The Great Guy - Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
Saat ini, Gredy Du dan Siska Meng sedang melakukan hubungan intim tersebut di atas sofa.
Sulit bagi Siska Meng saat ini untuk membayangkan bahwa bahkan setelah lulus dari universitas, dia telah menjadi tipe wanita yang paling dia benci sebelumnya.
Dia telah berkali-kali membayangkan bahwa di masa depan, dia harus menunggu sampai menikah sebelum menyerahkan kesuciannya kepada suaminya.
Tapi sekarang dia sama sekali tidak memiliki pemikiran seperti itu, hanya saja dia merasa sangat bahagia saat bersama Gredy Du.
Kebahagiaan semacam itu yang muncul dari kedalaman sumsum tulang membuatnya melupakan semuanya, membuatnya melupakan segalanya, dan membuatnya hanya ingin tenggelam dalam kegembiraan hasrat ini, tenggelam selamanya dan tidak pernah meninggalkannya lagi.
Jadi setelah serangan agresif lainnya dilayangkan oleh Gredy Du, Siska Meng kembali merasakan surga dunia, merasa bahwa sekujur tubuhnya enak hingga hampir terbang ke langit ...
Ketika semuanya selesai, Gredy Du juga menerima telepon dari Victor Qin.
Merasakan godaan dari Siska Meng yang ada di pelukannya, Gredy Du menjawab panggilan Victor Qin.
Ketika dia mendengar apa yang dikatakan Victor Qin, dia terkejut sejenak.
Dengan keahlian Joni Chen, jelas tidak mungkin melakukan hal yang begitu kejam dan tidak ragu-ragu untuk melakukan hal ini.
Ini hanya bisa menjelaskan satu hal, Joni Chen merekrut seorang “pembunuh”.
Setelah bersih-bersih, Gredy Du mengatur agar Siska Meng beristirahat sebentar, lalu memanggil Hardi Yin untuk ke sana.
Siska Meng khawatir tentang Gredy Du, khawatir Gredy Du dalam bahaya, dan bersikeras untuk mengikutinya.
Setelah Gredy Du memikirkannya dan dia pikir tidak apa-apa, kebetulan Siska Meng takut pada Joni Chen, jadi Gredy Du membiarkannya melihat cara dia mengurusi orang dan membuatnya semakin lebih berani.
Jadi setelah itu, Hardi Yin mengemudikan mobil, membawa Gredy Du dan Siska Meng ke villa tua tempat Joni Chen tinggal di pinggiran kota.
Di pintu masuk villa, terdapat Bugatti Veyron berwarna biru langit yang sangat menawan.
Mobil supercar yang harganya lebih 20 juta RMB (sekitar 40 milliar Rupiah), tidak mungkin tidak mendapatkan perhatian orang lain.
Tentu saja, ini bukan apa-apa di mata Gredy Du, lagipula adalah masalah gampang jika dia ingin membeli Bugatti Veyron karena kekayaannya.
Jadi setelah itu, dia menyuruh Siska Meng untuk turun dari mobil bersamanya, dan Hardi Yin menemaninya masuk ke vila.
Di villa saat ini, Joni Chen berdiri di samping sofa dan menuangkan teh, sementara orang lain sedang duduk di sofa dengan menyilangkan kaki.
Tampaknya pria itu lebih seperti pemilik villa daripada Joni Chen.
Orang ini, bernama Bruce Ye, adalah pemimpin pasukan Joni Chen di dalam tentara.
Kegilaannya membuat Joni Chen tidak senang pada hari pertama dia mendaftar wajib militer, dan harga yang harus dibayar adalah dia harus dirawat di rumah sakit selama 3 bulan.
Tentu saja, dia bukan satu-satunya yang dirawat di rumah sakit, banyak juga yang dirawat. Bagaimanapun, semua orang adalah tentara, tetapi di sana, Bruce Ye berhasil menjatuhkan mereka semua.
Sejak hari itu, Bruce Ye telah diangkat menjadi orang yang dihormati di dalam satuan tentara itu.
Namun, dia tidak hanya dihormati oleh orang dalam satuan militernya, tapi juga satuan militer lain juga menghormatinya, bahkan instruktur dan kapten resimen juga tidak berani mencari masalah dengan Bruce Ye. Bukan karena dia mengalahkan kapten resimen, terutama karena latar belakang keluarganya.
Kakeknya pernah berpartisipasi dalam perang saudara itu dan berhasil hidup hingga masa orde baru, sehingga keluarga seperti itu seperti dengan yang bisa dibayangkan
Kata-kata sombong itu, disiapkan untuk orang-orang seperti Bruce Ye ini.
Setelah melihat Gredy Du membawa Siska Meng dan Hardi Yin ke dalam rumah, Joni Chen menjadi marah pada saat itu.
"Ketua, anjing inilah yang merampas wanitaku di pagi hari dan juga memukuliku!"
Joni Chen si bajingan itu juga mengadu terlebih dahulu, dan mengatakan Siska Meng adalah wanitanya.
Tapi Siska Meng langsung membalasnya, "Aku sama sekali tidak mengenalnya. Itu karena dia dengan sengaja mengengkangku secara paksa dan mengancamku dengan menggunakan nyawa pacarku, jadi aku terpaksa terikat bersama dengan dirinya selama ini. Perilakunya saat ini seperti seorang bajingan yang mengadu terlebih dahulu, benar-benar tidak masuk akal."
Tidak tahu apakah kegembiraan Siska Meng sebelumnya belum habis, atau karena amarahnya, wajah cantiknya menjadi merah.
Dan wajahnya yang memerah ini membuatnya terlihat lebih menawan.
Bruce Ye menatap Siska Meng sebentar, lalu berdiri sambil tersenyum.
Joni Chen merasa bahwa ketua regu itu akan membalas dendam, jadi dia menjadi sangat percaya diri.
Dia mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah Siska Meng, "Aku beritahu kamu, aku tertarik dengan pesona dirimu. Aku akan meniduri siapapun yang aku inginkan. Wanita mana yang berani untuk tidak membuka kakinya? Aku dulu tidak menidurimu. Itu untuk memberimu muka, kamu jangan pikir aku ... "
Sebuah tamparan mendarat di wajah Joni Chen, dan dia ditampar hingga tertegun bahkan sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya.
Bruce Ye melihat kearahna, Joni Chen memegangi wajahnya yang panas dan bertanya dengan heran: "Ketua, mengapa kamu menamparku?"
Bruce Ye mencibir, "Tentu saja aku memukulmu karena kekasaran dan ketidakmaluanmu."
"Apakah kamu bisa mengancam dan menghina wanita? Tentu saja tidak, terutama wanita cantik."
"Aku beritahu, seorang wanita itu seharusnya disayang dan dicintai dengan sepenuh hati, kamu dasar bocah tengik!"
Setelah ejekan bercampur dengan omelan, Bruce Ye melangkah maju ke Siska Meng, dengan senyum hangat di wajahnya.
"Halo, nama aku Bruce Ye. Aku ketua Joni Chen. Aku bersedia meminta maaf kepada kamu atas perilakunya. Pada saat yang sama, aku dapat berjanji kepada kamu bahwa aku akan memberinya pelajaran dan membuatnya sadar akan kesalahannya!"
Joni Chen terpana oleh gelagat Bruce Ye.
Dulu, ketuanya itu tidak seperti ini. Ketuanya jauh lebih kasar daripada dia. Dia melihat seorang wanita muda dengan seorang bayi dan bersikeras bilang bahwa dia kelaparan. Kemudian dia merebut bayi itu dan memberikannya kepadanya, dan kemudian memaksa wanita muda itu untuk berhubungan seks dengannya. Jika tidak, bayinya akan dibunuh.
Sifat dia yang sangat kasar telah sangat terkenal.
Hanya saja yang terjadi hari ini, bagaimana dia bisa bersikap tidak seperti ketua regu yang dia kenal?
Di saat Joni Chen sedang terheran-heran, sementara Siska Meng menjawab Bruce Ye: "Aku tidak tertarik padamu, dan aku tidak ingin mengenalmu."
"Aku hanya punya satu orang pria dalam hidupku, dan hanya ada satu hingga aku mati, dan dia adalah Gredy Du!"
Ini adalah pernyataan serius dari Siska Meng. Dia ingin menolak Joni Chen dan menyatakan di depan Bruce Ye bahwa tidak peduli siapa itu, tidak peduli seberapa kuat latar belakangnya, hatinya selalu menjadi milik Gredy Du. Dia juga telah mengutarakan ini ketika dia terikat dengan Joni Chen sebelumnya.
Wanita secantik dia, Joni Chen bukannya tidak ingin menidurinya.
Hanya saja Siska Meng berkata dengan sangat jelas, "Jika kamu berani tidur denganku, aku akan bunuh diri di sini. Jika kamu tidak percaya kata-kataku, cobalah!"
Dia menyukai Gredy Du, dan dia tidak akan pernah membiarkan Gredy Du merasakan malu karena perselingkuhannya.
Oleh karena itu, pada saat kritis, dia lebih baik mati daripada membuat orang lain menodainya.
Pada saat ini, dia masih memiliki sikap ini, Dia adalah wanita Gredy Du sepanjang hidupnya, dan meskipun kematian memisahkan mereka dia akan tetap menjadi wanita Gredy Du, tidak ada yang bisa mengubahnya!
Siska Meng mengucapkan kata-kata ini dengan lantang dan tegas Bahkan membuat Hardi Yin merasa Gredy Du memiliki pandangan yang bagus.
Dia tidak hanya cantik, memiliki tubuh yang indah, dan hati yang baik, tetapi kesetiaannya kepada pria sangat luar biasa.
Wanita seperti itu sangatlah susah untuk ditemui.
Hardi Yin sangat mengagumi nyonya ini, dan sangat bangga dengannya, tetapi beberapa orang tidak setuju dengan masalah ini, itu adalah Bruce Ye.
Setelah mendengar kata-kata Siska Meng, wajah Bruce Ye muncul dengan senyuman, tapi senyum itu penuh dengan maksud ancaman.
"Aku pikir aku bertemu dengan seorang wanita baik yang ingin bersenang-senang dengannya, jadi dia bersikap sangat manis di depannya."
"Tanpa diduga, kamu ternyata wanita jalang yang tidak bisa mendengar kata-kata baik."
"Tidak apa-apa, kalau begitu aku akan memberitahumu dengan jelas hari ini, jika kamu ingin agar ketua perusahaan Honeycom yang kecil ini selamat, kamu harus berlutut untukku dan memberiku jilatan yang enak. Jika tidak ..."
"Maka aku akan membunuhnya di depanmu dulu, lalu aku akan memperkosamu hingga mati dan menghancurkan kemaluanmu !!!"
Kata-kata yang sangat kasar dan ekspresi yang sangat mengerikan.
Pada saat ini, Bruce Ye tampak seperti iblis yang ganas, membawa aura kengerian di sekelilingnya.
Hanya saja kengerian semacam ini masih bisa menakuti Siska Meng, tapi untuk seorang Gredy Du jangan harap kamu bisa menakutinya dengan ini.
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesSee You Next Time
Cherry BlossomMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangThe Richest man
AfradenThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)