The Great Guy - Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
Yang disebut penindasan finansial adalah serangan yang masuk ke dalam sebuah bisnis dengan menggunakan sekumpulan modal besar.
Sama seperti sebelumnya, Perusahaan Honeycom menekan pabrik kimia, menangguhkan bisnis, menangguhkan pemasokan barang, menangguhkan peminjaman uang, pinjaman yang ditangguhkan ... semua jenis penekanan.
Tetapi yang tidak terpikirkan oleh Gredy Du adalah kemarin dia mengatakan bahwa dia sudah berhenti menekan orang lain, dan hari ini dia malah dia yang ditekan oleh orang lain.
Nama-nama yang dilaporkan oleh Edyanto Liu, kemudian membuat Gredy Du semakin tersenyum sinis.
"Xavier Chen benar-benar cari mati. Dia masih belum membayar hutangnya yang berjumlah 500 juta RMB (sekitar 1 trilliun rupiah). Sekarang dia berinisiatif untuk mencari masalah denganku. Dia tampaknya benar-benar sudah bosan hidup."
Kemudian dia menginstruksikan Edyanto Liu: "Biarkan dia membuat masalah, dan mari kita perhatikan mitra perusahaan Honeycom mana yang akan pergi ketika kita terjerat masalah. Ketika masalah ini selesai, langsung keluarkan mereka dan tidak akan berkerja sama untuk selamanya lagi."
Itu hanya Xavier Chen, Gredy Du benar-benar tidak peduli.
Patricia Ye di sebelahnya mendengar isi panggilan itu dan tampak sedikit khawatir, "Tidak akan ada yang terjadi kan?"
Gredy Du tersenyum dan menjawab: "Apa yang bisa terjadi, tidak akan, jangan khawatir!"
Patricia Ye khawatir perusahaan Honeycom milik Gredy Du akan menderita kerugian, bagaimanapun perusahaan Honeycom terlalu kecil dibandingkan dengan Bisnis keluarga Chen. Jika itu adalah seluruh bisnis keluarga Du, akan mudah untuk menghancurkan bisnis keluarga Chen.
Tapi karena Gredy Du berkata tidak apa-apa, semua pasti baik-baik saja.
Ketika Patricia Ye pergi ke kamar mandi, Gredy Du menelepon Caroline Lei dan memberi tahu tentang masalah Bisnis keluarga Chen.
"Sayangku, apakah masalah ini dapat ditangani dengan memuaskan, semua tergantung dengan kemampuanmu.
"Jika kamu bahkan tidak memiliki kemampuan untuk memaksa aku menggunakan kekuatan keluarga Du, maka aku harus menyayangi orang lain.”
Caroline Lei sangat tak berdaya sebelum menerima panggilan Gredy Du.
Dia tidak tahu hubungan seperti apa dia dengan Gredy Du, hubungan mereka tidak bisa disebut selir, dan juga tidak bisa dianggap sebagai aliansi. Hubungan yang bukan pacar ataupun teman seperti ini sangatlah memalukan.
Setelah menerima panggilan ini, akhirnya dia mengetahui status hubungan mereka.
Tentu saja, dia dan Gredy Du memiliki jenis hubungan pribadi yang tidak boleh diberitahu kepada orang lain, tapi tidak hanya murni hubungan tersebut melainkan lebih ke hubungan mitra yang saling menguntungkan.
Gredy Du sendiri sudah pasti tidak layak untuk menjadi seorang mitra, tetapi Gredy Du adalah satu-satunya cucu Dimas Du, dan cara Gredy Du dalam menyingkirkan Jordan Cao sangat luar biasa, cukup berbakat.
Jadi bisa bekerja sama dengan Gredy Du, yang mewakili keluarga Du, memang merupakan pilihan yang bagus.
Dengan cara ini, keduanya tidak hanya memiliki hubungan pribadi, tetapi juga mitra yang saling menguntungkan, dan hubungan itu akan menjadi lebih dan lebih stabil lagi.
Berpikir bahwa dia bisa melewati kehidupan bahagia untuk waktu yang lama dan masih memiliki manfaat, Caroline Lei segera mengenakan pakaiannya.
Dia harus pergi menemui Tuan Lei untuk membicarakannya.
Menikah dengan Jordan Cao saat itu adalah untuk kerjasama keuntungan, rupanya Jordan Cao adalah seseorang yang tidak berguna, yang membuatnya ditertawakan oleh keluarganya untuk waktu yang lama.
Sekarang dia telah memiliki hubungan dengan Gredy Du, sehingga dia memiliki kesempatan untuk berbalik dan mempermalukan balik mereka , tentu saja dia tidak akan melepaskannya ...
Ketika Caroline Lei mendekati pak tua keluarga Lei, Gredy Du sedang berjalan dengan Patricia Ye di taman, dan suasana hatinya sangat bagus.
Dia tidak punya alasan untuk tidak senang. Tanpa menggunakan kemampuan Dimas Du, dia telah mampu menjalin hubungan dengan keluarga Ye, dan sekarang terhubung dengan keluarga Lei, hanya menggunakan nama besar Dimas Du, tetapi tanpa melalui pengaruh Dimas Du.
Dia tahu betul bahwa meskipun putra Dimas Du sudah meninggal, dia adalah satu-satunya cucunya, tetapi dia juga memiliki tiga cucu perempuan.
Ada tiga menantu di belakang ketiga cucunya, artinya ada enam orang yang akan membidiknya. Sulit dikatakan apakah mereka akan menyerangnya atau tidak.
Mengenai kekuatan Keluarga Du, jika dia bisa tidak melakukan sesuatu, lebih baik tidak melakukannya, dan sekarang dengan Keluarga Lei dan Keluarga Ye berada di sisinya, dia tidak perlu lagi menggunakan Keluarga Du. Yang dia lakukan hanyalah melalui Caroline Lei dan Patricia Ye untuk membantu mereka mendapatkan hak untuk berbicara di keluarga masing-masing, dan pada saat yang sama dengan kuat mengikat mereka berdua ke sisinya.
Dengan cara ini, Gredy Du setara dengan memiliki dua keluarga besar yang sedang mendukungnya.
Bahkan jika ada konflik dengan cucu perempuan keluarga Du di masa depan, dia sudah memiliki dukungan yang cukup kuat.
Ketika saatnya tiba untuk benar-benar menggabungkan ketiga keluarga yang memiliki latar belakang militer, politik, dan bisnis, maka dia dapat melangkah semakin maju selangkah dan masuk ke lingkaran kelas atas untuk menginjak-injak sampai mati bajingan yang sangat sombong dan tidak memperhitungkan perasaan orang lain.
Menarik napas dalam-dalam dan melihat pemandangan danau yang indah di kejauhan, Gredy Du menoleh dan menatap Patricia Ye di sampingnya.
“Dilihat-lihat pemandangan di depanku tidak bisa dibandingkan dengan keindahan Patricia yang ada di sampingku?"
"Kenapa kita tidak mencari hotel, biarkan aku melepas bajumu dan melihat dengan lebih seksama, oke?"
Patricia Ye merasa senang saat mendengar kata-kata pertama.
Tapi kalimat kedua ini membuatnya mengerang: "bajingan memang tidak bisa mengeluarkan kata-kata yang indah!"
Sementara dia mencemooh, Gredy Du menghempaskan tubuhnya yang menggoda ke pohon besar, dan bahkan mengulurkan tangannya untuk memegang kaki indahnya yang ramping yang dibungkus dengan stoking sutra. Sambil membelai lembut, dia menatap wajahnya yang memerah.
"Patricia, aku ingin melakukan itu denganmu, sangat ingin, dari pertama kali aku melihatmu aku sudah ingin."
Kata-kata kotor ini, membuat wajah Patricia Ye memerah hingga ke telinganya, dan hatinya juga berdetak kencang.
Hanya saja mereka sedang berada di taman, akan bahaya jika mereka kelihatan oleh orang lain!
Terutama salah satu kakinya yang masih terangkat tinggi, dan bahkan rok pendeknya yang sedang terangkat, memperlihatkan celana dalam di dalamnya.
"Cepat turunkan kakiku, jangan seperti ini ..."
Gredy Du meletakkan kaki ramping Patricia Ye, setelah dia berulang kali memohon.
Tapi setelah itu, dia membawa Patricia Ye langsung ke hotel di seberang taman.
Patricia Ye tidak ingin pergi ke sana dan merasa malu, tetapi Gredy Du berkata bahwa dia tidak akan pernah memaksanya untuk melakukan hal tersebut.
Patricia Ye khawatir mereka akan melakukan hal itu, bukannya tidak ingin, tetapi dia belum siap.
Tapi dia yakin Gredy Du adalah orang yang memegang ucapannya, bagaimanapun, Gredy Du tidak menindasnya saat mereka berpisah semalam.
Patricia Ye sedikit menyesal setelah tiba di kamar hotel.
Gredy Du menepati perkataannya, dan benar-benar tidak memaksanya untuk melakukan hal tersebut, tetapi dia melepas rok pendeknya, lalu mendorongnya ke tempat tidur, dan dengan hati-hati melihat tubuhnya.
Mulai dari kaki kecil yang dibungkus stoking hitam ultra-tipis, pandangannya menyusuri dari kaki indahnya itu hingga kebagian yang tidak bisa dideskripsikan lagi, dan kemudian dia berbaring dan menarik napas dalam-dalam, memancarkan aura kegenitannya.
Tapi yang lebih genit lagi adalah Gredy Du bahkan menyatukan mulut mereka berdua, bahkan jika dia menghentikannya, itu tidak akan berguna ...
Ketika waktu telah berlalu lebih dari sepuluh menit, Patricia Ye sudah disiksa hingga banyak keringat yang membasahi wajah merahnya itu.
"Patricia, apakah kamu menginginkannya?"
Ketika Gredy Du bertanya tentang ini, Patricia Ye melihatnya dengan malu-malu, bagaimana mungkin dia tidak menginginkannya? Dia sudah dirangsang hingga seperti ini.
Hanya saja dia masih berusaha menggelengkan kepalanya, karena dia sangat sulit untuk menerima ini semua, bagaimanapun juga, hari ini merupakan hari ketiga dari pertemuan mereka.
Melihat Patricia Ye masih tidak bisa menghilangkan rasa malu di hatinya, Gredy Du tidak terburu-buru.
Sambil menikmati kaki indahnya yang menawan itu, dia juga mencium mulut kecilnya yang kemerahan dan seksi.
Kemudian kedua orang itu berada di ranjang seperti ini, jelas mereka tidak melakukan hal itu, tetapi melakukan sesuatu yang membuat mereka seperti berada di dalam kobaran api.
Ini membuat Gredy Du tidak nyaman, tetapi Patricia Ye bahkan lebih tidak nyaman, Dia beberapa kali hampir menyetujui untuk melanjutkannya, tetapi bagaimanapun dia tetap menahannya.
Gredy Du juga sudah kesal, dia masih tidak mempercayainya, berapa lama Patricia Ye bisa bertahan!
Jadi hingga ketika mereka berpisah di malam hari, dia juga tidak memaksa Patricia Ye, berpikir untuk melanjutkannya besok.
Patricia Ye kembali ke kamarnya, melepas pakaiannya dan melihat celana dalam yang sudah basah kering kemudian basah lagi, dia sangat malu.
Dia juga tidak tahu apakah dia bisa menahannya besok.
Mungkin, besok rasa malunya akan diserang oleh rangsangan yang diberikan oleh Gredy Du, dihancurkan menjadi ampas dengan paksa, dan kemudian itu akan memberinya kepuasan yang tidak terdefinisikan ...
Novel Terkait
Uangku Ya Milikku
Raditya DikaHalf a Heart
Romansa UniversePerjalanan Selingkuh
LindaThis Isn't Love
YuyuAwesome Guy
RobinThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)