The Great Guy - Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
Datang ke arah Gredy Du, Derex Yan pun menggerakkan bibirnya dengan wajah yang tidak terlalu bersahabat, dan dari matanya juga terlihat dengan jelas mempunyai tatapan yang ganas.
“Dasar anak busuk, hari ini kembali jatuh ke tanganku, apakah kamu tahu ini sudah ke berapa kali?”
Gredy Du tidak menghiraukan dia, dia hanya ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh Derex Yan ini.
”Dan Derex Yan juga terlihat tidak membutuhkan jawaban dari Gredy Du, “Kali ini kamu akan celaka, dari awal sudah aku katakan, jangan terlalu mencampuri urusan orang lain, tapi kamu tidak mendengarkannya. Dan sekarang kamu sudah jatuh ke tanganku, ditambah lagi sudah beberapa kali sehingga aku mempunyai alasan untuk mengeluarkanmu.”
“Tapi karena aku orangnya itu berlapang dada dan murah hati, asalkan kamu bersedia berlutut dan meminta pengampunan dariku, mungkin aku bisa memberimu satu kesempatan lagi, dan tidak mencatat jika hari ini kamu telah bolos, sehingga kamu bisa terus masuk ke sekolah seperti biasanya.”
“Bagaimana, sepertinya sekarang kamu harus berlutut untuk memohon padaku ?”
Saat Derex Yan dengan wajah yang licik selesai berbicara, Gredy Du menyambutnya dengan melihat ke arah wajahnya yang jelek itu.
“Derex Yan, kamu itu telah menjadi seorang pedoman, tapi malah berbuat hal seperti itu, setiap hari kamu hanya memikirkan cara untuk membalasku, apakah kamu tidak pernah berpikir untuk mengubahnya? ” Gredy Du memberikan senyuman sini pada Derex Yan.
Setelah mendengar kata-kata tersebut, wajah Derex Yan yang mendengarnya pun langsung berubah menjadi sangat marah.
“Gredy Du, aku lihat sepertinya kamu itu orang yang tidak bisa dinasehati baik-baik, aku dengan baik hati memberikan jalan untukmu, kamu malah ingin masuk dan pergi menuju ke jalan kematian itu? Baiklah kalau begitu, aku akan mengumpul semua data lama kamu dan memberikannya pada sekolah, agar orang seperti kamu itu bisa dikeluarkan!”
Pada dasarnya Derex Yan memang tidak ingin memberikan jalan untuk Gredy Du, dia hanya ingin mempermainkannya saja, untuk memuaskan diri sendiri.
Jadi mau Gredy Du memohon atau tidak padanya, dia sudah bersiap untuk menyuruh sekolah mengeluarkan Gredy Du.
Tapi karena melihat Gredy Du tidak berlutut sesuai dengan harapannya, membuat dia sangat tidak puas, dan membuatnya menjadi sangat marah.
Dia masih berusaha memaksa Gredy Du, berharap agar Gredy Du bisa berlutup dan memohon ampun di hadapannya.
Tapi....sepertinya itu hanyalah harapannya.
Gredy Du hanya melangkah dan pergi, bahkan sepatah katapun tidak diucapkan dia pada Derex Yan.
“Gredy Du, akan ku katakan padamu, jika hari ini kamu tidak dikeluarkan, maka namaku akan terbalik!!!!”
Gredy Du mendengar suara ancaman dari arah belakang, tapi Gredy Du sama sekali tidak membalikkan kepalanya.
Setelah berbelok ke sebuah sudut, dia langsung menelpon Edyanto Liu, yaitu direktut baru perusahaan Honeycom.
“GM Liu, aku ingin memberikan satu nama untukmu, tolong bantu aku untuk menghubungi pihak biro pendidikan kota, agar bisa menendang orang ini dari sekolah.”
Edyanto Liu mengisyaratkan jika tidak ada masalah dan bisa membantu Gredy Du, sebagai seorang General Manager perusahaan Honeycom, yang dia punya dari dalam kota ini adalah relasi yang kuat.
Tapi setelah itu dia berkata: “Presdir, untuk apa anda pergi bersekolah lagi, aku bisa membantu anda mendapatkan sebuah sertifikat.”
Gredy Du langsung berkata: “Apakah ilmu yang didapat juga bisa kamu buat sekaligus?”
Edyanto Liu tidak bisa menjawab, setelah menutup teleponnya dia merasa sangat malu.
Dia baru menyadari, presdir ini adalah orang yang sangat hebat dan memikirkan segala aspek, tidak seperti anak-anak orang kaya lainnya. Dan hal ini membuat senyumannya kembali, dia merasa asalkan bisa mengikuti orang seperti ini, membuat kuda seperti dirinya itu bisa berlari lebih cepat.
Hal itu membuat Edyanto Liu memutuskan, untuk terus berada di sisi Gredy Du, dan dengan sekuat tenaga membantunya melakukan sesuatu......
Pada saat yang sama, Derex Yan akhirnya sampai di kantornya, dengan emosi yang belum reda, dia tidak menyangka jika Gredy Du akan segila itu.
Bahkan seperti pisau yang telah berada di dekat lehernya sekalipun, tidak membuat Gredy Du takut dan memohon ampun sama sekali.
“Oke, aku akan membuat orang yang merasa paling hebat seperti kamu itu tidak berkutik, tunggu aku siapkan beberapa dokumen itu dan melaporkannya, kita lihat saja nanti bagaimana kamu menangis!”
Sambil menyiapkan beberapa dokumen yang bersangkutan dengan Gredy Du, Derex Yan dengan sekuat tenaga terus menggigit giginya.
Kali ini, dia harus memojokkan Gredy Du baru bisa membuatnya tenang!
Setelah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan, Derex Yan kembali lagi ke kantor, dan kembali lagi pergi ke Kantor Urusan Akademik......Sangat sibuk.
Akhirnya pada saat waktu menunjukkan pukul 2 lebih, dia baru menyelesaikan semuanya.
Dan sekarang hanya tersisa sebuah cap dari kepala sekolah, sehingga bisa menendang Gredy Du dari sekolah ini, tapi kepala sekolah sedang memiliki urusan dan pergi ke Biro Pendidikan Kota.
Melihat dokumen yang berada di tangannya itu, membuat Derex Yan kembali memikirkan sebuah ide baru.
Dia membayangkan, setelah dokumen yang berada di tangannya itu sudah lengkap, dan memberikan dokumen itu pada Gredy Du untuk menakutinya.
Mungkin Gredy Du mengira dia sedang berbohong, tapi sekarang dengan adanya dokumen ini, Gredy Du pasti akan sangat ketakutan hingga pipis di celana, dan di depan semua siswa, dia akan memohon ampun padaku.
Setelah mengkhayal kondisi seperti itu, Derex Yan menjadi sangat bersemangat.
Kemudian pada saat itu juga, dia langsung pergi ke kelas dimana Gredy Du berada.
Saat ini semua murid sedang kelas belajar sendiri, Derex Yan langsung mendorong pintu kelas dan masuk.
Berdiri di podium, Derex Yan langsung melempar dokumen yang atas di tangannya itu di atas meja, “Sini, Gredy Du, kamu kesini.”
Gredy Du terlalu malas untuk menanggapi Derex Xu, dia langsung duduk dengan lurus, dan memandangi Derex Yan, “Jika ada urusan sini katakan.”
Dulu dia tidak terlalu berani melawan Derex Yan, tapi berbeda dengan sekarang, untuk menanggapi sampah seperti ini, tentu saja dia tidak mempunyai kesabaran.
Setelah kata-kata itu keluar dari mulutnya, semua siswa yang berada dikelas terkejut, merasa apakah Gredy Du sudah gila.
Orang yang duduk di samping Gredy Du yaitu Malvin Mu, yang sekaligus menjadi sabahat dia di kelas maupun di sekolah.
Setelah Malvin Mu terkaget dengan apa yang terjadi, dia langsung menggunakan sikunya untuk menyentuh Gredy Du.
“Gredy Du, apakah kamu sedang bingung, dia itu raja neraka instruktur kita, bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu padanya, dia bisa membalasmu atau menyulitkanmu! Pada dasarnya dia sudah tidak terlalu suka padamu, sekarang kamu malah melawannya?”
Gredy Du tertawa, “Jika dia berhasil menyulitkanku barulah takut, asalkan dia tidak takut jika aku bisa menahan kesulitan yang dia buat itu, silahkan saja!”
Marvin Mu berusaha untuk menutup mulut Gredy Du, tapi semuanya terlambat, Gredy Du telah mengeluarkan kata-kata itu, sehingga membuat seluruh siswa yang berada di kelas dan Derex Yan mendengarnya dengan jelas.
Seluruh kelas sangat kaget, mereka semua berpikir apakah hari ini Gredy Du salah makan obat, sehingga dengan berani berkata seperti itu pada guru instruktur.
Derex Yan yang mendengar perkataan Gredy Du itu, membuat raut wajahnya langsung berubah, dan dengan kuat memukul meja guru yang ada di depannya.
“Gredy Du, kamu sangat kurang hajar, apakah di mata kamu sudah tidak ada seorang guru, apakah kamu bisa membayar apa yang telah kamu lakukan ini!”
Gredy Du tidak merasa takut sama sekali, dengan marah membuka mulutnya, “Kalau begitu kita lihat saja, aku yang harus membayarnya, atau kamu yang harus membayarnya!”
Keduanya beradu mulut, dan tidak ada yang mau mengalah.
Semua siswa kelas itu terkejut, dan berbisik:
“Hari ini Gredy Du kenapa, hebat sekali, sampai berani melawan guru instruktur kita?”
“Iya, terlalu gila, panggilan Derex Yan itu adalah seorang raja neraka, siapa yang berani berhadapan dengannya? ”
“Aku tebak, hari ini Gredy Du pasti akan mendapatkan masalah, masalah yang besar......”
Pada awalanya Derex Yan mengira jika hanya dengan membawa dokumen itu untuk menyudutkan Gredy Du di depan teman kelasnya akan membuat Gredy Du memohon ampun padanya, tapi siapa sangka sekarang seluruh tubuh Derex Yan bergetar.
Marvin Mu melototi Gredy Du, “Kamu ya, untuk apa kamu membuatnya marah, benar-benar tidak berpikir panjang!”
Setelah selesai berkata, sebagai seorang sahabat Marvin Mu langsung berdiri, dan bersiap untuk menggantikan Gredy Du meminta maaf pada Derex Yan.
Dia bisa tidak peduli jika akan dimarahi atau dikritik oleh Derex Yan, tapi dia tidak bisa menerima jika sahabat terbaiknya itu mendapatkan masalah hanya karena hal seperti ini.
Hanya saat ini, saat dia belum sempat mendekati Derex Yan, tiba-tiba kepala sekolah berjalan ke arah mereka.
Muncul senyuman licik dari wajah Derex Yan, sambil menunjukkan Gredy Du dengan dokumen yang berada di tangannya.
“Ini adalah dokumen untuk mengeluarkanmu, dan hanya tersisa tanda-tangan dari kepala sekolah. Saat ini juga kita lihat, siapa yang harus membayarnya!”
Baru selesai berkata, Derex Yan langsung menuju ke arah kepala sekolah.
Tapi di saat itu kepala sekolah sedang berpikir, untuk apa dengan tiba-tiba biro pendidikan menyuruhku untuk mengeluarkan Derex Yan?
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaMy Charming Lady Boss
AndikaWahai Hati
JavAliusUnlimited Love
Ester GohBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesHidden Son-in-Law
Andy LeeCantik Terlihat Jelek
SherinThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)