan?"
Gredy Du bertanya sambil tersenyum: "Mengapa, menurutmu aku sendiri mau membayar struk pembayaran ini? Aku tidak punya banyak uang untuk membayarnya."
Siska Meng masih tidak bisa mengerti: "Atas dasar apa, kamu hanya seorang yang pernah magang di sini saja, bisa begitu terhormat kah?"
Sampai-sampai Gredy Du memberitahu rahasianya yang pernah menyelamatkan kerugian di Restoran Sea Wave yang sangat besar, baru bisa membuat Siska Meng dengan terpasksa mempercayainya.
Namun orang-orang sekitar yang belum mengetahui masalah ini. Mereka semua dikejutkan oleh prestasi Gredy Du
"Aku tidak bisa melihatnya sama sekali. Kekuatan Gredy Du sangat besar. Hanya dengan satu kata, struk dengan harga lebih dari 200.000 RMB (sekitar 400 juta rupiah) dengan kata gratis langsung gratis, sangat keren sekali."
"Ya pastinya, kapanlah pacarku bisa mengatakan hal seperti ini, akan sangat keren sekali."
"Aku ingin tahu apakah aku harus mengejar Gredy Du dan mencoba untuk tidak mengharapkan hal lain, hanya mengharapkan membawanya ke Restoran Sea Wave secara gratis. Betapa indahnya wajah itu. Aku senang saat memikirkannya ..."
Semua orang sangat senang, tetapi hanya Cecil Feng, karena setelah ia meninggalkan hotel, ia meninggalkan "Pasukan besar".
Dia tidak punya wajah untuk tinggal berlama-lama lagi. Pertama, mengatakan bahwa Gredy Du menjebaknya dengan mencuri peralatan makan, terakhir dia mengakuinya sendiri. Kemudian, dia kembali menyalahkan Gredy Du. Akibatnya dengan satu kata Gredy Du, pemilik restoran dibebaskan dari pembayaran bill.
Hari ini, wajah ini benar-benar hilang, yang membuatnya sangat malu.
Tapi semakin malu, semakin dia membenci Gredy Du: "Cepat atau lambat aku akan menemukan kesempatan untuk membereskanmu dan memberitahumu akibat dari mempermalukanku!"
Memikirkannya dengan sangat keras, tiba-tiba seorang pria asing muncul, sangat besar, juga sangat cuek.
Jika Gredy Du ada di sini, tentu saja, dia akan mengenali pria ini adalah Hardi Yin, tetapi Cecil Feng tidak.
Jadi saat berikutnya, ketika dia sedang berjalan, dia tiba-tiba dicengkram oleh Hardi Yin dan dibawa ke mobil seolah dia sedang menarik anak ayam, setelah membuatnya pingsan ia langsung membawa mobil dan pergi.
Ketika dia bangun lagi, dia merasakan mulutnya sakit. Dia ingin membuka mulutnya dan mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak bisa membukanya sama sekali.
Ada sebuah benda pemantul bayangan di sampingnya, jadi dia menganggapnya sebagai cermin dan melihatnya.
Saat itu, dia ketakutan dan menangis.
Karena dia menemukan bahwa mulutnya di cermin telah dijahit seluruhnya dengan benang.
Saat ini, Cecil Feng tiba-tiba teringat apa yang dikatakan Gredy Du padanya di meja makan. Matanya penuh kepanikan sampai-sampai menangis-nangis.
Malam itu, setelah semua orang bubar, Gredy Du membawa sebuah mobil Poussain yang rusak dan mengirim Siska Meng kembali ke rumah manajer umum.
Dalam perjalanan, Siska Meng berulang kali mengucapkan terima kasih kepada Gredy Du. Dia merasa harus berterima kasih pada Gredy Du untuk urusan hari ini. Kalau tidak, dia benar-benar tidak tahu bagaimana memecahkan masalah uang dengan harga lebih dari 200 ribu RMB (sekitar 400 juta rupiah).
Untuk ini, Gredy Du hanya tersenyum dan melambaikan tangannya, menunjukkan bahwa itu bukan apa-apa.
Tentu saja, dia tidak akan membully yang lemah dan meminta Devan Huang untuk membayar makan malamnya. Dia telah mengatur agar seseorang mengirim uang ke Devan Huang.
Setelah selesai mengantar Siska Meng, Gredy Du siap untuk pergi.
Namun, saat ini, ada seorang wanita muda yang cantik keluar dari koridor. Wanita muda ini terlihat biasa saja, riasannya benar-benar luar biasa, dan pakaiannya seksi. Apa yang tidak boleh terbuka, terbuka setengahnya. Sosoknya panas. Dia bisa membuat jantung orang yang baik-baik saja mengalami serangan jantung.
Tapi dia tampak memandang Siska Meng dengan sengaja, terlihat bermusuhan.
"Yo, Siska Meng, akhirnya sudah punya pacar, tapi pacar kamu ini kelas bawah, jadi sopir poussain tua."
"Ngomong-ngomong, hidup kamu tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Pergi menjemput tamu ya?"
"Jika memang begitu, kamu harus menemukanku. Karena dulu kita adalah teman baik. Begini saja, aku sekarang telah menjadi “mami” di Red Love, dan kebetulan aku masih kekurangan orang. Ayo kemari, aku aka menjamin kamu akan terkenal dalam sekejap saja, hanya dalam satu malam!”
Siska Meng memandang Sophie Lin dan tidak berkata apa-apa. Dia tampak mati rasa dan tidak peduli.
Dia berbalik dan hendak naik ke atas, tetapi Sophie Lin tidak membiarkannya begitu saja.
"Ingin melarikan diri ya? Kamu belum memberitahuku. Berapa biaya kamu untuk sekali sambut tamu? Jika sesuai, aku ingin memperkenalkan kalian berdua..."
Sambil menarik lengan Siska Meng, Sophie Lin mengejeknya di depan gedung, yang membuat wajah Siska Meng cukup malu.
Dengan keras melemparkan tangannya dan mendorong Sophie Lin ke samping. "Kamu cukup. Jangan tidak ada habisnya. Tidak semua orang jahat seperti kamu!"
Begitu dia selesai berbicara, Sophie Lin bergegas ke depan dan melambaikan tangannya ke mulut besar Siska Meng.
"Keparat, kurang apalagi aku, masih berani membentakku? Kamu tidak melihat diri kamu sendiri yang masih banyak kekurangan!"
Dengan marah-marah, Sophie Lin melambaikan tangan ingin menampar nya lagi, tetapi kali ini lengannya terangkat, karena Gredy Du mendatanginya dan menangkap lengannya.
Sophie Lin menoleh dan memandang Gredy Du dan berkata sambil mencibir: "Kamu pahlawan ya. Bocah kecil terlihat keren juga."
Saat berikutnya, dia bergegas ke pelukan Gredy Du, dengan sengaja menggunakan tubuhnya dan menggesek-gesekan tubuhnya di badan Gredy Du untuk menggodanya.
"Ayolah, sayang, bukankah kamu suka menyelamatkan wanita cantik? Bantu aku. Aku sedang dalam masalah besar sekarang."
Orang yang tidak tahu malu ini, Gredy Du benar-benar tidak tahan, hanya dapat dengan cepat mengusir pergi Sophie Lin.
Tapi begitu kaki depannya ingin pergi, Sophie Lin berbalik, “Piak” tamparan besar ke wajah Siska Meng.
Setelah selesai memukul, dia juga menoleh dan memandang Gredy Du secara tajam:
"Ayolah, bukankah kamu menjadi pahlawan? Ayo selamatkan dia lagi."
Dia sangat arogan dan merajalela. Dia juga seorang gadis yang kejam, sama sekali tidak sebanding dengan Cecil Feng.
Gredy Du ingin membantu Siska Meng untuk menampar wajah Sophie Lin, tetapi Sophie Lin langsung menarik pakaiannya di tubuhnya. Yang pada awalnya pakaian yang telah terbuka setengah, menjadi lebih terbuka lagi. Tiba-tiba, dia berkata: "Aiya, tolong, tolong aku. Aku telah dipaksa olehnya. Oh, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, aku akan....”
Gredy Du sangat marah, dia belum pernah melihat wanita yang begitu kurang ajar, dan caranya cukup licik seperti ini.
Tidak bisa melawan, tidak bisa memarahi, benar-benar menjelaskan sepenuhnya apa yang disebut dengan: Orang licik yang tidak ada bandingannya!
Siska Meng yang berada di sebelahnya, dengan segera meraih tangan Gredy Du dan membawa Gredy Du ke atas. Ketika dia sampai di rumah, dia menutup pintu. Ini adalah tempat untuk menghindari penghinaan Sophie Lin.
Kemudian, Siska Meng menghela napas lama, ia pun menceritakan semua masalah di antara mereka berdua.
Mereka berdua adalah penyewa di lingkungan ini. Mereka berada di sekolah menengah atas yang sama dan di kelas yang sama. Mereka adalah teman yang sangat dekat.
Sophie Lin selalu menyukai satu orang pria yang paling tampan disekolah itu, semua jenis cinta dan pengejaran, tetapi pria itu hanya menyukai Siska Meng.
Kemudian, demi mendekati Siska Meng, berpura-pura dekat dengan Sophie dan menjadi pacarnya, mengambil kesempatan untuk mendekati Siska Meng.
Sophie Lin tidak tahu. Dia tahu bahwa suatu hari dia melihat pacarnya menarik paksa tangan Siska Meng, dan kemudian berpikir bahwa Siska Meng telah mengkhianatinya dan merampok pacarnya, jadi dia bergegas dan menamparnya.
Tapi dari awalnya pria idamannya itu sama sekali tidak suka pada Sophie Lin, ia pun juga ditampar oleh pria idamannya itu, jadi kebencian Sophie Lin terhadapnya dimulai sejak saat itu.
"Kemudian, Sophie Lin putus sekolah dan langsung keluar ke kehidupan bermasyarakat. Dia menjadi seperti sekarang ini."
"Dia sekarang bekerja sebagai “mami” di Red Love, dengan membawa sejumlah wanita muda dan dia cukup kaya, jadi setiap hari saat dia melihat aku, dia akan mengejek dan menyerang aku untuk menunjukkan keunggulannya di depan ku. "
Siska Meng dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya, masalah seperti itu, membuat ia menjadi terbiasa, tapi juga membuat nya sangat sedih sampai merasa hati dingin.
Gredy Du mengulurkan tangannya dan membelai wajah merah Siska Meng. "Siska, aku tidak mengizinkan siapapun untuk menindasmu, jadi malam ini, aku akan membuatnya sadar berapa biaya yang harus ia bayar karena sudah mengganggumu!"
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniversePredestined
CarlyLove In Sunset
ElinaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiCinta Seorang CEO Arogan
MedellineCinta Yang Tak Biasa
WennieSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Tapi Diam-Diam
RossieThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)