The Great Guy - Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
Ketika Gredy Du datang ke kantor, Xindy Du sedang bersandar di kursi bos dengan kaki berada di atas meja.
Dia tampak tidak canggung, dia melepas sepatunya dan menggoyangkan kakinya di atas meja.
Kaki kecil yang terkespos itu sangat cantik, dengan kuku merah, dan tampak terlihat lebih menawan dengan kulit yang cerah.
Dan hal yang paling sulit untuk dipahami orang adalah bahwa dia sama sekali tidak peduli dengan rok pendek yang dia kenakan, sehingga bahkan jika Gredy Du tidak sengaja melihatnya, dia dapat melihat celana dalam hitam paling dalam, yang lebih memalukan lagi terdapat sebuah gambar bunga merah yang ada di sana.
Tapi bagaimanapun juga, itu adalah sepupunya, jadi Gredy Du tidak punya pikiran melenceng terhadapnya.
Ketika dia memasuki kantor, Xindy Du juga mulai melihatnya, memperhatikan Gredy Du yang baru saja masuk dari luar.
Meskipun agak tidak pantas untuk mengatakan itu, dia kelihatan seperti gelandangan, tapi dia sering mengatakannya, dan dia berpikir demikian dalam hatinya. Jika bukan gelandangan, bagaimana bisa dia berkeliaran di jalanan? Tapi belum pernah mendengar ada keluarga yang membiarkan anaknya berkeliaran di jalanan.
Setelah memperhatikan dari atas dan ke bawah, terlihat seperti itu.
Tentunya hal ini hanya sebatas apresiasi terhadap lawan jenis, dan bukan berarti pengakuan jati diri dan pengakuan saudara.
Setelah menurunkan kakinya dari meja, Xindy Du membuka tas dan mengeluarkan rokok kemudian menyalakannya.
Rokok itu adalah rokok biasa, yang sama sekali tidak sesuai dengan identitas Xindy Du Rokok rakyat biasa, Rokok Zhongnanhai, yang berharga 10 RMB (sekitar 20 ribu rupiah).
Sambil merokok, Xindy Du bermain-main dengan kotak rokok di tangannya dan bertanya pada Gredy Du, "Apakah kamu tahu mengapa aku merokok Zhongnanhai?"
Gredy Du menjawab: "Karena kamu tidak mampu membeli rokok Zhonghua?"
Jawaban ini jauh melenceng dari harapan Xindy Du.
Dia berpikir jawaban yang biasa adalah berhubungan dengan selera, hobi, kebiasaan, dan lainnya yang bisa dimengerti. Tetapi Gredy Du tiba-tiba berkata bahwa dia tidak mampu membeli rokok Zhonghua, yang benar-benar membuatnya tidak bisa menahan tawanya.
Keluarga Du hanya merokok rokok Zhonghua, bagaimana mungkin dia tidak mampu membelinya.
Mengangkat tangannya, Xindy Du menunjuk Gredy Du beberapa kali, dengan senyuman di wajahnya, "Sepertinya kamu cukup menarik juga."
Memang benar, Gredy Du di beberapa bagian memang cukup menarik.
Namun cukup menarik bukan berarti dia mengakuinya.
Setelah membuang abu rokoknya, Xindy Du melanjutkan: "Alasan aku merokok rokok Zhongnanhai adalah karena dia selalu tahu betapa berharganya dia. Dia tidak akan dijual dengan harga seperti rokok Zhonghua, dan dia tidak akan diual dengan harga yang terlalu rendah."
"Rokok ini seperti orang, orang cenderung melakukan sesuatu yang setara dengan kualitasnya, kualitas rokok menentukan harga rokoknya."
Setelah berbicara, Xindy Du memandang Gredy Du, " Kata-kataku ini sangatlah jelas, kamu sebagai orang yang menarik, seharusnya kamu bisa memahaminya?"
Jawaban Gredy Du sekali lagi di luar perkiraan Xindy Du, karena Gredy Du berkata, "Aku tidak mengerti."
Jika dia tidak mengerti, itu berarti Xindy Du perlu menjelaskan, dan sebagian besar hal di dunia ini yang perlu dijelaskan akan membuat mempermalukan orang tersebut secara langsung.
Jadi menurut pendapat Xindy Du, "Kamu memberitahuku bahwa kamu tidak takut dipermalukan secara langsung olehku?"
Gredy Du tersenyum dan mengulurkan tangannya dan dengan lembut mengusap wajah Patricia Ye di sebelahnya, "Wanita selalu menghargai wajah yang cantik, tetapi pria berbeda, jadi aku biasanya membuang wanita yang sudah rusak. Adapun dengan mempermalukan, bagaimana dia mau mempermalukan orang jika orang itu sudah kehilangan urat kemaluannya? "
Xindy Du menyukai jawaban ini, dan pada saat yang sama merasa bahwa orang yang tahu jawaban ini memang cukup menarik.
Jadi dia berdiri dan berjalan tepat ke depan Gredy Du.
Bahkan tidak peduli dia lebih pendek setengah kepala dari Gredy Du, dia masih berjalan dengan sikap arogan dan menggunakan sikap merendahkan.
"Karena kamu ingin mengerti, maka aku akan memberitahu kamu bahwa properti keluarga Du tidak ada hubungannya denganmu."
"Pak tua itu memberi kamu penghargaan karena dia bahagia di dalam hatinya. Kami tidak akan memberikannya kepadamu, jadi jangan mencoba untuk merebutnya."
“Kamu harus tahu bahwa beberapa makanan kelihatannya enak, tapi begitu mereka memegangnya maka tangannya akan dipotong. Yang paling menakutkan adalah bahkan nyawamu bisa hilang karena infeksi. Sebagai mahasiswa, kamu seharusnya mengerti apa yang aku maksudkan?"
Gredy Du merasa perlu untuk mengeluarkan beberapa bukti, jadi dia langsung memberitahu dia yang sudah tidak bersekolah tersebut, "Aku sudah keluar."
Aku bukan seorang mahasiswa, aku tidak mengerti, apakah kamu akan menggigitku?
Ketika Gredy Du membuat reaksi seperti ini, Xindy Du tersenyum.
Memang harus diakui bahwa dia memang wanita yang memiliki paras yang sangat menarik, tidak lebih buruk dari Patricia Ye di sebelahnya.
Hanya saja senyum di wajahnya muncul saat ini, tapi itu penuh dengan ejekan.
Saat berikutnya, dia mengulurkan tangannya dan menepuk wajah Gredy Du, "Adik kecil, jangan terlalu gila, itu akan membuatmu mati."
"Kamu seperti anak kecil yang muncul di medan perang dengan membawa senjata. Dengan pistol di tangan, kamu adalah musuh. Untuk membunuhmu bahkan tidak harus membidik secara khusus. Peluru nyasar dapat mengirimmu ke surga. Melepaskan senjata adalah pilihan yang tepat. "
Setelah Xindy Du selesai berbicara dengan penuh kemenangan, tamparan keras di wajah 'plak' menghantam wajahnya yang menawan.
Xindy Du tercengang, dan tanpa sadar menutupi wajahnya yang panas, dan kemudian memandang sekretaris wanita Gredy Du.
Dia sangat percaya bahwa wanita cantik ini hanyalah sekretaris wanita Gredy Du, mainan pria yang tidak layak disebutkan dan tidak pantas untuk dilihat.
Tetapi dia tidak pernah berpikir bahwa wanita yang tidak dihormatinya ini, mengangkat tangannya dan memberinya tamparan keras di wajahnya!
Xindy Du mengalihkan pandangannya ke wajah Patricia Ye, api kemarahan muncul dari matanya.
Menggertakkan giginya, Xindy Du meraung marah, seperti macan tutul betina yang marah, "Apakah kamu ingin mati ?!"
'Plak' adalah tamparan keras lainnya mendarat di pipinya, dan kemudian Patricia Ye menjawab: "Nama aku Patricia Ye, ayahku adalah Parto Ye."
Parto Ye adalah pendiri dari perusahaan keluarga Ye, tokoh nasional berjasa tahun ini.
Secara alami mengatakan Parto Ye sudah mengungkapkan identitasnya dengan jelas.
Kemudian, dengan mulut tertegun Xindy Du, Patricia Ye menyandang lengan Gredy Du, dan berkata, "Ini adalah pacarku. Kamu berani mengancam menantu keluarga Ye, dan kamu berani bertanya apakah aku sedang cari mati. Xindy Du. Apakah kamu sedang membantu keluarga Du untuk mendeklarasikan perang dengan keluarga Ye kami? "
Xindy Du benar-benar terpana, dia tidak pernah menyangka bahwa dia adalah keluarga Ye.
Apa yang lebih tak terduga adalah Gredy Du sedang menjalin hubungan dengan anggota keluarga Ye? Selain itu, tampaknya anggota keluarga Ye ini bersedia untuk membelanya, dan sama sekali tidak ragu menyinggung keluarga Du. Sebenarnya apa yang terjadi? Ini sama sekali berbeda dengan informasi yang dia dapatkan?
Dalam informasi yang dia dapatkan, Gredy Du hanya mampu menindas orang lain dengan lebih kejam, mengandalkan Hardi Yin untuk membunuh Jordan Cao.
Selain itu, Gredy Du tidak memiliki kemampuan apa-apa lagi!
Tapi nyatanya, itu jelas berbeda dari informasi yang dia dapatkan. Hanya wanita keluarga Ye ini saja, sudah membuatnya harus menilai adiknya kembali.
Jadi ini juga berarti bahwa hari ini dia mendapatkan dua tamparan yang sia-sia, karena dia benar-benar tidak masuk akal.
Meskipun biasanya Xindy Du suka bersikap tidak masuk akal, tidak mudah untuk bersikap tidak masuk akal di hadapan keluarga Ye yang sama-sama memiliki pengaruh.
Jadi Xindy Du tidak bisa banyak bicara, jadi dia mengalihkan pandangannya ke Gredy Du lagi.
"Kamu bocah ini, boleh juga, kamu sedang menggali lubang di sini dan menungguku, kamu benar-benar tidak takut aku akan jatuh sampai mati!"
Gredy Du tersenyum dan berkata: "Tidak, jika kamu melihat pantatmu yang begitu besar dan dadamu yang begitu besar, tidak peduli kamu jatuh ke depan atau ke belakang kamu juga tidak akan mati."
Kedengarannya seperti pujian dan seperti sebuah cemoohan, tetapi Xindy Du masih bisa mendengar nada suara tidak peduli Gredy Du padanya..
"Baiklah, adik kecil, kakak ketiga benar-benar telah meremehkanmu, kamu cukup memiliki kualitas, tapi kualitas sampah!"
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiThe Revival of the King
ShintaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMore Than Words
HannyMy Tough Bodyguard
Crystal SongThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)