The Great Guy - Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
Malam itu, Candy Ye dipermainkan sepenuhnya.
Hal-hal yang belum pernah dia coba sebelumnya, kenikmatan yang belum pernah dia bayangkan, semuanya telah dia rasakan malam ini.
Rasa sakit yang sangat besar itu membuatnya menggunakan segala jenis permohonan untuk memohon kepada Gredy Du, dan dia tidak lagi memiliki kesombongan seperti sebelumnya.
Dia sudah melihat dengan jelas bahwa Gredy Du sengaja menyiksanya, dan sama sekali tidak peduli dengan Keluarga Ye.
Jadi ketika mereka hampir mencapai klimaks kedua, dia benar-benar menjadi lemas di tanah.
Bersandar di pilar dengan punggungnya, dia memohon dengan suara rendah, "Aku mohon, aku mohon, aku mohon lepaskan aku!"
"Aku berjanji, aku tidak akan pernah membalasmu, aku tidak akan ..."
Candy Ye membuat berbagai permintaan, tetapi tidak menerima tanggapan apapun.
Hanya beberapa detik kemudian, dia mendengar suara langkah kaki pergi dan suara pintu terbuka.
Gredy Du pergi, dan Candy Ye menghela napas lega. Bahkan jika dia tidak bisa dilepaskan, dia setidaknya bisa beristirahat sebentar. Dia benar-benar lelah dan sakit, dan dia juga mulai memahami gadis itu ketika dia menyuruh berandalan untuk mempermainkan wanita itu. Mengapa wanita itu sangat kesakitan.
Meskipun dia belum merasakan dipermainkan oleh berandalan malam ini, tapi dia telah merasakan siksaan Gredy Du yang tidak berbelas kasihan itu.
Pada saat yang sama, Gredy Du sudah tiba di ruang pemantauan dan melihat Bruce Ye berlutut di tanah dan tidak bisa bangun.
Bruce Ye telah melihat semua yang Gredy Du telah lakukan pada saudara perempuannya melalui cctv. Hal ini membuatnya ingin membunuh Gredy Du.
"Gredy Du, bajingan kamu, jika kamu punya kemampuan lepaskan aku, aku akan membunuh seluruh keluargamu, aku bahkan akan membunuh Dimas Du, si benda tua itu!!!"
Pada saat ini, hati Bruce Ye dipenuhi dengan kebencian yang mengerikan, dan dia ingin menguliti Gredy Du hidup-hidup.
Kemudian Gredy Du merogoh celananya, lalu mengeluarkan sebatang rokok lalu menyalakannya, dan duduk di bangku tidak jauh dari Bruce Ye.
Setelah menjentikan abu rokoknya, Gredy Du buru-buru berkata, "Kalau begitu beritahu aku mengapa kita bisa di titik seperti ini sekarang."
Bruce Ye tidak memikirkannya, dia tidak bisa tenang, dan dia sedang tidak mood untuk memikirkannya.
"Persetan denganmu, aku tidak ingin berdiskusi hal ini denganmu, lepaskan aku, aku ingin membunuhmu!"
Sekarang Bruce Ye seperti orang gila, kegilaannya membuat Gredy Du tertawa.
"Pintunya ada di sana, kamu boleh pergi, aku kan tidak menghentikanmu, mengapa kamu menyuruhku membiarkanmu pergi?"
Ketika kata-kata Gredy Du sampai ke telinganya, Bruce Ye tertegun.
Dia baru ingat bahwa dia sudah menjadi orang cacat, jangan bilang membunuhnya, bahkan jika dia melepaskannya sekarang, dia tidak bisa pergi sendirian.
Gredy Du mengambil sebatang rokok lagi sebelum melanjutkan: "Aku tidak mengenalmu sebelumnya. Kamu yang berpikir kamu dapat menindas orang lain.Kamu pikir keluarga Ye hebat. Kamu tidak menganggapku dengan serius, dan kamu bahkan ingin membuang kotoran di atas kepalaku."
"Tentu saja aku tidak mau, jadi setelah aku melawan dan mengalahkanmu, kamu berlutut dan mengaku kalah."
“Boleh, jika kamu ingin mengakui kesalahanmu, aku akan memberimu kesempatan, dan aku bisa memberimu kesempatan lagi dan lagi."
"Tapi kamu tidak akan pernah kapok setelah diberi pelajaran, jadi kamu tidak bisa menyalahkanku akan semua ini."
"Dan aku peringatkan padamu terakhir kali, lain kali aku akan bermain dengan kakakmu di depanmu, kamu seharusnya tidak pikun bukan?"
"Karena kamu tidak menurutinya, maka kamu harus tahu bahwa apa yang akan kamu tanggung saat ini sebenarnya adalah apa yang kamu menangkan dengan kemampuanmu sendiri."
"Kamu sangat luar biasa. Tidak hanya kamu kehilangan tubuh saudara perempuanmu, tetapi kamu juga kehilangan tempurung lututmu. Kamu sangat luar biasa. Tapi yang ingin aku katakan adalah kamu memenangkan lebih dari semua ini. Karena aku telah memutuskan untuk mengambil nyawamu itu. "
Gredy Du melihat jam, sudah jam 2 pagi.
Dia berkata kepada Bruce Ye lagi: "Jadi mulai sekarang, nikmatilah sisa hidupmu!"
"Ada empat jam tersisa. Empat jam ini adalah saat-saat terakhir dalam hidupmu."
"Ngomong-ngomong, aku orang yang cukup baik hati. Jika kamu ingin makan, kamu dapat berteriak kepada orang-orang di luar dan mereka akan memuaskan kamu. Tapi untuk masalah rekaman video itu, aku akan memeras keluarga Ye sebanyak 1 miliar RMB (sekitar 2 trilliun rupiah), jika hanya untuk makanan terakhirmu, aku masih mampu mengaturnya.
Setelah berbicara, Gredy Du berjalan keluar dari ruang pengawasan.
Pada saat ini, Bruce Ye akhirnya mengerti dengan iblis macam apa dia mencari masalah.
Cara lawannya itu menghadapi musuh benar-benar di luar ekspetasinya.
Tidak heran ketika keluarga Fan ada konflik dengan Gredy Du, dan akhirnya masalah itu selesai begitu saja. Pantas saja Jordan Cao yang berselisih dengan Gredy Du, dan akhirnya masalah itu selesai begitu saja. Alasannya sederhana saja, karena Garry Fan dari keluarga Fan sudah mati, karena Jordan Cao juga sudah mati.
Apalagi mereka semua kalah di akhir perselisihan, dan dibunuh oleh Gredy Du secara langsung.
Sekarang, dia menyadari bahwa dia akan dibunuh juga, bahkan ketika dia menyadarinya itu semua sudah terlambat, tapi dia masih ingin memohon belas kasihan Gredy Du.
"Gredy Du, aku salah, aku yang salah, kali ini aku benar-benar tidak berani melakukannya lagi, dalam kehidupan ini aku tidak berani melakukannya lagi ..."
Dapat didengar bahwa Bruce Ye dengan tulus menyesal, dan dia sangat menyesalinya.
Tetapi dalam pandangan Gredy Du, dia sangat serius setiap kali dia menyesal, tetapi dia juga sangat serius ketika dia melakukan kejahatan lain setelah permintaan maafnya.
Dia dengan tulus menyesalinya, dan juga dengan tulus melakukan kejahatan lagi. Keputusannya hanya akan berubah sesuai keadaan.
Jadi kali ini, Bruce Ye yang sudah sangat keterlaluan ini tidak ada harapan lagi.
Setelah Gredy Du mengucapkan ini semua, bahkan jika dewa datang untuk menolongnya saja sudah tidak menyelematkannya dari kematian.
Setelah meninggalkan ruang pemantauan, Gredy Du kembali ke kamar tempat Candy Ye ditahan.
Namun, dia membuka pintu dengan sangat lembut, dan pada dasarnya tidak ada suara. Dia bahkan melepas sepatunya agar tidak ada suara dari langkahnya, dan datang ke depannya tanpa suara, dan kemudian melihat wajah Candy Ye yang cerah dan menawan.
Saat ini, Candy Ye sedang berjuang keras, mencoba melepaskan tali yang mengikat tangannya.
Hanya saja dia berjuang lagi dan lagi tapi tetap tidak berhasil, jadi dia menyerah dan dia mulai melakukan hal lain.
Dia meregangkan kakinya, dan meregangkan bagian depannya sejauh mungkin, dia meregangkan kakinya dengan kuat, mencoba melepaskan stoking yang telah masuk ke dalam tubuh.
Sangat tidak nyaman, ketika ada stoking sutra di tubuhnya, itu membuatnya merasa tidak nyaman.
Hanya saja perjuangan Candy Ye membuat Gredy Du melihatnya semakin seksama dan gerakannya itu membuat Gredy Du kembali terangsang.
Jadi pada saat berikutnya, ketika Candy Ye bahkan belum menyadari kedatangannya, dia membungkuk lebih dekat tanpa mengeluarkan suara, dan kemudian dengan kasar memaksanya.
Pada saat itu, Candy Ye sangat kesakitan hingga dia hampir menjadi gila, dan bahkan berteriak ketakutan.
Dan penampilannya juga membuat Gredy Du semakin terangsang dan antusias, yang memberikannya serangan yang lebih kuat lagi ...
Setelah diperkosa sepanjang malam, Candy Ye benar-benar sangat lemas.
Setelah melepaskannya pada jam enam pagi, dia langsung jatuh ke tanah, dan bahkan jika dia membiarkannya pergi, dia juga sudah tidak memiliki kekuatan lagi.
Jadi Gredy Du langsung menyuruh seseorang membawanya ke mobil, dengan karung goni di dalamnya.
Candy Ye, yang matanya ditutup, tidak tahu apa yang ada di dalam karung itu, hanya merasa hangat.
Namun lambat laun, hangatnya menghilang, dan digantikan oleh rasa dingin dan kaku.
Setelah mobil berjalan dan berjalan untuk waktu yang cukup lama, akhirnya mobil itu berhenti setelah berjalan selama hitungan jam.
Candy Ye dan karung goni itu dilempar keluar, pada saat yang sama tali yang mengikat pergelangan tangan Candy Ye dipotong menggunakan pisau kecil.
Ketika mobil itu sudah pergi jauh, Candy Ye baru berani melepas penutup mata, cahaya matahari yang kuat menyilaukan matanya.
Setelah membiasakan diri untuk beberapa saat, dia mulai melepaskan tali di kakinya.
Tentu saja dalam prosesnya, ia juga mencabut stockingnya keluar, karena itu benar-benar sangat tidak nyaman.
Setelah dia membersihkan semuanya dengan seksama, Candy Ye bersiap untuk pergi.
Tetapi saat ini, dia memperhatikan bahwa ada karung goni yang berisi barang di dekatnya
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMata Superman
BrickMy Only One
Alice SongMy Lady Boss
GeorgeCintaku Pada Presdir
NingsiTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)