The Great Guy - Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
Pada saat acara makan malam dimulai, Juliana Chu baru tahu kalau Gredy Du ternyata adalah Presdir yang baru, hal ini membuatnya sangat terkejut.
Bagaimanapun dia sama sekali tidak menyangka, kalau seorang pemuda yang dibantunya tadi siang, ternyata adalah orang penting.
Dan yang paling penting, Presdir baru ini saat di depan hotel pernah membantunya.
Jadi saat terkejut dia diam-diam merenung, berharap dia bisa meminta bantuan Gredy Du lagi.
Sampai saat ini ketika dia bertemu Gredy Du, dia akan mengucapkan permintaan itu.
Kesan Juliana Chu pada Gredy Du sangat baik, Gredy Du adalah pria yang baik hati, tahu diri, mandiri, dan bisa membawa suasana dengan baik.
Jadi saat Juliana Chu meminta bantuannya, Gredy Du mengangguk dengan lembut dan berkata, "Katakan padaku."
Bahkan Gredy Du mau membantunya, Meskipun dia belum mengatakannya, Tapi ini adalah karakter Gredy Du sebagai seorang pria yang bijaksana.
Kemudian, Juliana Chu menatap Simon James dari kejauhan.
"Presdir, bolehkan saya meminta bantuanmu, tolong beritahu Simon James untuk tidak mengganggu saya lagi, apalagi mencari masalah. Saya tahu ini tidak pantas kalau saya meminta bantuan anda, tetapi ... Sudah tidak ada jalan lagi."
Saat Juliana Chu masih berbicara, Gredy Du memberi isyarat pada Simon James.
Pada saat ini, dahi Simon James tampak merah, bukan hanya ada bekas luka pukulan dari Simon Felix yang memukulnya dengan botol wine, tetapi juga karena dia mengetukkan kepalanya di lantai sambil berlutut.
Dia sudah cukup tersiksa karena masalah yang terjadi hari ini, tapi Gredy Du tiba-tiba memberi isyarat dan memanggilnya lagi.
Simon James ketakutan dan berkata: "Ayah, kenapa Presdir masih tidak selesai ..."
"Kalau dia panggil kamu maka pergilah, cepat pergi, jangan banyak omong kosong!"
Saat Simon Felix marah, Simon James bergegas maju dengan gemetar, "Pres, Presdir."
Gredy Du menjawab, dan kemudian tiba-tiba mengulurkan tangannya, mengaitkan tangannya di pinggang ramping Juliana Chu..
"Apakah kamu tahu apa yang ingin kukatakan padamu?"
Simon James tidak buta. Dia cepat-cepat mengangguk seperti seekor ayam dan berkata, "Aku mengerti, aku berjanji, aku tidak akan melecehkan wanita milik Presdir lagi. Aku bersumpah, aku bersumpah ..."
Setelah Simon James pergi, Gredy Du melepaskan Juliana Chu, yang saat ini sedang tertegun dan wajahnya memerah.
"Aku harap kamu bisa mengerti bahwa bagaimanapun juga, kalau dia mengejarmu adalah urusan pribadi, dan aku tidak bisa campur tangan jika aku tidak memiliki alasan."
Juliana Chu mengerti maksud dari Gredy Du. Dia hanya berpikir dia baru saja memasuki gua harimau. Dia sangat terkejut.
Setelah dia pikir-pikir, dia merasa sangat malu, ternyata dia salah paham kalau Gredy Du tertarik padanya.
Ketika dia merasa malu dan tidak enak, Gredy Du berbicara lagi dan menanyakan beberapa pertanyaan padanya.
Dari pertanyaan ini, Gredy Du tahu kalau Juliana Chu memiliki pengetahuan tentang bisnis keluarganya, dan dia juga ada belajar bisnis manajemen, itu sangat bagus.
Jadi setelah itu, Gredy Du berkata kepadanya, "Kalau begitu kamu akan mengambil alih bisnis keluargamu, jadi Charles Chu bisa pensiun."
Kata-kata ini terdengar di telinganya, dan Juliana Chu tertegun, "Tapi, tapi aku takut aku tidak cukup mampu."
"Kemampuan tidak cukup tidak apa, asalkan ada keberanian itu sudah cukup . Meskipun pekerjaan ini tiba-tiba datang, aku masih berutang budi kepada mu 3.500 RMB (7 juta rupiah). Tenanglah aku akan selalu mendukungmu dari belakang, Jadi kamu tidak perlu takut."
Setelah menepuk bahu Juliana Chu dengan lembut, Gredy Du tersenyum padanya dan menyemangatinya, setelah itu dia berjalan ke meja selanjutnya dan bersulang.
Tindakannya yang dilakukan tadi terlihat oleh semua orang, dan semua mata memandang Juliana Chu dengan rasa iri.
Karena dia mendapat dukungan dari Presdir, membuatnya senang hingga melayang.
Terutama Presdir adalah Pria yang berbakat, dan Juliana Chu adalah Wanita yang cantik, keduanya... adalah pasangan yang ideal dan serasi.
Melihat Gredy Du berjalan pergi, hati Juliana Chu dipenuhi dengan rasa terima kasih.
Gredy Du tidak hanya membantunya menyingkirkan Simon James, tetapi juga membiarkannya memiliki kedudukan besar di keluarga Chu. Dengan begitu, maka tidak akan ada yang akan menjodohkan Juliana Chu untuk menikah, ini membuatnya merasa lebih tenang.
Dia kembali duduk kembali di mejanya, Juliana Chu menatap Charles Chu yang ada di sampingnya, "Ayah, apakah saat ini kamu masih mau menyuruhku menikah demi keuntunganmu?"
Charles Chu yang sudah tua merasa malu berkata, "Bagaimana mungkin, tidak, tidak akan. Untungnya, aku memiliki anak perempuan seperti mu. Kalau tidak aku akan terseret keluar juga. Aku adalah ayah yang buruk, aku minta maaf padamu, Jangan marah, Juliana jangan marah yah! "
Perubahan sikap Charles Chu membuat Juliana Chu tidak bisa menahan senyum, dan dia sangat puas.
Tapi dia juga tahu jelas yang membuat semua perubahan ini semua adalah karena seseorang.
Jadi, dia sekali lagi mengalihkan pandangannya ke Gredy Du dari kejauhan, selain rasa terima kasihnya, ada sesuatu yang lain ...
Acara untuk menyambut Presdir baru telah selesai, semua orang mengucapkan selamat tinggal kepada Gredy Du dengan senyum di wajah mereka, tetapi mereka semua sangat berhati-hati dan meninggalkan hotel. Awalnya mereka mengira itu adalah makan malam sambutan yang sederhana, tapi tindakan Gredy Du malam ini membuat mereka menyadari bahwa itu tidak seperti yang mereka bayangkan.
Cara yang digunakan Gredy Du sangat luar biasa, dia menyelesaikan masalah dengan ciri khasnya sendiri, ada balas dendam, ada penghargaan dan ada hukuman juga.
Jadi acara malam malam ini bukan hanya sebuah kejutan, melainkan juga untuk mengingatkan diri mereka sendiri.
Walaupun dia masih muda, Presdir baru ini seperti seekor serigala
Siapa yang berani memprovokasi situasi, akan berakhir dengan celaka!
Setelah semua orang bubar, Gredy Du juga membawa Edyanto Liu kembali ke kantor.
Begitu pintu kantor terbuka, terlihat ada Dimas Du sedang duduk di belakang meja dan ada Pengurus Andry yang sedang berdiri di sampingnya,
"Gredy Du!"
Setelah melihat Dimas Du, Edyanto Liu tertegun, dan kemudian dengan cepat membungkuk dan memberi penghormatan padanya.
Dimas Du mengangguk dan berkata, "Aku dengar hari ini kalian mengadakan acara makan malam ."
Edyanto Liu buru-buru menjawab: "Benar, Tuan Dimas, untuk menyambut kedatangan Presdir baru, makan malam secara khusus diatur untuk para eksekutif senior, para pekerja lainnya dan para pelanggan, Acara ini juga untuk pengenalan satu sama lain agar lebih akrab."
"Hanya……"
Dimas Du bertanya: "Hanya apa?"
Edyanto Liu menjawab: "Hanya saja Presdir telah melakukan pekerjaan yang sangat baik, sangat bijaksana dan pandai menghadapi orang-orang."
Setelah itu, Edyanto Liu menjelaskan apa yang terjadi saat acara itu.
Terakhir, dia berkata, "Bisa mengejutkan semua orang saat pertemuan pertama, dan cara Presdir itu mengagumkan."
Dimas Du tampak tenang dari awal hingga akhir. Setelah Edyanto Liu selesai berbicara, dia hanya melambaikan tangan dengan lembut dan berkata, "Keluarlah!"
Edyanto Liu langsung menggunakan tangannya menutup bibirnya sendiri. Awalnya dia ingin menunjukkan sisi hebat Gredy Du pada Dimas Du. Tapi nyatanya Dimas Du tampak tidak senang, jadi dia dengan cepat menundukkan kepalanya dan keluar dari kantor.
Tetapi saat Edyanto hendak keluar dan mau menutup pintu kantor, Dimas Du berbicara lagi.
"Edyanto Liu, kamu adalah orang yang cakap ke depannya bantulah Gredy Gu dengan baik."
Begitu kata ini terdengar di telinganya, Edyanto Liu sangat senang dan rasanya ingin melompat.
Ini sangat jelas kalau Edyanto Liu diakui oleh Dimas Du , Dan diakui oleh Gredy Du juga. Ini membuktikan bahwa hal yang barusan dia lakukan yaitu menceritakan Kehebatan Gredy Du itu benar. Dimas Du tampak puas dengan hal ini!
Setelah berterima kasih pada Dimas Du, Edyanto Liu berjalan pergi, dan kemudian Pengurus Andry juga berjalan pergi meninggalkan kantor.
Di dalam ruangan, hanya tersisa Dimas Du dan Gredy Du.
Kemudian,Dimas Du membuka topik dan dengan lembut berkata kepada Gredy Du.
"Aku hari ini datang ke sini, karena ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu."
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaMy Lady Boss
GeorgeCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoYour Ignorance
YayaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanHanya Kamu Hidupku
RenataMata Superman
BrickThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)