The Great Guy - Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
Selain Caroline Lei, tidak ada yang tahu kalau botol ini tonik arak.
Untungnya, Patricia Ye berkata bahwa badannya tidak enak malam ini dan tidak berani minum, jadi dia tidak menerimanya.
Kalau tidak, dia akan menderita malam ini, dan dia sedang tidak bisa melakukan hal itu, pasti akan menderita nantinya.
Kemudian, keluarga Ye yang lain datang dan memanggilnya, ingin bertemu dengannya, jadi dia pergi.
Gredy Du tinggal dan minum tonik arak bersama Caroline Lei dan Alice Lei.
Semakin banyak minum, semakin hangat tubuh, dan semakin banyak minum, tubuh semakin berenergik.
Alice Lei terlalu banyak minum, dan dia sudah terlihat mabuk, dan wajah kecilnya yang menawan menjadi sangat kemerahan.
Dia bahkan melepas pakaian di tubuhnya, memperlihatkan tubuh mungilnya yang genit, sambil memegang dadanya.
Caroline Lei belum merasa mabuk, tapi dia cemas saat melihat adiknya.
Supaya lebih nikmat, dia langsung membuka rok pendeknya, lalu melepas stoking beserta celana dalamnya.
"Gredy Du, kita kan kenal duluan, dan jangan melakukan pilih kasih ya!"
Gredy Du meletakkan tangannya di tubuh Alice Lei, dan Caroline Lei mencoba menghalangi di depan Gredy Du.
Kemudian dia mengambil inisiatif untuk memamerkan kaki halusnya dan duduk di tubuh Gredy Du ...
Malam ini, keluarga Lei merasa tidak damai.
Tuan Besar Lei yang berusia 70 tahun mendengarkan kejadian itu sepanjang malam dan sangat tertekan.
Di tengah malam, dia malah lari ke rumah pembantu, ingin mencoba melakukannya, siapa tahu dia masih kuat?
Tetapi fakta membuktikan bahwa pembantu itu tidak keberatan, tetapi tubuh Tuan Besar Lei yang menjadi tidak kuat, karena terlalu semangatnya, dia sampai dibawa pergi ke rumah sakit.
Gredy Du belum menyelesaikannya, tetapi kedua perempuan itu meninggalkannya dan berlari ke rumah sakit.
Untungnya, tekanan darah lelaki tua itu hanya agak tinggi karena kegembiraan, dan tidak ada yang serius tentang itu.
Hanya saja hal ini pasti tidak akan berlanjut, jadi Gredy Du yang belum puas itu kembali ke rumahnya setelah dia menaikkan celananya di tengah malam itu.
Ketika tiba di rumahnya, dia berpikir bahwa Patricia Ye sedang datang bulan, jadi tidak coco untuk melanjutkan.
Jadi dia kembali ke mobil lagi dan langsung pergi ke rumah Juliana Chu.
Pukul dua pagi saat ini, siapa yang tidak tidur!
Tetapi Gredy Du memanggil Juliana Chu untuk membuka pintu, dan mengatakan bahwa dia ada suatu masalah.
Saat itu Juliana Chu yang mengenakan baju tidur merah muda, baru saja membuka pintu, Gredy Du meraih pahanya dan memaksanya seperti itu.
"Gredy Du, bajingan, kamu tidak tidur di malam hari, kamu datang untuk menggangguku, kamu ... Oh, pelan sedikit, itu menyakitkan ..."
Malam itu, Charles Chu gelisah dalam tidurnya.
Dia tidak memiliki pembantu di keluarganya, jadi dia berpikir, anaknya telah besar, dan harus memiliki tempat untuk tinggal sendiri, besok dia akan pindah.
Jika tidak pindah... suara yang sangat merasakan kesenangan seperti itu, pria mana yang tidak menderita ketika mendengar hal tersebut!
Setelah pertempuran satu malam sampai fajar menyingsing, Juliana Chu barulah bisa tidur nyenyak.
Tapi Gredy Du tidak tidur, dia mencium dengan penuh kasih sayang, lalu membantu Juliana Chu menutupi selimutnya dan pergi.
Melihat melalui jendela sosok Gredy Du pergi, Charles Chu merasa hal ini tidak baik bagi putrinya.
Anaknya seperti menjadi seorang pelacur, seharusnya dia masih harus tinggal satu malam, dan jika seperti ini, Gredy Du hanya saat ingin melakukannya dia datang, kemudian pergi begitu saja.
Hanya saja dia masih belum berani berbicara, bagaimana Gredy Du mengurusi dirinya, dia masih ingat ...
Setelah Gredy Du meninggalkan rumah keluarga Chu, dia berlari kembali ke kediamannya.
Saat ini, Patricia Ye baru saja bangun dan hendak mandi, tetapi Gredy Du memeluk tubuhnya dan menekannya di tempat tidur.
"Kamu kenapa, aku baru saja bangun, aku tidak mau tidur lagi."
"Tidak masalah, kamu harus tidur, aku ingin tidur sambil memelukmu."
Tanpa menunggu Patricia Ye untuk mengatakan apapun, Gredy Du melengkung di pelukannya, dan kemudian tertidur bersamanya.
Melihat kejadian ini, Patricia Ye merasa malu dan juga kesal.
Tapi setelah dia mengeluh, melihat Gredy Du yang tidur di pelukannya, Patricia Ye secara perlahan mengulurkan tangan kecilnya dan mengelus dahi Gredy Du.
Dia tahu bahwa Gredy Du sebenarnya cukup lelah, dan hatinya sangat berdebar kencang.
Meskipun Gredy Du sering mencari wanita dari segala jenis, ini hanya untuk melepaskan tekanan di hatinya, atau tidak dia akan meledak.
Faktanya, setiap orang sukses memiliki caranya sendiri untuk melepaskan tekanan dalam dirinya. Sama seperti seorang bos dari perusahaan Internet lain, baru-baru ini telah terjadi sebuah skandal, dan orang tersebut berteriak sangat histeris saat melakukannya, dan juga melakukan hal itu dengan sangat ekstrim, ini sudah pengetahuan umum bagi semua orang.
Meskipun komentar di Internet mengatakan hal itu tidaklah normal, sebenarnya itu hanyalah semacam pelampiasan seksual.
Selama orang yang dilampiaskan itu setuju saja, dan juga menerima bayarannya....
Ditemani oleh Gredy Du, Patricia Ye berbaring di tempat tidur dan dengan lembut mencium kepalanya.
"Suamiku, ketika aku melewati masa haid ini, aku akan memberikannya kepadamu, dan berjanji akan membuatmu nyaman."
Gredy Du yang sudah tertidur, jelas tidak bisa mendengarnya. Jika dia mendengarnya, akan aneh jika tidak menyelesaikan Patricia Ye!
Tapi kemudian Patricia Ye merasa sedikit menyesal lagi, menyesali hubungannya saat dengan pacarnya dulu.
Jika dia bisa menyerahkan hal yang paling indah kepada Gredy Du, betapa baiknya itu ...
Siang hari, Gredy Du bangun sementara Patricia Ye tetap di sisinya.
Ketika dia bangun, dia merasakan sesuatu di mulutnya, jadi Gredy Du menggigit giginya.
Patricia Ye menyeringai, "Apa yang kamu lakukan, mengapa kamu menggigitku, kamu anak anjing?"
Patricia Ye berteriak kesakitan, sementara Gredy Du penuh rasa ingin tahu, "Apakah ini?"
"Tidak disangka, kamu juga sangat nakal ya, ternyata saat aku tidur kamu memasukkan itu ke dalam mulutku."
Mata Patricia Ye membesar saat itu. Dia berbaring miring sepanjang pagi dengan kelelahan, dia seperti telah memberikan susu kepada seorang bayi. Pada akhirnya, Gredy Du berkata dia adalah wanita yang nakal.
Setelah Gredy Du menunjukkan senyum buruk di wajahnya, dia menyadari bahwa dia telah ditipu oleh Gredy Du lagi, dan Gredy Du dengan sengaja menggodanya.
"Kesal, aku tahu kamu selalu menggodaku, kamu...."
Sebelum Patricia Ye selesai, Gredy Du sudah mencium mulut kecilnya yang kemerahan.
Ciuman penuh gairah berlangsung selama hampir sepuluh menit sebelum Gredy Du melepaskan Patricia Ye yang ditekan di bawahnya.
"Patricia, pesona kamu tidak lebih baik dari Caroline Lei, kamu tidak lebih muda dari Alice Lei, kamu tidak lebih cantik dari Juliana Chu, kami tidak lebih lembut dari Siska Meng, kamu tidak lebih terlihat manja dari Wylda Yu."
"Tapi kenapa aku sangat menyukaimu, dan masih sangat bersamamu dan ingin memanjakanmu."
Apa yang dikatakan ini, Patricia Ye merasa sangat hangat dan manis. Dia tidak tahu mengapa, tapi dia hanya suka saat Gredy Du memanjakan dirinya sendiri.
Tapi kemudian Patricia Ye menyadari masalah lain--
"Siapa Juliana Chu, Siska Meng dan Wylda Yu?"
"Hebat ya kamu Gredy Du, kupikir kamu terpikat dengan Caroline Lei dan Alice Lei. Aku tidak menyangka ternyata masih ada wanita lain, dan ternyata ada tiga orang. Ayo, katakan padaku, ukuran tubuh mereka berapa, dan jawab aku apakah mereka yang lebih menawan atau aku yang lebih menawan, dan apakah mereka masih perawan..... "
Seorang wanita yang sangat super sekali, bahkan bisa menanyakan hal semacam ini dan ingin dibandingkan.
"Sudahlah, Patriciaku adalah yang paling cantik, memiliki tubuh paling seksi, sifat yang paling lembut, dan paling pengertian, oke?"
Dia tahu itu bohong, tapi Patricia Ye juga senang mendengarnya.
Tapi dia masih membalas: "Kamulah yang jelas-jelas paling nakal, dan saat ada kesempatan pasti kamu melepaskan rok orang."
Patricia Ye sedang berbicara di sini, dan kemudian dia merasakan baju tidurnya jatuh terlepas.
"Lihatlah dirimu, aku adalah orang yang seperti kamu katakan tadi, dan aku tidak salah sama sekali."
"Aku belum menyadarinya, kamu melepas pakaianku lagi, dasar suami nakal..."
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoDoctor Stranger
Kevin WongUnplanned Marriage
MargeryHusband Deeply Love
NaomiMata Superman
BrickSee You Next Time
Cherry BlossomThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)